• Tidak ada hasil yang ditemukan

30

j. Pecandu Narkotika adalah orang yang menggunakan atau menyalahgunakan Narkotika dan dalam keadaan ketergantungan pada narkotika, baik secara fisik maupun psikis.31

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan sifat penelitian

Penelitian proposal tesis ini menggunakan penelitian yuridis normatif. Jenis metode penelitian yuridis normatif berguna untuk mengetahui atau mengenal apakah dan bagaimanakah hukum positifnya mengenai suatu masalah tertentu dan juga dapat menjelaskan atau menerangkan kepada orang lain apakah dan bagaimanakah hukumnya mengenai peristiwa atau masalah yang tertentu.Sifat dari metode penelitian tesis ini adalah deskriptif analitis yaitu penelitian yang menggambarkan, menelaah, menjelaskan dan menganalisis suatu peraturan hukum dalam hal ini yang berkaitan

29

Anonim,“Mengenal Narkoba dan Bahayanya”,

dala oktober2014.

30

Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

31

dengan Penjatuhan Sanksi Pidana Di bawah Batas Minimum Ancaman Hukuman Bagi Anak Pelaku Tindak Pidana Narkotika.32

Penelitian hukum normatif ini juga menggunakan beberapa pendekatan yang diantaranya pendekatan undang-undang (statute approach), pendekatan kasus (case approach). Pendekatan perundang-undangan (statute approach) adalah suatu pendekatan yang dilakukan terhadap berbagai aturan hukum yang berkaitan dengan pembahasan yang diteliti di dalam proposal tesis ini. Pendekatan ini dilakukan dengan menelaah semua peraturan perundang-undangan yang bersangkut paut dengan permasalahan (isu hukum) yang sedang dihadapi. Pendekatan perundang-undangan ini misalnya dilakukan dengan mempelajari konsistensi/kesesuaian antara Undang-Undang Dasar 1945 dengan undang-undang, atau antara undang-undang yang satu dengan undang-undang yang lain.33

Pendekatan undang-undang dimaksudkan bahwa perundang-undangan sebagai dasar awal melakukan analisis, hal ini dilakukan karena perundang-undangan merupakan titik fokus dari penilitan tersebut dan karena sifat hukum yang mempunyai ciri-ciri:34

a. Comprehensive: norma-norma hukum yang ada di dalamnya terkait antara satu dengan yang lainnya secara logis.

32

Soerdjono Soekantor dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), hal.13.

33

C. F. G. Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum Di Indonesia Pada Akhir Abad Ke-20, (Bandung: Penerbit Alumni, 1994), hal.140.

34

b. All-inclusive: bahwa kumpulan norma hukum tersebut cukup mampu menampung permasalahan hukum yang ada sehingga tidak akan ada kekosongan hukum.

c. Systematic: disamping bertautan antara satu dengan lainnya, norma-norma hukum tersebut tersusun secara hirarki.

Pendekatan kasus (case approach) dalam penelitian hukum normatif bertujuan untuk mempelajari norma-norma atau kaidah hukum yang dilakukan dalam praktek hukum. Pendekatan kasus (case approach) dilakukan dengan cara melakukan kajian terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan isu yang dihadapi yang telah menjadi putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Kasus ini dapat berupa kasus yang terjadi di Indonesia maupun di luar negara lain. Yang menjadi kajian pokok di dalam pendekatan kasus adalah ratio decidendi atau

reasoning yaitu pertimbangan pengadilan untuk sampai kepada suatu putusan.35

Kasus-kasus yang ditelaah merupakan kasus yang telah memperoleh putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap. Hal pokok yang dikaji pada setiap putusan tersebut adalah pertimbangan Hakim untuk sampai pada suatu keputusan sehingga dapat digunakan sebagai argumentasi dalam memecahkan isu hukum yang dihadapi. Kasus yang ditelaah dalam proposal tesis ini adalah yang berkaitan dengan putusan Pengadilan Tinggi Medan atas penjatuhan sanksi pidana di bawah batas minimum ancaman hukuman bagi anak pelaku Tindak Pidana Narkotika.36

35

Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum & Empiris. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hal. 185.

36

Johnny Ibrahim, Teori, Metode dan Penelitian Hukum Normatif, (Malang: Bayumedia Publising, 2007), hal. 300.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian hukum normatif ini ini adalah menggunakan data sekunder baik berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukumtersier.37

a. Bahan hukum primer

Bahan hukum primer terdiri dari perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan-putusanHakim. Dalam penelitian ini yang menjadi data primer tersebut adalah:

- Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor 369/Pid/2013/PT-Mdn.

- Putusan Pengadilan Negeri Stabat Nomor 349/Pid.Sus.A/2013/PN.Stb.

- Putusan Pengadilan Negeri Stabat Nomor 443/Pid.Sus.A/2014/PN.Stb.

- Putusan Pengadilan Negeri Stabat Nomor 444/Pid.Sus.A/2014/PN.Stb.

- Putusan Pengadilan Negeri Stabat Nomor 445/Pid.Sus.A/2013/PN.Stb.

- Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 TentangNarkotika.

- Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

- Undang-Undang Nomor3 Tahun 1997 TentangPengadilan Anak. b. Bahan hukum sekunder

Bahan hukum sekunder adalah bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti; buku, skripsi, tesis, disertasi, hasil penelitian lain yang relevan dengan penelitian, naskah akademik, pidato pengukuhan guru besar.

37

c. Bahan hukum tersier

Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti; kamus hukum,

encyclopedia dan lain-lain.38

Analisis data merupakan kegiatan dalam penelitian yang berupa melakukan kajian atau telaah terhadap hasil pengolahan data yang dibantu dengan teori-teori yang telah didapatkan sebelumnya. Secara sederhana analisis data disebut sebagai kegiatan memberikan telaah yang dapat berarti mengkritik, mendukung, menambah atau memberi komentar dan kemudian membuat suatu kesimpulan terhadap hasil penelitian dengan pikiran sendiri dan bantuan teori yang telah dikuasai.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian proposal tesis ini adalah menggunakan studi dokumen, artinya data yang diperoleh melalui penelusuran kepustakaan berupa data sekunder yang ditabulasi kemudian disistemasikan dengan memilih perangkat-perangkat hukum yang relevan dengan objek penelitian. Keseluruahn data ini kemudian digunakan untuk mendapatkan landasan teoritis berupa bahan hukum positif, pendapat-pendapat atau tulisan para ahli atau pihak lain berupa informasi baik dalam bentuk formal maupun melalui naskah resmi.

4. Analisis Data

39

38

Johnny Ibrahim, Op. Cit, hal.296.

39

Dokumen terkait