• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERMUKAAN KERTAS TERHADAP JAMUR

METODE PENELITIAN

Tahapan-Tahapan Riset

1. Pengkajian dan studi literatur tentang struk- tur papan furnitur, parameter mutu, kom- ponen penyusun, dan lain-lain.

2. Penyiapan bahan dan alat untuk percobaan skala laboratorium

3. Pelaksanaan percobaan di laboratorium 4. Evaluasi dan diskusi hasil percoban skala

lab. beserta tindaklanjutnya

5. Penetapan formula adesif furnitur yang pa- ling baik berdasarkan hasil percobaan 6. Rekomendasi

Rancangan Riset

Untuk mencegah pertumbuhan jamur pada papan furnitur, strategi yang dipilih adalah me- nambahkan bahan kimia pencegah pertumbuhan jamur (biosida) pada adesif papan furnitur, seh- ingga pada saat implementasi di pabriknya, pros- es pembuatan papan furnitur tidak memerlukan

banyak modiikasi.

Adesif terdiri dari komponen resin dan ba- han pengisi. Resin yang digunakan bersifat ter- mosetting, akan memberikan daya rekat setelah perlakuan panas. Ada 2 jenis resin yang akan diteliti, yaitu Urea Formaldehid (UF) dan Poli- vinil Asetat (PVAc). Bahan pengisi akan digu- nakan ada 2 jenis yaitu kaolin dan kalsium kar- bonat. Sementara itu untuk menambahkan sifat

tahan jamurnya akan ditambahkan biosida hasil percobaan terdahulu. Untuk uji ketahanan jamur akan digunakan 3 jenis jamur inokulum yaitu : jamur Chaetomium globusum, Aspergillus niger,

dan Trichoderma viride.

Tabel 1. Komposisi Adesif yang akan dibuat adalah sebagai berikut :

Urea Formaldehid (UF) Polivinil Asetat (PVAc) 50 %w 60 % w 50%w 60%w Kaolin 40 %w - K1 - K2 50%w K3 - K4 - CaCO3 40 %w - K5 - K6 50%w K7 - K8 - Zeolit 40% - K9 - K10 50% K11 - K12 -

Diagram Alir Penelitian

Pada diagram berikut pentahapan penelitian dapat dilihat lebih jelas, berikut jenis-jenis per- cobaannnya.

Pengujian Ketahanan Jamur

A. Uji Ketahanan Adhesif Terhadap Jamur I. Metode Acuan : TAPPI 487 pm 99 -

Fungus resistance of paper and paper-

board

II. Variabel, Perlakuan dan Jumlah Contoh uji (sesuai dengan desain penelitian yang telah dibuat)

Variabel Perlakuan

Jenis adhesive : 12 (duabelas), jenis K1 – K12 (Tabel 1) Dosis anti jamur : 20 ppm Jenis jamur uji : 3 (tiga) jenis Jumlah pengulangan : 3 (tiga) III. Organisme Uji (Jamur)

No. Jenis Jamur Sumber

1 Aspergillus

niger

Laboratorium Mikrobi- ologi, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, ITB 2 C h a e t o m i u m

globosum

LIPI Biologi, Cibinong 3 Tr i c h o d e r m a

viride

Laboratorium Mikrobi- ologi dan Teknologi Bio- proses, Teknik Kimia, ITB

IV. Pembuatan Suspensi Jamur

Pembuatan suspensi jamur untuk uji ke- tahanan adhesive terhadap jamur dilakukan dengan cara seperti terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Pembuatan suspensi jamur

V. B.2 Uji ketahanan adhesive terhadap ja- mur

Uji ketahanan adhesive terhadap jamur dilakukan sesuai dengan cara pada Gambar berikut.

Gambar 3. Uji ketahanan adhesive terhadap jamur

B. Uji Ketahanan Papan Partikel (PB dan MDF) Terhadap Jamur

I. Metode Acuan : TAPPI 487 pm 99 – Fun- gus resistance of paper and paperboard

II. Variabel, Perlakuan dan Jumlah Contoh uji (sesuai dengan desain penelitian yang telah dibuat)

Variabel Perlakuan Jenis adhesive : 11 (sebelas)

Dosis anti

jamur : 20 ppm

Jenis jamur uji : 3 (tiga) jenis

Jenis papan : 2 (dua) jenis; PB dan MDF

Motif kertas : 2 (dua) jenis, coklat muda dan hitam Jumlah pengu-

III. Pembuatan Suspensi Jamur

Pembuatan suspensi jamur untuk uji ke- tahanan papan partikel terhadap jamur di- lakukan dengan cara seperti terlihat pada Gambar 2.

IV. Uji Ketahanan Papan Partikel Terhadap Jamur

Uji ketahanan papan partikel terhadap ja- mur dilakukan sesuai dengan cara pada Gambar 4 dan 5.

