METODE PENELITIAN
A.Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian adalah suatu strategi yang dipilih oleh peneliti
dalam mengamati, mengumpulkan informasi, dan menyajikan analisis hasil
penelitian (T.O. Ihromi, 2004:72). Pendekatan penelitian yang digunakan
adalah penelitian kualitatif. Penggunaan pendekatan penelitian ini karena data
yang hendak dikumpulkan adalah data yang bersifat kualitatif (data yang
disajikan dalam bentuk kata dan kalimat) untuk menyelidiki obyek yang tidak
dapat diukur dengan angka-angka ataupun ukuran lain yang bersifat eksak.
“Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mengutamakan segi kualitas data” (Kamanto Sunarto, 1993:230).
Sedangkan jenis penelitian yang dilakukan adalah studi etnososiologi
(etnografi sosiologi). Menurut Moleong (2005:22), etnografi merupakan usaha
untuk menguraikan kebudayaan atau aspek-aspek kebudayaan. Studi etnografi
(ethnographic studies), mendeskripsikan dan menginterpretasikan budaya,
kelompok sosial, atau sistem (Sukmadinata, 2010:62). Penggunaan jenis
penelitian ini karena sesuai dengan tujuan penelitian yakni mendeskripsikan
pergeseran prosesi dan menggali pergeseran makna dari adat pelebur base yang
merupakan bagian dari budaya perkawinan suku Sasak di Desa Menceh
25
B.Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Menceh Kecamatan Sakra Timur
Kabupaten Lombok Timur (NTB). Mengingat wilayah tersebut sekaligus
merupakan domisili peneliti. Sehingga manfaatnya data maupun informasi
yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan mudah dan dengan pertimbangan-
pertimbangan lainnya seperti finansial dan waktu yang tersedia.
Pemilihan lokasi ini juga atas dasar pertimbangan bahwa di desa ini telah
terjadi kasus perkawinan endogami antar kerabat atau hubungan darah yang
dianggap sangat dekat oleh masyarakat setempat. Sehingga dalam proses
perkawinannya digunakan adat pelebur base. Suatu adat yang dalam kondisi
tertentu menjadi bagian dari serangkaian adat perkawinan suku Sasak. Namun,
pada sebagian masyarakat, suku Sasak pada khususnya, masih kurang
memahami prosesi dan makna dari adat pelebur base ini. Oleh karena itu
peneliti tertarik untuk meneliti pergeseran prosesi dan makna dari adat pelebur
base tersebut dalam perkawinan endogami pada suku Sasak di Desa Menceh
Kecamatan Sakra Timur.
C.Subjek Penelitian
Subjek penelitian ialah orang yang memberikan informasi terhadap hal-
hal yang diteliti dan menjadi unit analisis dari suatu penelitian. Karena
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi
26
masyarakat Desa Menceh yang menjadi aktor dalam kasus-kasus perkawinan
endogami dengan proses adat peleburbase.
Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling (sampel
bertujuan) dan snowball sampling (sampel bola salju). Sampel bertujuan yaitu
dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random
atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 1998:127).
Pengambilan sampel dengan teknik bertujuan cukup baik karena sesuai dengan
pertimbangan peneliti sendiri sehingga dapat mewakili populasi.
Keuntungannya terletak pada ketepatan peneliti memilih sumber data sesuai
dengan variabel yang diteliti.
Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang
pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar (Sugiyono,
2010:54). Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit
tersebut belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari
orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Dengan demikian
jumlah sampel sumber data akan semakin besar, seperti bola salju yang
menggelinding, lama-lama menjadi besar.
Dengan menggunakan teknik purposive sampling, peneliti menentukan
sendiri para informan yang menjadi sumber informasi bagi peneliti. Lalu
dengan menggunakan teknik snowball sampling para informan yang telah
ditentukan tersebut menunjuk para informan lain yang mampu memberikan
tambahan informasi atau memperkuat data yang telah peneliti peroleh di
27
Terkait dengan hal itu, maka peneliti membedakan informan menjadi dua
yakni sebagai informan kunci dan tambahan. Sebagai informan kunci antara
lain tokoh adat, tokoh agama, kepala dusun dan masyarakat Desa Menceh yang
menjadi pelaku perkawinan endogami dengan menggunakan pelebur base.
