• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam bab ini merupakan studi survei dengan subyek guru-guru matematika SMA Negeri 2, 6, dan 9 Balikpapan Utara yang jumlahnya ada 3 sekolahan. Populasinya adalah guru-guru matematika SMA Negeri 2, 6, dan 9 Balikpapan Utara yang sudah pernah mengikuti PKG, SPKG dan guru Terakreditasi. Pengambilan sampel dengan sampel random sampling.

(BORNEO, Edisi Khusus, Nomor 19, Oktober 2017) 48

Tabel 1. Rincian Populasi dan Sampel

Guru Matematika SMA Negeri 2, SMA Negeri 6, SMA Negeri 9 Balikpapan Utara

Sekolah Jumlah Guru Guru yang Dijadikan Sampel

SMA Negeri 2 5 5

SMA Negeri 6 5 5

SMA Negeri 9 4 4

Jumlah 14 14

Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dengan melakukan observasi kelas selama satu jam pelajaran. Observasi dilakukan oleh peneliti sendiri yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian.

Angket disusun oleh peneliti dengan mengambil dari buku pedoman observasi mahasiswa PPL Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta tahun 2003.

Tenik Analisa Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis diskriptip dan regresi korelasi. Regresi sederhana yaitu untuk mengetahui adanya hubungan dari masing-masing variabel bebas dengan variabel terikatnya. Untuk menguji korelasi dari masing-masing variabel digunakan t-test dengan rumus :

Rumus t =

( )

− , Sudjana (1989) dan taraf nyata signifikansinya

%

=10

Regresi ganda, yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas secara simultan. Dengan mengunakan rumus sebagai berikut : Y= a0 +a1X1+a2X2. Mudjarat Kuncoro (2003).

Keterangan : Y : Ketrampilan Bertanya , X1 : Pengalaman mengajar guru matematika, X2 : Kemampuan menguraikan materi ajar, a0, a1, a2 :

Konstanta untuk menguji kontribusi antara variabel terikat dengan variabel bebas secara simultasi digunakan uji F dengan mengambil taraf

%

=5

 . Analisis diskriptip digunakan untuk mengetahui karakteristik dari masing-masing variabel.

(BORNEO, Edisi Khusus, Nomor 19, Oktober 2017) 49 Instrumen

Seperti yang disebutkan diatas, bahwa instrumen terdiri dari angket yang telah diambil dari pedoman PPL Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Angket tersebut memuat pertanyaan- pertanyaan dengan tiga variabel. Kemampuan guru dalam menguraikan materi ajar yang terdiri dari 14 butir pertanyaan dengan skor masing-masing antara 1 sampai dengan 5, sehingga skor variabel ini antara 14 sampai dengan 70. variabel pengalaman mengajar diambil dari lamanya mengajar dengan skor antara 1 sampai dengan 5 dan variabel ketrampilan bertanya guru dalam menyampaikan pelajaran kepada siswa terdiri dari 13 butir yang masing-masing skornya juga antara 1 sampai dengan 5, skor variabel ini berkisar antara 13 sampai dengan 65. Variabel dan reabilitas butir instrumen dalam penelitian ini tidak diuji, karena instrumen tersebut diambil dari instrumen yang disusun oleh ahlinya.

Peneliti beranggapan bahwa instrumen telah memenuhi syarat validitas maupun reliabilitasnya.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Balikpapan Propinsi Kalimantan Timur dengan sasaran Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri yang jumlahnya ada 3 sekolahan dan jumlah guru 14 orang.

Dari segi jumlah guru matematika sudah memenuhi kebutuhan khususnya SMA Negeri Balikpapan Utara, karena berdasarkan hasil survei rata-rata mengajar 24 jam perminggu. Responden dalam penelitian ini guru-guru yang telah mengikuti PKG, SPKG atau Guru terakreditasi. Dari tabel dibawah ini dapat dilihat pengalaman guru-guru yang terpilih sebagi sampel.

Tabel 2. Pengalaman Guru Matematika SMA Yang Terpilih Sebaga Sampel Penelitian Dalam Mengikuti Penataran

Jenis Penataran Banyaknya Guru

PKG 2

SPKG 2

Penataran lain 10

Jumlah 14

(BORNEO, Edisi Khusus, Nomor 19, Oktober 2017) 50

Tabel 3. Pengalaman Guru Matematika Yang Terpilih Sebagai Sampel Penelitian Dalam Hal Lama Mengajar

Lama Mengajar Banyaknya Guru

≤ 5 Tahun 2

6 s.d. 10 Tahun 2

11 s.d. 15 Tahun 3

16 s.d. 20 Tahun 4

> 21 Tahun 3

Jumlah 14

Tabel 4. Distribusi Rata-rata Butir- butir variabel Kemampuan Menguraikan Materi Ajar Guru Matematika Berdasarkan

