• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II MAHASISWA PRODI D III KEBIDANAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II MAHASISWA PRODI D III KEBIDANAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN

MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA

KULIAH ASKEB II MAHASISWA PRODI

D III KEBIDANAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

TESIS

Disusun untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Disusun Oleh : HUTARI PUJI ASTUTI

S540209010

PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA

(2)

PENGARUH ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR

DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA

KULIAH ASKEB II MAHASISWA PROGRAM STUDI

D III KEBIDANAN STIKES KUSUMA

HUSADA SURAKARTA

TESIS

Disusun Oleh : HUTARI PUJI ASTUTI

S540209010

Telah disetujui oleh Tim pembimbing

Dewan Pembimbing Tanda

Jabatan Nama Tangan Tanggal

Pembimbing 1 Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, dr. SpKJ (K) ... ... NIP. 19461102 197609 1 001

Pembimbing 2 Jarot Subandono, dr. M.Kes ... ... NIP. 132.230.853

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

TESIS

PENGARUH ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA

KULIAH ASKEB II MAHASISWA PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES KUSUMA

HUSADA SURAKARTA

Disusun oleh : HUTARI PUJI ASTUTI

S540209010

Telah disahkan oleh Tim Penguji Pada Tanggal : Februari 2011

Ketua

Prof. Dr. dr. Didik G. Tamtomo, PAK, MM, M.Kes ( ) NIP. 19480313 197610 1001

Sekretaris

DR. Nunuk Suryani, MPd ( )

NIP. 1966110819900320001

Anggota

Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, dr. SpKJ (K) ( )

NIP. 19461102 197609 1 001

Jarot Subandono, dr. M.Kes ( )

NIP. 132.230.853

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga ( ) Prof. Dr. dr. Didik G. Tamtomo, PAK, MM, M.Kes

NIP. 19480313 197610 1001

(4)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Hutari Puji Astuti

Nim : S540209010

Menyatakan dengan sesungguhnya, tesis yang berjudul Hubungan antara Pemanfaatan Sumber Belajar dan Motivasi dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidaan II Mahasiswa Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakata,adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Januari 2011

Yang membuat pernyataan

Hutari Puji Astuti

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia, rahmat, taufik serta hidayah-Nya akhirnya tesis dengan judul “HUBUNGAN

ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI DENGAN

PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II MAHASISWA PROGRAM

STUDI D III KEBIDANAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN

2009/2010” dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini di susun sebagai salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Kesehatan pada Program Studi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat, penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, dr. SpKJ (K), selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta dan pembimbing I disela kesibukannya masih berkenan meluangkan waktu, pikiran,tenaga dalam memberikan petunjuk, arahan bimbingan dan saran –saran dari awal sampai terselesainya penyusunan tesis ini.

2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D, selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. Dr. Didik G. Tamtomo, dr, PAK, MM, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta 4. Jarot Subandono, dr. M.Kes, selaku Pembimbing II disela kesibukannya masih

(6)

5. dr.P.Murdani K, MHPEd, selaku Ketua Program Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Sunardi, SKM,Mkes, selaku Ketua STIKES Kusuma Husada Surakartayang telah memberikan ijin pada penulis untuk melakukan penelitian di Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta.

7. Segenap Dosen Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada penulis.

8. Tim Penguji tesis yang telah membentuk terlaksananya ujian sehingga dapat berjalan dengan lancar.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan usulan tesis ini yang tidak dapat penulis sebut satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan pihak-pihak tersebut diatas, tesis ini tidak akan pernah terselesaikan dan penulis sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi berbagai pihak selama ini seraya berdoa semoga amal baktinya diterima di sisi Allah SWT.

Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini jauh dari sempurna namun demikian penulis berharap semoga karya yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan bagi perkembangan keilmuan.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

(7)

Hutari Puji Astuti, S540209010. 2011.Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar dan

Motivasi terhadap Prestasi Belajar Mata kuliah Asuhan kebidanan II Mahasiswa Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta. Komisi Pembimbing I :

Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, dr. SpKJ (K), pembimbing II : Jarot Subandono, dr. M.Kes. Tesis, Program Studi Pebdidikan Profesi Kesehatan. Magister

Kedokteran Keluarga Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sumber belajar dan motivasi terhadap prestasi belajar mata kuliah asuhan kebidanan II mahasiswa Program studi D III kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi mahasiswa tingkat II semester 4 Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta dengan jumlah total 96 mahsiswa. Data diperoleh dengan menyebarkan angket dan dokumentasi berupa nilai KHS mahasiswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan : (1) terdapat pengaruh yang signifikan pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II ( Fobservasi = 3,573; p= 0,032 < 0,05), (2) terdapat pengaruh yang signifikan motivasi mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan Kebidanan II (Fobservasi = 10,639; p= 0,002 < 0,05) dan (3) Ada pengaruh yang signifikan pemanfaatan sumber belajar dan motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan Kebidanan II digunakan analisis variansi Two Ways diperoleh hasil perhitungan analisis variansi dua jalan (Fobservasi = 6,083; p= 0,000 < 0,05).

(8)

ABSTRACT

Hutari Puji Astuti, S540209010.2011. Influence the utilization of learning resources

and motivation towards achievement Learning Care Midwifery course Program Study D III Midwifery STIKES Kusuma Husada Surakarta. The first commission of supervision is Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, dr. SpKJ (K), The second supervision is Jarot Subandono, dr. M.Kes. Tesis, Study Program: Master’s

Degree of Family Medication. Interest: Health Profession Education, Graduate Program. Sebelas Maret University.

The aims of this study to determine the effect of the use of learning resources and motivate to midwifery care course Program Study D III Midwifery STIKES Kusuma Husada Surakarta.

This study was an analytic study with cross sectional approach. The population was student fourth semester program study D III Midwifery STIKES Kusuma Husada Surakarta, with total of 114 student, the sample used only 96 students in attendance. Data obtained by distributing questionnaires and documentation of the student’s Study Achievement Card.

The results of this study shows : (1) there is a significant influence utilization of learning resources and academic achievement subjects Midwifery Care II (Fobs = 3.573, p = 0.032 <0.05),(2) there is a significant influence student motivation and academic achievement of students subject Midwifery care (Fobs = 10.639, p = 0.002 <0.05) and (3) there was a significant influence utilization of learning resouerces and motivation to students learning achievement Midwifery care course used analisys of variance Two Ways obtained by the calculation of two-way analysis of variance (Fobs = 6,083, p = 0.000 <0.05).

Conclusion this study shows that :(1) There is a positive significant relationship between the use of learning resources and academic (p = 0.032), (2) There was a significant influence motivation and academic achievement (p = 0.002) and (3)There was a significant influence utilization of learning resources and motivation to students learning achievement (p = 0.000).

