• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada bulan Juli 2005. Lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan pertimbangan atas terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Khusus Ibukota Jakarta Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Penetapan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa Kotamadya Jakarta Selatan. Kawasan ini memiliki potensi besar untuk menjadi pusat kebudayaan yang berbasiskan masyarakat Betawi, dan berpeluang untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sembari menjaga kelestarian lingkungan.

Populasi dan sampel

Populasi penelitian adalah masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan Perkampungan Budaya Betawi yakni RW 06, 07, dan 08 dengan masing-masing populasi yaitu 4483 orang, 3806 orang, dan 3724 orang. Penentuan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Penentuan jumlah sampel dalam penelian ini dilakukan berdasarkan rumus Slovin (Walpole 1995) sebagai berikut:

n = 2 1 Ne N + Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan

Berdasarkan rumus tersebut, dengan tingkat kesalahan sampel 0,8% diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 orang yang merupakan masyarakat kawasan PBB. Untuk lebih jelas pengambilan sampel dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Populasi dari sampel penelitian RW Populasi (orang) % kesalahan Sampel (orang) 06 4483 0,8 40 07 3806 0,8 30 08 3724 0,8 30 Total 12013 0,8 100 Desain Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan metode survei deskriptif korelasional, karena selain mendeskripsikan kondisi yang ada, juga berupaya menjelaskan hubungan diantara variabel yang diamati. Variabel yang diamati adalah karakteristik individu, aktivitas komunikasi dan perilaku masyarakat terhadap pengembangan Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan.

Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari masyarakat melalui wawancara dan pengisian kuisioner kepada responden, yaitu mengenai karakteristik, aktivitas komunikasi dan perilaku masyarakat terhadap pengembangan Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan. Data sekunder adalah data rekapitulasi yang diperoleh dari kantor kelurahan, kantor camat, serta dari instansi terkait lainnya.

Instrumentasi

Pelaksanaan metode survey menggunakan alat Bantu sebagai instrument berupa kuesioner untuk keperluan pengumpulan data. Kuisioner terdiri atas tiga bagian, yaitu:

1. bagian pertama berisi pertanyaan tentang karakteristik individu, 2. bagian kedua berisi pertanyaan tentang aktivitas komunikasi, dan

3. bagian ketiga berisi pertanyaan tentang perilaku masyarakat terhadap pengembangan Perkampungan Budaya Betawi Situ babakan.

Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur mengukur apa yang ingin diukur (Ancok dalam Effendi dan Singarimbun, 1989). Validitas diperoleh dengan cara : 1) berdasarkan bimbingan dari komisi pembimbing, 2) menyesuaikan serta memperhatikan literatur, 3) menyesuaikan dan menanyakan langsung kepada responden sesuai kondisi responden.

Reliabilitas

Reliabilitas instrumen adalah indek yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya (Ancok dalam Effendi dan Singarimbun, 1989). Cara menguji reliabilitas alat ukur (kuesioner) adalah melakukan uji coba kepada masyarakat yang memiliki kedekatan karakteristik atau relatif sama dengan teknik korelasi product moment, yaitu melalui pen-skor-an untuk pengukuran pertama dan kedua yang dikorelasikan, dengan rumus:

r =

( )( )

( )

{

}{

( )}

2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N

Keterangan:

r

: koefisien korelasi atau koefisien keandalan. X : skor total pengukuran pertama

Y : skor total pengukuran kedua

N : jumlah responden dalam uji coba pengukuran.

Uji kuesioner dilakukan selama dua kali dengan selang waktu 2 hari kepada 15 orang anggota masyarakat Betawi yang bertempat tinggal di Kelurahan Ragunan Jakarta Selatan. 15 orang ini tidak menjadi responden untuk pengumpulan data hasil penelitian, tetapi memiliki ciri-ciri karakteristik yang relatif sama dengan responden penelitian. Dari uji kuesioner, diperoleh nilai r (koefisien korelasi atau koefisien keandalan) sebagai nilai reliabilitas kuesioner sebesar 0,92, menunjukkan bahwa kuesioner reliabel sebagai instrumen penelitian (hasil perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 1).

Definisi Operasional

Definisi operasional variabel-variabel penelitian adalah sebagai berikut:

X1 Karakteristik Individu, adalah ciri-ciri yang melekat pada pribadi seseorang (individu) yang meliputi:

X1.1 Usia, adalah usia responden pada saat penelitian dilakukan yang dihitung dari hari kelahiran dan dibulatkan ke ulang tahun terdekat yang dinyatakan dengan tahun. Ukuran skala rasio dari usia muda, dewasa, tua dan sangat tua, dengan kategori yaitu usia muda = 23 - 34 tahun, Dewasa = 35 - 46 tahun, tua = 47 - 58 tahun, sangat tua = 59 - 70 tahun.

X1.2 Pendidikan formal, adalah tingkat belajar secara formal yang pernah diperoleh responden, berbentuk skala ordinal dengan empat kategori yaitu rendah (tidak tamat SD/tamat SD), sedang (tamat SMP), tinggi (tamat SMA), sangat tinggi (lulus perguruan tinggi, D2/D3/D4/S1);

X1.3 Pendidikan nonformal, adalah kursus/pelatihan yang berhubungan dengan kebudayaan, yang pernah diikuti oleh responden dalam dua tahun terakhir, yang dinyatakan dengan banyaknya pelatihan/kursus yang pernah diikuti. Pengukurannya berdasarkan skala rasio yaitu: rendah = satu sampai dua kali, sedang = tiga sampai empat kali, tinggi lebih dari lima kali

X1.4 Pekerjaan Utama, adalah jenis kegiatan pokok yang dilakukan responden setiap hari, sehingga responden mendapat penghasilan dari kegiatan tersebut, data diukur dengan skala nominal.