Gambar.4. Uji Ketahanan Papan Partikel PB terhadap Jamur

HASIL DAN PEMBAHASAN

Percobaan Adesif

Berdasarkan hasil diskusi dan pembahasan tentan rencana penelitian dengan nara sumber dan para staf produksi industri furnitur di Bo- gor, maka ada sedikit perubahan berkaitan den-

gan jenis adesif yang digunakan. Perubahan itu adalah penggantian Melamin Formaldehid (MF) dengan Polivinil Asetat (PVAc).

Selanjutnya ada 2 komposisi yang direncana- kan ternyata harus diubah, karena fakta dilapa- ngan menunjukkan komposisi tersebut sulit di- realisasi. Selengkapnya hasil percobaan adesif dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3 Hasil Percobaan Adesif

Kode Komposisi Pengamatan

K1 Kaolin 40%, UF 60 %, K 20 ppm Warna campuran cream, viskositas baik, aplikasi ke papan mudah

K2 Kaolin 40%, PVAc 60 %, K 20 ppm Komposisi ini tidak dapat direalisasi karena campuran terlalu padat

K2M Kaolin 15,34%, PVAc 60%, K 6 ppm Modiikasi K2 supaya campuran tidak terlalu padat, aplikasi ke papan bisa

K3 Kaolin 50%, UF 50%, K 20 ppm Warna campuran cream, viskositas terlalu tinggi, aplikasi ke papan masih bisa

K4 Kaolin 50%, PVAc 50%, K 20 ppm Komposisi ini tidak dapat direalisasi karena campuran terlalu padat

K4M Kaolin 27,44%, PVAc 60%, K 20 ppm Modiikasi K4 supaya campuran tidak terlalu padat, aplikasi ke papan bisa

K5 CaCO3 40%, UF 60%, K 20 ppm Warna campuran cream, viskositas baik, aplikasi ke papan bisa

K6 CaCO3 40%, PVAc 60%, K 20 ppm Warna campuran cream, viskositas tinggi, aplikasi ke papan sulit

K7 CaCO3 50%, PVAc 50%, K 20 ppm Warna campuran cream, viskositas baik, aplikasi ke papan mudah

K8 CaCO3 50%, PVAc 50%, K 20 ppm Warna campuran cream, viskositas tinggi, aplikasi ke papan sulit.

K9 Zeolit 40%, UF 60%, K 20ppm Warna abu-abu gelap, viskositas baik, aplikasi ke papan mudah

K10 Zeolit 40%, PVAc 60%, K 20 ppm Warna abu-abu muda, viskositas sangat tinggi, tapi aplikasi ke papan masih bisa

K11 Zeolit 50 %, UF 50 %, K 20 ppm Warna abu-abu gelap, viskositas baik, aplikasi ke papan mudah

K12 Zeolit 50 %, PVAc 50%, K 20 ppm Warna abu-abu muda, viskositas sangat tinggi, aplikasi ke papan sulit

Pengamatan Papan Panel

Pada percobaan ini digunakan 2 macam papan partikel yaitu Particle Board (PB) dan Medium

Density Fiberboard (MDF). Selai itu kertas

dekoratif yang digunakan juga terdiri dari dua macam, yaitu warna coklat dan warna hitam. Pengamatan terhadap papan yang dilakukan meliputi pengamatan daya tahan melalui pemo-

tongan dan pemboran, daya rekat kertas dekoratif terhadap papan partikel, dan daya tahan simpan dalam kondisi di dalam ruangan dan di luar ru- angan dibawah panas matahari.Hasil pengamatan umumnya menunjukkan bahwa kualitas papan panel yang dibuat telah memenuhi syarat. Sedikit perubahan yang terjadi hanya saat papan panel mengalami perlakuan panas matahari, suatu kondisi yang sangat ekstrim untuk produk furnitur.