Sebagai informan sekunder atau tambahan yakni kepala desa dan masyarakat
yang ikut terlibat dalam acara adat perkawinan yang bersangkutan.
D.Sumber Data
Untuk mendapatkan informasi dan data yang lengkap dan valid mengenai
subjek yang diteliti, maka sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
yakni:
a. Data primer: data dan sumber data yang langsung diperoleh dari sumber
data pertama di lokasi penelitian atau objek/subjek penelitian. Data primer
dalam penelitian ini ialah tokoh adat dan masyarakat Desa Menceh yang
menjadi pelaku perkawinan endogami dengan menggunakan peleburbase.
b. Data sekunder: data dan sumber data yang diperoleh dari sumber kedua dari
data yang peneliti butuhkan seperti beberapa referensi yang berisi bahasan
mengenai pokok permasalahan yang diteliti atau pihak-pihak lain yang
dapat memberikan data pendukung dalam penelitian ini. Data sekunder
dalam penelitian ini berupa dokumen atau arsip yang berkaitan dengan
variabel yang diteliti dan informasi dari kepala desa atau pegawai desa
28
E.Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang dapat dijadikan bahan dalam
penelitian ini maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data, antara
lain:
a. Wawancara (interview), adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto,
1998:145). Ditinjau dari pelaksanaannya, wawancara dibedakan menjadi
tiga, antara lain:
1. Wawancara bebas, dalam hal ini pewawancara bebas bertanya kepada
informan terkait data yang akan dikumpulkan.
2. Wawancara terpimpin, yaitu wawancara yang dilakukan oleh
pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap, terperinci
dan terstruktur.
3. Wawancara bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara wawancara bebas
dan wawancara terpimpin. Dalam melakukan wawancara, pewawancara
membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal
yang akan ditanyakan.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan jenis wawancara bebas
dan wawancara bebas terpimpin. Hal ini dengan pertimbangan bahwa
informan merupakan masyarakat desa yang sebagian besar masih awam,
29
b. Observasi (pengamatan) merupakan suatu metode penelitian non-survei.
Dengan metode ini peneliti mengamati secara langsung perilaku para subjek
penelitiannya (Sunarto, 1993:226).
Terdapat tipologi pengamatan berdasarkan peranan pengamat, antara lain:
1. Complete participant, yakni dalam penelitian pengamat sepenuhnya
terlibat. Hal ini dinamakan juga participant observation (pengamatan
terlibat). Pada tipe observasi ini, para subjek penelitian tidak mengetahui
bahwa mereka sedang diteliti oleh pengamat.
2. Participant as observer, yakni peneliti berperan sebagai pengamat.
Dalam hal ini status pengamat selaku peneliti diketahui para subjek
penelitian.
3. Observer as participant, yakni dalam penelitian pengamat berperan
sebagai peserta. Teknik ini dapat dilakukan secara relatif mudah dan
dalam waktu relatif singkat. Dalam hal ini keterlibatan antara peneliti
dengan subjek penelitian bersifat sangat terbatas.
4. Complete observer, yakni peneliti sepenuhnya melakukan pengamatan
tanpa keterlibatan apapun dengan subjek penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observer as participant. Hal ini
dengan pertimbangan bahwa bilamana terjadi perkawinan endogami yang
menggunakan adat pelebur base, maka peneliti akan melibatkan diri dalam
acara proses perkawinan tersebut. Mengingat masyarakat Sasak setempat
30
c. Pengalaman personal (individu). Menurut Koentjaraningrat (1990:158),
pengalaman individu adalah bahan keterangan mengenai sesuatu yang
dialami oleh individu-individu tertentu sebagai warga dari suatu masyarakat
yang sedang menjadi objek penelitian. Dengan teknik ini peneliti
memperoleh data berdasarkan pengalaman dari warga desa Menceh yang
melakukan perkawinan endogami dengan menggunakan adat peleburbase..
d. Elisitasi dokumen, yakni suatu teknik pengumpulan data yang
memanfaatkan dokumen tertulis, gambar, foto atau benda-benda lain yang
berkaitan dengan aspek-aspek yang diteliti. Penggunaan teknik ini dengan
pertimbangan untuk memperkuat data hasil penelitian yang diperoleh
peneliti di lapangan.
