• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan antara variabel dalam suatu penelitian. Erlina dan Mulyani (2007 : 61) menyatakan bahwa ”desain penelitian adalah cetak biru yang memberi garis dari setiap prosedur mulai dari hipotesis sampai analisis data”. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kausal, yaitu berguna untuk menganalisis hubungan- hubungan antara variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2008 : 35).

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2006 : 72)” Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam tahun pengamatan 2006-2008 sebanyak 151 perusahaan.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.tersebut (Sugiyono, 2006 : 55). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling, yaitu mengambil sampel yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu.

Kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah :

1. Perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 hingga tahun 2008 dan tidak sedang berada dalam proses delisting pada periode tersebut.

2. Mempunyai laporan auditor independen yang dipublikasikan bersamaan dengan periode pengamatan dan opini yang diterima adalah unqualified

opinion, baik yang going concern maupun non going concern.

3. Mengalami laba bersih setelah pajak yang negatif sekurang-kurangnya dua periode laporan keuangan selama periode pengamatan. Laba bersih yang negatif digunakan untuk menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang bermasalah dan memiliki kecenderungan untuk menerima opini audit going

concern.

4. Laporan keuangan berakhir tanggal 31 Desember, penyeragaman tanggal laporan keuangan berguna untuk memperbaiki daya banding laporan sehingga angka-angka maupun rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian tidak mengandung bias.

Tabel 3.1

Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria

No Kriteria Jumlah Akumulasi

1 Total perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI antara tahun 2006-2008

151

2 Terdaftar setelah 1 Januari 2006 (1) 150 3 Delisting selama periode pengamatan (6) 144 4 Tidak mengalami laba bersih setelah pajak yang

negatif sekurang-kurannya dua periode laporan

keuangan selama periode pengamatan (2006-2008)

5 Data tidak tersedia (3) 18

Jumlah sampel total selama periode penelitian (18 x 3)

54

Sumber : Penulis, 2010

Berdasarkan kriteria yang ditetapkan di atas dan lampiran i, maka diperoleh 18 perusahaan yang memenuhi kriteria dan akan diamati selama periode 2006-2008, sehingga sampel pengamatan menjadi 18 x 3 tahun = 54 sampel. Perusahaan- perusahaan yang akan diamati disajikan dalam tabel 3.2 .

Tabel 3.2

Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No Kode Nama Perusahaan

1 MLIA PT. Mulia Industrindo, Tbk.

2 JKSW PT. Jakarta Kyoei Steel Works, Tbk. 3 KKGI PT. Resources Alam Indonesia, Tbk. 4 DSUC PT. Daya Sakti Unggul Corporindo, Tbk. 5 SULI PT. Sumalindo Lestari Jaya, Tbk.

6 SAIP PT. Surabaya agung Industri Pulp & Kertas, Tbk. 7 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera, Tbk.

8 ESTI PT. Ever Shine Tex, Tbk. 9 MYRX PT. Hanson International, Tbk. 10 KARW PT. Karwell Indonesia, Tbk. 11 POLY PT. Polysindo Eka Perkasa, Tbk.

13 SIMM PT. Surya Intrido Makmur, Tbk. 14 ADES PT. Ades Waters Indonesia, Tbk. 15 BATI PT. BAT Indonesia, Tbk.

16 SCPI PT. Schering Plough Indonesia, Tbk. 17 KICI PT. Kedaung Indah Can, Tbk. 18 KONI PT. Perdana Bangun Pusaka, Tbk. Sumber : Lampiran i.

C. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan

pooled data. Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Pooled data merupakan gabungan dari data time series dan cross

section. Data time series merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena

tertentu yang didapat dalam beberapa interval waktu tertentu, dan data cross

section merupakan merupakan sekumpulan data suatu fenomena tertentu dalam

satu kurun waktu saja (Umar, 2003). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia, dengan cara mengunduh melalui situs

Directory (ICMD) yang berupa laporan auditor independen dan laporan keuangan

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Varibel Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan metode analisis, maka variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Variabel Independen (bebas)

Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya/terpengaruhnya variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

a. Debt to total assets ratio

Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva yang diukur dengan rumus sebagai berikut :

Total Kewajiban

Debt to total assets ratio = X 100% Total Aset

b. Kualitas Audit

Kualitas audit dalam penelitian ini diproksikan dengan ukuran KAP . Ukuran KAP ini dibedakan menjadi dua, yaitu untuk KAP bermitra dengan

the big four dan KAP non big four. Variabel ini diukur dengan menggunakan

variabel dummy dimana angka 1 diberikan jika auditor yang mengaudit merupakan auditor dari KAP bermitra dengan the big four dan 0 jika ternyata perusahaan diaudit oleh KAP non big four.

Adapun KAP bermitra dengan the big four yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Price Water House Coopers (PWC), dengan partnernya di Indonesia Haryanto Sahari dan Rekan.

2) Deloitte Touche Tohmatsu, dengan partnernya di Indonesia Osman Ramli Satrio dan Rekan.

3) Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) International, dengan partnernya di Indonesia yaitu Siddharta dan Harsono.

4) Ernst and Young (EY), dengan partnernya di Indonesia Purwantono, Sarwoko, dan Sandjaja.

c. Opini going concern

Going concern opinion diartikan sebagai kelangsungan hidup suatu badan

usaha. Pengukuran variabel menggunakan variabel dummy dimana angka 1 untuk perusahaan yang memperoleh opini going concern dan angka 0 untuk yang non goin concern.

2. Variabel Dependen (terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit report lag.

Audit report lag adalah rentang waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan

keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahun perusahaan, sejak tanggal tahun tutup buku perusahaan yaitu 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen.

