• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitan dilakukan di Kabupaten Bogor yang terdiri dari daerah yaitu, Tegal Waru, Cihideung, Gunung Leutik, Rancabungur, Srirengganis, Cimanggu. Penelitian melibatkan petani-petani yang tergabung dalam Kelompok Tani maupun petani binaan UPT (Unit Pelaksana Teknis). Tanaman obat yang membudidayakan buah kapulaga sebagai tanaman biofarmaka. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan tempat tersebut memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan dan lokasi yang strategis untuk kelancaran penelitian ini. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Oktober 2013 hingga Februari 2014 untuk pengambilan data.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari keterangan kegiatan usaha yang dilakukan oleh petani mengenai keadaan usaha, perkembangan usaha, dan kegiatan budidaya yang dilakukan serta data lain yang berkaitan dengan penelitian. Data kuantitatif diperoleh dari hasil produksi, jumlah penjualan, harga produk, dan data lain yg berkaitan dengan penelitian.

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara pengamatan langsung di lokasi penelitian serta wawancara dengan petani yang terlibat. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Kementerian Pertanian, perpustakaan, internet dan literatur yang relevan dengan penelitian.

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan metode Rapid Rural Apprasial yaitu jembatan antara survei formal dan metode penelitian terstruktur seperti wawancara mendalam, kelompok fokus, dan studi observasi. Pengumpulan informasi yang dilakukan oleh pihak luar, kemudain data yang telah diperoleh akan dianalisa dan peneliti tersebut membuat perencanaan tanpa menyertakan masyrakat. RRA bersifat penggalian informasi10. Informasi yang didapat mengenai data produksi, lingkup pemasaran buah kapulaga, harga buah kapulaga basah maupun kering, kepemilikan lahan, dan sebagainya.

Analisis Data

Dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan menggunakan dua jenis analisis yaitu Analisis Non Finansial dan Analisis Finansial (Nurmalina et al. 2009). 10 File://C:/user/compaq/downloads/13&14_PRA_Praktel%20Perencanaan%20CSR%20Partisipatif. pdf (diacu 2014 Maret 8)

A.Analisis Non Finansial 1. Rencana Produk

Rencana bisnis akan dilakukan dengan melakukan proses pengemasan dan pengeringan buah kapulaga. Bisnis pengeringan komoditas ini akan menghasilkan intermediate product atau produk setengah jadi. Produk setengah jadi ini dapat dihasilkan menjadi berbagai bentuk yaitu bentuk segar, kering hingga serbuk.

2. Rencana Pemasaran

Menganalisis target pasar, pengembangan pasar, serta bauran pemasaran yang dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Strategi pemasaran terdiri dari Market Selection dan Marketing Mix Development. Dalam strategi Market Selection terdiri dari pengenalan peluang pasar, analisis pelanggan, dan pemilihan pasar sasaran. Sedangkan dalam strategi Marketing Mix Development terdirid dari aspek produk, harga, promosi, dan distribusi. Menurut Kotler yang dikutip oleh Munandar (2012) dalam jurnalnya, analisis target pasar terdiri dari segmentasi pasar, penentuan target, dan posisi pasar.

a. Segmetasi Pasar

Segmentasi pasar merupakan proses pengarahan pasar yang bersifat ke dalam kelompok pasar yang bersifat homogen. Dalam prosesnya aspek utama yang menjadi variabel yang digunakan adalah aspek geografis, demografis, psikografis, dan perilaku. Aspek geografis merupakan lokasi dari pasar tujuan, sedangkan aspek demografis adalah status ekonomi, usia, jenis kelamin, pendidikan, dan kewarganegaraan dari pasar tujuan. Aspek psikografis merupakan gaya hidup dari konsumen sebagai pasar tujuan produk yang akan ditawarkan, sedangkan aspek perilaku merupakan status kesetiaan terhadap merk, tingkat penggunaan, maupun sikap terhadap produk. b. Pasar Sasaran

Setelah menganalisis segmentasi pasar, selanjutnya dilakukan pemilihan segmen pasar yang akan dijadikan pasar sasaran. Dalam penentuan pasar sasaran, kriteria yang harus diperhatikan adalah bahwa pasar sasaran harus responsif terhadap produk atau program pemasaran yang dikembangkan, produk yang ditawarkan memiliki potensi penjualan yang cukup luas, pasar memiliki pertumbuhan yang memadai, serta pasar sasaran dapat dijangkau oleh media pemasaran. c. Posisi Pasar

Penetapan posisi pasar merupakan langkah terkahir dalam melakukan analisis target pasar. Dalam penetapan posisi pasar langkah yang harus dilakukan untuk membuat konsumen sebagai pasar tujuan dapat membedakan produk yang akan ditawarkan dengan produk pesaing adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan. Keunggulan ini dapat berupa diferensiasi melalui inovasi yang dilakukan pada bauran pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar perusahaan memiliki keunggulan bersaing dengan produk pesaing.

2. Pilih keunggulan kompetitif yang dimiliki untuk kemudian dikomunikasikan dalam benak konsumen. Kriteria yang harus dipenuhi adalah dengan menawarkan barang atau jasa yang memiliki ciri khas atau dengan menggunakan strategi harga bersaing.

3. Rencana Operasional

Aspek ini terdiri dari rencana pendirian lokasi bisnis, skala produksi, pemilihan teknologi yang akan digunakan, proses produksi, perencanaan tata letak ruang pengolahan, tenaga teknis produksi, serta perumusan standar mutu input dan output.

