• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PD Pacet Segar milik Alm. Bapak H. Mastur Fuad yang beralamat di Jalan Raya Ciherang Nomor 48 Pacet, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa PD Pacet Segar ini merupakan salah satu produsen buncis mini di Kabupaten Cianjur. Selain itu, sejak perusahaan berdiri sampai sekarang belum ada penelitian mengenai analisis risiko produksi buncis mini, sehingga penelitian ini akan menjadi menarik. Pengumpulan data ini dilakukan pada PD Pacet Segar mulai dari bulan Maret sampai dengan Mei 2013.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, kedua data ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data pimer diperoleh dari hasil pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak PD Pacet Segar, yaitu pemilik dan Kasie pengadaan dan budidaya. Informasi mengenai PD Pacet Segar dan alternatif strategi yang diambil untuk menangani risiko produksi diperoleh langsung dari pemimpin perusahaan, sedangkan untuk memperoleh informasi mengenai teknik budidaya buncis mini dilakukan wawancara dengan bagian produksi. Data primer berisikan mengenai teknik pengelolaan risiko atau manajemen risiko yang dilakukan oleh perusahaan. Data sekunder diperoleh dari buku, artikel, skripsi, jurnal, serta data-data instansi terkait yang mendukung penelitian seperti Badan Pusat Statistik, Dirjen Hortikultura, Departemen Pertanian, internet, dan literatur yang relevan dengan penelitian.

Metode Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitan ini adalah data primer yang diperoleh dengan cara observasi, wawancara, diskusi, dan kuesioner dengan pihak PD Pacet Segar. Observasi dilakukan langsung oleh peneliti dengan melakukan pencatatan secara langsung mengenai aktivitas produksi dan risiko yang dihadapi dalam produksi buncis mini seperti pencatatan data produksi dan data kehilangan buncis mini mulai dari periode produksi Januari 2012 sampai dengan Mei 2013. Jenis data primer yang digunakan merupakan data time series sepuluh periode produksi terakhir (per tiga bulan). Data produksi pertama sampai dengan data produksi kesembilan diperoleh dari hasil pencatatan perusahaan, sedangkan data

produksi kesepuluh (Februari sampai Mei 2013) merupakan hasil pengamatan langsung peniliti di lokasi penelitian. Kegiatan wawancara dilakukan dengan pihak perusahaan yaitu bagian produksi melalui pengajuan beberapa pertanyaan secara langsung dengan menggunakan kuesioner penelitian dan berdiskusi untuk mendapatkan berbagai informasi yang diperlukan dalam penelitian, seperti mengenai risiko yang biasanya dihadapi oleh PD Pacet Segar dalam proses budidaya buncis mini. Sedangkan untuk memperoleh data sekunder, teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dan mencari data yang bersumber dari internet. Data primer dan data sekunder yang telah didapatkan kemudian diolah dan dianalisis untuk mengetahui probabilitas dan dampak dari setiap sumber risiko produksi. Proses pengambilan data dan penentuan responden dilakukan dengan metode purposive dengan pertimbangan responden memiliki kapabilitas dalam memberikan data-data yang akurat. Responden merupakan pihak yang berhubungan dan mengetahui dengan jelas mengenai produksi buncis mini dan risiko yang dihadapi PD Pacet Segar, yaitu pemilik dan Kasie pengadaan dan budidaya.

Metode Analisis Data

Data primer dan data sekunder yang diperoleh dijadikan sebagai acuan pada penelitian ini. Kedua data ini akan diolah dan dianalisis melalui beberapa metode analisis yang digunakan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis risiko. Analisis risiko digunakan untuk menjawab tujuan penelitian yang kedua, yaitu menganalisis seberapa besar kemungkinan terjadinya risiko dan dampak risiko produksi pada usaha budidaya buncis mini, data untuk analisis ini menggunakan data kuantitatif. Selain itu juga dilakukan pengukuran risiko menggunakan metode perhitungan variance, standar deviation, dan coefficient variation. Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan penelitian yang pertama dan ketiga, yaitu menganalisis sumber-sumber risiko yang ada pada budidaya buncis mini dan alternatif manajemen risiko yang diterapkan untuk mengatasi risiko yang dihadapi. Adapun data yang digunakan untuk analisis ini adalah data kualitatif.

