• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

Metode penelitian digunakan dalam suatu penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah ialah penalaran yang mengikuti suatu alur berfikir atau logika yang tertentu dan yang menggabungkan metode induksi (empiris), karena penelitian ilmiah selalu menuntut pengujian dan pembuktian empiris dan hipotesis-hipotesis atau teori yang disusun secara deduktif.43 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Metode penelitian normatif disebut juga sebagai penelitian doktrinal (doctrinal research) yaitu suatu penelitian yang menganalisis hukum baik yang tertulis didalam buku (law as it is written in the book), maupun hukum yang diputuskan oleh hakim melalui proses pengadilan (law it is decided by the judge

through judicial process).44 Penelitian hukum normatif berdasarkan data sekunder dan menekankan pada langkah-langkah spekulatif-teoritis dan analisis normatif- kualitatif.45

Adapun data yang digunakan dalam menyusun penulisan ini diperoleh dari penelitian kepustakaan (library research), sebagai suatu teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan berbagai literatur berupa peraturan perundang-undangan, buku-buku, karya-karya ilmiah, bahan kuliah serta sumber data sekunder lainnya. Digunakan pendekatan yuridis normatif karena masalah yang diteliti berkisar mengenai keterkaitan peraturan yang satu dengan yang lainnya.

43

Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum di Indonesia Pada Akhir Abad ke-20 (Bandung : Alumni, 1994), hal. 105.

44

Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 118.

45

J. Supranto, Metode Penelitian Hukum dan Statistik (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2003), hal. 3.

Jadi disimpulkan bahwa metode yang digunakan adalah metode penelitian normatif yang merupakan prosedur penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan hukum dari sisi normatifnya.46 Logika keilmuan yang juga dalam penelitian hukum normatif dibangun berdasarkan disiplin ilmiah dan cara- cara kerja ilmu hukum normatif, yaitu ilmu hukum yang obyeknya hukum itu sendiri. Penelitian hukum ini dikatakan juga penelitian yang ingin menelaah sinkronisasi suatu peraturan perundang-undangan, yang dilakukan secara vertikal dan horizontal. Ditelaah secara vertikal berarti akan dilihat bagaimana hierarkisnya, sedangkan secara horizontal adalah sejauh mana peraturan perundang-undangan yang mengatur pelbagai bidang itu mempunyai hubungan fungsional secara konsisten.

1. Tipe atau Jenis Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif, yakni penelitian yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaedah-kaedah atau norma- norma dalam hukum positif. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Tujuan penelitian deskriptif adalah menggambarkan secara tepat, sifat individu, suatu gejala, keadaan atau kelompok tertentu.47 Deskriptif analitis berarti bahwa penelitian ini menggambarkan suatu peraturan hukum dalam konteks teori-teori hukum dan pelaksanaannya, serta menganalisis fakta secara cermat tentang penggunaan peraturan

46

Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif (Malang : Bayumedia Publishing, 2007), hal. 57.

47

Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta : PT. Gramedia, 1997), hal. 42.

perundang-undangan dalam kasus pertanggungjawaban pidana korporasi terhadap tindak pidana penyelundupan.

2. Pendekatan Masalah

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan (statute

approach). Penelitian ini menggunakan pendekatan tersebut karena yang akan diteliti

adalah berbagai aturan hukum yang menjadi fokus sekaligus tema sentral suatu penelitian.48 Analisis hukum yang dihasilkan oleh suatu penelitian hukum normatif yang menggunakan pendekatan perundang-undangan, akan menghasilkan suatu penelitian yang akurat. Pendekatan tersebut melakukan pengkajian peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan korporasi dan tindak pidana penyelundupan.

3. Sumber Data Penelitian

Sumber-sumber penelitian dapat dibedakan menjadi sumber-sumber penelitian yang berupa bahan-bahan hukum primer dan bahan-bahan hukum sekunder yang digunakan dalam penelitian ini.

a. Bahan Hukum Primer :

Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif, artinya mempunyai otoritas. Terdiri dari perundang-undangan, catatan- catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan. Badan hukum primer yang otoritasnya dibawah undang-undang adalah peraturan

48

pemerintah, peraturan presiden atau peraturan suatu badan hukum atau lembaga negara.

b. Bahan Hukum Sekunder :

Berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen- dokumen resmi. Publikasi tentang hukum meliputi buku-buku teks, kamus- kamus hukum dan jurnal-jurnal hukum. Bahan hukum sekunder terutama adalah buku teks karena buku teks berisi mengenai prinsip- prinsip dasar ilmu hukum dan pandangan- pandangan klasik para sarjana yang mempunyai klasifikasi tinggi.49

c. Bahan Hukum Tersier :

Berupa bahan hukum penunjang yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum sekunder seperti kamus umum, kamus hukum dan jurnal ilmiah.50

Jadi penelitian ini menggunakan bahan hukum primer, sekunder dan tersier sebagai sumber bahan hukum penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode atau teknik menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, ujian, dokumen dan

49

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum (Jakarta : Kencana, 2005), hal. 141. 50

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudi, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat (Jakarta : Rajawali Press, 1990), hal. 14.

lainnya.51 Wawancara merupakan teknik yang digunakan untuk memperoleh keterangan secara lisan guna mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya wawancara bukan merupakan bahan hukum, akan tetapi dapat dimasukkan sebagai bahan non- hukum.52 Penelitian ini tidak menggunakan wawancara dalam pengumpulan data.

Prosedur pengumpulan bahan hukum yang akan digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan untuk mengumpulkan bahan hukum sekunder melalui pengkajian terhadap peraturan perundang-undangan, literatur-literatur, tulisan-tulisan para pakar hukum dan bahan kuliah yang berkaitan dengan penelitian ini.

5. Metode Analisis Data

Pengolahan, analisis dan konstruksi data penelitian hukum normatif dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap kaedah hukum dan kemudian konstruksi dilakukan dengan cara memasukkan pasal-pasal ke dalam kategori- kategori atas dasar pengertian-pengertian dasar dari sistem hukum tersebut.53 Data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan peraturan perundang-undangan diolah dan dianalisis berdasarkan metode kualitatif yaitu dengan melakukan :

a. Menemukan konsep-konsep yang terkandung dalam bahan-bahan hukum (konseptualisasi) yang dilakukan dengan cara memberikan interpretasi terhadap bahan hukum tersebut.

51

Riduan, Metode & Teknik Menyusun Tesis (Bandung : Alfabeta, 2004), hal. 97. 52

Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004), hal. 95. 53

b. Mengelompokkan konsep-konsep atau peraturan-peraturan yang sejenis atau berkaitan. Kategori-kategori dalam penelitian ini adalah pertanggungjawaban pidana korporasi terhadap tindak pidana penyelundupan.

c. Menemukan hubungan diantara pelbagai kategori atau peraturan kemudian diolah.

d. Menjelaskan dan menguraikan hubungan diantara pelbagai kategori atau peraturan perundang-undangan, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Sehingga mengungkapkan hasil yang diharapkan dan kesimpulan atas permasalahan.

Dokumen terkait