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

(10)

3. Prestasi belajar ... 36

4. Hubungan Pemanfaatan Sumber Belajar terhadap Prestasi Belajar

Asuhan Kebidanan II ... 44

5. Hubungan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Askeb II .. 45

B. Penelitian yang Relevan ... 46

C. Kerangka Teori ... 47

D. Hipotesis ... 47

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ... 49

B. Subjek Penelitian, Populasi Dan Sampel ... 49

C. Sumber Data Dan Teknik Pengumpulan Data ... 51

D. Variabel Penelitian ... 52

E. Definisi Operasional Variabel ... 53

F. Instrumen Penelitian ... 55

G. Teknik Analisis Data ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ... 62

B. Uji Prasyarat ... 75

C. Uji Hipotesis ... 76

(11)

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ... 82

B. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 84

LAMPIRAN ... 86

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(12)

 

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Profil Quitter, Camper, dan Climber...28

Tabel 2. Ringkasan ANOVA Untuk Menguji Hipotesis k Sampel...61

Tabel 3. Distribusi frekuensi intensitas pemanfaatan sumber belajar...62

Tabel 4. Distribusi frekuensi tingkat motivasi mahasiswa...64

Tabel 5. Distribusi frekuensi prestasi belajar mahasiswa...65

Tabel 6. Distribusi frekuensi data prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas

pemanfaatan sumber belajar rendah dan motivasi rendah...66

Tabel 7. Distribusi frekuensi data prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas

pemanfaatan sumber belajar rendah dan motivasi tinggi...68

Tabel 8. Distribusi frekuensi prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan

sumber belajar sedang dan motivasi rendah...69

Tabel 9. Distribusi frekuensi data prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas

pemanfaatan sumber belajar sedang dan motivasi tinggi...71

Tabel 10. Distribusi frekuensi data prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas

pemanfaatan sumber belajar tinggi dan motivasi rendah...72

(13)

Tabel 12. Uji normalitas dengan Chi Square...75

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Teori ………...47

Gambar 2. Diagram intensitas pemanfaatan sumber belajar...63

Gambar 3. Diagram histogram tingkat motivasi mahasiswa ...64

Gambar 4. Diagram histogram prestasi belajar mahasiswa...66

Gambar 5. Diagram histogram prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan

sumber belajar rendah dan motivasi rendah...67

Gambar 6. Diagram histogram prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan

sumber belajar rendah dan motivasi tinggi...68

Gambar 7. Diagram histogram prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan

sumber belajar sedang dan motivasi rendah...70

Gambar 8. Diagram histogram prestasi mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan sumber

belajar sedang dengan motivasi tinggi...71

Gambar 9. Diagram histogram prestasi mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan sumber

belajar tinggi dan motivasi rendah...73

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian...86

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian...87

Lampiran 3. Kisi-kisi angket Pemanfaatan Sumber belajar...88

Lampiran 4. Angket Pemanfaatan Sumber Belajar...89

Lampiran 5. Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar...94

Lampiran 6. Kuesioner Motivasi Belajar...95

Lampiran 7. Uji Reabilitas pemanfaatan Sumber Belajar...98

Lampiran 8. Uji Reabilitas Motivasi Belajar...199

Lampiran 9. Normalitas Data

...101

Lampiran 10. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Sumber Belajar

...

102

Lampiran 11. Distribusi Frekuensi Motivasi...103

Lampiran 12. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar...104

Lampiran 13. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber

Belajar Rendah Motivasi Rendah...105

Lampiran 14. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber

Belajar Rendah Motivasi Tinggi...106

Lampiran 15. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber

Belajar Sedang Motivasi Rendah...107

(15)

Lampiran 17.Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber

Belajar Tinggi Motivasi Rendah...109

Lampiran 18.Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber

Belajar Tinggi Motivasi Tinggi...110

Lampiran 19.Univariate Analysis of Variance...111

Lampiran 20.

Post Hoc Tests Pemanfaatan sumber belajar...112

(16)
(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seiring dengan perubahan paradigma pembelajaran, maka keberhasilan kegiatan proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi tidak hanya ditentukan oleh faktor pengajar atau dosen melainkan sangat dipengaruhi oleh keaktifan mahasiswa. Kurikulum baru tahun 2004 mempertegas bahwa proses pembelajaran harus berpusat pada peserta belajar, pengajar bukan sebagai satu-satunya sumber belajar atau sumber informasi dalam pembelajaran. Selain sumber belajar berupa perpustakaan yang tersedia di Kampus sekarang ini berkembang teknologi internet yang memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam menggali ilmu pengetahuan. Melalui internet mahasiswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat sehingga dapat mempermudah proses studinya (Dep.Kes RI, 2004).

(18)

Kemandirian belajar mahasiswa tercermin pada keaktifan mahasiswa dalam memanfaatkan sumber belajar (As’ari, 2007).

Sumber belajar atau Learning resources semua sumber baik berupa data , orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar tidak hanya dari media cetak ataupun internet, tetapi juga media peraga atau laboratorium. Dengan alat bantu atau peraga yang ada di laboratorium dapat membantu mahasiswa untuk berlatih dan mempraktekkan apa yang telah didapatkannya dalam teori. Sehingga dengan sumber belajar tersebut mahasiswa diharapkan dapat memperoleh ilmu dengan cepat dan terbaru, sehingga prestasi belajar dari mahasiswa bisa menjadi baik dan meningkat (Karwono, 2009).

(19)

Motivasi tiap orang berbeda-beda karena pengaruh beberapa faktor, diantaranya : perbedaan fisiologis, perbedaan rasa aman, perbedaan kasih sayang atau afeksi, perbedaan harga diri dan perbedaan aktualisasi diri. Kekurangan atau ketiadaan motivasi baik yang bersifat internal maupun eksternal akan menyebabkan kurang bersemangatnya mahasiswa dalam melakukan proses pembelajaran. Faktor intern yaitu dari dalam diri mahasiswa yang meliputi : kecerdasan, bakat, minat, motivasi diri, disiplin diri dan kemandirian. Sedangkan faktor ekstern adalah dari luar mahasiswa yang meliputi : lingkungan alam, kondisi sosial, ekonomi, lingkungan kuliah, dosen, kurikulum dan sebagainya. Adakalanya mahasiswa yang mempunyai kemampuan dan kecakapan yang baik, karena kurang adanya kemauan dan dorongan dari diri peserta didik tersebut maka hasil belajar atau prestasi yang dicapai mahsiswa kurang optimal (Syah, 2006).

(20)

dimanfaatkan pada mata kuliah Asuhan kebidanan II dapat mewakili sumber belajar yang dibutuhkan oleh mahasiswa kebidanan, karena dalam mata kuliah Asuhan Kebidanan II mempelajari tentang konsep dasar tentang persalinan, di mana seorang bidan harus bisa menolong persalinan dengan trampil (GBPP, 2004).Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang mengkaji hubungan antara pemanfaatan sumber belajar dan motivasi dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II Mahasiswa Program Studi D III STIKES Kusuma Husada Surakarta tahun 2009/2010.

B. RUMUSAN MASALAH

Apakah ada pengaruh pemanfaatan sumber belajar ( Perpustakaan, Internet, Laboratorium ) dan motivasi dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa Program Studi D III STIKES Kusuma Husada Surakarta tahun 2009/2010 ?

C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum

(21)

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa Program Studi D III STIKES Kusuma Husada Surakarta tahun 2009/2010. b. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dengan prestasi belajar

mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa Program Studi D III STIKES Kusuma Husada Surakarta tahun 2009/2010.

c. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sumber belajar dan motivasi dengan prestasi mata kuliah Asuhan kebidanan II mahasiswa Program Studi D III STIKES Kusuma Husada Surakarta tahun 2009/2010.

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pada pembaca mengenai hubungan antara pemanfaatan sumber belajar dan motivasi dengan prestasi mata kuliah asuhan kebidanan II.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada pihak institusi pendidikan mengenai pentingnya pemanfaatan sumber belajar dan motivasi dalam rangka meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada para

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Sumber Belajar

a. Pengertian Sumber Belajar

Edgar Dale (1969) dalam As’ari (2007) seorang ahli pendidikan mengemukakan sumber belajar adalah, ' segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.' Pendapat lain dikemukakan oleh Association Educational Comunication and

Tehnology (AECT) (1977) yaitu ' berbagai atau semua sumber baik

berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.