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis sumber-sumber risiko dan alternatif manajemen risiko yang diterapkan oleh PD Pacet Segar untuk meminimalkan risiko dan ketidakpastian yang dihadapi. Hal ini dilakukan melalui proses wawancara langsung dengan pihak perusahaan serta melalui pengisian kuesioner. Manajemen risiko yang diterapkan berdasarkan pada penilaian perusahaan sebagai pengambil keputusan secara subjektif. Identifikasi ini dilakukan untuk melihat apakah manajemen risiko yang diterapkan efektif untuk meminimalkan risiko. Hal tersebut didasarkan pada tingkat risiko yang dihadapi oleh perusahaan.

Metode Pengukuran Risiko

Peluang dalam menghadapi risiko pada setiap periode bernilai sama. Pengukuran peluang diperoleh dari frekuensi kejadian setiap periode produksi yang dibagi dengan periode waktu dan secara sistematis dapat dituliskan :

P = Keterangan :

P = Peluang

f = Frekuensi kejadian T = Periode waktu

Expected return adalah jumlah dari nilai-nilai yang diharapkan terjadi peluang masing-masing dari suatu ketidakpastian. Rumus Expected return dituliskan sebagai berikut (Elton dan Gruber, 1995) :

EŘi = ∑ .

Keterangan :

EŘi = Expected return buncis mini

Pij = Peluang dari suatu kejadian 1,2,3,...n

Rij = Return (Jumlah produksi dan harga jual buncis mini)

Alat analisis yang digunakan untuk mengukur sejauh mana risiko yang dihadapi dalam menjalankan usaha budidaya buncis mini terhadap pendapatan yang diperoleh perusahaan adalah sebagai berikut :

a) Variance

Pengukuran variance dari return merupakan penjumlahan selisih kuadrat dari return dengan expected return dikalikan dengan peluang dari setiap kejadian. Nilai variance dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut (Elton dan Gruber, 1995) :

= ∑ ( −EŘi)2 Keterangan :

= Variance dari return buncis mini Pij = Peluang dari suatu kejadian 1,2,3,...n Rij = Return dari buncis mini

EŘi = Expected return dari buncis mini

Nilai variance menunjukkan bahwa semakin kecil nilai variance maka semakin kecil penyimpangannya sehingga semakin kecil risiko yang dihadapi dalam melakukan kegiatan usaha tersebut.

b) Standard Deviation (Simpangan Baku)

Standard deviation dapat diukur dari akar kuadrat dari nilai variance. Semakin kecil nilai standard deviation maka semakin rendah risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha. Rumus standard deviation adalah sebagai berikut (Elton dan Gruber 1995) :

= Keterangan :

= Variance buncis mini

= Standard deviation buncis mini c) Coefficient Variation (Koefisien Variasi)

Coefficient variation diukur dari rasio standard deviation dengan return yang diharapkan (expected return). Semakin kecil nilai coefficient variation maka akan semakin rendah risiko yang dihadapi. Rumus coefficient variation adalah (Elton dan Gruber, 1995) :

CVi = / Eři

Keterangan :

CV = Coefficient variation buncis mini = Standard deviation buncis mini EŘi = Expected return buncis mini

Analisis Kemungkinan Terjadinya Risiko

Menurut Kountur (2008), risiko dapat diukur jika diketahui kemungkinan terjadinya risiko dan besarnya dampak risiko terhadap perusahaan. Ukuran pertama dari risiko adalah besarnya kemungkinan terjadinya yang mengacu pada seberapa besar probabilitas risiko akan terjadi. Metode yang digunakan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya risiko adalah metode nilai standar atau z- score. Metode ini dapat digunakan apabila ada data historis dan berbentuk kontinus (desimal). Pada penelitian ini, yang akan dihitung adalah kemungkinan terjadinya risiko pada kegiatan produksi adalah data produksi buncis mini pada sepuluh periode terakhir. Langkah yang perlu dilakukan untuk melakukan perhitungan kemungkinan terjadinya risiko menggunakan metode nilai standar atau z-score dan aplikasinya pada budidaya buncis mini ini adalah:

1) Menghitung rata-rata kejadian berisiko (penurunan produksi buncis mini) Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata penurunan produksi buncis mini adalah:

Keterangan :

= Nilai rata-rata dari kejadian berisiko xi = Nilai per periode kejadian berisiko n = Jumlah data

2) Menghitung nilai standar deviasi dari kejadian berisiko

Keterangan :

s = Standar deviasi dari kejadian berisiko xi = Nilai per periode dari kejadian berisiko = Nilai rata-rata dari kejadian berisiko n = Jumlah data

3) Menghitung nilai standar (z-score)

Keterangan :

z = Nilai z-score dari kejadian berisiko

x = Batas risiko yang dianggap masih dalam taraf normal = Nilai rata-rata dari kejadian berisiko

s = Standar deviasi dari kejadian berisiko

Jika hasil z-score yang diperoleh bernilai negatif, maka nilai tersebut berada di sebelah kiri nilai rata-rata pada kurva distribusi normal dan sebaliknya jika nilai z-score positif, maka nilai tersebut berada di sebelah kanan kurva distribusi z (normal). Pada penelitian ini, penetapan angka untuk batas normal setiap sumber risiko ditentukan oleh pihak perusahaan berdasarkan nilai rata-rata kehilangan produksi dari jumlah produksi yang dihasilkan setiap periode produksi buncis mini.

4) Mencari kemungkinan terjadinya risiko produksi

Setelah nilai z-score dari budidaya buncis mini diketahui, maka selanjutnya dapat dicari kemungkinan terjadinya risiko produksi yang diperoleh dari Tabel distribusi z (normal) sehingga dapat diketahui berapa persen kemungkinan terjadinya keadaan dimana produksi buncis mini yang merupakan kejadian merugikan (profit negatif).

Analisis Dampak Risiko

Metode yang paling efektif digunakan dalam mengukur dampak risiko adalah VaR (Value at Risk). VaR adalah kerugian terbesar yang mungkin terjadi

x

x

x

= ∑ ( )

dalam rentang waktu tertentu yang diprediksikan dengan tingkat kepercayaan tertentu. Penggunaan VaR dalam mengukur dampak risiko hanya dapat dilakukan apabila terdapat data historis sebelumnya. Analisis ini dilakukan untuk mengukur dampak dari risiko pada kegiatan budidaya buncis mini. Kejadian yang dianggap merugikan berupa penurunan produksi sebagai akibat dari terjadinya sumber- sumber risiko. Dalam menghitung VaR terlebih dahulu dihitung jumlah penurunan produksi buncis mini setiap periode. Jumlah penurunan tersebut (dari batas normal) kemudian dikalikan dengan harga yang terjadi pada periode yang sama dan dikali berat rata-rata yang terjadi pada periode yang sama. Setelah didapat angka kerugian dari masing-masing periode kemudian dijumlahkan dan dihitung rata-ratanya, setelah itu dicari berapa besar nilai standar deviasi atau penyimpangan. Proses terakhir menetapkan batas toleransi dan mencari nilai VaR. Menurut Kountur (2008), nilai VaR dapat dihitung dengan rumus berikut :

Keterangan :

