• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian di pilih secara purposive sampling (disengaja) di Kecamatan BarusJahe, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan hasil pra-survey, desa

yang dipilih adalah Desa Sukanalu yang mempunyai petani jeruk yang sudah melakukan konversi lahan dan petani yang tidak melakukan konversi lahan.

3.2 Metode Penentuan Populasi Dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah petani kopi yang telah melalukan konversi lahan dari

tanaman jeruk menjadi tanaman kopi dalam periode dari tahun 2012-2018.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Purposive Sampling hal ini dikarenakan jumlah populasi tidak dapat diketahui secara pasti selain itu tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan yang telah peneliti tentukan untuk memenuhi penelitian dan teknik snowball sampling. Metode ini dipilih karena jumlah populasi yang akan diteliti tidak diketahui secara

pasti. Cara ini dilakukan dengan mencari sampel pertama dan melakukan wawancara dengan petani yang telah melakukan konversi lahan dari tanaman jeruk ke tanaman kopi, setelah itu penelitian meminta sampel pertama yang sudah diwawancarai tadi untuk menunjukkan sampel petani yang dapat diwawancarai sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan di penelitian, dan begitu seterusnya. Dalam penelitian ini, jumlah sampel yang digunakan sebanyak 60 sampel petani, dimana 60 sampel petani dibagi menjadi 2 bagian yaitu 30 sampel petani yang telah melakukan konversi lahan dari jeruk ke kopi dan 30 sampel petani yang tidak melakukan konversi lahan dari jeruk ke kopi agar dapat menjadi representatif. Disamping itu, alasan pengambilan jumlah sampel tersebut berdasarkan asumsi regresi logistik, dengan

syarat bahwa sampel yang diperlukan dalam jumlah relatif besar yaitu minimum dibutuhkan hingga 60 sampel petani.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner dan pengamatan langsung yaitu wawancara dengan petani jeruk dan petani jeruk yang melakukan konversi lahan ke kopi.

Sementara data sekunder adalah data yang dicatat secara sistematis dan dikutip secara langsung dari instansi pemerintah atau lembaga-lembaga yang terikat dengan penelitian yaitu Kantor kepala desa, Badan Penyuluhan Pertanian, Badan Pusat Statistik, dan Dinas Pertanian Kabupaten Karo. Penelitian ini dilaksanakan untuk menjelaskan, menguji hubungan antar variabel, menentukan kasualitas dari variabel, menguji teori dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif. Fokus penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor variabel mana saja yang mempengaruhi keputusan petani dalam melakukan konversi lahan dari jeruk ke kopi. Penelitian ini menggunakan metode survei yaitu penelitian menggunakan kuisioner dimana kuisioner tersebut dapat mewakili permasalahan yang akan di teliti misalnya untuk mengetahui variabel pendapatan berpengaruh secara nyata atau tidak memiliki pengaruh nyata terhadap keputusan petani dalam melakukan konversi lahan dengan cara menghitung pendapatan tanaman tahunan yaitu dari total revenue (total penerimaan) – total cost (biaya) setelah itu pendapatan di totalkan dari penerimaan setahun kemudian dikurang biaya per tahunnya.

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian adalah Analisis Regresi Logistik.

Regresi Logistik adalah suatu metode analisis statistika untuk mendeskripsikan hubungan antara peubah respon (dependent variabel) yang memiliki dua kategori atau lebih dengan satu atau lebih peubah penjelas(independent variabel) berskala kategori atau interval (Hosmer dan

Lemeshow, 2000). Persamaan model regresi logistik untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam melakukan konversi lahan sebagai berikut :

In 𝑃𝑖

1−𝑃𝑖 = Z = 𝛞 + ð›―1𝑋1 + ð›―2𝑋2 + ð›―3𝑋3 + ð›―4𝑋4 + ð›―5𝑋5 + 𝜖 Dimana :

Pi = Peluang Petani Tidak Melakukan Konversi Lahan (Y=0)

1-Pi = Peluang Petani Melakukan Konversi Lahan (Y=1)

Y = Keputusan Petani (Kategorik 0 = Tidak Konversi Lahan, 1 = Konversi Lahan) Îą = Intersep

