• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini mengkaji tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebasnya adalah Pemanfaatan sumber belajar (X1) dan motivasi belajar (X2) dan variable terikatnya prestasi belajar mata kuliah askeb II(Y).

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di STIKES Kusuma Husada Surakarta. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Mei sampai dengan Oktober 2010.

B. Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel

1. Subjek Penelitian

Subyek penelitian yaitu mahasiswa STIKES Kusuma Husada Prodi D III Kebidanan tingkat 2 semester 4. Alasan pemilihan subjek penelitian karena pembelajaran askeb II dilaksanakan mulai semester 3 sesuai dengan kurikulum yang digunakan di Program Studi D III Kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan sumber belajar serta motivasi mahasiswa dalam mata kuliah Askeb II.

2. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa tingkat 2 semester 4 di STIKES Kusuma Husada Surakarta Prodi D III Kebidanan . Total populasi adalah 114 mahasiswa.

Menurut Sugiyono (2008) populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik simpulannya”.

3. Sampel dan Tehnik sampling

Penelitian ini populasinya homogen yaitu mahasiswa Kebidanan maka penelitian ini adalah penelitian sampel. Sampel yang diambil sebanyak 114 dari total populasi. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan rumus dalam Sugiyono (2008) yaitu:

λ2 . N. P. Q

s

= d2 (N – 1) + λ2 . P. Q Keterangan : S = Jumlah sampel λ2 = dk = 1 (taraf kesalahan) 1 %, 5 %, 10 % P = Q = 0,5 d = 0,05 N = Populasi

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel aksidental. Menurut Arikunto (1992), pengambilan sampel ini biasanya dilakukan pada penelitian yang bersifat survey, misalnya untuk meminta pendapat para siswa atau dosen tentang bagaimana pelaksanaan kurikulum di sekolah atau perguruan tinggi. Sampel aksidental adalah sampel yang diambil dari siapa saja yang dijumpainya atau yang kebetulan ada. Karena sampel ini kurang representatif, biasanya sulit untuk digeneralisasikan. Sampel yang telah ditetapkan

(96 responden) selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok .Kelompok satu adalah kelas II A sebanyak 48 mahasiswa dan kelompok dua adalah mahasiswa kelas II B sebanyak 48 mahasiswa.

Furchan (2007) berpendapat bahwa penarikan sampel berkelompok (cluster sampling) satuan yang dipilih bukanlah individu – individu melainkan sekelompok individu yang secara alami berada bersama – sama di satu tempat. Sepanjang individu – individu ini mempunyai persamaan ciri yang ada hubungannya dengan variabel penelitian, maka individu – individu tersebut merupakan suatu kelompok (cluster).

C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan sumber data primer dari responden melalui jawaban kuesioner dan hasil nilai pembelajaran mata kuliah askeb II dalam Kartu Hasil Studi Mahasiswa (KHS) semester 3.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar kepada mahasiswa. Sedangkan prestasi belajar mata kuliah askeb II didapatkan dari hasil test Ujian Akhir Semester (UAS) mahasiswa yaitu dengan melihat dan mencatat dokumentasi nilai Askeb II pada KHS (Kartu Hasil Studi) mahasiswa semester 3.

D. Variabel Penelitian

1. Variable Independent (Variabel Bebas)

Sugiyono (2008) menyatakan bahwa: “variabel independent (variabel bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel dependent atau terikat”.

Pada penelitian ini, variabel independent (variabel bebas) dinotasikan dengan X. Terdapat dua variabel bebas pada penelitian ini yaitu pemanfaatan sumber belajar (X1) dan metode motivasi belajar (X2).

2. Variable Dependent (Variabel Terikat)

“Variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas disebut sebagai variabel dependent atau variabel terikat” (Sugiyono, 2008). Variabel terikat dalam penelitian ini dinotasikan dengan Y, yaitu prestasi belajar mata kuliah askeb II pada mahasiswa STIKES Kusuma Husada Surakarta Prodi D III Kebidanan.

3. Variable Confounding ( Variabel Perancu)

Variabel ini adalah variabel pengganggu hubungan – hubungan variabel demikian rupa sehingga hasilnya dapat berlawanan dari hipotesis. Pada penelitian ini variabel perancunya adalah faktor internal (kecerdasan, emosi, minat, bakat dan kemauan) dan faktor eksternal (kondisi belajar, lingkungan belajar, kurikulum dan pengelolaan kelas) (Praktiknya, 2003). Faktor internal tidak bisa dikendalikan karena kecerdasan, emosi, minat, bakat dan kemauan antar mahasiswa tidak sama. Sedangkan faktor eksternal seperti kondisi belajar, lingkungan belajar, kurikulum dan pengelolaan kelas masih bisa dikendalikan karena masih satu institusi.

