• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional

Berkaitan dengan permasalahan dan hipotesis yang ada maka variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah perilaku belajar (X1) dan kecerdasan emosional (X2), sedangkan variabel

dependennya adalah stres kuliah (Y).

1. Variabel Independen (X)

a. Perilaku Belajar (X1) adalah perilaku yang dilakukan oleh seseorang

dalam melakukan kegiatan belajar, yang terjadi secara berulang- ulang sehingga menjadi sebuah kebiasaan.

b. Kecerdasan Emosional (X2) adalah kecerdasan untuk menggunakan

dan mengelola emosi di dalam diri seseorang sehingga dapat memberi pengaruh yang positif dalam kehidupan individu tersebut 2. Variabel Dependen (Y), yaitu :

Stres kuliah

Stres kuliah adalah suatu keadaan yang membuat mahasiswa merasa tertekan dalam kuliahnya sehingga dapat mempengaruhi konsentrasi belajarnya.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Skala pengukuran untuk semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval sedangkan teknik pengukurannya

menggunakan skala Likert dalam bentuk checklist. Skala Likert umumnya

digunakan untuk mengukur sikap, persepsi dan pendapat seseorang/ sekelompok orang tentang fenomena sosial , dengan kriteria skor skala Likert sebagai berikut (Sumarsono, 2004: 18):

Sangat setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak setuju (TS) 2

Sangat tidak setuju (STS) 1

Beberapa indikator yang digunakan dalam penelitian ini yang dikembangkan oleh Marita,dkk. (2008) adalah:

1. Variabel Independen (X) a. Perilaku Belajar (X1)

1. Kebiasaan mengikuti pelajaran, diukur dengan 5 item pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui bagaimana kebiasaan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan.

2. Kebiasaan membaca buku, diukur dengan 5 item pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui seorang mahasiswa tersebut mempunyai kebiasaan membaca atau tidak.

3. Kunjungan ke Perpustakaan, diukur dengan 5 item pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar minat mahasiswa untuk mengunjungi perpustakaan.

4. Kebiasaan menghadapi ujian, diukur dengan 5 item pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh persiapan seorang mahasiswa dalam menghadapi ujian.

b. Kecerdasan Emosional (X2)

1. Pengenalan diri, diukur dengan 10 item pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh mahasiswa tersebut dalam memahami atau mengenali dirinya sendiri.

2. Pengendalian diri, diukur dengan 10 item pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar mahasiswa tersebut dapat mengendalikan dirinya.

3. Motivasi diri, diukur dengan 10 item pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui bagaimana mahasiswa tersebut dapat memotivasi dirinya sendiri.

4. Empati, diukur dengan 10 item pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kepekaan mahasiswa tersebut dalam memahami perasaan orang lain.

5. Kemampuan sosial, diukur 10 item pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh mahasiswa tersebut dapat mengembangkan sikap sosialnya dengan baik.

2. Variabel Dependen (Y)

Stres kuliah, diukur dengan 5 item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur seberapa besar stres yang dialami oleh mahasiswa tersebut. Untuk dapat mengukur seberapa besar stres yang dialami oleh mahasiswa dengan tepat dan akurat data skor dalam tabulasi data harus dibalik. Untuk skor 1 dibalik menjadi 5, begitu pula sebaliknya, untuk skor 2 dibalik menjadi 4, begitu pula sebaliknya dan untuk skor 3 tetap.

3.2. Teknik Penentuan Sampel 3.2.1. Populasi

Populasi merupakan kelompok subyek atau obyek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek atau obyek yang lain dan kelompok tersebut akan dikenakan generalisasi dari hasil penelitian (Sumarsono, 2004: 44). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan tahun 2007 sebanyak 161 orang (sumber: Admik FE ‘09/’10) dengan alasan untuk memperoleh data lebih mudah dan karena peneliti berasumsi bahwa mahasiswa angkatan tahun 2007 diasumsikan telah mengalami proses pembelajaran yang lama dan sedang mengerjakan tugas akhir, sehingga beban yang dirasakan semakin berat dibandingkan dengan mahasiswa yang baru mengikuti perkuliahan.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak

Subagyo, 2000: 108). Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan simple random sampling, yaitu suatu cara

pengambilan sampel di mana kita tidak memilih-milih individu yang akan dijadikan anggota sampel (Djarwanto dan Subagyo, 2000: 111).