4. Rencana Organisasi dan Sumberdaya Manusia

Aspek ini mengkaji mengenai bentuk badan usaha, perizinan usaha, serta kepemilikan usaha. Selain itu mengkaji mengenai upah dan gaji dan deskripsi pekerjaan.

5. Aspek Sosial Ekonomi

Aspek ini mengkaji peran seorang wirakoperasi dalam menjalankan fungsinya sebagai fasilitator dan katalis perubahan sosial. Seorang wirakoperasi tidak semata-mata berorientasi pada keuntungan, melainkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, akan terbentuknya kemandirian para petani dalam bidang permodalan dan akses pasar menjadi efek sosial yang muncul dari keberhasilan seorang wirakoperasi.

Wirakoperasi juga mempunyai peran untuk meningkatkan efisiensi pemasaran. Efisiensi pemasaran erat kaitannya dengan peningkatan farmer share. Wirakoperasi dapat menciptakan alternatif saluran pemasaran yang lebih menguntungkan bagi petani melalui pengetahuan tentang informasi pasar yang dimilikinya. Alternatif saluran pemasaran yang dapat tercipta dari hadirnya seorang wirakoperasi adalah pasar industri biofarmaka/ fitofarmaka dan pasar internasional (ekspor). Kerjasama yang baik antar wirakoperasi dan petani akan menimbulkan ikatan saling ketergantungan, saling percaya, dan saling menghargai.

B. Analisis Finansial

1. Net Present Value (NPV)

Keterangan :

Bt = Manfaat pada tahun t Ct = Biaya pada tahun t

t = Tahun kegiatan bisnis (t = 0,1,2,3,..., n), tahun awal bisa tahun 0 atau tahun 1

Suatu bisnis dapat dinyatakan layak jika jumlah seluruh manfaat yang diterimanya melebihi biaya yang dikeluarkan. Selisih antara manfaat dan biaya disebut manfaat bersih atau arus kas bersih. Suatu bisnis dinyatakan layak jika NPV lebih besar dari 0 (NPV > 0) yang artinya bisnis menguntungkan atau memberikan manfaat. Dengan demikian jika suatu bisnis memppunyai NPV lebih kecil dari 0 maka bisnis tersebut tidak layak untuk dijalankan (Nurmalina et al. 2009).

2. Internal Rate Return (IRR)

Keterangan :

i1 = Nilai percobaan pertama untuk discount rate positif i2 = Nilai percobaan kedua untuk discount rate negatif NPV1 = Nilai percobaan pertama untuk NPV

NP2 = Nilai percobaan kedua untuk NPV

IRR adalah tingkat discount rate (DR) yang menghasilkan NPV sama dengan 0. Besaran yang dihasilkandari perhitungan ini adalah dalam satuan persentase (%). Sebuah bisnis dikatakan layak apabila IRR-nya lebih besar dari DR. (Arif Karyadi dkk, 2010). Perhitungan IRR dilakukan untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang didapatkan dalam satu periode.

3. Net Benefit – Cost Ratio (Net B/C)

∑ ∑ Keterangan :

Bt = Manfaat pada tahun t Ct = Biaya pada tahun t i = Discount Rate (%) t = tahun

Perhitungan ini digunakan untuk melihat tingkat manfaat yang akan diperoleh dari biaya yang dikeluarkan. Suatu proyek dikatakan layak

jika BCR lebih besar atau sama dengan satu (BCR ≥ 1). Hal ini berarti

proyek tersebut layak untuk dilaksanakan. Sedangkan jika nilai BCR lebih kecil dari satu (BCR < 1), maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan, karena hal tersebut berarti manfaat yang akan diperoleh dari suatu proyek lebih kecil dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan proyek tersebut.

4. Payback Period (PP)

Keterangan :

I = besarnya biaya investasi yang diperlukan

Ab = manfaat bersih yang dapat diperoleh pada setiap tahunnya

Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Bisnis yang memiliki nilai PP singkat atau cepat pengembaliannya termasuk kemungkinan besar akan dipilih (Arif Karyadi dkk, 2010). Metode Payback Period ini merupakan metode pelengkap penilaian investasi.

5. Break Event Point

Total Revenue (TR) = Total Cost (TC) Total Revenue – Total Cost = 0

Perhitungan BEP(Break Event Point) ini bertujuan untuk melihat berapa unit yang harus diproduksi oleh suatu perusahaan agar mencapai titik impas. Dalam hal ini perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan. (P = ATC minimum). Dengan kata lain pada kondisi ini kerugian dan keuntungan sama denga nol.

6. Cash Flow

Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.

Tabel 4 Arus kas

No Uraian Komponen 1 2 ... N I Inflow 1. Nilai Produksi 2. Pinjaman 3. Nilai Sewa 4. Grants 5. Salvage Value Total Inflow

No Uraian Komponen 1 2 ... N II Outflow 1. Biaya Investasi 2. Biaya Operasional 2.1 Biaya Variabel 2.2 Biaya Tetap

3. Pembayaran Bunga Pinjaman

4. Pajak

5. Biaya Lainnya

Total Outflow

III Net Benefit

IV Dengan i=DR (%)

V PV Net Benefit (NPV)=(III)(IV)

Dokumen terkait