Pengalaman Mengajar No

Butir Soal

Pengalaman Mengajar Guru

A1 A2 A3 A4 A5 Total

1 2.00 3.20 3.40 3.66 3.00 3.05

2 3.50 2.00 3.00 4.00 4.00 3.24

3 3.00 3.60 2.00 3.33 3.50 3.09

4 3.00 4.00 2.20 2.66 4.00 3.45

5 3.50 2.80 4.00 4.00 4.00 3.66

6 3.00 3.20 3.20 2.66 4.00 3.21

7 3.00 4.00 3.20 4.00 3.50 3.50

8 2.00 3.80 2.60 3.66 4.00 3.21

9 3.50 3.00 3.80 3.33 4.00 3.52

10 3.50 3.80 3.20 4.00 3.50 2.80

11 3.00 3.20 3.60 4.00 3.50 3.46

12 3.50 3.40 3.80 4.00 4.00 3.74

13 3.00 3.40 3.80 3.66 4.00 3.57

14 3.50 3.20 3.60 3.33 3.50 3.43

Keterangan :

A1 : Pengalaman ≤ 5 Tahun A2. : Pengalaman 6 – 10 Tahun A3 : Pengalaman 11 - 15 Tahun A4 : pengalaman 16 – 20 Tahun A5 : Pengalaman > 20 Tahun

(BORNEO, Edisi Khusus, Nomor 19, Oktober 2017) 51 Distribusi dari variabel bertanya guru matematika yang meliputi : Pertanyaan yang mengandung 1) Pertanyaan yang mengandung aspek ingatan, 2) Pertanyaan yang mengandung aspek pemahaman, 3) Pertanyaan yang mengandung aspek analisis, teknik bertanya, 5) menampung jawaban lebih dari satu, 6) membatasi agar siswa tidak menjawab secara tanggung, 7) memperlihatkan fleksibilitas dalam menanggapi respon yang keliru, 8) memanfaatkan jawaban dari siswa untuk membentuk pertanyaan baru, 9) mengajukan pertanyaan pada siswa yang tidak aktif, 10) menanggapi lebih dari satu jawaban untuk setiap satu pertanyaan, 11) memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir, 12) memberikan hadiah pada siswa yang menjawab dengan tepat, 13) menyampaikan pertanyaan yang mendorong siswa untuk berdiskusi.

Tabel 5. Distribusi Rata-rata Butir-butri variabel Kemampuan bertanya Guru Matematika Berdasarkan Pengalaman Mengajar No Butir

Soal Pengalaman Mengajar Guru

A1 A2 A3 A4 A5 Total

1 2.00 3.00 3.00 4.00 4.50 3.30

2 2.00 2.16 3.00 3.33 3.00 2.89

3 2.00 2.66 2.50 3.33 2.00 2.49

4 1.50 1.66 3.00 3.00 2.50 2.33

5 2.00 2.50 3.00 2.33 2.00 2.38

6 1.00 1.50 1.60 1.66 1.50 1.45

7 1.50 1.83 2.20 2.20 2.00 2.17

8 1.50 2.00 2.20 2.20 2.00 1.94

9 2.00 2.16 2.00 2.00 2.50 2.13

10 1.50 1.50 1.60 1.60 1.50 1.55

11 3.00 2.00 2.00 2.33 3.00 2.46

12 2.50 2.50 3.00 3.00 4.00 3.00

13 1.50 2.33 2.00 3.66 2.00 2.30

(BORNEO, Edisi Khusus, Nomor 19, Oktober 2017) 52

Tabel 6. Distribusi Rata-rata variabel Kemampuan Menguraikan Bahan Ajar dan Kemampuan bertanya Guru Matematika

Berdasarkan Pengalaman Mengajar

Kasus X1 X2 Y

1 1.00 2.00 2.84

2 1.00 1.50 2.23

3 2.00 1.50 2.54

4 2.00 1.50 2.69

5 3.00 2.00 3.53

6 3.00 3.00 3.76

7 3.00 2.00 3.69

8 3.00 3.50 2.61

9 3.00 3.50 4.00

10 4.00 3.00 3.30

11 4.00 4.00 3.69

12 4.00 3.50 3.84

13 5.00 4.50 4.69

14 5.00 4.00 4.46

Keterangan : X1 : Pengalaman mengajar guru matematika, X2 : Kemampuan menguraikan materi ajar, Y : Ketrampilan bertanya guru matematika, Untuk menguji hipotesis kontribusi antara variabel, berikut prosedur pengujian dengan mengambil taraf nyata (signifikansi) α=10%.