(23)

dari sekedar media pembelajaran. Segala hal yang sekiranya diprediksikan akan mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan pembelajaran dapat dipertimbangkan menjadi sumber belajar. Dengan pemahaman ini maka guru bukanlah satu-satunya sumber tetapi hanya salah satu saja dari sekian sumber belajar lainnya. b. Klasifikasi Sumber Belajar

Pengertian sumber belajar tadi melahirkan pembagian jenis sumber belajar dari beberapa pendapat. Menurut Mulyasa (2003) membagi sumber belajar menjadi 7 kelompok, antara lain :

1). Manusia (People)

(24)

-orang tersebut tidak diniati, tetapi sewaktu – waktu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan belajar (Mulyasa, 2003).

2). Bahan (Materials)

Bahan yaitu sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran: baik yang diniati secara khusus seperti film pendidikan, peta, grafik, buku paket, dan sebagainya, yang biasanya disebut media pengajaran (instructional media), maupun bahan yang bersifat umum (Setiadji, 1995).

3). Lingkungan (Setting)

Lingkungan yaitu ruang dan tempat dimana sumber – sumber dapat berinteraksi dengan para peserta didik. Ruang dan tempat yang diniati secara sengaja untuk kepentingan belajar, misalnya perpustakaan, ruang kelas, laboratorium, ruang micro teaching, dan sebagainya. Disamping itu, ada pula ruang dan tempat yang tidak diniati untuk kepentingan belajar, namun bisa dimanfaatkan; misalnya museum, kebun binatang, kebun raya, candi, dan tempat– tempat beribadah ( Munir, 2009 ).

4). Alat dan Peralatan (Tool and Equipment)

(25)

tape recorder. Sedangkan alat dan peralatan yang digunakan untuk memainkan sumber lain misalnya proyektor, film, pesawat televise, pesawat radio dan sebagainya ( Mulyasa, 2003).

5). Aktivitas (Aktivity)

Aktivitas yaitu sumber belajar yang biasanya merupakan kombinasi antar suatu tehnik dengan sumber lain untuk memudahkan belajar, misalnya pengajaran berprograma merupakan kombinasi antara teknik penyajian bahan dengan buku, contoh lain seperti simulasi dan karya wisata ( Munir, 2009). 6). Pesan (Message)

Pesan adalah pelajaran atau informasi yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti dan data. Contoh: Semua bidang studi atau mata pelajaran seperti IPS, IPA, Bahasa, Politik, Ekonomi, Logika, Etika, Kesehatan dan lain - lain

( Akhmad, 2008 ).

Sumber belajar selalu membawa pesan yabg akan dimanfaatkan oleh pemakainya. Di dalam hal ini setiap pemakai sumber belajar harus memperhatikan bagaimana pesan yang terkandung dan bagaimana menangkapnya ( Sudono, 2000).

7). Tehnik (Technic)

(26)

sendiri, simulasi, permainan, demonstrasi, kuliah, ceramah, Tanya jawab ( Munir, 2009 ).

Klasifikasi sumber belajar menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2001) meliputi :

1). Sumber belajar tercetak : buku, majalah, brosur, poster, denah, ensiklopedi, kamus, dan lain–lain.

2). Sumber belajar non cetak; film, video, model, audio cassette, transparansi, realita, objek, dan lain-lain.

3). Sumber belajar yang terbentuk fasilitas: perpustakaan, ruang belajar, studio, lapangan olahraga, dan lain-lain.

4). Sumber belajar yang berupa kegiatan : Wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, permainan dan lain–lain. 5). Sumber belajar yang berupa lingkungan di masyarakat, taman,

terminal, took, pasar, pabrik, museum, dan lain–lain.

Secara garis besar terdapat dua jenis sumber belajar menurut Depdiknas (2004), pertama sumber belajar yang dirancang (learning

resources by designed) yaitu sumber belajar yang sengaja dibuat dan

(27)

sebagainya. Berbagai jenis sumber belajar tersebut, pada dasarnya tidak boleh dilihat secara parsial. Hendaknya dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh dalam sebuah proses pembelajaran. Semua jenis sumber belajar yang memang sesuai, perlu dipertimbangkan demi tercapainya pembelajaran lebih baik. Dengan demikian diharapkan akan berdampak positif terhadap hasil pembelajaran. Mengingat begitu luasnya sumber belajar, maka perencanaan yang matang mesti dilakukan (Ahmad, 2008). Beberapa sumber belajar yang dapat dipertimbangkan untuk dimanfaatkan adalah :

1).Perpustakaan

(28)

siswa untuk memanfaatkan segala fasilitas yang ada di perpustakaan untuk menunjang proses pembelajaran

(Wijaya, 2008).

Berbagai ensiklopedia, buku-buku dengan beraneka tema dapat dikumpulkan dan ditata rapi di ruang perpustakaan . Perpustakaan memiliki fungsi sebagai ”jantung sekolah”karena di dalamnya berisi berbagai informasi yang dapat membantu setiap orang yang menggunakannya untuk mengembangkan diri (Sudono, 2000). Istilah perpustakaan berasal dari kata latin ”liber” atau ”libri” artinya buku. Dari kata latin tersebut terbentuklah istilah librarius yang artinya tentang buku. Dalam bahasa Inggris terkenal dengan istilah Library, ( Jerman ) bibliothek, ( Perancis ) bibliotheque, ( Belanda ) bibliotheek. Semua istilah ini berasal dari bahasa Yunani

biblia artinya tentang buku. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia:

(29)
(30)

2). Media Belajar atau Alat Peraga

Media belajar yang dimaksud adalah berbagai alat, bahan yang bisa digunakan untuk membantu dalam penyamapaian materi pembelajaran. Media tersebut baik dibuat sendiri maupun kaya orang lain. Berbagai media yang ada perlu digunakan secara optimal dan tentu saja harus dipelihara dan dijaga kelaikannya. Media yang telah rusak segera diperbaiki bahkan diganti. Media yang belum ada dan sekiranya berguna perlu dipikirkan untuk dimiliki, dengan cara membeli atau mengajukan bantuan. Media yang perlu dipertimbangkan untuk dimiliki terutama media elektronik (produk teknologi komunikasi). Biasanya dengan menggunakan media seperti ini pembelajaran akan lebih hidup dan siswa pun lebih antusias mengikutinya. Berbagai media seperti slide film, proyektor, VCD dapat digunakan sewaktu waktu sebagai sumber belajar ( Wijaya, 2008 ).

Alat peraga berfungsi untuk menerangkan atau memperagakan suatu mata pelajaran dalam proses belajar mengajar.Adapun alat peraga tersebut dapat berupa media dua dimensi ( charta ) dan juga tiga dimensi ( bagan ) (Sudono, 2000 ).

3). Majalah Dinding

(31)

baik berupa karangan, puisi, cerpen dll. Di samping iu mading bisa menjadi motivasi bagi siswa untuk senang membaca, terdorong berkarya sekaligus bisa saling belajar atau menilai antar karya satu dengan yang lainnya ( As’ari, 2007).

