• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bogor yang terbagi dalam empat Kecamatan yaitu Kecamatan Cimanggu, Kecamatan Cipaku, Kecamatan Cilebut, dan Kecamatan Tegal Waru. Pemilihan lokasi dilakukan dengan metode purpossive sampling atau sengaja dengan pertimbangan petani-petani di daerah tersebut merupakan petani binaan Balitro (Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat). Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2013-Juni 2014.

Rimpang kencur memiliki potensi yang sangat baik dilihat

dari tingginya permintaan di pasar luar negeri, manfaat bagi kesehatan, serta volume produksi

yang cukup besar

Petani yang membudidayakan komoditas ini masih berupa petani kecil sehingga permintaan belum terpenuhi dan harga jual di

tingkat petani masih rendah

Komersialisasi pengembangan biofarmaka

Wirakoperasi

Membuat kerjasama atau melakukan usaha kolektif

bersama petani kecil

Rencana Bisnis Bubuk Kencur Berbasis Cooperative Entrepreneur di Bogor

Meningkatkan nilai tambah produk

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari keterangan kegiatan usaha yang dilakukan oleh petani mengenai keadaan usaha, perkembangan usaha, dan kegiatan budidaya yang dilakukan serta data lain yang berkaitan dengan penelitian. Data kuantitatif diperoleh dari hasil produksi, jumlah penjualan, harga produk, dan data lain yg berkaitan dengan penelitian.

Data yang digunakan pada penelitian ini, merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara pengamatan langsung di lokasi penelitian serta wawancara dengan petani. Sedangkan data sekunder, diperoleh dari data Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pertanian, perpustakaan, penelitian atau riset yang telah dilakukan, serta penelusuran dari literatur yang relevan dengan penelitian.

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data primer pada penelitian ini dilakukan dengan teknik RRA (Rapid Rural Appraisal) yaitu dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan diskusi kepada para petani tanaman kencur yang berada di keempat kecamatan tersebut. Wawancara dilakukan untuk mengetahui informasi produktivitas, harga komoditas di tingkat petani, serta budidaya yang dilakukan. Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara studi literatur melalui buku ataupun melalui penelusuran internet.

Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini diolah menggunakan dua jenis analisis yaitu analisis non finansial dan analisis finansial. Pendekatan kuantitatif mengunakan analisis finansial untuk mengetahui NPV, IRR, Net B/C dan PP (Nurmalina et al 2009) adalah sebagai berikut :

A. Analisis Non Finansial

1. Analisis Aspek Teknis dan Operasi

Aspek ini terdiri dari rencana pendirian lokasi bisnis, skala produksi, pemilihan teknologi yang akan digunakan, proses produksi, perencanaan tata letak ruang pengolahan, tenaga teknis produksi serta perumusan standar mutu input dan output. Aspek ini juga mengkaji mengenai bentuk badan usaha, perijinan usaha, serta kepemilikan usaha.

2. Analisis Aspek Organisasi

Aspek ini terdiri dari kesesuaian spesifikasi dan deskripsi keahlian dan tanggung jawab bagi seluruh pekerja, struktur organisasi, jumlah tenaga kerja yang digunakan, dan penetapan gaji.

3. Rencana Pemasaran

Menganalisis target pasar, pengembangan pasar, serta bauran pemasaran yang dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Strategi pemasaran terdiri dari market selection dan marketing mix development. Dalam strategi market selection

terdiri dari pengenalan peluang pasar, analisis pelanggan, dan pemilihan pasar sasaran. Sedangkan dalam strategi marketing mix development terdiri dari aspek produk, harga, promosi, dan distribusi. Menurut Kotler yang dikutip oleh Munandar (2012) dalam jurnalnya, analisis target pasar terdiri dari segmentasi pasar, penentuan target, dan posisi pasar.

a. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar merupakan proses pengarahan pasar yang bersifat heterogen ke dalam kelompok pasar yang bersifat homogen. Dalam prosesnya aspek utama yang menjadi variabel yang digunakan adalah aspek geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.

