• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian merupakan penelitian survei dengan tipe explanatory atau penjelasan yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh faktor karakteristik, pengetahuan, sikap dan keterampilan perawat terhadap sembilan solusi keselamatan pasien di rumah sakit H. Sahudin Kutacane.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di rumah sakit umum H. Sahudin Kutacane dengan pertimbangan rumah sakit umum H. Sahudin merupakan satu-satunya rumah

sakit pemerintah yang ada di Kutacane dan karena adanya masalah yang ditemui di RSU.H.Sahudin Kutacane.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan melakukan survey awal sampai seminar hasil penelitian berlangsung 6 bulan, yaitu dimulai pada bulan Februari sampai Juli 2010.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi adalah seluruh perawat yang bertugas di rumah sakit umum H. Sahudin Kotacane yang berjumlah 50 orang.

3.3.2. Sampel

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling, yaitu semua populasi dijadikan sampel (Usman, 2008), semua sampel berjumlah 50 orang.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

1). Daftar pertanyaan (questionary) yang dibagikan kepada perawat di seluruh ruang rawat inap RSU.H.sahudin Kutacane.

2). Pengamatan (observation) mengamati secara langsung pekerjaan perawat di salah satu ruang rawat inap (ruang penyakit dalam) RSU.H.Sahudin.

3). Wawancara (interview) dengan pihak pimpinan RSU.H.Sahudin baik dengan kepala ruangan rawat inap, kepala keperawatan maupun dengan kepala bidang pelayanan.

4). Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen- dokumen berupa data deskripsi rumah sakit.

Penelitian ini mempergunakan dua sumber data, yaitu:

a). Data primer, diperoleh dari responden (sampel) dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan.

b). Data sekunder, diperoleh dengan mengadakan pencatatan dari bidang perawatan, ruang inap dan data tata usaha serta data yang diperlukan.

3.4.1. Validitas

Validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu instrumen penelitian betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui validitas instrumen penelitian digunakan anlisis item, yaitu mengkorelasikan skor setiap pertanyaan dengan skor total yang merupkan jumlah skor setiap pertanyaan. Notoadmojo (2002) menyatakan bahwa: item yang mempunyaai korelasi positif dengan skor total serta korelasinya tinggi menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas tinggi. Syarat minimal untuk dianggap memenuhi adalah apabila probabilitas lebih kecil dari α = 0,05. pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis product moment dengan rumus sebagai berikut:

R =

)

)

(

)(

)

(

(

)

(

)

(

2 2 2 2







N

X

X

N

X

X

N

dimana: R= Koefisien korelasi N= Jumlah sampel

X= Skor item setiap butir pertanyaan Y= Total skor

Nilai koefisien korelasi (rhitung) masing-masing item pertanyaan dibandingkan dengan nilai korelasi tabel (rtabel) pada tarap α=0,05 jika r hitung > r tabel maka item pertanyaan dinyatakan valid.

3.4.2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Teknik yang digunakan dalam pengujian reabilitas instrumen adalah menggunakan Cronbach alpha (Usman, 2008), dengan rumus sebagai berikut:

 

        i i s s k k 2 2 1 1 

Dimana k = jumlah item

∑S2i = jumlah varians skor total

S2i = varians responden untuk item ke i

Hasil uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner pengetahuan diperoleh bahwa semua item pertanyaan valid oleh karena nilai product moment untuk jumlah sampel 20 orang sebagai sampel uji coba dihasilkan nilai rtabel = 0,444 maka semua hasil uji validitas r hitung > 0,444 (Arikunto, 2005). Untuk reliabilitas cronbach alpha

nilai = 0,671, sementara nilai r alpha > rtabel. Berdasarkan ini disimpulkan seluruh kuesioner dinyatakan valid dan reliabel.

Hasil uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner keterampilan diperoleh bahwa semua item pertanyaan valid oleh karena nilai product moment untuk jumlah sampel 20 orang sebagai sampel uji coba dihasilkan nilai rtabel = 0,440 maka semua hasil uji validitas r hitung > 0,444 (Arikunto, 2005). Untuk reliabilitas cronbach alpha nilai = 0,727, sementara nilai r alpha > rtabel. Berdasarkan ini disimpulkan seluruh kuesioner dinyatakan valid dan reliabel.

Hasil uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner sikap diperoleh bahwa semua item pertanyaan valid oleh karena nilai product moment untuk jumlah sampel 20 orang sebagai sampel uji coba dihasilkan nilai r = 0,444 maka semua hasil uji validitas r hitung > 0,444 (Arikunto, 2005). Untuk reliabilitas nilai cronbach alpha = 0,811, sementara nilai r alpha > rtabel. Berdasarkan ini disimpulkan seluruh kuesioner dinyatakan valid dan reliabel.

