• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian kualitatif, karena penelitian ini bertujuan untuk mengungkap semaksimal mungkin data dari kasus yang akan diteliti, menggunakan pendekatan normatif dan sosiologis. Pendekatan normatif digunakan untuk mengetahui status hukum perkawinan lintas agama dan pendekatan sosiologis digunakan untuk mengetahui bagaimana perkawinan lintas agama dipraktekkan di dalam masyarakat dan bagaimana kehidupan rumah tangga mereka.

Dalam penelitian ini kehadiran peneliti merupakan hal yang utama karena peneliti secara langsung mengumpulkan data di lapangan. Status peneliti dalam mengumpulkan data diketahui oleh informan secara jelas guna menghindari kesalahpahaman antara peneliti dan informan.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah Kelurahan Bugel, Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Peneliti memilih lokasi ini karena di wilayah Kelurahan Bugel cukup banyak terjadi praktek perkawinan lintas agama, ada sekitar lima pasangan suami istri. Kelurahan Bugel merupakan wilayah yang cukup maju meskipun berada di tepian kota Salatiga. Hal ini ditandai dengan pola kehidupan yang modern, seperti halnya bangunan rumah yang sebagian besar sudah terbuat dari bata, mata pencaharian penduduk sudah beragam bahkan agama yang ada sudah mulai beragam. Di wilayah Keluraha Bugel ini agama Islam adalah agama mayoritas, agama selain Islam biasanya dianut oleh para pendatang baru. Praktek keberagamaan masih sangat kental sehingga menjadi menarik ketika di wilayah Kelurahan Bugel ini ternyata ada pelaku perkawinan lintas agama.

4. Sumber Data

Subjek yang diteliti adalah pasangan suami istri pelaku perkawinan lintas agama yang tinggal di wilayah Kelurahan Bugel. Informasi-informasi yang berkaitan dengan praktek perkawinan lintas agama penulis gali dari beberapa informan terkait, yaitu pasangan suami istri pelaku perkawinan lintas agama, orang tua atau keluarga pelaku perkawinan lintas

agama yang tinggal serumah serta tokoh masyarakat/ tokoh agama yang tinggal di wilayah kelurahan Bugel. Untuk mendukung penelitian ini, penulis juga mengumpulkan data berupa dokumen-dokumen penting yang terkait dengan praktek perkawinan lintas agama di kelurahan Bugel, yaitu kutipan akta nikah dll.

Tabel 1.1 Informan sekaligus Subjek Penelitian

Tabel 1.2 Informan Lain

Informan Agama Ket.

M. Sungaidi Islam Ketua NU Ranting Bugel Nur Salim Islam Tokoh Agama

M.Toha Islam Tokoh Muhammadiyah

M. Roji Islam Tokoh Agama

Wawan Islam Anak Kasbiyantoro & Siti Suryati

Widi Islam Anak Rusdi & Sugini Ernawati Islam Menantu Untung & Tiah

5. Prosedur Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan jalan pengamatan secara langsung mengenai obyek penelitian. Metode ini penulis gunakan sebagai langkah awal untuk mengetahui kondisi subjek penelitian.

Informan Suami Agama Istri Agama

I Kasbiyantoro Katholik Sri Suryati Islam

II Rusdi Kristen Sugini Islam

III Untung Kristen Mutiah Islam

IV Tri Islam Darwati Kristen

Teknik observasi ini merupakan upaya memperoleh data dengan melihat atau mengamati obyek yang diteliti serta melakukan pencatatan terhadap kejadian yang penulis ketahui pada masyarakat Kelurahan Bugel khususnya pasangan pelaku perkawinan lintas agama.

b. Metode Wawancara

Metode wawancara yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto,1998:115).

Di sini penulis melakukan wawancara terhadap pasangan pelaku perkawinan lintas agama dan anggota keluarga yang tinggal satu rumah dengan mereka untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya sesuai fokus penelitian, yang sebelumnya sudah dipersiapkan daftar pertanyaan yang ingin ditanyakan.

Wawancara juga dilakukan dengan tetangga dekat pasangan perkawinan lintas agama guna mendapatkan informasi tentang kehidupan pasangan perkawinan lintas agama tersebut menurut mereka. Tokoh masyarakat / tokoh agama yang tinggal di wilayah Kelurahan Bugel juga menjadi terwawancara guna mendapatkan informasi tentang pandangan/ pendapat mereka mengenai adanya pasangan pelaku perkawinan lintas agama di sekitar mereka.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya. Metode ini sumber datanya masih tetap, dan belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati (Arikunto, 1998 : 236).

Dokumen-dokumen yang dimaksudkan misalnya kutipan akta nikah, kartu keluarga, KTP, data demografi dari kelurahan dan dokumen-dokumen lain yang menunjang penelitian ini.

6. Analisis Data

Selama pengumpulan data, data sudah mulai dianalis dengan cara mengklasifikasikan data sehingga dapat diketahui kekurangan data dan segera berusaha untuk melengkapinya. Setelah semua data terkumpul, dipaparkan berdasarkan klasifikasi secara lebih rinci sehingga tergambar pola atau struktur dari fokus masalah yang dikaji kemudian diinterpretasikan sehingga mendapatkan jawaban dari fokus penelitian tersebut.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Data-data yang diperoleh dicek keabsahannya dengan metode triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2004 : 330). Pengecekan keabsahan data dilakukan

karena dikhawatirkan masih adanya kesalahan atau kekeliruan yang terlewati oleh penulis.

Pengecekan dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan informan satu dengan yang informan lain, maupun membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang berkaitan.

8. Tahap-Tahap Penelitian

Tahap-tahap penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

a. Sebelum melakukan penelitian penulis menentukan ide atau tema yang akan diteliti yaitu perkawinan lintas agama.

b. Penulis mencari informasi dari masyarakat dan kerabat yang tinggal di wilayah Kelurahan Bugel tentang ada atau tidaknya pelaku perkawinan lintas agama.

c. Berdasar informasi yang didapatkan ada cukup banyak pelaku perkawinan lintas agama di wilayah Kelurahan Bugel, maka penulis menetapkan Kelurahan Bugel sebagai lokasi penelitian.

d. Kemudian penulis menyusun proposal penelitian.

e. Setelah proposal disetujui, maka penulis baru terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi.

f. Analisis data dilakukan sejak pengumpulan data dimulai sampai seluruh data terkumpul.

g. Analisis data dilakukan dengan cara: pertama, membuat rekap data berdasar klasifikasi. Kedua, menyusun pola-pola perilaku masyarakat pelaku perkawinan lintas agama berdasar klasifikasi dan ketiga, menginterpretasikan hasil penelitian untuk mendapatkan kesimpulan hasil dari fokus penelitian.

h. Penyusunan laporan penelitian.

Dokumen terkait