X1.5 Pekerjaan Tambahan, adalah jenis kegiatan yang dilakukan responden disamping pekerjaan utama, sehingga responden mendapat penghasilan tambahan dari kegiatan tersebut, data diukur dengan skala nominal.

X1.6 Pendapatan, adalah penghasilan responden rata-rata satu bulan yang diperoleh dari hasil pekerjaan dalam bentuk uang (rupiah). Pendapatan diukur dengan skala ordinal, yang dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu rendah = Rp1.000,000 - Rp1.500,000, sedang =Rp1.500,000 - Rp2.000,000. dan tinggi = lebih dari Rp2.000,000.

X1.7 Jenis kelamin, adalah identitas seksual yang melekat pada diri seseorang responden yaitu laki-laki atau perempuan.

X1.8 lokasi tempat tinggal, yaitu jarak tempat tinggal responden ke Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan, dikategorikan dengan dekat = kurang dari satu kilometer, sedang = satu koma lima sampai lima kilometer, jauh = lebih dari lima kilometer.

X2 Aktivitas komunikasi, adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan responden untuk memperoleh informasi mengenai Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan. Hal ini diukur melalui tiga variabel yaitu keterdedahan pada media massa, keterdedahan pada saluran interpersonal, dan partisipasi sosial.

X2.1 Keterdedahan pada media massa, adalah aktivitas responden untuk menyimak atau mendedah media massa cetak dan elektronik.

a. Keterdedahan media cetak seperti surat kabar, majalah, brosur, dan sebagainya yang dihitung berdasarkan lama waktu atau jumlah jam yang dipergunakan selama satu minggu dalam satu bulan terakhir dari saat wawancara, diukur dengan skala rasio dan dikelompokkan menjadi tiga kategori. Variasi alokasi waktu yang dipergunakan responden nol hingga sepuluh jam per minggu yang dikelompokkan menjadi nol sampai lima jam per minggu, enam sampai sepuluh jam per minggu, dan lebih dari sepuluh jam per minggu, dengan waktu mendengarkan pagi, siang, sore, dan malam hari.

b. Keterdedahan pada media elektronik adalah aktivitas responden untuk mendengarkan, menonton, menyimak atau mendedah siaran radio dan televisi yang dihitung berdasarkan lama waktu atau jumlah jam yang dipergunakan selama satu hari dalam satu bulan terakhir dari saat wawancara, diukur dengan skala rasio dan dikelompokkan tiga kategori. Keterdedahan responden pada radio berdasarkan alokasi waktu yang diperguna kan: kurang dari satu jam per hari, satu sampai dua jam per hari, dan lebih dari dua jam per hari dengan waktu mendengarkan pagi, sore, dan malam hari. Keterdedahan responden pada televisi berdasarkan alokasi waktu yang dipergunakan untuk menonton: kurang dari tiga jam per

hari, tiga sampai lima jam per hari, dan lebih dari lima jam per hari dengan waktu menonton pagi, siang, sore, dan malam hari.

X2.2 Keterdedahan pada saluran Interpersonal, adalah kegiatan komunikasi responden secara personal dan berkelompok, yang meliputi kontak terhadap penyuluh, institusi, pengelola PBBSB, tokoh masyarakat, dan anggota masyarakat. Diukur dengan skala rasio dan dikelompokkan menjadi empat kategori berdasarkan satuan kali per bulan selama satu bulan terakhir dari saat wawancara untuk berhubungan dengan orang lain, yaitu nol , satu sampai dua, tiga sampai lima, dan lebih dari lima kali perbulan

X2.3 Partisipasi Sosial adalah interaksi dan keterlibatan responden dalam kegiatan sosial dan pertemuan-pertemuan lokal yang meliputi kegiatan pengajian, arisan, kerja bakti, dan ronda. Diukur dengan skala rasio dan dikelompokkan menjadi tiga kategori berdasarkan jumlah jam perminggu selama satu minggu terakhir dari saat wawancara, yaitu nol sampai tiga jam, tiga sampai lima jam, lebih dari lima jam.

Y Perilaku masyarakat, adalah hasil interaksi yang ditimbulkan oleh masyarakat berupa pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan tindakan (practice) melalui informasi yang diterima dengan menggunakan atau memanfaatkan media massa dan media interpersonal dalam mengembangkan Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan.

Y1 Pengetahuan, adalah sejauh mana masyarakat mengetahui/ memahami konsep program yang tertuang dalam PERDA Nomor 3 Tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan, Diukur dengan skala ordinal.

Y2 Sikap, adalah sejauh mana masyarakat mengikuti atau mengabaikan Materi program yang berkaitan dengan Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan. Diukur dengan skala ordinal

Y3 Tindakan, adalah segala usaha yang telah diperbuat oleh masyarakat dalam rangka pelaksanaan program pengembangan Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan. Diukur dengan skala ordinal

Analisa Data

Data yang dianalisis meliputi:

1. analisis hubungan karakteristik individu dengan perilaku masyarakat dalam mengembangkan Perkampunga n Budaya Betawi Situ Babakan, dan 2. analisis hubungan aktivitas komunikasi dengan perilaku masyarakat

dalam mengembangkan Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan. Analisis data dilakukan melalui uji Chi Kuadrat, dengan rumus:

?2 =

i 2 i i e ) e -(o

Dimana: ?2 : Chi Kuadrat o : nilai teramati

Dokumen terkait