Hasil uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner keselamatan pasien diperoleh bahwa semua item pertanyaan valid oleh karena nilai product moment untuk jumlah sampel 20 orang sebagai sampel uji coba dihasilkan nilai rtabel = 0,440 maka semua hasil uji validitas r hitung > 0,444 (Arikunto, 2005). Untuk reliabilitas nilai cronbach alpha = 0,773, sementara nilai r alpha adalah > rtabel. Berdasarkan ini disimpulkan seluruh kuesioner dinyatakan valid dan reliabel.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Independen

a. Pengetahuan adalah wawasan yang dimiliki oleh perawat tentang sembilan solusi masalah keselamatan pasien di rumah sakit.

b. Keterampilan adalah kemampuan perawat dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh kedalam bentuk tindakan perawatan, dalam penatalaksanaan keselamatan pasien.

c. Sikap adalah perilaku yang terjadi dalam diri perawat dan diekspresikan dalam tindakan untuk menanggapi suatu kondisi atau keadaan tertentu.

3.5.2. Variabel Dependen

Keselamatan Pasien adalah suatu kondisi yang membuat pasien merasa lebih aman selama menerima pelayanan keperawatan oleh sistem pelayanan rumah sakit yang diukur dengan :

a. Etika Pemberian Obat Terhadap Pasien adalah memperhatikan secara seksama nama obat pada resep dan lebel, indikasi, serta efek sampingnya.

b. Identifikasi Pasien adalah memastikan pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan tentang bukti-bukti dari seseorang sehingga kita dapat menetapkan dan mempersamakan keterangan tersebut dengan individu seseorang.

c. Komunikasi secara benar saat serah terima/pengoperan pasien adalah menyampaikan semua informasi tentang kondisi pasien secara akurat.

d. Tindakan yang benar terhadap pasien adalah mengidentifikasi semua persiapan sebelum melakukan tindakan operasi.

e. Kendalikan cairan elektrolit adalah mengontrol semua bentuk cairan konsentrate / larutan injeksi yang akan di injeksikan kepada pasien dengan memastikan lebel, dosis dan prosedur pelaksanaan yang aman.

f. Akurasi pemberian obat pada pasien saat pengalihan pelayanan adalah memastikan ketepatan obat, dengan mengidentifikasi nama obat, lebel, serta identitas pasien pada saat pengoperan pasien dari sebuah ruangan ke ruangan yang lain.

g. Pemasangan kateter dan NGT secara benar adalah mengupayakan melakukan tindakan pemasangan kateter maupun selang dengan benar dan sesuia prosedur. h. Alat injeksi sekali pakai adalah melakukan tindakan pemberian obat terhadap

pasien melalui injeksi dengan menggunakan jarum suntik sekali pakai.

i. Kebersihan tangan adalah sesering mungkin melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan/pelayanan keperawatan.

3.6. Metode Pengukuran

Sebagai alat pengukur data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada perawat yang bertugas di semua ruang rawat inap RSU.H. Sahudin Kutacane yang terdiri dari:

a) Karakteristik

b) Pengetahuan

Data tingkat pemahaman perawat tentang keselamatan pasien yang diukur dengan menggunakan pertanyaan melalui daftar kuesioner yang dibedakan sebagai berikut:

a. Baik, apabila respoden memperoleh nilai 30-36 b. Sedang, apabila responden memperoleh nilai 24-29 c. Kurang Baik, apabila responden memperoleh nilai 18-23

c) Data tingkat keterampilan perawat tentang keselamatan pasien yang diukur dengan menggunakan pertanyaan melalui daftar kuesioner yang dibedakan sebagai berikut :

a. Baik, apabila responden mendapat nilai 11-12 b. Sedang, apabila responden mendapat nilai 8-10 c. Kurang Baik, apabila responden mendapat nilai 6-7

d) Data tingkat sikap perawat tentang keselamatan pasien yang diukur dengan menggunakan pertanyaan melalui daftar kuesioner yang dibedakan sebagai berikut :

a. Baik, apabila responden mendapat nilai 14-18 b. Sedang, apabila responden mendapat nilai 10-13 c. Kurang baik, apabila responden mendapat nilai 6-9

3.6.2. Variabel Terikat

Keselamatan pasien terdiri dari sembilan sub variabel (sembilan solusi keselamatan pasien) dengan cara pengukuran sebagai berikut :

 Data etika pemberian obat kepada pasien yang diukur dengan menggunakan pertanyaan melalui daftar kuesioner yang dibedakan sebagai berikut :

a. Baik, apabila responden mendapat nilai 3-4 b. Tidak baik, apabila responden mendapat nilai 1-2