E. Definisi Operasinal Variabel

1. Pemanfaatan Sumber Belajar

Pemanfaatan sumber belajar adalah menggunakan 3 macam sumber belajar yang ada di lingkungan kampus, meliputi : internet, laboratorium dan perpustakaan, dalam konteks mata kuliah askeb II.

Pemanfaatan sumber belajar diukur menggunakan kuesioner atau angket, dengan kategori :

a. Intensitas tinggi b. Sedang

c. Rendah

2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah dorongan dari diri seseorang baik dari dalam maupun dari luar untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan serta pengalaman. Indikator yang digunakan meliputi:

a. Hasrat dan keinginan berhasil dalam belajar b. Dorongan dan kebutuhan belajar

c. Harapan dan cita-cita masa depan dari pembelajaran d. Penghargaan dalam belajar

e. Kegiatan yang menarik dalam belajar

f. Lingkungan belajar yang kondusif sehingga mendukung prestasi belajar

Motivasi belajar diukur menggunakan kuesioner dengan skala Likert, dengan kategori tinggi dan rendah

Skala pengukuran: nominal

3. Prestasi Belajar Mata Kuliah Askeb II

Prestasi belajar mata kuliah askeb II adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam mata kuliah askeb II.

Hasil pengukurannya dinyatakan dalam kategori : a. Baik sekali (A)

c. Cukup (C) d. Kurang (D) e. Kurang sekali (E) Skala pengukuran : ordinal

F. Instrumen Penelitian

1. Penyusunan Instrumen

a. Motivasi Belajar

Instrumen motivasi belajar disusun oleh peneliti dengan menggunakan kisi – kisi kuesioner sesuai dengan indikator motivasi belajar. Bentuk kuesioner menyediakan empat pilihan dengan alternative pilihan yang disediakan, terdiri :

1) Sangat setuju (SS) diberi skor 4 2) Setuju (S) diberi skor 3

3) Tidak setuju (TS) diberi skor 2

4) Sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1

Untuk menghindari ketidakseriusan dari responden yang seringkali terjadi dalam pengisian kuesioner, maka kuesioner dibuat dua pertanyaan, yaitu pertanyaan positif dan negative. Masing – masing pertanyaan diberi skor SS=4, S=3, TS=2, STS=1 untuk pertanyaan positif dan SS=1, S=2, TS=3, STS=4 untuk pertanyaan negative.

b.Prestasi Belajar mata kuliah askeb II

Instrumen prestasi belajar askeb II adalah dari data dokumentasi hasil nilai mata kuliah askeb II yang dapat dilihat pada indeks prestasi semester 3.

c. Pemanfaatan sumber belajar

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur pemanfaatan sumber belajar adalah angket. Peneliti mnggunakan kuesioner yang bersifat langsung dengan butir-butir pertanyaan pilihan. Kriteria penentuan skor jawaban didasari pada penggunaan skala penilaian menurut Sugiono (2008), yaitu sebagai berikut :

1 ). Alternatif jawaban selalu diberi nilai 5 2 ). Alternatif jawaban sering diberi nilai 4

3 ). Alternatif jawaban kadang-kadang diberi nilai 3 4 ). Alternatif jawaban jarang diberi nilai 2

5 ). Alternatif jawaban tidak pernah diberi nilai 1

2. Analisis Instrumen

Sebelum angket digunakan untuk mengumpulkan data dari subyek penelitian, maka angket harus diuji coba terlebih dahulu. Uji coba instrumen penelitian ini dilakukan pada mahasiswa STIKES Aisyiyah Surakarta Prodi D III Kebidanan tingkat II.

Notoadmodjo (2002), menyatakan bahwa: “agar diperoleh distribusi nilai hasil mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba

paling sedikit 20 orang”. Pada penelitian ini responden yang digunakan untuk uji coba sebanyak 30 responden.

Menurut Arikunto (2006), instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument, sedangkan reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu.

Dalam penelitian ini uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap instrumen:

1) Kuesioner pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar

a) Uji validitas

Uji validitas konstruksi kuesioner motivasi belajar dilakukan dengan menggunakan pendapat ahli (judgment experts). Dalam hal ini, setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek – aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli.