E. Metode dan Teknik Analisis Data

Metode dan teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis statistik yang menggunakan perangkat lunak statistik. Alat analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, yakni untuk mendeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang dipakai adalah mean (rata-rata) dan standar deviasi. Mean dan standar deviasi dipakai untuk mengetahui rata-rata lamanya audit report lag pda perusahaan. Analisis data digunakan dengan bantuan perangkat lunak SPSS 16 (Statistical Package for

Social Science).

1. Pengujian Asumsi Klasik

Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi – asumsi klasik seperti normalitas data, multikolinearitas, heterokedastisitas, dan asumsi– asumsi klasik lainnya. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2005 : 110). Melalui uji ini diharapkan didapatnya kepastian dipenuhinya syarat normalitas yang akan menjamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis statistik sehinnga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggunjawabkan.

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji analisis statistik.

1) Analisis grafik

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan kesimpulan sebagaimana dikemukakan Ghozali (2005 : 112)

- Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

- Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2) Analisis Statistik

Untuk menentukan uji ini didasarkan kepada Kolmogorov-Smirnov Goodness

of Fit Test terhadap model yang diuji. Pedoman untuk pengambilan keputusannya

didasarkan sebagaimana diungkapkan Ghozali (2005 : 114) “ Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, maka distribusi data normal. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, maka distribusi data tidak normal.

Ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal menurut Erlina (2007 : 106), yaitu :

a) lakukan transformasi data ke bentuk lainnya, b) lakukan trimming, yaitu membuang data outlier,

c) lakukan winsorizing,yaitu mengubah data yang outlier ke suatu nilai tertentu. b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan korelasi variabel-variabel independen antar yang satu dengan yang

lainnya. Apabila terjadi korelasi antara variabel-variabel tersebut, berarti terjadi problem multikolonieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya (Ghozali, 2005 : 91). Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dalam model regresi dapat dilihat dari :

1) nilai tolerance dan lawannya, dan 2) Variance Inflation Factor (VIF).

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/ tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan VIF > 10.

Uji multikolinieritas juga dapat dilakukan dengan melihat nilai korelasi antar variabel independen, jika nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0.95 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat gejala multikolonieritas antar variabel independen dalam penelitian tersebut.

c. Uji Autokolerasi

Uji ini untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series

karena gangguan pada seorang individu/kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada seorang individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah dalam autokorelasi diantaranya adalah dengan uji Durbin Watson, karena uji ini yang umum digunakan.

d. Uji Heterokedastisitas

Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengmatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut dengan heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Untuk melihat ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Dasar analisis menurut Ghozali (2005 : 105) :

- Jika ada pola tertentu, seperti titik –titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

- Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda, menggunakan lebih dari satu variabel yang mempengaruhi variabel independen untuk menaksir variabel dependen agar taksiran menjadi lebih akurat.

Y = a + b1X1 +b2X2 +b3X3 + e

Keterangan :

Y = Audit report lag

a = Konstanta

b1,b2,b3 = Parameter koefisien regresi

X1 = Debt to total assets ratio

X2 = Kualitas audit

X3 = Opini going concern

e = Pengganggu

a. Pengujian Koefisien Regresi Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hipotesis statistik yang diajukan adalah :

Ha : bi ≠ 0 : ada pengaruh

Signifikan atau tidaknya pengaruh variabel indepoenden terhadap veriabel dependen dilihat dari nilai probabilitas (nilai Sig.) dari t rasio masing-masing variabel independen pada taraf uji α = 5% (0,05). Kesimpulan dapat diterima atau tidaknya Ha sebagai pembuktian adalah :

- Jika probabilitas < 0,05 maka Ha dapat diterima - Jika probabilitas > 0,05 maka Ha tidak dapat diterima

Selain itu, dapat juga dilihat dari signifikansinya yang dibandingkan dengan thitung, dengan ketentuan :

- Jika thitung > ttabel (α = 5%) maka Ha dapat diterima - Jika thitung < ttabel(α = 5%) maka Ha tidak dapat diterima b. Pengujian Koefisien Regresi Serentak (Uji F)

Uji F digunakan untuk untuk menguji hubungan linear dari seluruh variabel bebas secara bersama (simultan) terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi dari model persamaan regresi, apakah terdapat hubungan signifikan antara X dan Y. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

Ha : b0 = b1 = b2 ≠ 0 : semua variabel independen berpengaruh secara bersama.

Signifikan atau tidaknya pengaruh variabel indepoenden terhadap veriabel dependen dilihat dari nilai probabilitas (nilai Sig.) dari F rasio seluruh variabel independen pada taraf uji α = 5% (0,05). Kesimpulan dapat diterima atau tidaknya Ha sebagai pembuktian adalah :

- Jika probabilitas < 0,05 maka Ha dapat diterima - Jika probabilitas > 0,05 maka Ha tidak dapat diterima

Selain itu, dapat juga dilihat dari signifikansinya yang dibandingkan dengan Fhitung, dengan ketentuan :

- Jika Fhitung > Ftabel (α = 5%) maka Ha dapat diterima. - Jika Fhitung < Ftabel(α = 5%) maka Ha tidak dapat diterima.

F. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian adalah sebagai berikut (Tabel 3.3) : Tabel 3.3

Jadwal Penelitian Tahapan

Penelitian

Okt’09 Nov’09 Des’09 Jan’10 Feb’10 Mar’10

Pemilihan judul x x Penyelesaian proposal x x Bimbingan Proposal x x x Seminar Proposal x Pengumpulan Data x x Pengolahan Data x x x x Penyampaian Hasil penelitian x x

Dokumen terkait