• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian terhadap struktur teks syair madihin dan fungsi syair madihin pada masyarakatnya akan dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Menurut Ratna (2004:53), “Metode deskriptif analitik dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis.” Metode ini merupakan gabungan dari metode deskriptif dengan metode analisis isi yang diterapkan secara kualitatif.

Metode deskriptif, menurut Travers (1978) dalam Sevilla (2006:71), bertujuan untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Sedangkan metode analisis isi, menurut, menurut Vredenbreght (1983) dalam Ratna (2004:48), bertujuan untuk menafsirkan isi yang terkandung dalam dokumen dan naskah serta isi sebagaimana terwujud dalam hubungan naskah dengan konsumen.

Dalam penelian ini, metode deskriptif analitik digunakan untuk menggali dan menganalisis makna-makna yang terdapat dalam semua kegiatan (termasuk teks) pertunjukan syair madihin yang digunakan dalam upacara adat perkawinan masyarakat Banjar di Langkat. Lebih jauh lagi metode penelitian secara kualitatif dalam penelitian pada dasarnya bertujuan untuk mengungkapkan fungsi-fungsi sosial budaya yang melatarbelakangi pertunjukan syair madihin ini. Dengan demikian, sebagaimana

dikatakan Sugiyono (2005:3) metode deskriptif yang dilakukan secara kualitatif akan melibatkan perhitungan atau angka. Metode ini digunakan untuk menganalisis prosodi dan etnografis masyarakat Banjar dalam acara adat perkawinan Banjar di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang menjadi sampel penelitian adalah kawasan budaya suku Banjar yang memiliki tradisi pertunjukan syair madihin. Kawasan budaya suku Banjar tersebut terletak di Desa Hinai Kiri, Desa Kebun Kelapa, Dusun V, dan Desa Tanjung Ibus yang menjadi bagian dari Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Dari ketiga desa tersebut, lokasi penelitian ini difokuskan pada pertunjukan syair madihin dalam upacara adat perkawinan Banjar di Desa Tanjung Ibus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

3.4 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terbagi atas dua bagian. Data pertama adalah tulisan berupa buku, majalah, surat kabar, buletin, sumber-sumber tertulis di internet dan sejenisnya. Data kedua adalah sumber-sumber diskografi, yaitu sumber yang berasal dari rekaman-rekaman audio dan audiovisual, baik yang bersifat komersial maupun rekaman amatir yang dilakukan oleh perorangan.

Untuk mendapatkan sumber-sumber kualitatif dalam rangka mencapai tujuan penelitian ini diperoleh dari masyarakat yang bersentuhan langsung dengan syair

mahidin. Adapun informan kunci itu adalah Bapak H. Lukman Hakim, yaitu seorang pengetua adat suku Banjar di Langkat, yang bermukim di kawasan Secanggang. Ia dapat menyanyikan dan menjelaskan makna di balik teks syair madihin tersebut.

Informasi kunci lainnya, yang berkapasitas sebagai pejabat eksekutif dan sebagai ilmuwan budaya adalah Ir. H. Ansharullah. Beliau adalah orang yang menjelaskan seluk- beluk orang Banjar di Kabupaten Langkat serta kebudayaan mereka, dan bagaimana masa depan orang Banjar yang minoritas di Langkat. Selain itu, ia juga adalah Kepala Badan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Langkat pada saat penelitian ini berlangsung.

Di samping kedua informan kunci tersebut, informasi pangkal (awal) dalam penelitian ini diberikan oleh Bapak Aliandi, sekretaris camat (sekcam) Kecamatan Secanggang, yang memberikan bantuan tempat lokasi pemukiman masyarakat Banjar yang ada di Kabupaten Langkat. Ia juga memberikan penjelasan bagaimana kedudukan atau komposisi masyarakat Banjar di Langkat, kebudayaannya, kedudukan sosial, interaksinya dengan berbagai suku, dan konteks pemeliharaan kebudayaan mereka secara umum, termasuk syair madihin.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara yang bertujuan mengumpulkan data yang sifatnya kualitatif. Data tersebut diperoleh dari para informan yang memahami budaya suku Banjar, terutama keberadaan syair madihin di Kabupaten Langkat. Sementara itu, untuk mendapatkan data-data etnografis masyarakat

Banjar di wilayah budaya Langkat dilakukan studi kepustakaan, baik dalam bentuk pustaka cetak (seperti buku dan jurnal) maupun pustaka digital (seperti internet).

Wawancara ini direkam dengan menggunakan tape recorder dalam bentuk audio, yang dilengkapi dengan head set microphone shure model SM10A. Alat ini dapat merekam suara dalam bentuk stereo. Dengan demikian, setiap ujaran (nyanyian) dapat dialokasikan ke dalam track yang berbeda, dengan tingkat kepekaan perekam dapat disesuaikan dengan intensitas (dinamik) dan frekuensi nada-nada pada yang terdapat pada syair madihin yang menjadi target penelitian ini.

Di samping menggunakan teknik wawancara, penelitian ini menggunakan teknik perekaman pertunjukan. Syair madihin yang diteliti tersebut direkam di dalam kaset. Kelompok pamadihinan yang menjadi target penelitian adalah pamadihinan PMKK Langkat di Desa Tanjung Ibus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Pertunjukan syair mahidin tersebut direkam dengan alat perekam bermerk Sony stereo casfesta corder WMD6C dan head set microphone shure model SM10A. Kaset perekam yang digunakan Sony dan Maxet yang berdurasi 60 menit.

3.6 Teknik Analisis Data

Setelah direkam, data penelitian ini dilanjutkan dengan penganalisisan, yang meliputi kerja saintifik dalam bentuk digitalisasi. Maksudnya, data yang telah direkam dengan menggunakan kaset audio dialihkan atau diubah ke dalam format digital dalam bentuk sound wave. Kemudian, data dievaluasi dengan menggunakan pendekatan Program Praat.

eksprimental, seperti dilakukan oleh Sugiyono (2003) dan Syarfina (2008). Melalui alat ini, secara mudah dapat melakukan pengukuran frekuensi dan durasi. Dalam pengolahan data dibuat tahap-tahapnya, yang pertama adalah tahap digitalisasi.

Pada tahap digitalisasi, data berupa tuturan yang diiringi alat musik terbang syair madihin direkam dahulu ke dalam kaset audio, kemudian dimasukkan ke dalam format digital bentuk sound wave, lalu tuturan berbentuk syair tersebut dipilih bait per bait untuk dianalisis frekuensinya. Selanjutnya, tahap kedua, segmentasi data yaitu data berbentuk syair madihin yang telah dipilih lalu dipisah-pisah ke dalam segmen tunggal, seterusnya bunyi per bunyi untuk pengukuran durasi. Setelah selesai mengolah data, langkah berikutnya atau tahap ketiga, dilakukan pengukuran melodi dalam bentuk notasi balok syair madihin dari Desa Tanjung Ibus, Kabupaten Langkat.

Dokumen terkait