• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2015, di Laboratorium Budidaya Perikanan, Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain akuarium dengan ukuran 60 cm x 40 cm x 40 cm sebanyak 9 buah, pH meter, DO , thermometer,

ammoniak tes kit, kertas milimeter, ember, kertas milimeter, kamera digital, kertas label, pipet tetes, spidol, aerator, tisu, tanggok dan, timbangan digital

Sedangkan bahan – bahan yang digunakan antara lain air, ikan lele ukuran panjang rata-rata 5 cm/ekor dan bobot rata-rata 1,2 gram/ekor sebanyak 450 ekor dan pakan dapat dilihat pada lampiran 1.

Metode Penelitian Rancangan Percobaan

Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, yaitu :

Perlakuan P1 dengan padat tebar 600 ekor/m³ Perlakuan P2 dengan padat tebar 700 ekor/m³ Perlakuan P3 dengan padat tebar 800 ekor/m³

Rancangan ini digunakan karena keragaman kondisi lingkungan, alat, bahan dan media yang digunakan adalah homogen atau letak posisi masing-masing unit tidak mempengaruhi hasil-hasil percobaan, dan percobaan ini dilakukan pada kondisi terkendali atau setiap unit percobaan secara keseluruhan memiliki peluang yang sama besar untuk menempati percobaan atau dapat dilihat pada bagan lampiran 2 (Hanafiah, 2012).

Prosedur Penelitian Persiapan Bahan dan Alat

Alat yang digunakan seperti akuarium cuci terlebih dahulu dengan larutan desinfektan yang di perbolehkan bagi perikanan kemudian bilas dengan menggunakan air bersih. Setelah cuci bersih alat tersebut di keringkan. Hal ini di maksudkan untuk menghilangkan atau memutus mata rantai bibit penyakit pada alat yang akan digunakan. Sedangkan pada bahan yang digunakan pastikan berada pada kondisi terbaiknya. Pada ikan lele yang akan digunakan adaptasi terlebih dahulu di dalam akuarium . Hal ini di maksudkan agar ikan tidak stres dan dapat menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan.

Persiapan Air Media Pemeliharaan

Dalam pemeliharaan ikan air sebagai media hidup ikan sangat penting untuk di jaga. Sehingga di perlukan media air yang baik sebelum di lakukan nya penelitian. Hal ini agar ikan tetap dalm kondisi yang sehat. Adapun tahapan yang dilakukan untuk persiapan media air pemeliharaan selama penelitian ialah pertama air bersih yang berasal dari lokasi penelitian di tampung dalam ember besar. Kemudian air tersebut di endapkan agar terhindar dari zat-zat berbahaya dalam

air. Proses selanjutnya air yang berada dalam ember penampung di aerasi selama 3 hari. Sebelum di aerasi ukur terlebih dahulu pH sebagai data awal dan setelah 3 hari diukur kembali pH sehingga diketahui pH optimum, tahapan ini bertujuan untuk menguapkan senyawa organik yang berkaitan dengan rasa dan bau, serta mengurangi kandungan konsentrasi zat terlarut yang dapat membahayakan kelangsungan hidup ikan. Selanjutnya, air dapat digunakan untuk pemeliharaan ikan dalam akuarium.

Sistem Padat Tebar Tinggi

Ikan yang digunakan adalah ikan yang berasal dari pembudidaya ikan lele dumbo (C. gariepinus) di kota medan. Sebelum ditebar kedalam akuarium dilakukan beberapa tahapan perlakuan terlebih dahulu. Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Ikan diaklimatisasi sebelum dimasukkan kedalam akuarium perlakuan agar ikan beradaptasi dan tidak mengalami stres, kemudian dilakukan pengukuran kualitas air media pemeliharaan di akuarium yang akan digunakan sebagai data awal, pada tahapan akhir dilakukan pengukuran panjang dan berat ikan kemudian dimasukkan kedalam 9 akuarium, dengan kepadatan masing – masing 600 ekor/m³, 700 ekor/m³, dan 800 ekor/m³. Penelitian dilakukan selama 42 hari, setiap 7 hari sekali pengamatan dilakukan seperti laju pertumbuhan bobot harian, dan 14 hari sekali pengamatan dilakukan seperti laju pertumbuhan panjang harian, tingkat kelangsungan hidup dan kualitas air.

