METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian survei analitik dengan pendekatan disain rancangan penelitian cross sectional. Rancangan cross sectional adalah penelitian yang memberikan uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan (intervensi) terhadap objek yang diteliti. Dalam penelitian cross sectional dilaku-kan observasi atau pengukuran variabel pada satu saat tertentu dan mempelajari hubungan antara faktor resiko dengan efek, observasi atau pengukuran terhadap variabel bebas (faktor resiko) dan variabel tergantung (efek) dilakukan sekali dalam waktu yang bersamaan. Dari hasil pengukuran dapat diketahui jumlah subjek yang mengalami efek, baik pada kelompok subjek yang mempunyai faktor resiko, maupun pada kelompok tanpa faktor resiko.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling (bertujuan), di mana PT. X merupakan salah satu badan usaha bergerak dibidang perkebunan dan industri pengolahan minyak kelapa sawit mentah (CPO) terletak di Kabupaten Labuhan Batu Provinsi Sumatera Utara. Lokasi yang dijadikan tempat pengambilan sampel terdiri dari tiga stasiun kerja: 1). Di Ketel uap pada pekerjaan pengisian bahan bakar, 2). Di Threser pada pekerjaan dorong lori, 3). Tempat penerimaan buah pada pekerjaan memasukkan Tandan Buah Segar ke loading ramp.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dimulai dari bulan September 2008 - Maret 2009 terdiri dari : studi pustaka, survei, menyiapkan proposal penelitian, uji kuesioner, kolokium, penelitian, analisis data, seminar hasilpenelitian dan ujian komprehensif.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian (N)
Populasi penelitian adalah seluruh pekerja shift PT X Labuhan Batu yang berjumlah 42 orang pershift.
3.3.2 Sampel Penelitian (n)
Sampel penelitian ini adalah tenaga kerja yang bekerja di bagian Loading ramp (penerima buah sawit), Kamar Boiler dan Mesin Produksi. Kesemua sampel tersebut bekerja sebagai operator. Sampel penelitian adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang memenuhi kriteria pekerja shift pagi dan shift malam di Pabrik Kelapa Sawit PT. X. Sampel diambil secara acak dengan cara Simple Random Sampling dengan menggunakan teknik angka acak (random number). Penentuan besar sampel dapat dihitung dengan rumus Slovin :
2
1
Ne
N
n
+
=
2%)
10
(
42
1
42
+
=
n
= 30 orangKeterangan : N : jumlah populasi n : jumlah sampel
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 2 jenis yaitu :
1. Data sekunder
Data ini diperoleh dari tinjauan literatur, hasil penelitian terdahulu, riwayat pekerjaan responden, pencatatan data informasi dari laporan perusahaan, yaitu : a. Data penggunaan alat pelindung diri yang disediakan oleh perusahaan untuk
operator yakni : sepatu boot (safety shoes), safety helmet, sarung tangan (hand gloves), pelindung mata (eye protection), pakaian kerja (working cloth). b. Data kecelakaan kerja selama 2 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Data Kecelakaan Kerja PT.X Labuhan Batu
No Nama Akibat Kondisi Luka Sumber Periode Lokasi 1 Mahmudin Cedera
berat
Putus jari tangan tengah dan manis
Tertimpa Penutup besi Juni 2007 Man hole incenerator 2 Erikson Gultom Cedera berat
Muka dan tangan Tersembur steam Terkena steam rebusan Desember 2007 Stasiun Rebusan 3 Alfonso Hutajulu Cedera ringan
Kaki robek Terpeleset di atas conveyor Februari 2008 Mesin pressan 4 Hendrianto Siagian Cedera berat
Kaki luka Tertimpa conveyor April 2008 Mesin breaker 5 Bina Pantun Cedera ringan Tulang Kaki kiri patah Terpeleset dari tangga Agustus 2008 Stasiun Rebusan 6 Nerwin Situmorang
Mati Kepala robek Pendarahan
Jatuh dari atap pabrik September 2008 Loading Ramp 7 Victor Napitupulu Cedera sedang
Tangan, kaki dan pinggang terkilir
Jatuh dari atap incenerator September 2008 Incenerator 8 Taman Andika Cedera berat Kepala bocor/ robek Terkena katrol meleset September 2008 Mesin presan 9 Gomgom Siahaan Cedera berat Muka, tangan kiri Terkena Semburan Oktober 2008 Stasiun Rebusan
2. Data primer diperoleh dengan melakukan: a. Pengukuran Dengan Menggunakan Alat
menggunakan alat Whole Body Reaction Tester setiap 1 kali per 3 jam kerja selama satu shift kerja pada hari Senin, Rabu dan Jumat..
