• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bogor terutama di wilayah barat. Penelitian ini melibatkan petani atau warga yang membudidayakan tanaman kelapa atau mempunyai tanaman kelapa di lahannya. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Bogor mempunyai potensi yang besar sebagai penghasil tanaman kelapa sehingga dapat dikembangkan dan menjadi objek penelitian dengan baik. Penelitian dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2014 untuk observasi di lingkungan petani di lokasi tujuan perencanaan bisnis. Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan pada bulan November 2014 hingga Februari 2015.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari keterangan kegiatan usaha yang dilakukan oleh petani mengenai keadaan usaha dan kegiatan budi daya kelapa yang dilakukan serta data lain yang berkaitan dengan penelitian. Data kuantitatif diperoleh dari hasil produksi, jumlah penjualan, harga produk, dan data lain yang berkaitan dengan penelitian.

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara pengamatan langsung di lokasi penelitian serta wawancara dengan petani tanaman kelapa. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Kementrian Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, perpustakaan, website ekspor impor pertanian, dan literatur yang relevan dengan penelitian.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ada beberapa cara. Pertama, untuk metode pengumpulan data sekunder yaitu dengan cara studi pustaka. Studi pustaka dilakukan dengan mencari informasi di perpustakaan, pencarian data di Badan Pusat Statistik, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, bergabung dengan website FAO, pencarian data pada comtrade.com dan sumber-sumber lain yang berkaitan.

Kemudian yang kedua yaitu metode pengumpulan data primer pada penelitian ini dilakukan dengan cara observasi ke lokasi potensial yang berhubungan dengan perencanaan bisnis, wawancara kepada petani yang

19 membudidayakan tanaman kelapa, wawancara kepada ketua gapoktan, dan diskusi dengan dinas terkait yang berada di Kabupaten Bogor. Wawancara dilakukan untuk mengetahui informasi produksi, produktivitas, harga komoditas di tingkat petani, dan budi daya yang dilakukan.

Metode Penulisan Perencanaan Bisnis

Data maupun informasi-informasi pendukung lainnya yang diperoleh dari penelitian diolah secara manual dan menjadi acuan perencanaan bisnis. Perencanaan bisnis terdiri dari rencana pemasaran, rencana produksi, rencana manajemen dan organisasi, rencana manajemen risiko, dan rencana finansial. Rencana finansial menyajikan data yang bersifat kuantitatif untuk menunjukkan kebutuhan berbagai barang investasi dan variabel produksi. Selain itu, rencana finansial juga menunjukkan tingkat keuntungan bisnis berdasarkan pada NPV, IRR, net B/C, gross B/C, payback period,cashflow, dan laporan laba rugi. Selain itu, juga dilakukan perincian pembagian hasil terhadap keuntungan yang berkaitan dengan bentuk badan usaha dan investasi dari sumber dana luar koperasi.

Rencana Pemasaran

Rencana pemasaran menentukan bentuk tindakan yang dilakukan untuk memasarkan produk berdasarkan data-data yang menunjukkan peluang pasar. Oleh karena itu, data peluang pasar yang disajikan merupakan data yang menunjukkan kebutuhan konsumen pada suatu produk. Kemudian rencana pemasaran diawali dengan menganalisis target pasar, pengembangan pasar, serta bauran pemasaran yang dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Strategi pemasaran terdiri atas market selection dan marketing mix development. Strategi

market selection terdiri atas pengenalan peluang pasar, analisis pelanggan, dan pemilihan pasar sasaran. Kemudian, dalam strategi marketing mix development

terdiri atas aspek produk, harga, promosi, dan distribusi.

Rencana Produksi

Pada aspek teknis dan produksi hal utama yang mendasari analisis pada aspek ini ialah lokasi bisnis, skala produksi, pemilihan mesin produksi dan teknologi produksi, proses produksi dan standard operating procedure, serta layout perusahaan. Hal lain yang perlu diperhatikan pada aspek perencanaan produksi yakni karakteristik produk yang dihasilkan yang mencakup standar kualitas produk, trade mark, penyimpanan, packing, dan pengiriman. Rencana bisnis yang akan dilakukan merupakan bisnis pengolahan pasca panen pada buah kelapa yang sudah tua. Buah kelapa diambil dagingnya kemudian diolah sehingga menghasilkan produk jadi yaitu virgin coconut oil (VCO). Setelah dilakukan pengolahan pasca panen, produk tersebut akan dikemas dengan menggunakan

20

teknologi pengemasan botol. Berdasarkan hal tersebut, dalam rencana produksi pengolahan VCO dibahas beberapa hal yaitu bahan baku, jumlah produksi, waktu dan siklus produksi, teknologi, kapasitas pabrik, tenaga teknis, lokasi dan tata letak pabrik.

Rencana Organisasi dan Sumber Daya Manusia

Aspek manajemen dalam masa operasi menerangkan bentuk organisasi atau badan usaha yang dipilih sebagai lembaga bisnis. Kemudian dalam aspek rencana manajemen dan organisasi menerangkan struktur organisasi, deskripsi masing- masing jabatan, jumlah tenaga kerja yang digunakan, anggota dalam organisasi, dan manajemen inti dari organisasi. Rencana organisasi bermaksud mengkaji dan merumuskan mengenai bentuk badan usaha, struktur organisasi, perizinan usaha, serta kepemilikan usaha. Selain itu juga mengkaji spesifikasi dan deskripsi keahlian dan tanggung jawab pekerja, jumlah tenaga kerja, serta penetapan gaji.

Rencana manajemen dan organisasi menjelaskan rencana kemitraan yang diperlukan. Rencana kemitraan adalah kajian mengenai bentuk kerja sama dari suatu bisnis. Rencana bisnis kelapa ini memerlukan suatu rancangan kemitraan antara pelaku wirakoperasi dan petani kelapa untuk membentuk suatu bisnis bersama dalam pendekatan bisnis kooperatif. Bentuk bisnis kooperatif tersebut dirancang dengan tujuan dapat menjadi model bisnis yang menguntungkan dan

sustainable.

Rencana Manajemen Risiko

Rencana manajemen risiko disesuaikan dengan jenis usaha dari bisnis pengolahan VCO yaitu termasuk usaha pengolahan obat dan makanan. Kemungkinan risiko-risiko yang muncul dijelaskan dan dilakukan rencana tindakan untuk menanggulangi adanya kerugian. Selain berdasarkan jenis usaha, risiko yang muncul juga berdasarkan lokasi tempat produksi VCO.

Rencana Finansial

Rencana finansial pada perencanaan bisnis pengolahan VCO menjelaskan kebutuhan dana dari setiap komponen investasi dan komponen biaya operasional. Kemudian, penjualan dari produk pengolahan VCO merupakan pemasukan untuk bisnis. Berdasarkan dari kebutuhan dana dan pemasukan yang dihasilkan, disajikan dalam tabel arus kas yang menunjukkan aliran pengeluaran dan pemasukan selama setahun dari bisnis. Laporan laba/rugi menyajikan informasi pendapatan yang diperoleh atas pengeluaran operasional tertentu. Rencana finansial juga menyajikan informasi kebutuhan modal pada awal bisnis didirikan. Selain itu, pada rencana finansial juga menerangkan pembagian hasil dari laba bersih untuk petani dan wirakop.

21

Dokumen terkait