ð›―ð‘– = Koefisien regresi 𝜖 = Error Term

X1 = Pendapatan Petani Jeruk yang sudah melakukan konversi lahan dari jeruk ke kopi (Rp/Bulan)

Pendapatan Petani Jeruk yang tidak melakukan konversi lahan dari jeruk ke kopi (Rp/Bulan)

X2 = Umur Petani(Tahun) X3 = Luas Lahan (Ha)

X4 = Pengalaman Bertani (Tahun) X5 = Tingkat Pendidikan (Tahun)

Agar diperoleh hasil analisis regresi logit yang baik perlu dilakukan pengujian untuk melihat model logit yang dihasilkan keseluruhan dapat menjelaskan keputusan pilihan secara kualitatif. Pengujian parameter yang dilakukan dengan menguji semua secara keseluruhan dan menguji masing-masing parameter secara terpisah. Statistik uji yang digunakan sebagai berikut :

1. Uji Hosmer and Lemeshow Test

H0 : (1-B) = 0, B (distribusi frekuensi estimasi/ observasi) = 1, artinya tidak ada perbedaan antara distribusi observasi dengan distribusi frekuensi estimasi, sehingga model dinyatakan sesuai untuk digunakan, H1 : ada perbedaan antara distribusi observasi dengan distribusi frekuensi estimasi.

Sig > 0,05 ; tolak H1, terima H0

Sig â‰Ī 0,05 ; terima H1, tolak H0

2. Uji Seluruh Variabel (uji G)

H0 : ð›―1 = ð›―2 = ð›―3 = ð›―4 = ð›―5 = 0, dimana tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat.

H1 : ð›―x ≠ 0, sekurang kurangnya terdapat satu variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat.

Sig > 0,05 ; tolak H1, terima H0 Sig â‰Ī 0,05 ; terima H1, tolak H0

3. Uji Wald

H0 : Îēj = 0 untuk suatu j tertentu; j = 1,2..p maka tidak ada pengaruh antara variabel

bebas dengan variabel terikat.

H1 : Îēj ≠0 maka ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Wj â‰Ī 𝑋 2a, 1 atau Sig. > 0,05 ; tolak H1, terima H0

Wj > X 𝑎2 ,1 atau Sig. > 0,05 ; terima H1, tolak H0

4. Efek Marginal

Efek marginal dapat melihat rata-rata perubahan dengan cara menghitung suatu variabel bebas yang mempengaruhi, sementara variabel lain dianggap konstan. Untuk model logit, tingkat perubahan probabilitas dari keterjadian sebuah peristiwa sebagai berikut :

Efek Marginal = ßi . Pi . (1-Pi)

Dimana :

P = Probabilitas petani melakukan konversi

ß = Koefisien dari variabel independen

3.5 Definisi Dan Batasan Operasional Definisi Operasional

1. Konversi lahan atau Alih Fungsi Lahan merupakan perubahan fungsi sebagai atau seluruh kawasan lahan dari fungsi semulanya menjadi fungsi lainnya.

2. Pendapatan (Rp) merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan usahatani selanjutnya.

3. Umur Petani (Tahun) merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan kemampuan kerja petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani..

4. Luas Lahan (Ha) adalah salah satu faktor produksi yang sangat memengaruhi hasil produksi pertanaman.

5. Tingkat pengalaman berusahatani (Tahun) yang dimiliki petani secara tidak langsung akan mempengaruhi pola pikir.

6. Pendidikan (Tahun) mempunyai hubugan bagi petani dalam menerapkan teknologi dan keterampilan manajemen dalam mengelola usahataninya.

7. Usahatani merupakan suatu kegiatan yang mengorganisasi sarana produksi pertanian dan mengkombinasikan serta mengoperasikan berbagai faktor-faktor (tanah, tenaga kerja, modal, dan manajemen).

3.6 Batasan operasional

1. Penelitian dilakukan di Desa Sukanalu dan di Desa Rumamis, Kecamatan BarusJahe, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.

2. Populasi dalam penelitian jeruk yang melakukan konversi lahan ke kopi dan yang tidak melakukan konversi lahan.

3. Waktu penelitian pada tahun 2021.

29 BAB IV

Dokumen terkait