• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Apa yang disebut riset kepustakaan atau sering juga disebut studi pustaka, ialah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, mencatat serta mengolah bahan penelitian (Zed, 2004:3).

Karena penelitian ini sifatnya adalah kajian pustaka atau literer, maka penulis dalam mengkaji konsep pemikiran Abd. Rachman Assegaf tentang pendidikan hadhari dengan bantuan buku-buku, yang diambil dari tulisan beliau dan juga tulisan orang lain yang bersinggungan dengan tema pendidikan hadhari.

2. Pendekatan Penelitian

Adapun pendekatan yang digunakan adalah studi pemikiran tokoh dengan pendekatan sosio historis dan factual historis,

a. Pendekatan sosio historis yaitu penelitian yang berupaya memeriksa secara kritis peristiwa perkembangan dan pengalaman masa lalu, kemudian mengadakan interpretasi terhadap sumber-sumber informasi (Komaruddin, 1984:120). Pendekatan ini bermaksud untuk menelusuri perkembangan kegiatan sosial Abd. Rachman Assegaf baik kegiatan organisasi maupun karier politik beliau.

32

b. Factual historis yaitu suatu pendekatan dengan mengemukakan historisitas faktual mengenai tokoh (Bekker & Zubair, 1990:61). Pendekatan ini penulis gunakan dalam mengungkapkan seluk beluk perkembangan pemikiran Abd. Rachman Assegaf dari masa kecil sampai pada ujung pemikiran bagaimana Beliau membuat gagasan mengenai pendidikan hadhari melalui data-data yang terkumpul.

Kedua pendekatan ini penulis gunakan untuk mengungkapkan historitas Abd. Rachman Assegaf serta pemikirannya mengenai pendidikan hadhari. Dengan itu konsep pendidikan hadhari akan didekati dengan seksama, sehingga menghasilkan asumsi dan proposisi yang nantinya akan dilanjutkan dalam pembahasan lebih lanjut.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Metode dokumentasi

Data yang dihimpun merupakan sumber tertulis yang yang secara garis besar ada dua macam sumber yaitu:

1) Sumber primer

Sumber primer dalam hal ini adalah hasil-hasil penelitian atau tulisan karya peneliti atau teoritisi yang orisinil (Hadjar, 1996:83). Sumber primer ini berupa buku-buku dan karya ilmiah yang digunakan penulis sebagai referensi utama. Adapun sumber primer yang dimaksud

33

adalah buku karya Abd. Rachman Assegaf yang berjudul Filsafat Pendidikan Islam: Paradigma Baru Pendidikan Hadhari Berbasis Integratif-Interkonektif. Buku ini menawarkan konsep pembaharuan pendidikan Islam yang berbasis integratif-interkonektif dengan menyajikan konsep falsafah, sains dan agama sebagai satu sistem kesatuan yang saling terkait.

Masih dalam satu karya Abd. Rachman Assegaf yaitu buku yang berjudul Desain Riset Sosial-Keagamaan: Pendekatan Integrasi-Interkoneksi. Dalam buku ini menjabarkan secara rinci paradigma keilmuan integrasi-interkoneksi dalam bidang Pendidikan Islam dan penelitian sosial-keagamaan.

2) Sumber sekunder

Sumber sekunder adalah bahan pustaka yang ditulis dan dipublikasikan oleh seorang penulis yang tidak secara langsung melakukan pengamatan atau berpartisipasi dalam kenyataan yang Ia deskripsikan. Dengan kata lain penulis tersebut bukan penemu teori (Hadjar, 1996:83). Sumber sekunder ini penulis gunakan sebagai bahan referensi tambahan untuk lebih memperkaya isi skripsi, dan sebagai bahan pelengkap dalam pembuatan skripsi ini. Sumber sekunder tersebut diantaranya:

34

a) Abd. Rachman Assegaf, 2003, Sketsa Perbandingan Pendidikan di Negara-Negara Islam, Yogyakarta: Gama Media.

b) Abd. Rachman Assegaf, 2004, Pendidikan Tanpa Kekerasan:Tipologi Kondisi, Kasus dan Konsep, Yogyakarta: Tiara Wacana.

c) Abd. Rachman Assegaf, 2008, Pendidikan Islam Madzab Kritis, Yogyakarta: Gama Media.

d) Umiarso dan Haris Fathoni Makmur, 2002, Pendidikan Islam dan Krisis Moralisme Masyarakat Modern, Yogyakarta: IRCiSod.

e) Abdurrahman Mas’ud, 2002, Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik, Yogyakarta: Gama Media.

f) Zainuddin, 2008, Paradigma Pendidikan Terpadu:Menyiapkan Generasi Ulul Albab, Malang: UIN Malang Press.

g) Ahmad Barizi, 2001, Pendidikan Integratif: Akar Tradisi dan Integrasi Keilmuan Pendidikan Islam,Malang: UIN MalikiPress. h) Dan referensi lainnya yang bersangkutan dengan judul yang penulis

angkat.

b. Metode wawancara

Selain metode dokumentasi, penulis juga menggunakan metode Wawancara, metode wawancara adalah percakapan dengan maksud

35

tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan perwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2008:186). Metode ini digunakan untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan, melalui wawancara dengan Abd. Rachman Assegaf untuk menambah maupun memperoleh data yang selengkap-lengkapnya dan lebih akurat mengenai historitas dan pemikiran-pemikiran Abd. Rachman Assegaf tentang paradigma pendidikan hadhari, baik langsung maupun tidak langsung.

4. Analisis Data

Analisa data yang digunakan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: a. Metode content Analiysis atau analisis isi

Analisis isi (Content Analysis) adalah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (Replicable), dan shahih data dengan memperhatikan konteksnya. Analisis isi berhubungan dengan komunikasi atau isi komunikasi (Bungin, 2011: 231)

Dengan metode analisis isi ini penulis akan mengkaji dan menafsirkan pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam buku, teks atau naskah dan hasil wawancara dengan Prof. Dr. Abd. Rachman Assegaf yang berkaitan dengan pendidikan hadhari sehingga terangkum lebih padat. Satuan makna dan kategori yang dianalisis dicari hubungan satu sama lainnya untuk menemukan makna, arti, dan tujuan isi komunikasi itu.

36

hasil analisis ini kemudian dideskripsikan dalam bentuk draft laporan penelitian sebagaimana penelitian pada umumnya (Bungin, 2011:234). b. Analisis filosofis

Selanjutnya penulis juga menggunakan analisa filosofis untuk mengurai persoalan-persoalan mendasar berkaitan dengan landasan epistemologi, ontologi maupun aksiologi dari gagasan pemikiran Abd. Rachman Assegaf. Kerangka teoritik dalam studi pemikiran tokoh apabila diletakkan dalam pola pemikiran atau analisa filosofis, maka dijelaskan dengan tiga domain yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi. Domain ontologis digunakan untuk menelusuri apa dan hakekat serta otensitas atau orisinalitas pemikiran Abd. Rachman Assegaf. Domain epistemologis Berkaitan dengan darimana sumber pengetahuan dan landasan epistemologis dari gagasan Abd. Rachman Assegaf. Domain aksiologis digunakan untuk mengkaji nilai, tujuan dan sumbangsih pendidikan hadhari sebagai paradigma pendidikan Islam.

Dokumen terkait