2. Pengukuran Tekanan Darah dengan menggunakan alat tensi meter dan peng- ukuran denyut jantung dengan rabaan jari terhadap pekerja shift pada hari senin, rabu dan jumat. Data ini dimaksud untuk memperoleh gambaran gejala stres yang dianggap sebagai salah satu akibat dari kelelahan kerja.
b. Pengukuran Dengan Menggunakan Kuesioner 1.Uji Validitas
Pengukuran stres fisik dan stres mental dengan menggunakan kuesioner. Sebelum kuesioner ini digunakan, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih
dahulu terhadap item pertanyaan yang ada dalam kuesioner yang disebut
kuesioner uji coba. Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Pada kuesioner responden diminta untuk memberikan jawaban ya diberi (bobot 1) atau tidak diberi (bobot nol) atas sejumlah pertanyaan. Dari hasil pembobotan dilakukan distribusi skoring dengan kriteria sebagai berikut :
a. Distribusi skoring untuk Uji Stres fisik :
1. Sehat : skor 0 3. Stres fisik sedang : skor 9-16 2. Stres fisik ringan : skor 1-8 4. Stres fisik berat : skor 17-25 b. Distribusi skoring untuk Uji Stres Mental :
1. Sehat : skor 0 3. Stres mental sedang : skor 7-12 2. Stres mental ringan : skor 1-6 4. Stres mental berat : skor 13-17 Contoh kuesioner uji stres fisk dan mental dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk mengukur validitas dilakukan dengan menghitung korelasi bivariat antara masing- masing skor indikator dengan total skor konstruk dengan program SPSS.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan pengukuran sekali saja.Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai croanbach Alfa>0,60.
3.4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Uji Coba Stres Fisik
Uji Validitas dan Reabilitas dilakukan dengan Uji Alfa Cronbach yaitu untuk melihat apakah semua item yang dipertanyakan dalam kuesioner sudah sesuai (valid) dan realibel. Jika terdapat item pertanyaan tidak valid dan realibel, maka pertanyaan tersebut dibuang. Hasil uji coba kuesioner Stres Fisik terdapat pada tabel 3.2 dan stres mental terdapat pada tabel 3.3
Uji Validitas dan Reabilitas dilakukan dengan menghitung korelasi skor penilaian seluruh responden pada setiap item dengan skor total seluruh item. Perhitungan dilakukan dengan memakai program software SPSS. Data dikatakan valid jika nilai Corrected Item Total Correlation lebih besar dari nilai kritis yang diperoleh dari tabel. Jumlah sampel yang diuji sebanyak (n=38). Derajat kebebasan = n-2 = 38 - 2 = 36 pada α = 5%., r tabel = 0,329. Jika nilai r setiap atribut > dari nilai r
tabel, maka atribut tersebut dikatakan valid, berarti responden dalam menilai kriteria variabel tidak mengalami bias dalam memahami isi kuesioner, sehingga persepsi terhadap kuesioner tidak berbeda
Tabel 3.2 Hasil Uji Coba Kuesioner pada Uji Stres Fisik
No Pernyataan Nilai r (korelasi)
1 Sering menderita sakit kepala sebelah (migraine) 0,429*
2 Sering merasa letih atau lelah 0,638*
3 Tidur gelisah 0,416*
4 Bila bangun mengalami kesulitan utk tidur kembali 0,330* 5 Sering menderita pembengkakan tenggorokan/sakit -0,016
6 Jarang berolahraga -0,330
7 Menggerinding gigi/melagakan gigi -0,235
8 Sering mengisap jempol -0,069
9 Konsumsi alkohol dan tembakau meningkat -0,069 10 Kadang-kadang menderita jantung berdebar-debar 0,322 11 Memperlihatkan tanda kesulitan tidur 0,343* 12 Sering merasa panas dingin atau flu 0,497* 13 Minum lebih dari 4 gelas teh atau kopi sehari 0,246
14 Tekanan darah meninggi -0,068
15 Sering menyadari ketegangan dalam diri 0,641
16 Anda gemuk -0,072
17 Mengisap rokok lebih drai 10 batang per hari 0,446*
18 Menderita nyeri dada 0,572*
19 Mengalami ketegangan secara rutin di bagian 0,334* 20 Mengalami diare pada waktu-waktu tertentu 0,683* 21 Menderita sakit kepala (pening) ringan ataupun 0,591* 22 Timbul bercak merah/gatal-gatal pada kulit -0,165
23 Sering minum pil tidur/penenang -0,165
24 Tangan sering berkeringat 0,043
25 Meminum obat menambah semangat/ingatan 0,556* Signifikan untuk taraf 5% angka kritik tabel (n= 36) = 0,329
r Total : angka realibilitas keseluruhan pernyataan pengukuran 2 (r.π)/ l + r. π r.π : angka korelasi belahan pertama dan kedua pernyataan yang signifikan
: 0,442* (hasil perhitungan dan * signifikan untuk taraf 5% angka kritik tabel n =38 yaitu 0,329).