Majalah dinding atau yang biasa diakronimkan menjadi madding adalah salah satu jenis media komunikasi massa tulis yang paling sederhana. Disebut majalah dinding karena prinsip dasar majalah terasa dominan di dalamnya, sementara itu penyajiannya biasa dipampang pada dinding atau yang sejenisnya ( Nursito, 1999 ). Dalam membangun SDM dunia pendidikan dituntut untuk mampu mengikuti (update) perkembangan aplikasi IPTEK didunia Industri agar lulusannya memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Dari fakta tersebut salah satu cara untuk mampu mengikuti perkembangan IPTEK yang cepat adalah selalu akses informasi yang

up to date dan semua itu dapat di dapat melalui internet. Proses Belajar

(32)

internet kita harus memiliki filter keimananan serta moralitas yang baik untuk menyeleksi informasi yang akan kita peroleh (Catur, 2009). Beberapa manfaat internet untuk kepentingan pembelajaran adalah: 1) Pengembangan Profesional

a) Meningkatkan pengetahuan

b) Berbagi sumber informasi diantara rekan sejawat/ sedepartemen

c) Berkomunikasi keseluruh belahan dunia

d) Kesempatan untuk menerbitkan /mengumumkan secara langsung

e) Mengatur komunikasi secara teratur

f) Berpatisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik local maupun internasional .

2) Sumber Belajar/Pusat Informasi

a) Informasi media dan metodologi pembelajaran

b) Bahan baku & bahan ajar untuk segala bidang pelajaran

c) Akses informasi IPTEK

d) Bahan Pustaka/referensi

3) Belajar sendiri secara cepat :

a) Meningkatkan pengetahuan

b) Belajar berinteraktif

(33)

4) Menambah wawasan, pergaulan, pengetahuan, pengembangan karier :

a) Meningkatkan komunikasi dengan seluruh masyarakat lain

b) Meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada diseluruh dunia

c) Informasi beasiswa, lowongan pekerjaan, pelatihan.

d) Hiburan (Catur, 2009).

Untuk mahasiswa internet bermanfaat sebagai : 1 ) Belajar sendiri secara cepat :

a) Meningkatkan pengetahuan b) Belajar berinteraktif

c) Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian 2) Memperkaya diri :

a) Meningkatkan komunikasi dengan siswa lain

b) Meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada diseluruh dunia (Tofa, 2010).

Pemanfaatan Internet, dalam dunia pendidikan, dapat digunakan pihak siswa dan guru untuk dua hal :

(34)

kantor Departemen Pendidikan, dinas propinsi, kabupaten kota, sampai ke masing-masing sekolah, dan sebaliknya. Dengan begitu, administrasi pendidikan yang mencakup lalulintas informasi pendidikan bisa dilaksanakan dengan mudah, lancar, cepat, dan lebih murah.

2) Kedua, penggunaan internet untuk ( alat pembelajaran) dan atau sumber belajar. Negara kita termasuk yang tertinggal dalam Pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran. Bahkan, kita terbelakang dalam Pemanfaatan teknologi pembelajaran dengan pemakaian komputer non internet, sekalipun. Padahal, komputer telah cukup lama dan cukup banyak tersebar di sekolah, dan di tengah masyarakat (Ardelbee, 2010).

c. Memilih Sumber Belajar

Telah kita ketahui bersama bahwa upaya untuk mengoptimalkan sumber belajar merupakan sesuatu yang penting. Mengapa? Karena dengan penggunaan sumber belajar akan dihasilkan proses pembelajaran yang berkualitas, menarik dan menyenangkan bagi para siswa. Memilih sumber belajar harus didasarkan pada kriteria tertentu, menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2001) ada dua macam, yaitu “Kriteria umum dan kriteria berdasarkan tujuan yang hendak dicapai”. Kriteria–kriteria tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Kriteria Umum

(35)

Ekonomi tidak berarti harganya rendah, dapat juga dana untuk pengadaan sumber belajar cukup tinggi namun karena pemanfaatannya untuk jangka panjang sehingga terhitung murah. Misalnya video, tape recorder.

b) Praktis dalam sederhana

Praktis maksudnya tidak memerlukan pelayanan serta pengadaan sampingan yang sulit dan langka. Sederhana maksudnya tidak memerlukan ketrampilan khusus yang rumit. Semakin praktis dan sederhana sumber belajar itu, akan semakin diprioritaskan untuk diplih dan dimanfaatkan.

c) Mudah diperoleh

Sumber belajar sedapat mungkin berada di dekat tempat kegiatan belajar berlangsung, tidak perlu diadakan atau dibeli di toko. Sumber belajar yang tidak dirancang mudah diperoleh dan dapat dicari di lingkungan sekitar.

d) Bersifat fleksibel

(36)

e) Komponen–komponen yang sesuai dengan tujuan

Sering terjadi sumber belajar mempunyai tujuan yang sesuai, pesan cocok, tetapi keadaan fisik tidak terjangkau, karena di luar kemampuan yang disebabkan oleh biaya yang tinggi dan memakan waktu lama (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai ,2001). 2) Kriteria Berdasarkan Tujuan

Beberapa kriteria memilih sumber belajar berdasarkan tujuan antara lain:

a) Sumber belajar untuk memotivasi

Sumber belajar untuk memotivasi terutama berguna untuk memotivasi mereka terhadap mata pelajaran yang diberikan. Misalnya dengan memanfaatkan gambar–gambar yang menarik, darmawisata.

b) Sumber belajar untuk pengajaran

Yaitu untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang biasanya dipakai oleh guru untuk memperluas bahan pelajaran, melengkapi kekurangan bahan, sebagai kerangka bahan yang sistematis.

c) Sumber belajar untuk penelitian

[image:36.612.178.508.205.460.2]
(37)

yang di rancang dapat dibentuk melalui rekaman video ataupun audio.

d) Sumber belajar untuk memecahkan masalah

Beberapa ciri yang harus diperhatikan, misalnya sebelum dimulai perlu diketahui apakah masalah yang dihadapi sudah cukup jelas sehingga dapat diperoleh sumber belajar yang tepat. Apakah sumber belajar memungkinkan didapat atau disediakan dan dimanakah dapat diperoleh. Apakah sumber belajar tersebut masih actual, seperti apa jenisnya, dan apakah sumber belajar lain dapat dipakai. Kemudian dapat dibuat kesimpulan benarkah atau tepatkah keputusan yang diambil terhadap sumber belajar itu.

e) Sumber belajar untuk presentasi

Sumber belajar macam ini lebih ditekankan sebagai alat metode atau strategi untuk menyampaikan pesan. Fungsi sumber belajar ini sebagai metode, tehnik, atau strategi. Jadi sumber belajar merupakan perantara dari pesan siswa

(Nana Sudjana dan Ahmad Rivai ,2001).

Sedangkan menurut Sudrajat ( 2008 ), dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut :

1) Ekonomis

(38)

2) Praktis

Tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka 3) Mudah

Dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita 4) Fleksibel

Dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional 5) Sesuai dengan tujuan

Mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.

Selain pertimbangan tersebut di atas Sanjaya ( 2008 ) mengungkapkan sejumlah pertimbangan lain yang dapat kita gunakan dalam memilih media pembelajaran yang tepat yakni dengan menggunakan kata

ACTION ( Access, Cost, Technology, Interactivity, Organization, Novelty ), yaitu :

1) Access

Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media, apakah media yang diperlukan itu tersedia, mudah dan dapat di manfaatkan.

2) Cost

(39)

3) Technology

Dalam pemilihan media perlu juga dipertimbangkan ketersediaan teknologinya dan kemudahan dalam penggunaannya.

4) Interactivity

Media yang baik adalah media yang mampu menghadirkan komunikasi dua arah atau interaktifitas.

5) Organization

Menyangkut pertimbangan dukungan organisasiatau lembaga dan bagaimana pengorganisasiannya.