b. Pasar Sasaran

Setelah menganalisis segmentasi pasar, selanjutnya dilakukan pemilihan segmen pasar yang akan dijadikan pasar sasaran. Dalam penentuan pasar sasaran, kriteria yang harus diperhatikan adalah bahwa pasar sasaran harus responsif terhadap produk atau program pemasaran yang dikembangkan, produk yang ditawarkan memiliki potensi penjualan yang cukup luas, pasar memiliki pertumbuhan yang memadai, serta pasar sasaran dapat dijangkau oleh media pemasaran. c. Posisi Pasar

Penetapan posisi pasar merupakan langkah terkahir dalam melakukan analisis target pasar. Dalam penetapan posisi pasar langkah yang harus dilakukan untuk membuat konsumen sebagai pasar tujuan dapat membedakan produk yang akan ditawarkan dengan produk pesaing adalah sebagai berikut:

1) Identifikasi keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan. Keunggulan ini dapat berupa diferensiasi melalui inovasi yang dilakukan pada bauran pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar perusahaan memiliki keunggulan bersaing dengan produk pesaing. 2) Pilih keunggulan kompetitif yang dimiliki untuk kemudian

dikomunikasikan dalam benak konsumen. Kriteria yang harus dipenuhi adalah dengan menawarkan barang atau jasa yang memiliki ciri khas atau dengan menggunakan strategi harga bersaing.

4. Rencana Operasional dan Produksi

Aspek ini terdiri dari rencana pendirian lokasi bisnis, skala produksi, pemilihan teknologi yang akan digunakan, proses produksi, perencanaan tata letak ruang pengolahan, tenaga teknis produksi, serta perumusan standar mutu input dan output.

1. Analisis Finansial

Menurut Umar (2001) dalam bukunya yang berjudul Studi Kelayakan Bisnis, ada beberapa alat analisis yang dapat digunakan untuk mengkaji kelayakan investasi, antara lain sebagai berikut.

Net Present Valuedigunakan untuk melihat nilai uang berdasarkan perubahan waktu. Selisih antara Present Value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang.

Keterangan :

Bt = Manfaatpadatahun t Ct = Biayapadatahun t

t = Tahunkegiatanbisnist( t = 0,1,2,3,..., n), tahunawalbisatahun nol atautahun satu tergantungkarakteristikbisnisnya

i = Discount rate (%) 2. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Returndigunaka untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa yang akan datang atau penerimaan kas dengan mengeluarkan investasi awal.

Keterangan :

i1 = Nilaipercobaanpertamauntuk discount rate positif

i2 = Nilaipercobaankeduauntuk discount rate negatif

NPV1 = Nilaipercobaanpertamauntuk NPV

NPV2 = Nilaipercobaankeduauntuk NPV

3. Net Benefit – Cost Ratio (Net B/C)

Net B/C ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat manfaat (benefit) yang diperoleh dari biaya (cost) yang dikeluarkan

Keterangan : Bt = Manfaatpadatahun t Ct = Biayapadatahun t i = Discount Rate (%) t = Tahun 4. Payback Period (PP)

Payback Period adalah periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investai dengan menggunakan aliran kas

Keterangan :

I = besarnya biaya investasi yang diperlukan

Ab = manfaat bersih yang dapat diperoleh pada setiap tahunnya 5. Break Event Poin

Break Event Poinadalah keadaan di mana penerimaan pendapatan perusahaan (total revenue) adalah sama dengan biaya yang ditanggungnya (total cost). 6. Cash Flow

Laporan perubahan kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaannya. No Uraian Komponen 1 2 ... n I Inflow Nilai Produksi Pinjaman Nilai Sewa Grants Salvage Value Total Inflow II Outflow Biaya Investasi Biaya Operasional 2.1 Biaya Variabel 2.2 Biaya Tetap

Pembayaran Bunga Pinjaman Pajak

Biaya Lainnya Total Outflow III Net Benefit

IV Dengan i=DR (%)

V PV Net Benefit (NPV)=(III)(IV)

Dokumen terkait