Maka nilai reliabilitas keseluruhan pernyataan adalah r total = 2 (0,447)/1 + 0,442 = 0,613. Karena nilai reliabilitas keseluruhan pernyataan pengukuran (0,613) yakni di atas angka r.π (0,442), maka secara keseluruhan kuesioner reliabel.
3.4.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Uji Coba Stres Mental
Tabel 3.3 Hasil Uji Coba Kuesioner Uji Stres Mental
No Pernyataan Nilai r (korelasi)
1 Sikap mental secara umum negatif 0,473*
2 Anda mudah bingung 0,512*
3 Menderita lemah mental 0,374*
4 Jarang membaca buku yang berhubungan 0,304 5 Tidak mengalami relaksasi intelektual 0,054 6 Jarang mengembangkan ide-ide baru 0,390* 7 Membuat pernyataan-pernyataan negatif 0,370*
8 Sukar berkonsentrasi 0,450*
9 Jarang membaca sesuatu yang lain selain surat 0,230 10 Tidak memiliki hoby apapun 0,321 11 Jarang mengungkapkan perasaan anda melalui 0,696* 12 Sering gagal mengatasi masalah-masalah 0,347
13 Pikiran sering kacau 0,128
14 Jarang menerapkan inovasi ke dalam 0,714* 15 Anda tidak mengetahui nama perwakilan 0,552* 16 Anda malas menghadiri seminar-seminar atau 0,332* 17 Sering menderita keterlupaan/pelupa 0,417* Signifikan untuk taraf 5% angka kritik tabel (n= 38) = 0,32
3.4.3 Hasil Uji Reliabilitas Terhadap Kuesioner Pengukuran Stres Mental r Total : angka realibilitas keseluruhan pernyataan pengukuran = 2 (r.π)/l + r. π r.π : angka korelasi belahan pertama dan kedua pernyataan yang signifikan : 0,447* (hasil perhitungan dan * signifikan untuk taraf 5% angka kritik tabel
(n=38) yaitu 0,329). Maka nilai reliabilitas keseluruhan pernyataan : r total = 2 (0,447)/1 + 0,447 = 0,617.
Karena nilai reliabilitas keseluruhan pernyataan pengukuran (0,617) yakni di atas angka r.π (0,447), maka secara keseluruhan alat ukur (kuesioner) yang diguna kan cukup realible atau cukup dapat dipercaya (diandalkan).
3.4.4 Prinsip Kerja Alat Ukur Kelelahan Whole Body Reaction Tester
Prinsip kerja alat Whole Body Reaction Tester Model YB-1000 adalah mengu- kur gerakan lambat, cepat dan reaksinya dengan mengukur waktu respon dari keseluruhan tubuh/tangan terhadap cahaya dan suara. Penghitung digital menggu- nakan elemen kristal osilasi dari 1 mili detik - 9,999 detik, kotak respon dan lapik. Waktu reaksi terhadap respon yaitu suatu pengukuran reaksi seluruh tubuh terhadap respon suara yang muncul dengan pengukuran waktu yang digunakan dan waktu hitung dalam reaksi meninggalkan lapik alat respon bila mendengar suara.