6) Novelty

Menyangkut pertimbangan aspek kebaruan dari media yang dipilih, media yang lebih baru biasanya lebih menarik dan lebih baik. d. Fungsi Sumber Belajar

Sumber belajar yang ada dapat berfungsi dalam pembelajaran jika dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Menurut Mulyasa (2003) dalam keragaman sifat sifat dan kegunaan sumber belajar dapat dirumuskan kegunaannya sebagai berikut :

1) Merupakan pembuka jalan dan pengembangan wawasan terhadap proses belajar mengajar yang ditempuh.

2) Merupakan pemandu teknis dan langkah–langkah operasional untuk menelusuri secara teliti guna penguasaan keilmuan tuntas.

(40)

4) Memberikan petunjuk dan gambaran kaitan bidang keilmuan yang sedang dipelajari dengan berbagai bidang keilmuan lainnya.

5) Menginformasikan sejumlah penemuan baru yang pernah diperoleh orang lain yang berhubungan dengan bidang keilmuan tertentu. 6) Menunjukkan berbagai permasalahan yang timbul dan merupakan

konsekuensi logis dalam suatu bidang keilmuan yang menuntut adanya kemampuan pemecahan dari orang yang mengabdikan diri dalam bidang tersebut.

Fungsi sumber belajar menurut Lasa (2007), meliputi :

1) Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.

2) Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual dengan cara mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional dan memberikan kesempatan pada siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya.

(41)

4) Lebih memantapkan pembelajaran dengan jalan meningkatkan kemampuan sumber belajar, penyajian informasi dan bahan secara lebih konkrit.

5) Memungkinkan belajar secara seketika yaitu mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit, memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.

6) Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi

(42)

ketekunan siswa sangat ditentukan oleh adanya motif dan kuat lemahnya motivasi belajar yang ditimbulkan motif tersebut.

Pengertian motivasi yang lebih lengkap menurut Sudarwan Danim (2004) motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Motivasi paling tidak memuat tiga unsur esensial, yakni : (1) faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal, (2) tujuan yang ingin dicapai, (3) strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut.

b. Macam-macam Motivasi

Menurut Syah (2006), motivasi dibedakan menjadi 2 macam yaitu : 1) Motivasi intrinsik

Adalah hal atau keadaan yang berasal dari dalam diri peserta didik sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. 2) Motivasi ekstrinsik

Adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu peserta didik yang juga mendorongnya melakukan kegiatan belajar.

(43)

melihat ada pendaki yang menyerah sebelum pendakian selesai, ada yang merasa cukup puas sampai pada ketinggian tertentu, dan pula yang benar-benar berkeinginan menaklukan puncak tersebut. Itulah kemudian dia mengistilahkan orang yang berhenti di tengah jalan sebelum usai sebagai quitter, kemudian mereka yang merasa puas berada pada posisi tertentu sebagai camper, sedangkan yang terus ingin meraih kesuksesan ia sebut sebagai climber. Teori ini sebenarnya tetap melihat pada motivasi individu. Mereka yang berjiwa quitter cenderung akan mati di tengah jalan ketika pesaingnya terus berlari tanpa henti. Sementara mereka yang berjiwa camper merasa cukup puas berada atau telah mencapai sebuah target tertentu, meskipun tujuan yang hendak dicapai masih panjang. Dan mereka yang berjiwa

climber akan terus pantang mundur menghadapi hambatan yang ada di

(44)
[image:44.612.172.529.106.674.2]

Tabel 1. Profil Quitter, Camper, dan Climber

Profil Ciri, Deskripsi dan Karakteristik

Quitter 1. Menolak untuk mendaki lebih tinggi lagi

2. Gaya hidupnya tidak menyenangkan atau datar dan “tidak lengkap”

3. Bekerja sekedar cukup untuk hidup

4. Cenderung menghindari tantangan berat yang muncul dari komitmen yang sesunguhnya

5. Jarang sekali memiliki persahabatan yang sejati

6. Dalam menghadapi perubahan mereka cenderung melawan atau lari dan cenderung menolak dan manyabot perubahan 7. Terampil menggunakan kata-kata yang sifatnya membatasi,

seperti “tidak mau”, “mustahil”, “ini konyol”, dsb.

8. Kemampuannya kecil atau bahkan tidak ada sama sekali; mereka tidak memiliki visi dan keyakinan akan masa depan, kontribusinya sangat kecil

Camper 1. Mereka mau untuk mendaki, meskipun akan “berhenti” di pos tertentu, dan merasa cukup sampai disitu.

2. Mereka merasa cukup puas telah mencapai suatu tahapan tertentu (satis-ficer)

3. Masih memiliki sejumlah inisiatif, sedikit semangat, dan

beberapa usaha

4. Mengorbankan kemampuan individunya untuk mendapatkan kepuasan, dan mampu membina hubungan dengan para

camper lainnya.

5. Menahan diri terhadap perubahan, meskipun kadang tidak menyukai perubahan besar karena mereka merasa nyaman dengan kondisi yang ada

(45)

7. Prestasi mereka tidak tinggi, dan kontribusinya tidak besar juga

8. Meskipun telah melalui berbagai rintangan, namun mereka akan berhenti juga pada suatu tempat dan mereka “berkemah” di situ

Climber 1. Mereka membaktikan dirinya untuk terus “mendaki”, mereka adalah pemikir yang selalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan.

2. Hidupnya “lengkap” karena telah melewati dan mengalami semua tahapan sebelumnya. Mereka menyadari bahwa akan banyak imbalan yang diperoleh dalam jangka panjang melalui “langkah-langkah kecil” yang sedang dilewatinya

3. Menyambut baik tantangan, memotivasi diri, memiliki semangat tinggi, dan berjuang mendapatkan yang terbaik dari hidup; mereka cenderung membuat segala sesuatu terwujud 4. Tidak takut menjelajahi potensi-potensi tanpa batas yang ada

di antara dua manusia; memahami dan menyambut baik risiko menyakitkan yang diimbulkan karena bersedia menerima kritik

5. Meyambut baik setiap perubahan, bahkan ikut mendorong perubahan tersebut ke arah yang positif

6. Bahasa yang digunakan adalah bahasa dan kata-kata yang penuh dengan kemungkinan-kemungkinan; mereka berbicara tentang apa yang bisa dikerjakan dan cara mengerjakannya; mereka berbicara tentang tindakan, dan tidak sabar dengan kata-kata yang tidak didukung dengan perbuatan

7. Memberikan kontribusi yang cukup besar karena bisa mewujudkan potensi yang ada pada dirinya

8. Mereka tidak asing dengan situasi yang sulit karena kesulitan merupakan bagian dari hidup

(46)

Macam motivasi menurut pendapat ahli lain meliputi : 1) Motivasi positif

Adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan hadiah.

2) Motivasi negatif

Adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan (Anonim, 2010). c. Bentuk-bentuk Motivasi

Menurut Sardiman (2007), bentuk-bentuk motivasi bisa dengan memberikan hadiah, adanya saingan atau kompetisi, ego-implovement, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat, tujuan yang diakui.

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar disekolah yaitu sebagai berikut :

1) Memberi angka

(47)

2) Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi. karena dengan adanya hadiah maka seseorang akan berusaha untuk belajar atau bekerja dan menguasai suatu pekerjaan atau bidang tertentu

3) Saingan / kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Saingan atau kompetisi ini menilai siswanya tentang keinginannya untuk maju dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, baik melalui persaingan individual maupun persaingan kelompok. Dalam dunia pendidikan persaingan individual maupun persaingan kelompok terjadi dalam diri siswa dimana siswa selalu menginginkan sesuatu yang terbaik bagi dirinya ataupun kelompoknya dibandingkan dengan lainnya.