PemberianPakan

Pakan yang digunakan adalah pakan buatan (pelet), dengan frekuensi pemberian pakan 2 kali dalam satu hari yaitu pukul 10.00 WIB, 18.00 WIB dan dengan jumlah pemberian pakan 5% dari bobot ikan per hari dapat di lihat pada bagan Lampiran 3.

Pengamatan Penelitian

Selama pemeliharaan berlangsung, dilakukan pengamatan terhadap beberapa parameter yaitu berat, panjang dan jumlah ikan yang mati serta kualitas air. Pengamatan perubahan berat dan panjang benih ikan dilakukan untuk mengetahui laju pertumbuhan individu dan pertumbuhan panjang mutlak benih ikan selama masa pemeliharaan, pengamatan jumlah ikan yang mati dilakukan untuk mengetahui tingkat kelangsungan hidup benih ikan selama masa pemeliharaan, serta pengamatan kualitas air dilakukan untuk mengetahui kondisi perairan pemeliharaan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan benih ikan yang dilakukan selama masa pemeliharaan.

Pengamatan dilakukan selama 42 hari untuk mengetahui laju pertumbuhan ikan dilakukan pengambilan contoh (sampling) setiap 7 hari sekali dengan cara menimbang bobot dan setiap 14 hari sekali mengukur panjang ikan. Setiap sampling, benih ikan lele yang diambil sebanyak 10% dari jumlah total ekor/akuarium. Sedangkan tingkat kelangsungan hidup dapat di ketahui dengan cara menghitung jumlah ikan yang mati setiap hari selama masa pemeliharaan berlangsung. Parameter lain yang diamati yaitu parameter fisika dan kimia air di lakukan setiap 14 hari sekali.

Pengumpulan Data

Laju Pertumbuhan Panjang Harian

Pada ikan lele ukuran panjang menjadi penentu harga ikan. Sehingga laju pertumbuhan menjadi parameter utama dalam budidaya ikan lele. Pengukuran panjang dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kertas milimeter. Dengan pengambilan contoh ikan sampel sebanyak 10% dari jumlah ikan uji pada setiap wadah percobaan. Pertumbuhan panjang harian dihitung dengan menggunakan rumus menurut Busacker dkk. (1990) diacu Widyiantara (2009) sebagai berikut :

Ph = [(ln Lt – ln L0)/t] x 100%

Keterangan: Ph = Pertumbuhan panjang harian (%) Lt = Panjang rata-rata akhir (cm) L0 = Panjang rata-rata awal (cm)

t = Lama pemeliharaan (hari)

Laju Pertumbuhan Bobot Harian

Pengukuran pertumbuhan bobot dilakukan pada awal dan akhir penelitian dengan pengambilan contoh ikan sampel sebanyak 10% dari jumlah ikan uji pada

Kualitas Air

Parameter kualitas air media pemeliharaan ditentukan dengan mengukur parameter kualitas air selama penelitian yang terdiri dari parameter fisika dan kimia yang telah ditentukan yaitu pH, Ammonia, DO, Suhu. Data ini digunakan untuk menentukan kelayakan kualitas air media pemeliharaan selama penelitian.

Pengukuran Suhu, DO, dilakukan setiap 14 hari sekali, pengukuran kandungan Ammonia dan pH menggunakan Ammonia tes kit dan PH meter.

Analisis Data

Untuk mengetahui apakah pengaruh perlakuan terhadap parameter yang diamati berpengatuh nyata atau tidak kemudian dilakukan uji analisis ragam (ANOVA) dan uji F. Pada parameter pengamatan yang menunjukkan perlakuan berpengaruh nyata, dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada selang kepercayaan 95%. Selanjutnya data akan disajikan dalam bentuk Tabel dan Grafik.

Dokumen terkait