a. Struktur Alat Whole Body Reaction Tester Terdiri Dari : 1. Unit utama : display dan menu pengukuran
2. Kotak respon : untuk mengukur waktu respons tangan 3. Lapik reaksi : untuk mengukur waktu reaksi seluruh tubuh
4. Stimulator : cahaya , suara dan warna 3 jenis (merah, hijau, kuning) 5. Kabel penghubung : unit utama untuk stimulasi dan kotak respons 1buah.
b. Spesifikasi Alat 1. Unit Utama
Batas pengukuran : 1/1, 1/10, 1/100, 1/1000 detik dengan 4 variabel.
Pemilihan warna stimulasi : pemilihan untuk warna merah, biru dan kuning. Pemilihan suara stimulasi : pemilihan untuk 100 Hz, 500 Hz, 1 KHz.
Display : 4 digit LED, 7 bagian (merah). Dan penyetel “0” manual. Sumber daya energi : AC 100 V 50/60 Hz, 10 W.
Ukuran : 38 cm (lebar) x 33 cm (kedalaman) x 17 cm (tinggi).
2. Belakang Panel
Outlet untuk tombol respon : bila menghubungkan dengan waktu, unit waktu pengukuran dan bila dihubungkan dengan pengukuran per pulse. Tombol waktu/hitung pada depan panel perlu juga disesuaikan.
Outlet stimulator : untuk dihubungkan dengan stimulator. Output data : terminal untuk printer digital.
Sekering : 2 A tube gelas dan Kabel power dihubungkan ke AC 100 Volt.
c. Pengukuran Waktu Reaksi Untuk Keseluruhan Tubuh
1. Hubungkan wayar lapik ke ”waktu” terminal tombol reaksi belakang unit. 2. Hubungkan stimulator dengan terminal (inlet) belakang unit dengan wayar. 3. Tentukan tahapan waktu di depan panel unit utama dengan wayar yang tersedia. 4. Pilih salah satu dari tombol pilihan ”stimulasi” dan tekan tombol
5. Tempatkan yang diuji berdiri pada lapik menghadap stimulator.
6. Tekan tombol mulai. Cahaya atau suara dapat dibuat dengan pemilihan dan jam akan bekerja secara simultan dan menunjukkan waktu.
7. Instruksikan ke subjek uji untuk meloncat secara vertikal di lapik reaksi segera mungkin bila ada tanda simultan.
8. Sesaat kaki subjek uji meninggalkan lapik reaksi, jam akan berhenti dan menunjukkan waktu berlalu.
d. Pengukuran Waktu Reaksi Sederhana
1. Hubungkan kotak respon ke tombol reaksi (waktu) belakang unit dengan wayar 2. Pilih 1/1000 detik untuk tahapan waktu dan putar warna merah tombol stimulasi Instruksikan subjek uji untuk menekan tombol merah kotak respon segera mungkin
bila tanda stimulasi digunakan.
3. Dudukan subjek uji di depan kotak respons menghadap stimulator, tekan tombol mulai 3 ke 5 detik sesudah tanda ”mulai” ada.
4. Waktu berlalu (elapse time) adalah dimulai dari subjek uji menekan tombol mulai hingga subjek uji menekan tombol, reaksi pada tanda stimulasi.
5. Catat angka rata-rata pengujian 5-10 kali.
e. Pengukuran Pemulihan Waktu Respon
1. Instruksikan subjek uji menekan tombol warna yang sama segera mungkin
2. Apabila subjek uji menekan tombol yang berbeda dari tanda stimulasi, jam tidak akan berhenti hingga subjek uji menekan tombol secara benar.
3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel yang Diamati
1. Variabel Bebas (Independent Variable) : X
Variabel Bebas (resiko) : variabel yang sengaja dipelajari pengaruhnya terhadap variabel tergantung. Yang termasuk variabel bebas dalam penelitian ini yaitu : pengaruh shift kerja pagi dan malam yang dilakukan pada responden.
2. Variabel Tergantung (Dependent Variable) : Y
Variabel Tergantung (efek) : variabel yang menjadi fokus penelitian merupakan akibat dari variabel lain : kelelahan, stres, tekanan darah dan denyut nadi.