F. Uji Keabsahan Data
Untuk dapat lebih memvalidkan hasil dari penelitian yang dilakukan di
Desa Menceh dan agar dapat diuji keaslian dan kebenarannya dari hasil
penelitian oleh berbagai pihak-pihak terkait, maka perlu suatu bentuk upaya
pengabsahan hasil penelitian. Hal tersebut dilakukan oleh peneliti dengan
menerapkan standar kredibilitas (validitas internal) atau uji kepercayaan
terhadap data hasil penelitian dengan melakukan langkah-langkah sebagai
berikut (Sugiyono, 2010:122-130):
1. Perpanjangan pengamatan. Dengan perpanjangan pengamatan berarti
peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi
31
perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian ini,
sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh,
apakah data yang diperoleh itu setelah dicek kembali ke lapangan benar atau
tidak, berubah atau tidak. Bila setelah dicek kembali ke lapangan data sudah
benar berarti kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat
diakhiri.
2. Meningkatkan ketekunan. Meningkatkan ketekunan berarti melakukan
pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara
tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam
secara pasti dan sistematis.
3. Triangulasi. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik
pengumpulan data, dan waktu. Triangulasi sumber untuk menguji
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh
melalui beberapa sumber. Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data
dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan
teknik yang berbeda. Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data.
Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan
cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain
dalam waktu atau situasi yang berbeda. Dalam hal ini peneliti menggunakan
32
4. Analisis kasus negatif. Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau
berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Melakukan
analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan
bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data
yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang
ditemukan sudah dapat dipercaya.
5. Menggunakan bahan referensi. Yang dimaksud dengan bahan referensi di
sini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah
ditemukan oleh peneliti. Dalam laporan penelitian, sebaiknya data-data yang
dikemukakan perlu dilengkapi dengan foto-foto atau dokumen autentik,
sehingga menjadi lebih dapat dipercaya.
6. Mengadakan member check. Member check adalah proses pengecekan data
yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check adalah
untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa
yang diberikan oleh pemberi data. Pelaksanaan member check dapat
dilakukan setelah satu periode pengumpulan data selesai, atau setelah
mendapat suatu temuan atau kesimpulan.
Dengan melakukan standar dan langkah-langkah di atas, tentu
harapannya hasil penelitian yang diperoleh peneliti dapat dipertanggung
33
G.Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (1982) dalam
Moleong (2005:248), adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan
apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat
diceriterakan kepada orang lain.
Teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah Metode Perbandingan
Tetap (constant comparative method). Dinamakan metode perbandingan tetap
atau constant comparative method karena dalam analisis data secara tetap
membandingkan satu datum dengan datum yang lain, dan kemudian secara
tetap membandingkan kategori dengan kategori lainnya (Moleong, 2005:288).
Secara umum proses analisis datanya mencakup reduksi data, kategorisasi data,
sintesisasi, dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja.
Langkah-langkah analisis data metode perbandingan tetap sebagai
berikut (Moleong, 2005:288-289):
1. Reduksi Data
a) Identifikasi satuan (unit). Pada mulanya diidentifikasikan adanya satuan
yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna
bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian.
b) Membuat koding, yakni memberikan kode pada setiap satuan agar dapat
34 2. Kategorisasi
a) Menyusun kategori. Kategorisasi adalah upaya memilah-milah setiap
satuan ke dalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan.
b) Setiap kategori diberi nama yang disebut label.
3. Sintesisasi
a) Mensintesiskan berarti mencari kaitan antara satu kategori dengan
kategori lainnya.
b) Kaitan satu kategori dengan kategori lainnya diberi label lagi.
4. Hipotesis Kerja
Hal ini dilakukan dengan jalan merumuskan suatu pernyataan yang
proposional. Hipotesis kerja ini sudah merupakan teori substantif (teori yang
35