4) Ego - Involvement

Ego-Involvement berhubungan dengan ketekunan dan keinginan siswa dalam mengerjakan tugas, yaitu kesadaran siswa akan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan, sehingga bekerja keras dengan

(48)

subyek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.

5) Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Tetapi harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.

6) Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi siswa untuk terus belajar.

7) Pujian

Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.

8) Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.

9) Hasrat untuk belajar

(49)

untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud.

10) Minat

Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.

11)Tujuan yang diakui

Runusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar (Sardiman, 2005).

d. Fungsi Motivasi

Menurut Sardiman (2007), fungsi motivasi antara lain : 1) Mendorong manusia untuk berbuat

2) Menentukan arah perbuatan 3) Menyeleksi perbuatan

Fungsi motivasi menurut Masofa (2007) adalah sebagai berikut :

1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan seperti timbulnya dorongan untuk belajar.

(50)

3) Motivasi berfungsi sebagai penegak artinya besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan. Ada tiga fungsi motivasi menurut Hamalik (2003) yaitu sebagai berikut :

1) Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar. 2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah artinya menggerakkan

perbuatan kearah pencapaian tujuan yang diinginkannya.

3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin, besar kecilnya motivasi akan menentukan sepat atau lambannya pekerjaan

e. Ciri-ciri Motivasi

Motivasi yang ada pada diri manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam

waktu yang lama, tidak bernah berhenti sebelum selesai)

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa),tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah 4) Lebih senang bekerja sendiri

(51)

6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)

7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu 8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

(Sardiman, 2007).

Apabila peserta didik memiliki ciri-ciri di atas, berarti selalu memiliki motivasi belajar yang tinggi dan sebaliknya peserta yang tidak memiliki ciri-ciri di atas berarti memiliki motivasi belajar yang rendah. Semakin tinggi motivasi belajar seseorang semakin cepat dalam memperoleh tujuan (Sardiman, 2007).

f. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Faktor yang mempengaruhi terhadap motivasi yaitu sikap (Masitoh, 1997), fisik dan proses mental, hereditas, lingkungan dan kematangan atau usia, intrinsic seseorang, fasilitas (sarana dan prasarana), situasi dan kondisi, program dan aktivitas, audio visual aid

(Widayatun, 1999).

Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri seseorang, sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain :

1) Faktor Ekstern a) Lingkungan kerja

· b) Pemimpin dan kepemimpinannya

(52)

d) Dorongan atau bimbingan atasan 2) Faktor Intern

a) Pembawaan individu b) Tingkat pendidikan c) Pengalaman masa lampau

d) Keinginan atau harapan masa depan (Anonim, 2009)

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi

Prestasi cenderung diidentikkan dengan kesuksesan dalam suatu bidang kehidupan tertentu. Bidang-bidang yang dimaksud dapat mencakup bidang akademis, pekerjaan, artistic, keolahragaan, perlombaan dan lain sebagainya. Menurut Zainal (1991), kata prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu “ presttasie” yang berarti hasil usaha. Prestasi tidak akan pernah bisa dihasilkan selama seseorang tidak pernah melakukan sesuatu kegiatan. Prestasi yang dimaksud tidak lain adalah kemampuan, ketrampilan, dan sikap dalam menyelesaikan suatu hal yang dalam kenyataannya untuk mendapatkan prestasi tidak semudah yang dibayangkan, tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi untuk mencapainya, hanya dengan keuletan dan optimis dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya. Mc Cleland dalam Buchari (2001) mengemukakan prestasi sebagai “ tingkah laku yang diarahkan terhadap tercapainya standart of

(53)

sebagai segala macam kegiatan atau upaya yang mengarah pada capaian kelayakan atau kebaikan standar tertentu yang telah ditentukan.

Berdasarkan kedua pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya prestasi adalah ukuran capaian seseorang terhadap standar yang telah ditentukan berdasarkan kemampuan, ketrampilan dan sikapnya.

b. Pengertian Belajar

Hilgard dalam Dading (2005) mengemukakan pendapatnya mengenai belajar, yakni suatu proses yang melahirkan atau mengubah. Hilgard secara tegas mengartikan makna perubahan tingkah laku dalam belajar. Perubahan tingkah laku yang dikategorikan sebagai hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh adanya latihan bukan karena dalam pengaruh di luar kesadaran individu, seperti mabuk atau dalam pengaruh obat-obatan.

Ruber dalam Muhibbin (2007) mengemukakan bahwa belajar adalah proses memperoleh pengetahuan dan belajar adalah suatu perubahan kemempuan bereaksi yang relative langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.

(54)

definisi di atas secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh perubahan tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Standar pendidikan berkelanjutan bidan menyebutkan bahwa dalam proses pendidikan bidan menggunakan konsep pendidikan berkelanjutan dan pendidikan orang dewasa di dalam pengajarannya. Pendidikan orang dewasa adalah pendidikan yang diorganisasikan isinya, tingkatnya dan metodenya secara formal maupun non formal untuk memenuhi kebutuhan yang melengkapi pendidikan di sekolah dalam rangka meningkatkan kemampuan, memperkaya pengetahuan, mendapatkan ketrampilan dan membawa perubahan sikap seseorang sebagai tenaga pembangun yang aktif dalam membangun social, ekonomi dan budaya.

c. Pengertian Prestasi Belajar

Berdasarkan tinjauan dari pengertian prestasi dan belajar yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah ukuran capaian seseorang berdasarkan kemampuan, ketrampilan dan sikapnya terhadap standar yang telah ditentukan di dalam proses.

(55)

yang telah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Misalnya tiap catur wulan atau semester.

Berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penilaian tingkat hasil belajar atas penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang telah dicapai oleh mahasiswa setelah melakukan proses belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, symbol, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai pada periode tertentu.

d. Fungsi Prestasi Belajar

Menurut Zainal (1995) fungsi utama dari prestasi belajar adalah sebagai berikut : indicator kuantitas dan kualitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh anak didik, lambang pemuasan hasrat ingin tahu, bahan informasi dalam inovasi pendidikan, indicator intern dn ekstern dari suatu institusi pendidikan, indicator terhadap daya serap atau kecerdasan anak didik.

Menurut Arifin (1991), prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi, adapun fungsinya adalah sebagai berikut:

1) Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik

2) Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu 3) Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan

(56)

5) Dapat dijadikan sebagai indikator terhadap daya serap anak didik e. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, baik faktor dari dalam diri pembelajar (internal) maupun faktor dari luar pembelajar (eksternal). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang dikemukakan oleh Slameto (2003) adalah :

1) Faktor internal a) Jasmani

(1)Kesehatan

Faktor kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya dan mempengaruhi prestasi belajarnya.

(2)Cacat tubuh

Cacat tubuh mempengaruhi prestasi belajar. Seorang pembelajar yang cacat belajarnya juga terganggu, jika hal ini terjadi hendaknya pembelajar belajar di lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatan itu (Slameto 2003).

b) Psikologi (1)Intelegensi

(57)

situasi yang baru dengan cepat dan efektif ,mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

(2)Perhatian

Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi untuk menghasilkan yang terbaik, maka pembelajar harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajari.

(3)Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikn dan mengenang beberapa kegiatan.

(4)Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah beljar atau berlatih ( Slameto 2003).

