• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Securai Selatan, Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat dan Desa Bintang Maria, Kecamatan Panombean Pane, Kabupaten Simalungun. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Nopember 2010 sampai Januari 2011.

Alat dan Bahan Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis untuk menulis, kamera digital untuk dokumentasi, tape recorder untuk merekam, perangkat komputer untuk mengolah data.

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuisioner sebagai bahan wawancara.

Metode Penelitian

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari orang yang ada di lapangan. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kuisioner dan wawancara kepada responden. Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi:

a. Karakteristik responden berupa: umur, suku, agama, pendidikan,

b. Persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap program Hutan Tanaman Rakyat

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat terhadap program Hutan

Tanaman Rakyat

Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data umum yang ada pada pemerintah daerah setempat, dinas kehutanan. Data ini meliputi: kondisi umum lokasi penelitian, dan literatur-literatur yang mendukung.

Kerangka Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka dapat dirumuskan kerangka penelitian yaitu:

1. Karakteristik sosial ekonomi dan budaya masyarakat dapat dilakukan

dengan kuesioner.

a. Karakteristik sosial meliputi Umur

Jenis kelamin Tingkat pendidikan b. Karakteristik ekonomi meliputi Jenis pekerjaan Tingkat pendapatan

c. Karakteristik Budaya meliputi Suku

2. Persepsi masyarakat terhadap pembangunan program HTR dapat diukur

dengan menggunakan skala likert.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan pembangunan HTR yaitu 30 KK dari Desa Securai Selatan, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat dan 30 KK dari Desa Bintang Mariah, Kecamatan Panombean Pane, Kabupaten Simalungun. Sampel dalam penelitian ini dipilih

secara Purposive Sampling (sampel bertujuan), yaitu responden dipilih berdasarkan pada kemampuannya untuk menjawab dan memberikan informasi tentang masalah dan tujuan penelitian. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya.

Menurut Arikunto (2006), purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

1. Wawancara

2. Kuisioner

3. Pengamatan (Observasi)

4. Studi Pustaka

Wawancara bebas dilakukan dengan menggunakan daftar isian/pertanyaan dengan masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat, pejabat instansi terkait, pejabat desa/kelurahan. Wawancara terstruktur dilakukan dengan menggunakan daftar isian/pertanyaan (kuisioner) terhadap semua informasi dari responden. Observasi dilakukan guna melihat kondisi sebenarnya dari masyarakat dan kawasan yang dimilikinya sesuai dengan tujuan penelitian.

Analisa Data

Analisis Sikap dengan Skala Likert

Penelitian ini merupakan suatu kajian deskriptif yaitu penelitian yang bermaksud membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu. Pada tingkat persepsi menggunakan skala Likert dan untuk melihat hubungan sosial-ekonomi (umur, pendidikan, lama bermukim dan pendapatan) terhadap persepsi masyarakat setempat tentang program hutan tanaman rakyat. Menurut Riduwan (2005) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial.

Setiap jawaban dihubungkan dengan pertanyaan atau dukungan sikap sebagai berikut:

Sangat setuju (SS) = 5

Setuju (S) = 4

Netral (N) = 3

Tidak Setuju (TS) = 2

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

Sikap diatas dapat dibedakan dengan indikator dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1. Indikator-indikator dari sikap

Sikap Indikator-indikator

Sangat Setuju Sangat antusias, Sangat berharap Setuju Antusias, berharap

Netral Biasa-biasa saja

Tidak Setuju Tidak antusias, tidak berharap

Kemudian dilakukan rekapitulasi data sehingga hasil dapat digolongkan pada daerah mana jawaban berada pada skala dan presentase kelompok responden.