3.5.2 Definisi Operasional
1. Shift kerja adalah pola waktu kerja yang diterapkan pada pekerja khusus di bagian proses pengolahan di PT. X Labuhan Batu terdiri dari shift kerja pagi dan malam. 2. Shift Pagi adalah pola waktu kerja untuk pekerja dimulai dari jam 7.00 - 19.00
untuk hari Senin-Sabtu dan hari Minggu dimulai jam 7.00-15.00.
3. Shift Malam adalah pola waktu kerja untuk pekerja dimulai dari jam 19.00-07.00 untuk hari Senin-Sabtu dan hari minggu dimulai dari jam 15.00-23.00.
4. Stres adalah pengaruh yang ditimbulkan dari penerapan shift kerja (pagi dan malam) berupa keadaan stres yang dialami tenaga kerja yang dapat dilihat dari hasil pengujian yang dilakukan berupa Uji Stres Fisik dan Uji Stres Mental.
5. Pengukuran Stres Fisik dan Stres Mental : pengukuran yang dilakukan terhadap keluhan pekerja baik Stres Fisik maupun Stres Mental dengan kuesioner.
6. Pengukuran Waktu Reaksi dilakukan untuk melihat tingkat kelelahan yang di- rasakan akibat aktivitas shift kerja dengan menggunakan stimuli suara.
7. Pengukuran Tekanan Darah : pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan Tensi Meter kategori sistolik (batas atas) dan diastolik (batas bawah)
8. Pengukuran Denyut Nadi : pengukuran yang dilakukan terhadap denyut nadi pekerja dengan menggunakan Rabaan Jari Tangan. Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-100 kali permentit.
9. Waktu reaksi : waktu untuk membuat suatu respon yang spesifik saat suatu stimuli terjadi.
10.Produktivitas tenaga kerja : rasio dari jumlah keluaran yang dihasilkan per total jam kerja (man hours). tenaga kerja
3.6. Metode Pengukuran
Pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan rancangan gambar 6, di mana masing-masing pengukuran dilakukan terhadap responden shift sebanyak 3 kali. Perlakuan terhadap responden untuk setiap shift kerja dilakukan pada kelompok yang sama dan bukan pada kelompok yang berbeda agar lebih mudah dalam melakukan pengamatan dan pengukuran serta menghindari terjadinya data yang bias. Dalam hal ini pengukuran dilakukan pada responden shift pagi dan malam pada orang yang sama, di mana kelompok A bekerja pada shift pagi minggu pertama, dan kelompok A bekerja pada shift malam minggu kedua.
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Shift Malam Shift Pagi Shift Pagi
Tensi Meter Rabaan Jari Kuesioner Uji Stress Fisik
Stres Fisik Tekanan darah Denyut nadi
Kuesioner Uji Stres Mental Stres Mental Pengukuran dengan kuesioner
selama 1 shift selama 3 hari
Uji Statistik Uji chi kuadrat Uji Statistik Uji t Uji Statistik Uji t Shift Malam Uji Statistik Uji Chi kuadrat Waktu Reaksi
Uji Statitik Uji t Alat Whole Body Reaction Tester
ShiftKerja
Pengukuran dengan alat setiap 3 jam selama 1 shift dalam 3 hari
3.7 Metode Analisis Data
Data Sekunder dan Primer yang telah dikumpulkan dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistik sebagai berikut :
a.Hasil pengukuran waktu reaksi pekerja terhadap suara dari alat Whole Body Reaction Tester di analisis dengan menggunakan perhitungan statistik angka rata- rata kuantitatif (nilai mean) dan estimasi interval rata-rata untuk mengetahui tingkat kelelahan dengan tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05. Data hasil uji tersebut dianalisis dengan menggunakan Uji t berpasangan karena datanya yakni data numerik.
Uji t berpasangan ( t paired test) :
n Sd d ttest / =
Nilai rata-rata (nilai mean) :
Interval rata-rata sampel :
Standar deviasi sampel :
b. Uji Stres Fisik dan Mental dilakukan dengan menggunakan Uji Chi square (data kategorik/skala nominal) :
c. Untuk melihat perbedaan dan pengaruh tekanan darah dan denyut nadi akibat shift kerja terhadap kelelahan dianalisis dengan Uji Statistik t-test.
⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ −− =