(5)Motif

(58)

perhatian dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan atau yang menunjang belajar.

(6)Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang didalam alat-alat tubuhnyasudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru, belajarnya akan lebih berhasil bila pembelajar sudah siap (matang). Jadi kemauan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.

(7)Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi, kesiapan itu perlu diperhatikan dalam proses belajar karena pembelajar yang mempersiapkan belajarnya akan baik. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh ( Slameto 2003).

c) Kelelahan

(59)

2) Faktor eksternal a) Faktor keluarga

Peserta didik yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa : cara mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi, keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang budaya.

b) Faktor sekolah

Meliputi metode mengajar, kurikulum, hubungan mahasiswa dengan dosen, hubungan antar mahasiswa, alat pelajaran,waktu kuliah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan penugasan ( Slameto 2003).

c) Faktor masyarakat

Faktor masyarakat meliputi :

(1)Kegiatan mahasiswa dalam masyarakat

Kegiatan mahasiswa dalam masyarakatdapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi mahasiswa harus selektif dalam memilih kegiatan di dalam masyarakat agar tidak mengganggu belajarnya.

(2)Media massa

(60)

(3)Teman bergaul

Agar peserta didik dapat belajar dengan baik, maka perlu diusahakan agar mahasiswa memiliki teman bergaul yang baik dan pembinaan pergaulan yang baik.

(4)Bentuk kehidupan masyarakat

Kehidupan masyarakat disekitar mahasiswa juga berpengaruh terhadap belajar mahasiswa. Pengaruh itu dapat mendorong semangat mahasiswa untuk belajar lebih giat lagi

4. Hubungan Pemanfaatan Sumber Belajar terhadap Prestasi

Belajar Askeb II

(61)

yang meliputi : konsep dasar persalinan, faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan, proses adaptasi psikologi dalam persalinan, kebutuhan dasar pada ibu dalam proses persalinan, memimpin persalinan, deteksi dini komplikasi persalinan, asuhan pada bayi baru lahir, pendokumentasian dan sistem rujukan (Depkes, 2002). Manajemen kebidanan merupakan gabungan dari ilmu pengetahuan dan seni dalam memberikan asuhan kebidanan. Sehingga prestasi belajar mahasiswa terhadap mata kuliah ini akan dapat optimal apabila bisa memanfaatkan sumber belajar yang ada.

5. Hubungan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Askeb II

Menurut Sudarwan Danim (2004) motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Motivasi paling tidak memuat tiga unsur esensial, yakni : (1) faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal, (2) tujuan yang ingin dicapai, (3) strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut.

(62)

B. Penelitian yang Relevan

1. Dwi Palupi (2009) berjudul Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Unggulan dan SMA Reguler di Kota Probolinggo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar di SMA Unggulan dan di SMA Reguler. Motivasi belajar sama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. 2. Artikawati Weny (2009) berjudul Pengaruh Kompetensi Guru,

Pemanfaatan Sumber Belajar serta Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS di SMA Negeri I Teras Boyolali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi guru, pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa secara bersama atau serempak.

(63)
[image:63.612.131.511.88.518.2]

C. Kerangka Teori

Gambar 1. Kerangka Teori

Keterangan :

: diteliti : tidak diteliti

D. Hipotesis

1. Ada pengaruh pemanfaatan sumber belajar terhadap prestasi belajar mata kuliah asuhan kebidanan II mahasiswa Program Studi D III STIKES Kusuma Husada Surakarta tahun 2009/2010

Faktor Internal :

1. Motivasi

2. Emosi 3. Minat 4. Bakat 5. Kemauan 6. Kecerdasan Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor Eksternal

1. Sumber belajar

2. Lingkungan belajar 3. Kurikulum

4. Pengelolaan kelas 5. Kondisi belajar

(64)

2. Ada pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa Program Studi D III STIKES Kusuma Husada Surakarta Tahun 2009/2010

(65)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini mengkaji tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat.

Variabel bebasnya adalah Pemanfaatan sumber belajar (X1) dan

motivasi belajar (X2) dan variable terikatnya prestasi belajar mata kuliah

askeb II(Y).

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di STIKES Kusuma Husada Surakarta. Waktu

penelitian dilakukan mulai bulan Mei sampai dengan Oktober 2010.

B. Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel

1. Subjek Penelitian

Subyek penelitian yaitu mahasiswa STIKES Kusuma Husada Prodi D

III Kebidanan tingkat 2 semester 4. Alasan pemilihan subjek penelitian

karena pembelajaran askeb II dilaksanakan mulai semester 3 sesuai

dengan kurikulum yang digunakan di Program Studi D III Kebidanan dan

untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan sumber belajar serta motivasi

(66)

2. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa tingkat 2 semester 4 di

STIKES Kusuma Husada Surakarta Prodi D III Kebidanan . Total populasi

adalah 114 mahasiswa.

Menurut Sugiyono (2008) populasi adalah “wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian

ditarik simpulannya”.

3. Sampel dan Tehnik sampling

Penelitian ini populasinya homogen yaitu mahasiswa Kebidanan maka

penelitian ini adalah penelitian sampel. Sampel yang diambil sebanyak

114 dari total populasi. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan

rumus dalam Sugiyono (2008) yaitu:

λ2 . N. P. Q

s

=

d2 (N – 1) + λ2 . P. Q

Keterangan :

S = Jumlah sampel

λ2

= dk = 1 (taraf kesalahan) 1 %, 5 %, 10 %

P = Q = 0,5

d = 0,05

(67)

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

sampel aksidental. Menurut Arikunto (1992), pengambilan sampel ini biasanya

dilakukan pada penelitian yang bersifat survey, misalnya untuk meminta pendapat

para siswa atau dosen tentang bagaimana pelaksanaan kurikulum di sekolah atau

perguruan tinggi. Sampel aksidental adalah sampel yang diambil dari siapa saja

yang dijumpainya atau yang kebetulan ada. Karena sampel ini kurang

representatif, biasanya sulit untuk digeneralisasikan. Sampel yang telah ditetapkan

(96 responden) selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok .Kelompok satu adalah

kelas II A sebanyak 48 mahasiswa dan kelompok dua adalah mahasiswa kelas II

B sebanyak 48 mahasiswa.

Furchan (2007) berpendapat bahwa penarikan sampel berkelompok (cluster sampling) satuan yang dipilih bukanlah individu – individu melainkan sekelompok individu yang secara alami berada bersama – sama di satu tempat.

Sepanjang individu – individu ini mempunyai persamaan ciri yang ada

hubungannya dengan variabel penelitian, maka individu – individu tersebut

merupakan suatu kelompok (cluster).

C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan sumber data primer dari responden

melalui jawaban kuesioner dan hasil nilai pembelajaran mata kuliah askeb

(68)

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner

pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar kepada mahasiswa.

Sedangkan prestasi belajar mata kuliah askeb II didapatkan dari hasil test

Ujian Akhir Semester (UAS) mahasiswa yaitu dengan melihat dan

mencatat dokumentasi nilai Askeb II pada KHS (Kartu Hasil Studi)

mahasiswa semester 3.

D. Variabel Penelitian

1. Variable Independent (Variabel Bebas)

Sugiyono (2008) menyatakan bahwa: “variabel independent (variabel bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

timbulnya variabel dependent atau terikat”.

Pada penelitian ini, variabel independent (variabel bebas) dinotasikan dengan X. Terdapat dua variabel bebas pada penelitian ini yaitu

pemanfaatan sumber belajar (X1) dan metode motivasi belajar (X2).