Ukuran sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dengan rumus: 2 1 Ne N n   (Umar, 2002 : 74) Keterangan: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang diinginkan, yaitu 5%

Maka, sampel dari penelitian ini adalah:

N 161 161 n = 1 + Ne(5%)2 = 1 + 161(0,0025) = 1,41 = 114,18 ≈ 115

Perhitungan diatas didapatkan jumlah sampel sebanyak 114,18 yang kemudian dibulatkan sehingga jumlah anggota sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak 115 mahasiswa.

Metode pemilihan sampel secara simple random sampling

memberikan kesempatan yang sama yang bersifat tak terbatas pada setiap elemen populasi untuk dipilih sebagai sampel (Indriantoro dan Supomo, 2002: 124). Dengan demikian, pengambilan sampel pada mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan tahun 2007 dilakukan dengan memilih 115 mahasiswa sebagai sampel dari jumlah populasi 161 mahasiswa.

3.3. Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data

primer. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2002: 147).

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pengisian kuesioner pada mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan tahun 2007 yang menempuh studi dan tidak cuti kuliah.

3.3.3. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data atau metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subyek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan (Indriantoro dan Supomo, 2002: 152).

Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner pada para mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan tahun 2007 yang menempuh studi dan tidak cuti.

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada

responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam. Dalam penelitian ini yang mengisi kuesioner

adalah para mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan tahun 2007 yang menempuh studi dan tidak cuti.

3.4. Teknik Analisis

Berdasarkan tujuan dan hipotesis penelitian di atas, maka teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, dengan alasan bahwa metode ini dapat digunakan sebagai model prediksi terhadap satu variabel dependen (Y) dengan dua variabel independen (X1 dan X2).

Adapun model persamaan regresi linier berganda yang digunakan

adalah sebagai berikut:

e x b x b a

Y   1 12 2  (Djarwanto dan Subagyo, 2000: 309) Keterangan:

Y = Stres kuliah X1 = Perilaku belajar

X2 = Kecerdasan emosional

a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi variabel X1

b2 = Koefisien regresi variabel X2

3.5. Uji Validitas, Uji Reliabilitas, dan Uji Normalitas 3.5.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu (kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mongkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan (ditunjukkan dengan taraf signifikan < 0,05), maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas. Uji validitas ini menggunakan tehnik korelasi Pearson yakni mengkorelasikan skor masing-masing butir pertanyaan dengan skor total variabelnya (Sumarsono, 2004: 31).

Tidak ada batasan yang menunjukkan kepada angka minimal yang harus dipenuhi agar suatu tes dikatakan valid. Suatu hal yang harus disadari bahwa dalam estimasi validitas pada umumnya tidak dapat dituntut suatu koefisien yang tinggi sekali sebagaimana halnya dalam interpretasi koefisien reliabilitas. Suatu butir atau pertanyaan dikatakan valid, jika rhitung lebih

besar dari rtabel dan nilai r positif (Ghozali, 2006: 45) Dari uraian tersebut

dapat disimpulkan bahwa:

1. Jika nilai rhitung > rtabel berarti pertanyaan valid

3.5.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan perkataan lain, hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap objek dan alat pengukur yang sama (Sumarsono, 2004: 31).

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dimaksudkan untuk menunjukkan sifat suatu alat ukur dalam pengertian apakah alat ukur yang digunakan cukup akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur. Pengukuran reliabilitas menggunakan tehnik cronbach alpha,

suatu kuesioner dikatakan reliabel bila memiliki nilai cronbrach alpha lebih

besar dari 0,60 (Ghozali, 2006: 45).

a. Menentukan alpha

Nilai alpha diketahui dari angka alpha yang terdapat pada akhir output.

b. Pengambilan keputusan

Jika alpha > 0,6 (reliabilitas minimum) maka butir atau butir variabel tersebut reliabel.