Tabel 2. Bobot Skoring Responden

Responden Bobot Jumlah Responden

Ahli 3 15

Pemerintah 2 5 Masyarakat 1 40

Jumlah 60

Keterangan: Kriteria Interpretasi Skor 100 - 119 = Sangat Lemah 180 - 259 = Lemah

260 - 339 = Cukup 340 - 419 = Kuat

420 - 500 = Sangat Kuat

Analisis Strategi Pengembangan dengan Matriks SWOT

Untuk dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk melaksanakan program Hutan Tanaman Rakyat (HTR) maka digunakan analisis SWOT. Seluruh data primer dan sekunder yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif, yaitu melalui analisis SWOT, yang terdiri dari analisis kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat). Langkah pertama dalam analisis ini adalah mengidentifikasi beberapa isu strategis (strategic issue), baik internal maupun eksternal. Isu strategis internal meliputi: faktor kekuatan (S) dan kelemahan (W). Sementara itu, isu strategis eksternal meliputi faktor peluang (O) dan ancaman (T).

Jawaban pertanyaan yang digunakan dalam analisis SWOT adalah skor 1 untuk “Ya” dan skor 0 untuk jawaban “Tidak”. Hasil skoring tersebut kemudian dikalikan dengan bobot tiap masing-masing responden. Kemudian data hasil uji diseleksi dengan penerimaan 60% dan melakukan analisis SWOT dimana penggabungan faktor internal dan eksternal yang telah teruji dalam matriks SWOT sehingga didapat empat rumusan strategi yaitu srategi SO, ST, WO, dan WT. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunity) di satu sisi, di sisi lain secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).

Keterangan: Kriteria Interpretasi Skor 0-59 = Tidak diterima 60-100 = Diterima

Penentuan empat macam strategi pengembangan berdasarkan faktor internal dan faktor eksternal dengan model sebagai berikut:

1. Strategi S – O, dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi S – T, dibuat dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk mengatasi segala ancaman yang ada.

3. Strategi W – O, dibuat dengan memanfaatkan peluang dan meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi W – T, dibuat untuk meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.

Tabel 3. Format Matrik SWOT Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (Stengths) Kelemahan (Weaknesses)

Peluang (Opportunities) Strategi (SO)

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk me- manfaatkan peluang

Strategi (WO)

Ciptakan strategi yang me- minimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang.

Ancaman (Threats) Strategi (ST)

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk me-ngatasi ancaman.

Strategi (WT)

Ciptakan strategi yang me-minimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.

Batasan Penelitian Persepsi

1. Persepsi masyarakat terhadap program Hutan Tanaman Rakyat 2. Persepsi Masyarakat Terhadap Hutan dan Kelestariannya

3. Persepsi Masyarakat Terhadap Pola Kemitraan Dalam Pengelolaan Hutan Tanaman Rakyat

4. Persepsi Masyarakat Terhadap Sistem Permodalan 5. Persepsi Masyarakat Terhadap Jenis Pohon Pada HTR

Partisipasi

1. Partisipasi masyarakat terhadap Hutan Tanaman Rakyat meliputi keikutsertaan dalam kegiatan pengelolaan Hutan Tanaman Rakyat.

Tabel 4. Matriks Metodologi Yang Digunakan Dalam Proses Penelitian No Tujuan Penelitian Data Kunci Sumber dan

Metode

Hasil yang diharapkan 1 Mengetahui

karakteristik sosial ekonomi dan budaya masyarakat Kondisi Sosial ekonomi dan budaya masyarakat, Kependudukan, permukiman, administrasi pemerintahan. - Wawancara - Diskusi - Observasi - Dokumentasi Informasi kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat

2 Mengetahui persepsi, sikap dan partisipasi masyarakat - Rencana kerja program HTR - Kegiatan program HTR - Wawancara - Diskusi - Observasi - Dokumentasi - Pustaka Informasi tentang persepsi, sikap dan partisipasi masyarakat 3 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk melaksanakan program HTR Masyarakat sekitar hutan - Wawancara - Diskusi - Observasi - Dokumentasi Informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk melaksanakan program HTR

Dokumen terkait