Tabel 7. Distribusi variabel Kemampuan Menguraikan Bahan Ajar dan Kemampuan bertanya Guru Matematika Berdasarkan

Pengalaman Mengajar

Kasus A X1 X2 Y

1 A1 1.00 28.00 37.00

2 A1 1.00 21.00 39.00

3 A2 2.00 21.00 33.00

4 A2 2.00 21.00 35.00

5 A2 3.00 28.00 46.00

6 A3 3.00 42.00 49.00

7 A3 3.00 28.00 48.00

8 A3 3.00 35.00 46.00

9 A3 3.00 42.00 46.00

10 A4 4.00 42.00 43.00

11 A4 4.00 56.00 48.00

12 A4 4.00 49.00 50.00

13 A5 5.00 63.00 61.00

14 A5 5.00 56.00 58.00

(BORNEO, Edisi Khusus, Nomor 19, Oktober 2017) 53 Pengalaman mengajar guru matematika : X1 : Pengalaman mengajar guru matematika, X2 : Kemampuan menguraikan materi ajar, Y : ketrampilan bertanya guru matematika, A : Pengalaman mengajar PEMBAHASAN

Fhit > Ftab, maka diterima artinya ketrampilan bertanya dipengaruhi oleh pengalaman mengajar.

Hipotesis 2; Kontribusi pengalaman mengajar lebih besar daripada kemampuan mengajar terhadap ketrampilan bertanya.

Y = 1,899 + 0, 539 X2 mengajar lebih besar dari pada kemampuan mengajar terhadap ketrampilan bertanya guru matematika.

Square Change = 0,576; Koefisien determinasi artinya variasi dependent variabel yang mampu dijelaskan oleh variabel independent.

Besarnya variasi nilai ketrampilan bertanya yang mampu dijelaskan pengalaman mengajar dan kemampuan menguraikan materi 57%.

Konstant = 1,899. Nilai menunjukan besarnya pengaruh variabel diluar proses kegiatan mengajar terhadap variabel independent variabel, besarnya pengaruh selain pengalaman mengajar dan kemampuan menguraikan materi ajar terhadap ketrampilan bertanya 1,899.

012 ,

1 =4

 . Koefisien regresi yang menunjukan besarnya kontribusi variabel independent secara individu terhadap variabel dependent 4,012 artinya jika pengalaman mengajar naik maka ketrampilan bertanya naik pula sebesar 4,012. 2 =0,262 Artinya jika kemampuan menguraikan materi ajar naik maka ketrampilan bertanya akan naik sebesar 0,262.

(BORNEO, Edisi Khusus, Nomor 19, Oktober 2017) 54

Dari daftar disribusi F dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = 11 dan  =10%di dapat Ftab = di dapat 1,746 melihat Fhit 13,847 lebih besar dari Ftab = 1,746, kesimpulanya adalah bahwa regresi linier ganda Y atas X1 dan X2 bersifat nyata. Regresi Y = 1,826 + 0, 414 X1 + 0,114X2

Keterangan : Y = Ketrampilan Bertanya, X1 = Pengalaman mengajar guru matematika, X2 = Kemampuan menguraikan materi ajar, Dengan analisa regresi disajikan dalam tabel 8 berukut ini :

Tabel 8. Rangkuman Analisis Regresi

Sumber dk JK RJK F

Regresi 2 1029,294 514,649

Residu 11 338,700 22,580 13,847

Total 13 1367,994 - -

Dari hasil penelitian telah menunjukan bahwa subyek yang diteliti telah memiliki pengalaman mengajar yang cukup memenuhi syarat sampel yang telah ditentukan. Dari hasil penelitian dapat pula dilihat penyebaran skor dari variabel bertanya maupun menguraikan materi ajar menurut pengalaman mengajar bahwa yang memiliki pengalaman mengajar anatar 16 s.d. 20 tahun memiliki skor yang tertinggi. Kalau dilihat dari hasil korelasi antar variabel bahwa : pengalaman mengajar berpengaruh langsung terhadap ketrampilan bertanya,ketrampilan bertanya dipengaruhi oleh kemampuan menguraikan materi ajar. Sedangkan kemampuan menguraikan materi ajar dipengaruhi oleh pengalaman mengajar.

Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan dalam mengambil sampel yang hanya sedikit karena mengingat waktu penelitian sangat terbatas untuk melaksanakan observasi lapangan. Validitas dan reabilitas instrumen dilakukan uji coba terhadap populasi penelitian pada waktu penelitian akan dilaksanakan. Sehingga persamaan regresi linier ganda yang dimaksud adalah Y = 1,826 + 0, 414 X1 + 0,114 X2

Berarti ada kontribusi positif antara pengalaman mengajar guru matematika dan kemampuan menguraikan materi ajar terhadap kemampuan bertanyaguru matematika berdasarkan pengalaman mengajar. Akan tetapi pengaruh pengalaman mengajar terhadap kemampuan menguraikan materi ajar guru matematika lebih besar

(BORNEO, Edisi Khusus, Nomor 19, Oktober 2017) 55 dibanding dengan pengalaman mengajar guru matematika. hal ini dapat dilihat dari variabel X2 yang menunjukan angka 0,114 yang lebih kecil dari variabel X1 yang menunjukan angka 0, 414, akan tetapi hubungan tersebut memberikan kontribusi yang relatif kecil.