Setelah pengujian konstruksi dari ahli selesai, maka diteruskan uji coba instrumen. Uji tersebut dilakukan dengan mengkorelasikan skor yang ada pada butir dengan skor secara keseluruhan (skor total). Untuk menghitung korelasi digunakan rumus koefisiensi korelasi Product Moment yaitu:

R XY = N∑XY – (∑X) (∑Y)

√{N∑X2 – (∑X)2}{N∑Y2 – (∑Y)2} Keterangan:

R XY : Koefisien korelasi antara variabel x dan y

X : Skor masing-masing item Y : Skor total ∑XY : Jumlah perkalian ∑X2 : Jumlah kuadrat X ∑Y2 : Jumlah kuadrat Y ∑N : Jumlah subjek (Arikunto, 2006 )

Kriteria pengujian validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan R tabel, bila R hitung > R tabel, maka butir pertanyaan dinyatakan valid. Variabel motivasi belajar terdiri dari 30 item pertanyaan dengan hasil uji validitas

Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan rumus

product moment dari Pearson yang dibantu dengan menggunakan Program statistik SPSS dinyatakan tidak valid, karena r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N = 30 .

b) Uji reliabilitas

Dalam penelitian ini rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen motivasi belajar adalah rumus Alpha. Hal

instrumen yang nilainya bukan 1 dan 0, yaitu pada kuesioner dan soal bentuk uraian.

Rumus Alpha (Arikunto, 2006 ): r11 = [ k ][1 - ∑σb2 ]

( k - 1) σ2t

Keterangan:

r11 : Reliabilitas instrumen yang dicari

k : Banyaknya butir pertanyaan ∑σb2 : Jumlah varian butir soal

σ2

t : Varians total

Menurut Riwidikdo (2006), “kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki alpha minimal 0,75”

2) Prestasi belajar

Dokumentasi yang berupa indeks prestasi mata kuliah Asuhan Kebidanan II dalam kartu hasil studi semester 3. Cara pengukuran prestasi belajar dilakukan dengan melihat dan mencatat dokumentasi indeks prestasi (IP) nilai mata kuliah Askeb II pada kartu hasil studi mahasiswa semester 3.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi (ANOVA = analysis of variance). Menurut Furchan (2007 )

“teknik analisis variansi mempergunakan suatu rasio perbedaan yang diamati/ error term untuk menguji kebenaran hipotesis. Rasio yang disebut rasio-F (F - ratio) menggunakan variansi (s2) mean kelompok sebagai ukuran bagi perbedaan kelompok yang diamati”.

Terdapat dua syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum melakukan analisis dengan menggunakan ANOVA, yaitu homogenitas varian dan distribusi normal.

1. Uji Homogenitas Varian

Pengujian homogenitas varian dilakukan dengan menggunakan uji F dengan rumus sebagai berikut:

F = Varian terbesar Varian terkecil

Menurut Sugiyono (2008), “apabila harga F hitung lebih kecil dari F tabel untuk kesalahn 5% (Fh < Ft (5%) ) maka data yang akan dianalisis

homogen untuk tingkat kesalahan 5%”.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berbentuk normal atau tidak. Dalam penelitian ini untuk menguji kenormalan data digunakan dengan menggunakan uji one sampel Kolmogorov Smirnov Test melalui program SPSS versi 16. Selanjutnya, ”untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari Z hitung ataupun AsyimpSig. Jika nilai Asymp Sig > 0,05, maka data

berdistribusi normal” (Riwidikdo, 2006). Kemudian, data yang sudah dihitung dimasukkan dalam tabel ringkasan ANAVA seperti berikut (Sugiyono, 2008):

Tabel 2. Ringkasan ANOVA Untuk Menguji Hipotesis k Sampel

Sumber Variansi (SV) Derajat Kebebasan (dk)

Jumlah Kuadrat (JK) Kuadrat Rerata (KR) F hitung F tabel Antar Group (A) Baris b – 1

(

) (

)

N X n X t A A 2 2 A A dl JK D A KR KR ά 0,05 ά 0,01 Dalam group (B) Kolom k – 1

(

) (

)

N X n X t B B 2 2 B B dl JK D B KR KR Dalam group (AB) Interaksi (dkA). (dkB)

∑(∑

) (

)

N X n X t aB aB 2 2 AB AB dl JK D AB KR KR Dalam group (D) Residu N – (b). (k) JKT – JKA – JKB - JKAB D D dl JK Jumlah N-1

(

)

N X Xt T 2 2

− (Riduwan, 2010) Keterangan: dk = derajat kebebasan

N = jumlah seluruh anggota sampel m = jumlah kelompok sampel JKtot : Jumlah Kuadrat total

Dokumen terkait