Tabel 4. Hasil Pengamatan Papan Panel

bor potong (kgf/25mm) keterangan panas matahari suhu kamar

A (kuning) bagus bagus - tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

B (hitam) bagus bagus - tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

A (kuning) bagus bagus - tidak terkelupas melengkung sedikit tidak berubah

B (hitam) bagus bagus - tidak terkelupas melengkung sedikit tidak berubah

A bagus bagus - tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

B bagus bagus - tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

A bagus bagus - tidak terkelupas melengkung sedikit tidak berubah

B bagus bagus - tidak terkelupas melengkung sedikit tidak berubah

A bagus bagus - tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

B bagus bagus - tidak terkelupas mengelupas sedikit tidak berubah

A bagus bagus - tidak terkelupas melengkung sedikit tidak berubah

B bagus bagus - tidak terkelupas melengkung sedikit tidak berubah

A bagus bagus - tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

B bagus bagus - tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

A bagus bagus - tidak terkelupas mengelupas sedikit tidak berubah

B bagus bagus - tidak terkelupas melengkung sedikit tidak berubah

A bagus bagus - tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

B bagus bagus - tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

A bagus bagus - tidak terkelupas melengkung sedikit tidak berubah

B bagus bagus - tidak terkelupas melengkung sedikit tidak berubah

A bagus bagus > 3,95 tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

B bagus bagus > 4,5 tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

A bagus bagus > 4,75 tidak terkelupas melengkung sedikit tidak berubah

B bagus bagus > 3,75 tidak terkelupas melengkung sedikit tidak berubah

A bagus bagus > 4 tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

B bagus bagus > 4,5 tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

A bagus bagus > 3,5 tidak terkelupas melengkung sedikit tidak berubah

B bagus bagus > 4 tidak terkelupas melengkung sedikit tidak berubah

A bagus bagus > 3,75 tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

B bagus bagus > 4 tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

A bagus bagus > 4,25 tidak terkelupas melengkung sedikit tidak berubah

B bagus bagus > 4,25 tidak terkelupas melengkung sedikit tidak berubah

A bagus bagus > 4 tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

B bagus bagus > 3,5 tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

A bagus bagus > 3,5 tidak terkelupas melengkung sedikit tidak berubah

B bagus bagus > 4 tidak terkelupas melengkung sedikit tidak berubah

A kurang bagus terkelupas sedikit > 4,25 terkelupas kemudian putus ditengah

mengelupas sedikit tidak berubah

B bagus bagus > 3,75 tidak terkelupas mengelupas sedikit tidak berubah

A bagus terkelupas sedikit > 4,75 tidak terkelupas mengelupas sedikit tidak berubah

B bagus bagus > 3 tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

A bagus bagus > 4,75 tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

B bagus bagus > 4,25 tidak terkelupas tidak berubah tidak berubah

A bagus bagus > 4,75 tidak terkelupas melengkung sedikit tidak berubah

B bagus bagus > 4 tidak terkelupas melengkung sedikit tidak berubah

A - - - - B - - - - A - - - - B - - - - K2 K3 K4 K5 K6 K7 K9 K10 MDF PB K11 K12 MDF K8 PB MDF PB MDF PB MDF PB PB MDF PB MDF PB MDF PB MDF PB MDF PB MDF

kode sampel durabilitas penyimpanan (21 hari)

K1 PB MDF

daya rekat

Untuk adesif komposisi K12, papan panel tidak dapat direalisasikan karena sifat adesifnya yang sangat kental dan memadat dengan cepat. Oleh karena itu tidak diperoleh hasil pada penga- matan papan panelnya.

Pengujian Ketahanan Jamur

Tahapan pertama uji jamur dilakukan untuk berbagai komposisi adesif. Tahapan ini menjadi

penentu dilanjutkannya atau tidak penggunaan adesif tersebut pada percobaan berikutnya yaitu pembuatan papan panel. Hasil pengujian adesif ternyata menunjukkan bahwa semua komposisi adesif bersifat tahan jamur. Pada tahapan pem- buatan papan panel, satu komposisi adesif (K12) tidak dapat diaplikasikan. Sehingga tidak dapat diamati ketahanan jamurnya. Hasil uji ketahanan jamur juga seluruhnya menunjukkan bahwa pa- pan panel bersifat tahan jamur.

Tabel 5. Contoh Hasil Pengamatan Ketahanan Jamur Judul Uji Ketahanan Adhesif terhadap Jamur

Jenis Adhesif K1-K8 Organisme uji Aspergillus niger

Waktu pengamatan 7-21 hari Pengulangan 3 kali K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 Kontrol (-) Kontrol (+) 1 - - - - 2 - - - + 3 - - - + 4 - - - + 5 - - - + + 6 - - - + + 7 - - - + + 8 - - - + + 9 - - - + + 10 - - - + + + 11 - - - + + + 12 - - - + + + 13 - - - + + + 14 - - - + + + 15 - - - + + + + 16 - - - + + + + 17 - - - + + + + 18 - - - + + + + 19 - - - + + + + 20 - - - + + + + 21 - - - + + + + Ket:

- tidak ada pertumbuhan jamur uji Kontrol (-) medium steril tanpa inokulasi jamur + ada pertumbuhan jamur uji Kontrol (+) medium steril dengan jamur + + spora jamur mulai tumbuh (spora berwarna hitam pekat)

+ + + spora jamur mulai menyebar di permukaan medium

+ + + + spora jamur telah tersebar merata di permukaan medium Kesimpulan: adhesif K1-K8 tahan terhadap jamur A. nige

Hari ke- Jenis Adhesif

Papan panel terbuat dari 2 macam papan par- tikel, 2 macam kertas dekoratif, dan 12 komposisi adesif. Oleh karena itu data pengamatan jumlahn- ya cukup banyak, dan tabel di atas mewakili salah satunya. Sampai hari ke 21, sesuai standar uji ketahanan jamur, untuk perlakuan di atas nampak bahwa semua papan panel bersifat tahan jamur. Meskipun bahan antijamur dicampurkan dalam adesif, dan adesif ini berada dibawah permu- kaan kertas dekoratif pada papan panel, namun efek tahan jamur tetap terjadi berkat adanya sifat porositas kertas dekoratif , sehingga bahan anti- jamur dapat bermigrasi secara perlahan-lahan ke permukaan furnitur dalam jangka waktu lama. Hal inilah yang mampu menghambat pertumbu- han jamur pada permukaan furnitur.