2. Variable Dependent (Variabel Terikat)

“Variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya

variabel bebas disebut sebagai variabel dependent atau variabel terikat” (Sugiyono, 2008). Variabel terikat dalam penelitian ini dinotasikan dengan

Y, yaitu prestasi belajar mata kuliah askeb II pada mahasiswa STIKES

(69)

3. Variable Confounding ( Variabel Perancu)

Variabel ini adalah variabel pengganggu hubungan – hubungan

variabel demikian rupa sehingga hasilnya dapat berlawanan dari hipotesis.

Pada penelitian ini variabel perancunya adalah faktor internal (kecerdasan,

emosi, minat, bakat dan kemauan) dan faktor eksternal (kondisi belajar,

lingkungan belajar, kurikulum dan pengelolaan kelas) (Praktiknya, 2003).

Faktor internal tidak bisa dikendalikan karena kecerdasan, emosi, minat,

bakat dan kemauan antar mahasiswa tidak sama. Sedangkan faktor

eksternal seperti kondisi belajar, lingkungan belajar, kurikulum dan

pengelolaan kelas masih bisa dikendalikan karena masih satu institusi.

E. Definisi Operasinal Variabel

1. Pemanfaatan Sumber Belajar

Pemanfaatan sumber belajar adalah menggunakan 3 macam sumber

belajar yang ada di lingkungan kampus, meliputi : internet, laboratorium

dan perpustakaan, dalam konteks mata kuliah askeb II.

Pemanfaatan sumber belajar diukur menggunakan kuesioner atau angket,

dengan kategori :

a. Intensitas tinggi

b. Sedang

c. Rendah

(70)

2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah dorongan dari diri seseorang baik dari dalam

maupun dari luar untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan serta

pengalaman. Indikator yang digunakan meliputi:

a. Hasrat dan keinginan berhasil dalam belajar

b. Dorongan dan kebutuhan belajar

c. Harapan dan cita-cita masa depan dari pembelajaran

d. Penghargaan dalam belajar

e. Kegiatan yang menarik dalam belajar

f. Lingkungan belajar yang kondusif sehingga mendukung prestasi

belajar

Motivasi belajar diukur menggunakan kuesioner dengan skala Likert,

dengan kategori tinggi dan rendah

Skala pengukuran: nominal

3. Prestasi Belajar Mata Kuliah Askeb II

Prestasi belajar mata kuliah askeb II adalah penilaian hasil usaha

kegiatan belajar yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh

setiap peserta didik dalam mata kuliah askeb II.

Hasil pengukurannya dinyatakan dalam kategori :

a. Baik sekali (A)

(71)

c. Cukup (C)

d. Kurang (D)

e. Kurang sekali (E)

Skala pengukuran : ordinal

F. Instrumen Penelitian

1. Penyusunan Instrumen

a. Motivasi Belajar

Instrumen motivasi belajar disusun oleh peneliti dengan

menggunakan kisi – kisi kuesioner sesuai dengan indikator motivasi

belajar. Bentuk kuesioner menyediakan empat pilihan dengan

alternative pilihan yang disediakan, terdiri :

1) Sangat setuju (SS) diberi skor 4

2) Setuju (S) diberi skor 3

3) Tidak setuju (TS) diberi skor 2

4) Sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1

Untuk menghindari ketidakseriusan dari responden yang seringkali

terjadi dalam pengisian kuesioner, maka kuesioner dibuat dua

pertanyaan, yaitu pertanyaan positif dan negative. Masing – masing

pertanyaan diberi skor SS=4, S=3, TS=2, STS=1 untuk pertanyaan

(72)

b.Prestasi Belajar mata kuliah askeb II

Instrumen prestasi belajar askeb II adalah dari data dokumentasi

hasil nilai mata kuliah askeb II yang dapat dilihat pada indeks prestasi

semester 3.

c. Pemanfaatan sumber belajar

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur pemanfaatan sumber

belajar adalah angket. Peneliti mnggunakan kuesioner yang bersifat

langsung dengan butir-butir pertanyaan pilihan. Kriteria penentuan

skor jawaban didasari pada penggunaan skala penilaian menurut

Sugiono (2008), yaitu sebagai berikut :

1 ). Alternatif jawaban selalu diberi nilai 5

2 ). Alternatif jawaban sering diberi nilai 4

3 ). Alternatif jawaban kadang-kadang diberi nilai 3

4 ). Alternatif jawaban jarang diberi nilai 2

5 ). Alternatif jawaban tidak pernah diberi nilai 1

2. Analisis Instrumen

Sebelum angket digunakan untuk mengumpulkan data dari subyek

penelitian, maka angket harus diuji coba terlebih dahulu. Uji coba

instrumen penelitian ini dilakukan pada mahasiswa STIKES Aisyiyah

Surakarta Prodi D III Kebidanan tingkat II.

Notoadmodjo (2002), menyatakan bahwa: “agar diperoleh distribusi nilai

(73)

paling sedikit 20 orang”. Pada penelitian ini responden yang digunakan

untuk uji coba sebanyak 30 responden.

Menurut Arikunto (2006), instrumen yang baik harus memenuhi dua

persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu

instrument, sedangkan reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan

sesuatu.

Dalam penelitian ini uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap

instrumen:

1) Kuesioner pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar

a) Uji validitas

Uji validitas konstruksi kuesioner motivasi belajar dilakukan

dengan menggunakan pendapat ahli (judgment experts). Dalam hal ini, setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek – aspek

yang akan diukur dengan berlandaskan teori, maka selanjutnya

dikonsultasikan dengan ahli.

Setelah pengujian konstruksi dari ahli selesai, maka diteruskan uji

coba instrumen. Uji tersebut dilakukan dengan mengkorelasikan

skor yang ada pada butir dengan skor secara keseluruhan (skor

total). Untuk menghitung korelasi digunakan rumus koefisiensi

(74)

R XY = N∑XY – (∑X) (∑Y)

Gambar

Tabel 3. Distribusi frekuensi intensitas pemanfaatan sumber belajar.................................62
Gambar 3. Diagram histogram tingkat motivasi mahasiswa ..............................................64
gambar–gambar
Tabel 1. Profil Quitter, Camper, dan Climber
+7

Referensi

Dokumen terkait

By synthecizing themes provided by Akbari (2008) and Freire’s (1970) principles of critical pedagogy , the study explores how problem posing, dialogue, and

Program semesteran merupakan bagian dari progam yang memuat alokasi waktu setiap satu kompetensi pada setiap semester. Fungsi dari program semester adalah sebagai

In this search range, the curved surface of correlation coefficients of logarithmically transformed image shown in figure 5(b) is more approximate to real ground based on

Konsep dasar penelitian, identifikasi masalah, literatur review, desain penelitian, metode/teknik dan instrumen dalam penelitian, penelitian dibidang ilmu komputer, analisa

Sedangkan dalam konteks perayaan tahun baru masehi, selain diawali dengan seruan perayaan natal bersama yang merusak akidah, perayaan tahun baru masehi pun disinyalir merupakan

Karakteristik Manajemen Rumah Sakit, Aspek Bisnis dan Wirausaha Rumah Sakit, Manajemen Fungsional, Manajemen Sumber Daya, Manajemen Mutu, Sistem Informasi Rumah

Pompa dinamik juga dikarakteristikkan oleh cara pompa tersebut beroperasi: impeler yang berputar mengubah energi kinetik menjadi tekanan atau kecepatan yang diperlukan untuk

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan