• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah suatu upaya yang ditujukan untuk memperbaiki proses pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran (Mulyasa, 2009). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara kolaboratif yang artinya pihak yang melakukan tindakan adalah guru, sedangkan peneliti sebagai pengamat. Peneliti dan guru yang bersangkutan bekerja sebagai satu tim, dalam persiapan-persiapan yang diperlukan, pelaksanaan tindakan, refleksi tindakan dan perencanaan untuk siklus berikutnya.

Ada beberapa karakteristik penelitian tindakan kelas yang membedakan dengan jenis penelitian yang lain. Karakteristik PTK adalah sebagai berikut: 1. Adanya masalah dalam PTK yang dipicu oleh kesadaran pada diri guru

bahwa praktek yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Guru merasa perlu ada yang diperbaiki dalam praktek pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan dengan mengingat kembali apa yang dilakukan guru selama ini di dalam kelas, apa dampakna terhadap siswa dan mengapa dampaknya seperti itu, sehingga dapat dijadikan renungan tindakan mana yang merupakan kelemahan dan kelebihan. Selanjutnya guru dapat memperbaiki kelemahan dan mengulangi atau bahkan menyempurnakan tindakan yang dianggap sudah baik.

2. Penelitian dilakukan di dalam kelas yang fokus penelitiannya adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.

3. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran, perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu, dalam PTK dikenal adanya siklus yang berpola.

Adapun rancangan (desain) penelitian tindakan kelas yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model Kemmis dan McTaggart. Menurut Kemmis dan McTaggart (Mulyasa, 2009) terdapat empat komponen dalam penelitian tindakan yaitu perencanaan tindakan, observasi dan refleksi dalam suatu sitem spiral yang saling terkait. Alur (langkah) pelaksanaan tindakan yang dimaksud dapat dilihat pada gambar berikut.

REFLEKSI SIKLUS I TINDAKAN REFLEKSI SIKLUS II TINDAKAN

PENGAMATAN PENGAMATAN Gambar 1. Model Penelitian Kemmis dan Taggart

Gambar di atas menunjukkan bahwa pertama sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti merencanakan secara seksama tindakan yang akan dilakukan. Langkah kedua setelah rencana disusun secara matang , adalah melaksanakan tindakan yang telah direncanakan. Langkah ketiga bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri dan akibat yang ditimbulkannya. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan. Jika hasil refleksi menunjukkan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak sekedar mengulang apa yang telah diperbuat sebelumnya. Hal ini dilakukan seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.

B. Setting Penelitian

1. Waktu Penelitian

Pelaksanaan dimulai dengan minta ijin kepada kepala sekolah dimana terdapat kelas yang akan diteliti. Selanjutnya mengadalan observasi masalah di kelas V pada minggu pertama bulan Mei tahun 2012. Penelitian dilaksanakan pada minggu 2 bulan Mei tahun 2012. Setelah penelitian berlangsung dilakukan pengolahan data dari hasil penelitian dan penyusunan laporan yang dilakukan bulan juni 2012. Rencana pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Rencana Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Bulan

Mei Juni Juli Agts Sept Okt Nov Des

1. Pengumpulan data awal √

2. Observasi √

3. Izin pengambilan data √

4. Pengambilan data √

5. Analisis Data √

6. Penyusunan laporan √ √ √ √

7. Ujian Skripsi √

8. Revisi laporan skripsi √

2. Tempat penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri Prajegsari 1, Tempuran, Magelang tahun pelajaran 2011-2012.

3. Subyek penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Prajegsari 1, Tempuran, Magelang dengan jumlah siswa 22 anak.

4. Obyek penelitian

Obyek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar matematika berkaitan dengan memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun menggunakan metode kerja kelompok.

C. Rencana Tindakan

Penelitian ini peneliti akan mengambil dua siklus dengan rencana sebagai berikut:

1. Persiapan

a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah Dasar Negeri Prajegsari 1. b. Menyusun silabus

c. Menyusun RPP.

d. Membuat kisi-kisi soal untuk siklus 1 dan 2. e. Membuat teks soal.

f. Menentukan skor setiap soal. 2. Rencana tindakan setiap siklus

Siklus 1 pertemuan pertama

a. Rencana tindakan:

1) Mengadakan apersepsi tentang materi yang akan dipelajari. 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

3) Menjelaskan cara membentuk kelompok dan cara mengerjakan tugas yang berkaitan dengan sifat-sifat bangun datar.

4) Secara kelompok siswa mengerjakan soal cerita yang berkaitan dengan sifat-sifat bangun datar.

5) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas. b. Pelaksanaan

Pembelajaran dilaksanakan sesuai perencanaan. c. Observasi

Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung, dangan cara memperhatikan cara siswa membentuk kelompok hingga siswa bekerja didalam kelompok.

d. Refleksi

1) Mengidentifikasi kesulitan, hambatan dan kejadian-kejadian khusus. 2) Menarik kesimpulan tentang peningkatan kemampuan dalam

menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan sifat-sifat bangun dan hubungannya dengan bangun datar.

3) Merancang dan memodifikasi tindakan berikutnya.

Siklus 1 pertemuan 2

a. Rencana tindakan

1) Menyiapkan soal ulangan tertulis. 2) Menetukan skor soal ulangan. b. Rencana pelaksanaan

1) Melaksanakan ulangan tertulis. 2) Menjelaskan cara pengerjaan soal. c. Observasi

Mengobservasi cepat lambatnya siswa dalam mengerjakan soal, bekerja sendiri atau melihat punya temen.

d. Refleksi

1) Mengidentifikasi kesulitan, hambatan dan kejadian-kejadian khusus. 2) Melihat peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

pengerjaan soal.

