• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penentuan Daerah Penelitian

Metode penentuan daerah penelitian ditentukan secara purposive, yaitu di Desa Makmur dan Desa Sentang kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. Adapun alasan pemilihan kecamatan tersebut adalah karena kecamatan ini memiliki jumlah P3A yang mendekati rata- rata (jumlah seluruh P3A yang ada dikabupaten Serdang Bedagai di bagi dengan jumlah seluruh P3A dari setiap kecamatan), dimana terdapat 7 unit organisasi P3A yang terdiri dari 4 organisasi P3A yang Berbadan Hukum dan 3 unit organisasi P3A yang Tidak Berbadan Hukum. Selain itu kecamatan ini terkenal dengan P3A nya yang berprestasi sampai pada tingkat nasional dan di kecamatan inilah juga terletak kantor Dinas Pertanian Serdang Bedagai, sehingga mudah dalam pencarian sumber informasi yang berhubungan dengan penelitian ini.

Dan alasan pemilihan kedua desa tersebut adalah karena desa ini merupakan desa yang memiliki sistem pengorganisasian P3A yang jelas. Selain itu juga kedua desa ini tidak terlalu jauh letaknya dengan kantor BP4K, dan juga dekat dengan kota sehingga mudah dalam pencarian sumber informasi yang berhubungan dengan penelitian ini. Kedua desa ini saling berdekatan sehingga sangat mendukung penelitian.

Selain alasan diatas, kedua desa tersebut merupakan desa pertanian yang memiliki organisasi P3A yang aktif. Dalam penelitian ini diambil 2 P3A yang menjadi daerah penelitian untuk mengetahui perkembangan organisasi P3A di kabupaten Serdang

Bedagai dengan membandingkan organisasi P3A yang berbadan hukum yaitu P3A Makmur dan P3A yang tidak berbadan hukum yaitu P3A Sentang.

Metode Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah petani padi sawah anggota organisasi P3A di Desa Makmur dan Desa Sentang kecamatan Teluk mengkudu, kabupaten Serdang Bedagai. Jumlah organisasi P3A yang terdapat di kecamatan tersebut sebanyak 7 organisasi P3A yang terdiri dari 4 organisasi P3A yang Berbadan Hukum dan 3 organisasi P3A yang Tidak Berbadan Hukum. Metode penarikan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) yaitu dengan mengambil 30 anggota organisasi P3A yang Berbadan Hukum dan mengambil 30 anggota dari organisasi P3A yang Tidak Berbadan Hukum.

Tabel 3. Jumlah populasi dan Sampel Organisasi P3A di kabupaten Serdang Bedagai tahun 2008

No Desa Nama P3A Anggota P3A

Populasi Sampel

1 Sentang Sentang 102 30

2 Makmur Makmur 160 30

Jumlah 262 60

Sumber: Dinas Pertanian kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2009

Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan daftar kuesioner. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Serdang Bedagai, Kantor kepala desa Makmur, kantor kepala desa Sentang. Jenis dan sumber data yang akan di tampilkan dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Spesifikasi Pengumpulan Data

No Jenis data Sumber data Metode Alat pengumpulan data 1 Identitas a. Petani b. Pengurus Petani (anggota) Pengurus P3A Wawancara Kuesioner 2 Jumlah dan Legalitas P3A menurut kecamatan Dinas Pertanian dan Peternakan

Wawancara Pencacatan data

3 Jumlah, luas wilayah dan legalitas P3A menurut desa Dinas Pertanian dan Peternakan

Wawancara Pencacatan data

4 Pelaksanaan

kegiatan P3A

Petani (anggota) dan pengurus P3A

Wawancara Pencacatan data

5 Data organisasi

P3A

PPL Kecamatan Wawancara Pencacatan data

6 Deskripsi daerah

penelitian

Kepala desa Wawancara Pencacatan data

7 Perkembangan organisasi P3A selama 5 tahun terakhir Petani (anggota) dan pengurus P3A

Wawancara Pencacatan data

8 Masalah- masalah dalam organisasi P3A Petani (anggota) dan pengurus P3A Wawancara Pencacatan langsung 9 Upaya- upaya dalam mengatasi masalah Pengurus P3A, Dinas Pertanian Wawancara Pencacatan langsung

Metode Analisis Data

1. Untuk menguji hipotesis 1, 3, 5, dan 6 digunakan analisis metode deskriptif

2. Untuk menguji hipotesis 2 digunakan analisis dengan metode regresi linear berganda sebagai berikut:

Ŷ= a + b1x1+ b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + ...bnxn Dimana: Ŷ= Ketaatan Membayar Iuran

x1= Umur petani (tahun) x2= tingkat pendidikan (tahun) x3= Pengalaman bertani (tahun)

x4= luas lahan (Ha)

x5= jumlah tanggungan (jiwa)

b1,b2,b3,b4,b5,………= koefisisen regresi

Untuk melihat apakah variabel tersebut berpengaruh terhadap ketaatan membayar iuran P3A sampel digunakan dengan uji F:

