• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.5 Metode Penelitian

Metode adalah cara atau jalan yang berhubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja, yaitu: cara kerja untuk dapat memahami

objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Koentjaraningrat, 1985:7).

Dengan demikian dalam tulisan ini penulis menerapkan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Peneletian yang bersifat deskriptif akan menggambarkan secara tepat sifat suatu individu, keadaan, gejala atau frekwensi adanya hubungan tertentu antara satu gejala dengan gejala lainya dalam masyarakat. Sedangkan pendekatan yang bersifat kualitatif yaitu rangkaian kegiatan atau proses yang dilakukan peneliti dalam mendapatkan data dan informasi mengenai suatu masalah dalam kondisi aspek kehidupan tertentu pada objeknya.

Menurut Bruno Nettl (1964: 62-64) dalam penelitian etnomusikologi terdapat dua cara kerja yaitu field work (kerja lapangan) dan deskwork (kerja laboratorium). Dengan demekian untuk menjawab permasalahan dalam penelitian serta untuk mendapat hasil akhir yang diinginkan, penulis menggunakan kedua cara kerja tersebut.

1.5.1 Kerja Lapangan (Field Work)

Peristiwa dan fakta budaya pertunjukan musikal di lapangan, menjadi data primer atau utama dalam konteks penelitian etnomusikologi. Lapangan yang dimaksud dalam kajian etnomusikologi adalah peristiwa musikal yang dilatarbelakangi oleh faktor budaya dan sosial, di mana peristiwa musikal tersebut terjadi. Dalam penelitian ini, peristiwa musikal adalah Lantunan syair Al-I‟tiraf pasca adzan di Pondok Pesantren Darul Arafah Raya. Kerja lapangan yang dilakukan oleh penulis adalah dengan cara turun langsung pada objek yang akan

diteliti, yaitu melihat dan melantunkan langsung syair Al-I‟tiraf di Pondok Pesantren Darul Arafah Raya. Dalam hal mendapatkan informasi serta data-data yang berkaitan penulis melakukan berbagai macam cara, yaitu melalui studi pustaka, observasi, wawancara atau interview, dan dokumentasi dengan uraian sebagai berikut.

1.5.1.1 Studi Pustaka

Pada tahap ini penulis dituntut untuk mendapatkan konsep dan teori serta informasi yang dapat digunakan sebagai pendukung penelitian pada saat melakukaan penelitian dan penulisan skripsi nantinya. Sehingga diperlukan membaca tulisan-tulisan ilmiah, situs internet, buku, dan informasi lain yang berkatitan dengan objek yang akan diteliti.

Dalam melakukan studi kepustakaan ini, dijumpai beberapa karya ilmiah berupa makalah, skripsi sarjana, dan artikel yang terkait dengan kajian penelitian penulis yakni lantunan syair Al-I‟tiraf pasca adzan di Pondok Pesantren Darul Arafah Raya.

1. Muzawwir, menulis sebuah skripsi srjana di universitas Mataram yang berjudul Analisis Lirik Lagu “Sebuah pengakuan” Karya Abu Nawas:

Kajian Semiotika Charles Sanders Peirce. Skripsi ini diajukan ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram. 2016.

2. Malm, William, P. 1977. Music Culture of The Pasific, Near East, And Asia. Eaglewood CliNew Jersey: Prensentice Hall. ( Diterjemeahkan oleh Muhammad Takari). Medan: USU Press.

3. Merriam, Alan P. 1964. The Anthropology of Music, Near East, And Asia.

NorthWestern University Press. Marshall, C dan Rossman, 1995.

Designing Qualitative Reasearch, London: Sage Publication

4. Nurkancana, Bruno, 1964. Theory and Methode in Etnomusicology, London: Collier Mcmillan

5. Sammy Khalifah. 2017. Sejarah Awal Masuknya Islam ke Nusantara.

1.5.1.2 Observasi

Nurkancana (1986:142) mengatakan,“observasi adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dan sistematis. Data-data yang dieperoleh dalam observasi itu dicatat dalam suatu catatan observasi. Kegiatan pencatatan hal ini adalah merupakan bagian dari pada kegiatan pengamatan”.

