A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Room Action Research) dengan dua silkus dimana disetiap silkusnya terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan (Pleaning), tindakan (Action), pengamatan (Observation), dan reflex (Rerflection) dan selanjutnya keempat rangkaian kegiatan diatas dirangkaikan dalam satu silkus kegiatan dalam penelitian selanjutnya apabila masih ada yang kurang disempurnakan pada (Silkus II).
B. Lokasi Penelitian Dan Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah Limbung, Kec. Bajeng Barat, Kab.Gowa, Sulawesi Selatan. Alamat sekolah di Jalan Pramuka Limbung, bersebrangan dengan SMK YPKK limbung dan SMP Muhammadiyah Limbung. Subyek yang menjadi bahan penelitian yaitu kelas XI semester genab tahun pelajaran 2012/2013.
Kelas XI berjumlah 40 siswa, laki-laki 18 dan perempuan 22 siswa.
Dengan karakteristik siswa yang lebih menyukai proses pembelajaran dengan metode bervariasi, tidak hanya di dalam ruangan kelas saja. Penerapan model pembelajaran ATI ini sangat cocok untuk siswa karena pelakuan disesuaikan dengan kemampuan siswa sehingga terjadi optimalisasi dari siswa dalam pembelajaran sehingga hasil belajar dapat lebih meningkat .
30
C. Faktor Yang Diteliti
Ada beberapa hal yang menjadi bahan penelitian dalam penelitian ini, faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Faktor dari siswa yang diselidiki adalah tingkat kehadiran siswa dalam roses belajar, tingkat daya serapsiswa terhadap bahan ajar,serta perubahan sikap dan kemampuan menyelesaikan soal-soal sosiologi.
2. Dari faktor proses yaitu apakah terjadi interaksi antara siswa dengan siswa, keaktifan dalam diskusi, dan kemampuan untuk memaparkan jawan.
3. Faktor hasil yaitu melihat hasi belajar siswa setelah melakukan pembelajarn dengan model Pembelajaran ATI ini.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa prosedur yaitu:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan Tindakan 3. Observasi dan Evaluasi 4. Rafleksi
Disetiap penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua silkus dimana setiap silkusnya menerapkan keempat prosedur diatas. Silkus I dan silkus II merupakan satu rangkaian yang dsaling berkaitan dimana silkus II merupakan kelanjutan dari siklus I jika ternyata dalam siklus I masih memerlukan perbaikan maka akan dilanjutkan ke siklus ke II.
Tahap perencanaan berlangsung dengan mempersiapkan bahan-bahan ajar dan instrument yang dibutuhkan dalam pembelajaran di kelas nanti dan
dalam tahap perencanaan ini di buat model pendekatan ATI yang sesuai dengan keadaan siswa dan materi.
Dalam tahap observasi berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan aktivitas siswa disiklus I. dan di akhir pembelajaran diberikan tes hasil belajar untuk perbaiakan dalam penguasaan materi yang diberikan dan data hasil belajar dikumpul untuk selanjutnya di analisis terhadap hasil yang diperoleh.
Gambaran secara umum tentang penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan di SMA Muhammadiyah Limbung dapat dilihat ada gambar II berikut ini :
Gambar umum desain penelitian (Arikunto, S.dkk, 2007)
Dalam PTK ini terdiri 2 siklus yaitu setiap siklusnya diadakan 4 x pertemuan 3 x pertemuan untuk proses pembelajaraan dan 1 x pertemuan tes siklus I dan siklus II dan siklus II merupakan pelaksaanaan perbaikan dan kekurangan pada siklus I
Permasalahan Baru PERENCANAAN REFLEKSI
SIKLUS I PELAKSANAAN
OBSERVASI
PERENCANAAN REFLEKSI
SIKLUS I PELAKSANAAN
OBSERVASI OBSERVASI
1. Gambar siklus I
a. Tahap perencanaan tindakan.
1) Telaah kurikulum SMA Muhammadiyah Limbung Kab. Gowa semester genap untuk melihat standar kompotensi dan tahun pelajaran 2012/2013 pada mata pelajaran sosiologi.
2) Menelaah materi pelajaran sosiologi yang akan diajarkan pada semester genap kelas XI IPS SMA.
3) Membuat RPP.
4) Membuat lembar obsevasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas saat pelaksanaan tindakan.
5) Pemilihan pertanyaan yang akan diberikan pada siswa yang sesuai dengan materi pelajaran.
6) Pemilihan anggota kelompok siswa berdasarkan kemampuanya.