VaR = Dampak kerugian yang ditimbulkan oleh kejadian berisiko = Nilai rata-rata kerugian akibat kejadian berisiko

z = Nilai z yang diambil dari tabel distribusi normal dengan alfa 5 persen s = Standar deviasi kerugian akibat kejadian berisiko

n = Banyaknya kejadian berisiko

Pemetaan Risiko

Tahapan selanjutnya yang harus dilakukan setelah diketahui nilai kemungkinan terjadinya risiko produksi serta dampaknya adalah melakukan pemetaan risiko untuk mengetahui risiko mana yang harus ditangani terlebih dahulu. Menurut Kountur (2008), sebelum dapat menangani risiko, hal yang terlebih dahulu perlu dilakukan adalah membuat peta risiko. Peta risiko adalah gambaran mengenai posisi risiko pada suatu peta dari dua sumbu, yaitu sumbu vertikal yang menggambarkan probabilitas dan sumbu horizontal yang menggambarkan dampak.

Probabilitas atau kemungkinan terjadinya risiko dibagi menjadi dua bagian, yaitu kemungkinan besar dan kemungkinan kecil. Dampak risiko juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu dampak besar dan dampak kecil. Batas antara probabilitas atau kemungkinan besar dan kecil ditentukan oleh manajemen, tetapi pada umumnya risiko yang probabilitasnya 20 persen atau lebih dianggap sebagai kemungkinan besar, sedangkan kurang dari 20 persen dianggap sebagai kemungkinan kecil (Kountur 2008). Pada penelitian ini, penentuan batas tengah untuk sumbu vertikal (probabilitas) dan sumbu horizontal (dampak) ditentukan oleh pihak perusahaan berdasarkan pengalaman selama menjalankan usaha budidaya buncis mini dan berdasarkan rata-rata pada setiap periode produksi.

Penempatan risiko pada peta risiko didasarkan atas perkiraan posisinya berada dimana dari hasil perhitungan probabilitas dan dampak. Hal yang dapat dilakukan untuk mengetahui posisi risiko tersebut adalah dengan melakukan perhitungan status risiko. Status risiko hanya menggambarkan urutan risiko dari

= x + z ( s

√n)

kejadian yang paling berisiko sampai dengan yang paling tidak berisiko. Status risiko dapat dihitung menggunakan rumus berikut ini :

Penanganan Risiko

Berdasarkan hasil pemetaan risiko, maka selanjutnya dapat ditetapkan strategi penanganan risiko yang sesuai. Terdapat dua strategi yang dapat dilakukan untuk menangani risiko, yaitu:

1. Pencegahan Risiko (Preventif)

Strategi preventif dilakukan untuk risiko yang tergolong dalam probabilitas risiko yang besar. Strategi preventif akan menangani risiko yang berada pada kuadran satu dan dua. Menurut Kountur (2008), Penanganan risiko dengan menggunakan strategi preventif, maka risiko yang ada pada kuadran satu akan bergeser menuju kuadran tiga dan risiko yang berada pada kuadran dua akan bergeser menuju kuadran empat. Penanganan risiko menggunakan strategi preventif dapat dilihat pada Gambar 5 berikut :

Gambar 5 Penanganan risiko (preventif)

Sumber : Kountur, 2008

2. Mitigasi Risiko

Strategi mitigasi digunakan untuk meminimalkan dampak risiko yang terjadi. Risiko yang berada pada kuadran dengan dampak yang besar diusahakan dengan menggunakan strategi mitigasi dapat bergeser ke kuadran yang memiliki dampak risiko yang kecil. Strategi mitigasi akan menangani risiko sedemikian rupa sehingga risiko yang berada pada kuadran dua bergeser ke kuadran satu dan risiko yang berada pada kuadran empat bergeser ke kuadran tiga. Strategi mitigasi dapat dilakukan dengan metode diversifikasi, penggabungan, dan pengalihan risiko (Kountur 2008). Mitigasi risiko dapat dilihat pada Gambar 6 berikut :

Kuadran 4 Probabilitas (%) Besar Sedang Kecil Besar Sedang Kecil Dampak (Rp) Kuadran 1 Kuadran 2 Kuadran 3

Gambar 6 Penanganan mitigasi risiko

Sumber : Kountur, 2008

Dokumen terkait