Dalam tahap ini peneliti dituntut untuk melakuakan berbagai pengamatan pada saat proses kegiatan yang diteliti berlangsung. Sehingga peneliti belajar tentang prilaku dan makna dari prilaku tersebut. Sebagaimana diungkapkan oleh Marshall (1995) “through observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior.” Artinya melalui observasi atau pengamatan, seorang peneliti melihat langsung dan belajar mengenai prilaku dan makna-makna dari apa yang diamatinya tersebut.

1.5.1.3 Wawancara

Terdapat tiga jenis wawancara yaitu wawancara berfokus (focused interview), wawancara bebas (free interview), wawancara sambil lalu (casual interview)

(koentjaraningrat, 1986:139). Sebelum melakukan ketiga cara dalam wawancara tersebut, tentu saja penulis harus menyiapkan daftar pertanyaan yang perlu ditanyakan pada saat mewawancarai informan sesuai dengan topik penelitian.

Selain daftar pertanyaan keahlian dalam melakukan teknik wawancara agar informan menjawab dengan leluasa juga sangat diperlukan bagi seorang peneliti.

1.5.1.4 Dokumentasi

Untuk merekam data hasil penelitian dan wawancara penulis menggunakan smartphone Samsung J1 Ace dalam pengambilan gambar maupun perekaman video. Gambar yang didokumentasi adalah mengenai: lantunan syair Al-I‟tiraf, para penyair lantunanpasca adzan, pakaian yang digunakan dalam melantunkan sayir Al-I‟tiraf, lingkungan dan tempat dilksanakannya lantunan syair Al-I‟tiraf, dan aspek-aspek sejenis lainnya.

Selain gambar, dalam penelitian ini juga direkam secara auditif, lantunan syair Al-I‟tiraf. Rekaman untuk bahan dokumentasi ini adalah berbentuk audio dalam format mp3 (dalam ilmu teknologi informasi), yang dijadikan bahan dasar traskripsi dan analisis musik dalam rangkaian kajian musikal. Rekaman lainnya adalah berupa audiovisual (video), dalam format mp4, yang kemudian dijadikan dasar kajian.

Selain itu, untuk memback up data-data visual, audio, dan audiovisual ini, dari media smartphone tadi penulis pindahkan (trasferring data) pada laptop dan hard disk external dalam mendokumentasikan data-data yang bersangkutan, yang diperoleh dari kerja lapangan.

1.5.1.6 Kerja Laboratorium (Desk Work)

Data - data yang telah terkumpul baik dalam bentuk rekaman gambar, audio, maupun audiovisual dan catatan selanjutnya diolah kembali dalam tahap kerja laboratorium, sebagaimana yang lazim disarankan di dalam disiplin etnomusikologi. Sehingga hasil kerja ini menentukan apakah kita penulis perlu mencari data tambahan atau justru sebaliknya mereduksi data yang tidak diperlukan.

Dalam kerangka kerja laboratorium ini, penulis melakukan analisis data, berupa transkripsi, dengan menggunakan perangkat lunak sibelius, namun dengan transkripsi secara manual, yang kemudian secara notasi dipindahkan ke notasi sibelius (notasi balok). Seterusnya data gambar diolah ke dalam format jpg dan diinsert ke word office, menurut format skripsi di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Analisis data, keseluruhannya dilakukan di laboratorium, yang tentu saja spesifik etnomusikolgi. Analisis dilakukan melalui pendekatan etnomusikologis, namun dalam konteks multidisiplin ilmu. Analisis mencakup empat bidang, sesuai dengan pokok masalah yang telah ditentukan, yakni: musikal, tekstual, dan kearifan lokal.

Dokumen terkait