 Data identifikasi pasien yang diukur dengan menggunakan pertanyaan melalui daftar kuesioner yang dibedakan sebagai berikut :

a. Baik, apabila responden mendapat nilai 3-4 b. Tidak baik, apabila responden mendapat nilai 1-2

 Data Komunikasi secara benar saat serah terima pasien yang diukur dengan menggunakan pertanyaan melalui kuesioner yang dibedakan sebagai berikut : a. Baik, apabila responden mendapat nilai 3-4

b. Tidak baik, apabila responden mendapat nilai 1-2

 Data tindakan yang benar terhadap pasien yang diukur dengan menggunakan pertanyaan melalui kuesioner yang dibedakan sebagai berikut :

a. Baik, apabila responden mendapat nilai 3-4 b. Tidak baik, apabila responden mendapat nilai 1-2

 Data kendalikan cairan elektrolit pekat (consentrated) yang diukur dengan menggunakan pertanyaan melalui kuesioner yang dibedakan sebagai berikut :

a. Baik, apabila responden mendapat nilai 2-4 b. Tidak baik, apabila responden mendapat nilai 1-2

 Data akurasi pemberian obat kepada pasien yang diukur dengan menggunakan pertanyaan melalui kuesioner yang dibedakan sebagai berikut :

a. Baik, apabila responden mendapat nilai 2-4 b. Tidak baik, apabila responden mendapat nilai 1-2

 Data Pemasangan kateter dan NGT secara benar yang diukur dengan menggunakan pertanyaan melalui kuesioner yang dibedakan sebagai berikut : a. Baik, apabila responden mendapat nilai 2-4

b. Tidak baik, apabila responden mendapat nilai 1-2

 Data alat injeksi sekali pakai terhadap pasien yang diukur dengan menggunakan pertanyaan melalui kuesioner yang dibedakan sebagai berikut :

a. Baik, apabila responden mendapatkan nilai 2-4 b. Tidak baik, apabila responden mendapat nilai 1-2

 Data kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosokomial yang diukur dengan menggunakan pertanyaan melalui kuesioner yang dibedakan sebagai berikut : a. Baik, apabila responden mendapat nilai 2-4

b. Tidak baik, apabila responden mendapat nilai 1-2

3.7. Metode Analisis Data

3.7.1. Analisis Univariat

Analisa statistik untuk mengetahui frekuensi, persentase, jumlah dan rata-rata dari setiap variabel baik dependen maupun independen. kemudian hasil pengkatagorian tersebut akan ditabulasi dalam tabel distribusi frekuensi dan dihitung persentase dari masing-masing kategori, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

P = fi x 100% Keterangan: P = Persentase

f1 = Frekuensi teramati n = Jumlah responden 3.7.2. Analisis Bivariat

Untuk mengukur hubungan antara praktik keperawatan dengan keselamatan pasien di ruang rawat inap RSU.H.Sahudin Kotacane, dilakukan dengan metode statistik Chi-Square Test (x2).

3.7.3. Analisis Multivariat

Didalam menganalisis data pada penelitian ini teknis yang dipergunakan adalah teknis analisis regresi linier berganda yaitu untuk mengetahui besarnya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Rumus dari model analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana: Y = Variabel dependen (Keselematan pasien) Α = Konstanta

X1 = Pengetahuan X2 = Keterampilan X3 = Sikap

Selanjutnya untuk menguji signifikansi parameter regresi secara bersama sama digunakan uji serempak (Uji F). Kriteria pengujian hipotesis secara serempak adalah:

Ho : b1, b2, b3 = 0 Ho : b1, b2, b3 = 0

Apabila hasil perhitungan menunjukkan :

1) Fhitung > Ftabel (α = 0,05), maka : Ho ditolak dan Ha diterima.

Artinya variabel bebas (pengetahuan, keterampilan dan sikap) mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel terikat (keselamatan pasien).

2) Fhitung < Ftabel (α = 0,05), maka : Ho diterima dan Ha ditolak.

Artinya variabel bebas (pengetahuan, keterampilan dan sikap) tidak ada hubungan yang signifikan terhadap variabel terikat (keselamatan pasien).

Selanjutnya untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi (R2) artinya nilai koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan dari variasi variabel bebas (independen) yang diteliti terhadap regresi (bi) yang paling besar, selanjutnya dilakukan pengujian secara parsial melalui uji t.

Ho : bi = 0 Ha : bi = 0

Apabila hasil perhitungannya menunjukkan :

1) t hitung > t tabel pada taraf α = 0,05, maka Ho ditolak, Ha diterima artinya variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat pada tingkat kepercayaan 95%.

2) Apabila t hitung < t tabel pada taraf α = 0,05, maka Ha ditolak artinya variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat pada tingkat kepercayaan 95%.

Dokumen terkait