Fhitung= r2∕ k (1-r2)/ (n-k-1) r2= JK (reg) ∑y2 Dengan ketentuan: r2 = Koefisien determinasi n = Jumlah sampel

k = Derajat bebas pembilang n-k-1 = Derajat bebas pembilang

Kriteria uji serempak: Fhit< Ftabel (0,05) tabel... Hipotesis (Ho) diterima Fhit> Ftabel (0,05) tabel...

Hipotesis (Ho) ditolak (Marsono, 2004)

3. Untuk hipotesis 4 dianalisis dengan metode korelasi Rank Spearman sebagai berikut: N N di r N i s − − =

= 3 1 2 6 1

Dimana:

rs= Koefisien Korelasi rank spearman

di= Selisih antara peringkat faktor sosial dan ekonomi dengan skore ketaatan petani terhadap organisasi P3A

N= Jumlah anggota P3A sampel

Dan diuji dengan uji signifikasi, dengan rumus sebagai berikut:

rs n r th s − − = 1 2

Dengan uji kriteria sebagai berikut:

Ho diterima apabila t hit ≤ t tabel : Tidak ada hubungan Ho ditolak apabila t hit ≥ t tabel : Ada hubungan (Djarwanto, 2003)

Tabel 5. Parameter Ketaatan Membayar Iuran P3A untuk menguji Hipotesis

No Parameter Kriteria Skor

1 Rutin membayar iuran P3A

o Selalu membayar iuran setiap musim tanam 2 kali dalam satu tahun

o Jarang membayar iuran P3A, hanya 1 kali dalam satu tahun

o Tidak pernah membayar iuran P3A dalam satu tahun

3

2

2 Ketepatan waktu membayar iuran P3A

o Membayar tepat waktu pada saat panen

o Membayar iuran setelah lewat satu musim tanam o Membayar iuran setelah

lewat satu tahun (≥ 2 musim tanam)

3 2 1

3 Ketaatan membayar Iuran itu penting

o Penting

o Tidak terlalu penting o Tidak penting

3 2 1 4 Iuran itu bermanfaat

bagi anggota P3A

o Bermanfaat

o Tidak terlalu bermanfaat o Tidak bermanfaat

3 2 1

Sehingga dapat diketahui tingkat ketaatan anggota P3A membayar iuran dari penjumlahan skor secara keseluruhan yaitu: berada antara 4- 12, apabila skore:

Rendah adalah 4–6 Sedang adalah 7–9 Tinggi adalah 10-12

Defenisi dan Batasan Operasional Defenisi

1. Organisasi adalah proses pengindentifikasian dan pengelompokan pekerjaan yang akan dilakukan, merumuskan tanggung jawab dan menyusun hubungan- hubungan dengan maksud memungkinkan orang bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan.

2. Perkumpulan Pemakai Air (P3A) merupakan sebuah organisasi social yang dibuat oleh petani yang bergerak dibidang pertanian, khususnya kegiatan mengelola pengairan. Dalam hal ini P3A yang dimaksud sudah berbadan hukum dan belum berbadan hukum

3. Petani sampel adalah petani anggota P3A yang berbadan hukum dan petani anggota P3A yang tidak berbadan hukum

4. Tingkat pendidikan adalah sejauh mana jenjang pendidikan yang telah ditempuh untuk memperoleh pengajaran dibangku sekolah

5. Pengalaman bertani adalah berapa lama (tahun) petani telah bekerja sebagai petani anggota P3A

6. Karakteristik social ekonomi petani adalah sifat- sifat yang khas yang dimiliki oleh petani untuk menjadi anggota P3A seperti: tingkat pendidikan umur, pengalaman bertani, luas lahan, jumlah modal, jumlah tanggungan dan pendapatan keluarga.

7. Masalah adalah hal- hal yang dihadapi oleh P3A yaitu masalah eksternal dan internal

10.Upaya-upaya adalah hal- hal yang dilakukan untuk mengatasi masalah- masalah yang ada di P3A

Batasan Operasional

1. Penelitian ini dilakukan di desa Sentang dan desa Makmur kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten serdang Bedagai

2. Petani sampel adalah petani padi sawah yang menjadi anggota P3A yang berbadan Hukum dan P3A yang Tidak Berbadan Hukum

3. Organisasi P3A yang aktif adalah organisasi P3A yang masih menjalankan fungsinya sebagai organisasi dilihat dari adanya kegiatan dalam organisasi tersebut

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK

Dokumen terkait