Dari daftar distribusi F dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 11 dan  =5% atau  =0,05 didapat Ftab = 3,98 melihat F

hit = 13,847 lebih besar dari Ftab = 3,98 kesimpulannya adalah bahwa regresi linier ganda Y atas X1 dan X2 bersifat nyata. Regresi Y = 1,826 + 0, 414 X1 + 0,114 X2

Keterangan :

Y = Ketrampilan Bertanya

X1 = Pengalaman mengajar guru matematika X2 = Kemampuan menguraikan materi ajar SIMPULAN

Dari hasil penelitian di atas dan pembahasannya dapat disimpulkan sebagai berikut : Kemampuan pengalaman mengajar secara simultan mempengaruhi ketrampilan bertanya. Kemampuan menguraikan materi ajar berpengaruh terhadap ketrampilan bertanya.

Kalau dilihat korelasi secara terpisah antara kontribusi dan pengalaman mengajar berpengaruh terhadap ketrampilan bertanya. Pengalaman mengajar berpengaruh terhadap kemampuan menguraikan materi ajar dan kemampuan menguraikan materi ajar berpengaruh terhadap ketampilan bertanya guru matematika.

SARAN

Untuk para guru matematika hendaknya menggunakan pertanyaan atau soal tidak hanya untuk evaluasi, tetapi dapat memenfaatkan untuk berbagai tujuan dalam proses belajar mengajar sehingga siswa dapat berperan aktif. Guru matematika hendaknya kerjasama dengan guru lain dalam bidang studi yang berkaitan dan penampilan guru di berbagai kegiatan. Bagi lembaga yang mengelola kependidikan atau calon guru matematika lewat pengajaran mikro, hendaknya membekali mahasiswa agar memiliki ketrampilan bertanya dalam mengajarkan matematika. Dari pembahasan diatas istilah cara belajar siswa aktif, karena itu merupakan proses kegiatan belajar mengajar mungkin lebih tepat kalau diganti dengan cara belajar semua

(BORNEO, Edisi Khusus, Nomor 19, Oktober 2017) 56

aktif. Bagi para peneliti bisa mengadakan penelitian tentang sejauhmana kontribusi kemampuan bertanya guru terhadap prestasi belajar siswa, agar kelak calon guru matematika dapat menyampaikan materi dengan efektif dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Gordon Dryden, Jeannette Vos. Revolosi Cara Belajar, Bandung : 2002 Hasbullah. Dasar- Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta : 2001

Hirdjan. Perkembangan Pendidikan Matematika dan Peran Sertanya dalam Pembangunan. IKIP Yogyakarta : 1998

Mudrajad Kuncoro. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga Jakarta : 2003

Muhammmad Ali. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru Algesindo Offset, Bandung : 2002

Mukhtar, Martinus Yamin. Metode Pembelajaran yang Berhasil, Sasama Mitra Suksema, Jakarta : 2003

Nana Sudjana, Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : 2002 Omar Hamalik. Metode Belajar dan Kesulitan- Kesulitan Belajar,

Tarsito Bandung : 1983

Roy Watson-Davis. Strategi Pengajaran Kreatif. Erlangga. 2011

Sudarriyanto, Tujuan Metode dan Satuan Pelajaran dalam Proses Belajar Mengajar, Tarsito Bandung : 1983

Sudjana. Metode Statistik, Tarsito Bandung : 1989

Sugeng Mardiyanto. Problem solfing sebagai Pendekatan Pengajaran Matematika Makalah yang disampaikan pada Masyarakat FMIPA IKIP Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta : 1992

Sumadi Suryabrata. Metodologi Penelitian. Jakarta 1985 Sutrisno Hadi. Statistik. Andi Yogyakarta : 2002

Syaiful Mahri Djamarah, Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta : 2002

Winarno Surakhmad. Pengantar Penelitian Ilmiah. Jakarta : 2001

Zamroni. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Bigraf Publishing.

Yogyakarta : 2003.

(BORNEO, Edisi Khusus, Nomor 19, Oktober 2017) 57 MEWUJUDKAN PENCAPAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN MELALUI PELATIHAN SPMI SEKOLAH

MODEL DI KOTA BALIKPAPAN PADA TAHUN 2016