Jika alpha < 0,6 (reliabilitas minimum) maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel.

3.5.3.Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data

tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai

metode, diantaranya adalah metode Kolmogorov Smirnov .Uji Kolmogorov

Smirnov menentukan apakah skor dalam sampel berasal dari populasi yang

memiliki distribusi teoritis, di mana distribusi teoritis adalah apa yang diharapkan sesuai dengan hipotesis nol (H0) (Sumarsono, 2004: 40), dengan

ketentuan sebagai berikut (Sumarsono 2004: 43) :

1. Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) < 0,05, maka distribusi adalah tidak normal

2. Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) ≥ 0,05, maka distribusi adalah normal

3.6. Uji Asumsi Klasik

Dalam suatu persamaan regresi linier harus bersifat BLUE (Best

Linier Unbiased Estimator), artinya pengambilan keputusan melalui uji F

dan uji t tidak boleh bias (sesuai dengan tujuan). Untuk mendukung keakuratan hasil model regresi, maka perlu dilakukan penelusuran terhadap asumsi klasik yang meliputi asumsi multikolineritas, dan heteroskedastisitas.

3.6.1. Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya linier

antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi. Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas yaitu

dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor (VIF). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Deteksi adanya multikolinieritas dapat dilihat dari besaran VIF, yaitu

1. Jika besaran VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinieritas.

2. Jika besaran VIF > 10, maka terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2006: 95).

3.6.2. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan terjadinya ketidaksamaan varians,

yaitu jika suatu kumpulan data mempunyai varians yang sama. Uji heteroskedisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda, maka disebut terdapat heteroskedastisitas. Metode regresi yang baik sebaiknya tidak terjadi heteroskedisitas (Ghozali, 2006: 97).

Menurut Widarjono (2007: 132), salah satu metode untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah metode yang dikembangkan oleh

Spearman. Dasar pengambilan keputusan pada metode rank spearman ini

adalah dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan:

1. Tingkat signifikansi ≤ 0,05 maka H0 diterima, di mana variabel X dan

variabel Y tidak ada hubungan satu dengan yang lain

2. Tingkat signifikansi > 0,05 maka H0 ditolak, di mana variabel X dan

3.7. Uji Hipotesis

Untuk menguji secara empiris pengaruh perilaku belajar dan kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi terhadap stres kuliah digunakan uji F dan uji t.

3.7.1. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan atau tidak antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen, dengan tingkat signifikan α = 5% (Ghozali, 2006: 47)

Untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan,

digunakan uji F menurut Ghozali (2006: 47) dengan prosedur sebagai berikut:

1. H0 : b1 = b2 = b3 = 0

(Model regresi yang digunakan tidak cocok) H1 : b1 = b2 = b3 ≠ 0

(Model regresi yang digunakan cocok)

2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 0,05 atau dengan

kriteria pengujian sebagai berikut:

a. Apabila tingkat signifikansi (p – value) > 0,05 H0 diterima dan H1

ditolak

b. Apabila tingkat signifikansi (p – value) ≤ 0,05 H0 ditolak dan H1

62

3.7.2. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan atau tidak antara variabel independen secara bersama-sama

terhadap variabel dependen, dengan tingkat signifikan α = 5%, dengan

prosedur menurut Ghozali (2006: 47), sebagai berikut: 1. H0 : b1 = 0

(Tidak terdapat pengaruh yang signifikan X1, X2, terhadap Y)

H1 : b1 ≠ 0

(Terdapat pengaruh yang signifikan X1, X2, terhadap Y)

2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 0,05 atau dengan

kriteria pengujian sebagai berikut:

a. Apabila tingkat signifikansi (sig) ≥ 0,05 H0 diterima dan H1 ditolak

Dokumen terkait