7) Membuat alat bantu mengajar diperlukan seperti menyiapkan buku paket dan sumber bacaan lainnya.
b. Tahap pelaksanaan tindakan
Pada tahap ini dilakukan kegiatan belajar mengajar dengan berpedoman pada RPP yang sudah di buat dengan mengembangkan model pembelajaran ATI ataupun gambaran tahap I adalah sebagai berikut;
1. Guru memberikan motivasi dan apresepsi
2. Berdasarkan nilai treatment awal sebelumnya maka siswa di bagi atas tiga kelompok secara umum.
3. Untuk kelompok siswa yang berkemampuan tinggi guru meminta siswa untuk kerja mandiri, membuat simpulan dan menyelesaikan soal latihan (modul).
4. Untuk siswa berkemampuan sedang dan rendah guru memberikan penjelasan secara konvensional sehingga materi pelajaran dapat lebih cepat dipahami dan dapat menyelesaikan soal yang diberikan.
5. Guru mengontrol hasil pelajaran kelompok tinggi jika terdapat kesulitan maka guru memberikan bimbingan. Dari kelompok sedang atau rendah yang belum jelas materi pelajarannya akan di bimbing oleh temanya dari kelompok tinggi.
c. Tahap pengamatan atau observasi
Selama proses pembelajaran akan diadakan pengamatan sebagai berikut;
1) Mengisi lembar observasi dengan mencatat siswa yang hadir dalam proses pembelajaran.
2) Siswa yang mampu menyelesaikan lembar kerja siswa secara individu.
3) Keaktifan siswa dalam mendiskusikan jawaban atau memecahkan masalah.
4) Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan.
d. Tahap refleksi
Dalam tahap ini yakni memepelajari dan menilai tindakan-tindakan siswa dalam bentuk kelompok dan individu dengan membuat catatan yang berhubungan dengan hal-hal yang dialami siswa selama mengikuti medel
pembelajaran ATI (ATI yang diberikan selama siklus I) apakah berhasil mencapai tujuan atau belum, kemudian untuk siklus berikutnya (siklus II) diadakan perbaikan-perbaikan bilamana perlu berdasarkan hasil evaluasi.
2. Gambar siklus II
Dari hasil refleksi hal-hal yang sudah baik dipertahankan sedangkan hal yang masih kurang diperbaiki dengan langkah-langkah sebagai berikut ;
a) Memberikan motivasi pada siswa sehingga memiliki hasrat untuk giat lagi belajar.
b) Memberikan perhatian pada siswa untuk di anggap masih memiliki kekurangan dalam hal ini peningkatan dari hasil belajar.
c) Mengkombinasikan setiap metode pembelajaran yang di anggap cocok dengan peningkatan pencampaian kompetensi dasar siswa.
d) Hasil observasi dan evaluasi dianalisis.
e) Mengadakan refleksi akhir dan tindakan yang dilakukan.
f) Membuat kesimpulan.
E. Teknik pengumpulan data 1) Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini atau siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah Limbung pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
2) Jenis data
a) Prestasi belajar sebagai data kuantitatif.
b) Hasil observasi sebagai data kualitatif.
3) Cara pengambilan data
a) Data mengenai aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar yang dialami melalui observasi, tantang kehadiran siswa dan kreativitas.
b) Data mengenai presentasi belajar siswa yang di ambil dari hasil tes akhir siklus I dan siklus II.
F. Teknik Analisis Data
Data yang di peroleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif (nilai presentasi atau hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif, sedangkan data yang berupa informasi yang berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran pandangan atau siakap siswa mengikuti pelajaran perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya dapat dianalisis secara kuantitatif (Arikunto 2000:131).
Tabel kreteria presentasi pada surat edaran direktorat pendidikan menengah umum No.288/C3/MN/1999 adalah sebagai berikut;
NO NILAI KATEGORI
1 00 - 34 Sangat Rendah
2 35 - 54 Rendah
3 55 - 64 Sedang
4 65 - 84 Tinggi
5 85 - 100 Sangat Tinggi
G. Induktor Keberhasilan
Yang menjadi inductor keberhasilan dalam PTK ini adalah keaktifan dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal sosiologi dalam pelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar sosiologi siswa pada pokok bahasan konflik sosial setelah menerapkan model pembelajaran ATI dari siklus I ke siklus II menunjukkan nilai rata-rata kelas meningkat sesuai dengan kreteria ketuntasan minimal yaitu 65 dan ketuntasan klasikal 80.
BAB IV