Siklus ll pertemuan pertama

a. Rencana tindakan

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

3) Menjelaskan cara membentuk kelompok, dan cara mengerjakan soal cerita tentang sifat-sifat bangun ruang.

4) Secara kelompok siswa mengerjakan soal cerita tentang sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun ruang

5) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas. b. Pelaksanaan

Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan. c. Observasi

Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung dari membentuk kelompok sampai siswa bekerja dalam kelompok.

d. Refleksi

1) Mengidentifikasi kesulitan, hambatan dan kejadian khusus selama pembelajaran berlangsung.

2) Menarik kesimpulan tentang peningkatan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita tentang sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun ruang.

Siklus ll pertemuan kedua

a. Rencana tindakan

1) Menyiapkan soal ulangan. 2) Menetukan skor soal ulangan.

b. Rencana pelaksanaan

Pembelajaran dilaksanakan sesuai rencana tindakan. c. Observasi

Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara memperhatikan cara siswa membentuk kelompok hingga kegiatan pembelajaran selesai.

d. Refleksi

1) Mengidentifikasi kesulitan, hambatan dan kejadian khusus.

2) Membadingkan jumlah siswa yang mampu melakukan pembagian pada siklus 1 dan siklus 2.

3) Membandingkan skor rata-rata nilai siklus 1 dan siklus 2, ada peningkatan atau tidak.

4) Menarik kesimpulan tentang peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

D. Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu prestasi belajar matematika yang berkaitan dengan memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Data tersebut berupa nilai matematika yang diperoleh dari hasil penilaian pada kemampuan siswa menggunakan tes. Instrumen dan pengumpulan data yang digunakan adalah soal uraian sebanyak 10 butir soal yang berkaitan dengan memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

E. Penyusunan Instrumen

1. Instrumen

Instrumen penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu instrumen pembelajaran yang mencakup Silabus, RPP, LKS dan instrumen penilaian akhir yang mencakup 10 butir soal dengan materi sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

a. Proses penyusunan

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes tertulis, bentuk soal uraian yang berkaitan dengan memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun dengan mengacu pada kisi-kisi soal di bawah ini.

b. Kisi-kisi tes akhir siklus 1 dan 2

Kisi-kisi tes akhir untuk siklus 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 2.

Kisi-kisi Soal Akhir Siklus 1 Standar

kompetensi

Kompetensi dasar Indikator Soal Skor nilai Jumlah Skor total Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana. 1.Siswa mampu menyelesaikan masalah dengan memahami sifat- sifat bangun datar.

No soal 1,2,3, 4,5 Skor tiap soal 1 5 2.Siswa mampu menyelesaikan soal carita sifat- sifat bangun dan hubungan antar bangun datar. No soal 4,5,6, 7,8,9, 10 Skor tiap soal 1 5

Tabel 3.

Kisi-kisi Soal Akhir Siklus 2 Standar

kompetensi

Kompetensi dasar Indikator Soal Skor nilai Jumlah Skor total Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana. 3.Siswa mampu menyelesaikan masalah dengan memahami sifat- sifat bangun datar.

No soal 1,2,3, 4,5 Skor tiap soal 1 5 4.Siswa mampu menyelesaikan soal carita sifat- sifat bangun dan hubungan antar bangun datar. No soal 4,5,6, 7,8,9, 10 Skor tiap soal 1 5 2. Validitas Instrumen

Menurut Masijo (1995: 242) validitas merupakan taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Tes dapat dikatakan valid bila dilihat secara langsung dari yang sudah dicek valid atau tidaknya dan dapat dilihat setelah membandingkan dengan tes lain yang telah valid. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas isi untuk menyusun instrumen yang berpedoman pada indikator dalam kisi- kisi instrumen sesuai dengan materi, lalu dikonsultasikan pada ahlinya, guru kelas dan dosen pembimbing.

Tabel 4.

Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Penelitian No Perangkat

Pembelajaran

Expert Judgment Rata - rata Skor 1. Silabus Kepala SD Negeri Prajegsari 1 4,33 Guru Kelas V SD Negeri Prajegsari 1 4.77

Rata - rata 4,55

2. RPP Kepala SD Negeri Prajegsari 1 4,47

Guru Kelas V SD Negeri Prajegsari 1 4,66

Rata - rata 4,56

3. LKS Kepala SD Negeri Prajegsari 1 4,62

Guru Kelas V SD Negeri Prajegsari 1 4,75

Rata - rata 4,68

4 Bahan Ajar Kepala SD Negeri Prajegsari 1 4,40 Guru Kelas V SD Negeri Prajegsari 1 4'60

Rata - rata 4,50

Tabel 5.

Kriteria Validasi Instrumen Pembelajaran Interval Rata - rata skor Keterangan

4,5 - 5 Sangat Baik

4 - 4,49 Baik

3,25 - 3,99 Cukup

2,75 - 3,24 Kurang Baik

0 - 2,74 Sangat Kurang Baik

Berdasarkan hasil validasi di atas, diketahui bahwa silabus memperoeh rata-rata skor 4,55 dengan kriteria sangat baik. RPP memperoleh rata-rata skor 4,56 dengan kriteria sangat baik. LKS

memperoleh rata-rata 4,68 dengan kriteria sangat baik dan bahan ajar memperoleh rata-rata 4,50 dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut, maka diperoleh perangkat peeembelajaran yang valid dab perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti dapat digunakan dalam penelitian ini.

F. Analisis Data

Kriteria keberhasilan siswa ditentukan berdasarkan standar KKM sebesar 65. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif. Keberhasilan siswa akan diperhitungakan dengan dengan menggunakan persentase dengan rumus sebagai berikut (Anas Sudijono, 2006: 43):

P = F / N x 100% Keterangan:

P : Persentase yang dicari F : Frekuensi

39

Dokumen terkait