METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah survei dengan metode cross sectional merupakan penelitian
dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan pada data variabel independen dan dependen, dimana data yang menyangkut variabel independen yaitu indikator keluarga sadar gizi (Memantau berat badan balita secara teratur, makan beraneka ragam, mengkonsumsi makanan beryodium, pemberian ASI eksklusif, dan mendapatkan dan memberikan kapsul vitamin A pada balita) dan variabel dependen yaitu status gizi balita yang terjadi pada subyek penelitian diukur atau dikumpulkan pada saat bersamaan.
3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kelurahan Labuhan Deli Medan Marelan dengan pertimbangan di kelurahan tersebut masih banyak terdapat balita gizi buruk dan gizi kurang berdasarkan hasil penimbangan BB/U bulan Desember 2008 pada 1742 Balita terdapat 36 orang balita gizi buruk dan 187 gizi kurang. Waktu penelitian dimulai bulan Nopember 2008 sampai bulan Juni tahun 2009.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Keluarga yang mempunyai balita berumur > 6 bulan di Kelurahan Labuhan Deli Medan Marelan tahun 2009 yaitu sebanyak 1715 keluarga
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian keluarga yang mempunyai balita berumur > 6 bulan dan memiliki KMS di Kelurahan Labuhan Deli.
Besar sampel ditentukan dengan rumus (Gasperz, 1991).
n = ) 1 ( ) 1 ( 2 2 2 P P Z NG P P NZ − + − n = jumlah sampel
N = Jumlah populasi (keluarga di Kelurahan Labuhan Deli=1715) ZC = Nilai derajat kepercayaan 95 % adalah 1,96
P = Proporsi dari populasi ditetapkan (P=0,5) G = penyimpangan sampel dari populasi (5%=0,05)
n = ) 1 ( ) 1 ( 2 2 2 P P Z NG P P NZ − + − n = ) 5 , 0 1 ( 5 , 0 ) 96 , 1 ( ) 1 , 0 ( 1715 ) 5 , 0 1 ( 5 , 0 ) 96 , 1 ( 1715 2 2 2 − + − n = 91,05 n = 91 keluarga
Dari rumus di atas diperoleh sampel sebanyak 91 keluarga yang mempunyai anak balita sebagai sampel. Untuk mengambil jumlah sample pada masing-masing lingkungan
dilakukan secara proposional tersebar di 11 (sebelas) Lingkungan di Kelurahan Labuhan Deli, dengan terlebih dahulu diketahui sample Fration dengan rumus:
Populasi Lingkungan
Sampel = x Total sample Total Populasi
Maka sample pada masing-masing Lingkungan di Kelurahan Labuhan Deli yaitu dapat di lihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Sebaran Sampel Penelitian
No Lingkungan Perhitungan Jumlah Sampel
1 Lingkungan 1 165/1715X91 9 2 Lingkungan 2 149/1715X91 8 3 Lingkungan 3 195/1715X91 10 4 Lingkungan 4 102/1715X91 5 5 Lingkungan 5 145/1715X91 8 6 Lingkungan 6 99/1715X91 5 7 Lingkungan 7 127/1715X91 7 8 Lingkungan 8 223/1715X91 12 9 Lingkungan 9 168/1715X91 9 10 Lingkungan 10 154/1715X91 8 11 Lingkungan 11 188/1715X91 10 Total Sampel 91
Pengambilan jumlah sampel tiap-tiap Lingkungan tersebut dari jumlah populasi yang ada, dilakukan dengan metode simple random sampling, yaitu mengambil sampel
dengan metode acak dengan cara undian sampai memenuhi jumlah sampel yang diinginkan. Bila dalam pengambilan samplel dalam satu keluarga ada dua balita maka yang diambil sebagai sampel adalah balita yang paling kecil.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diambil dari wawancara langsung menggunakan kuesioner dengan keluarga meliputi data yang terdiri dari indikator keluarga sadar gizi meliputi: memantau berat badan balita, makan beraneka ragam (mengkonsumsi makanan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran dan buah), menggunakan garam beryodium, memberikan ASI saja kepada bayi sampai umur 6 bulan (ASI eksklusif), memberikan kapsul vitamin A pada balita. Menilai status gizi balita dengan menggunakan indeks berat badan menurut umur (BB/U) yang dikonversikan pada baku rujukan disesuaikan dengan pedoman pada daftar baku rujukan penilaian status gizi balita SK No.347/Menkes/IV/2008.
3.4.2. Data Sekunder
Data demografi meliputi data jumlah keluarga yang mempunyai anak balita yang diperoleh dari catatan Puskesmas Terjun.
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.
Pada Penelitian ini terdapat dua variabel yang diukur yaitu Keluarga Sadar Gizi (X) sebagai variabel bebas dan status gizi (Y) sebagai variabel terikat
3.5.1. Variabel Bebas (Independen)
1. Keluarga sadar gizi adalah keluarga yang telah melaksanakan 5 indikator keluarga sadar gizi yaitu; memantau berat badan balita, makan beraneka ragam, menggunakan garam beryodium, memberikan ASI eksklusif, memberikan kapsul vitamin A pada balita.
2. Memantau berat badan balita adalah mengamati berat badan balita melalui kegiatan penimbangan berat badan balita dengan menggunakan alat pengukur berat badan (timbangan) dilakukan setiap bulan berturut-turut selama 4 sampai 6 bulan terakhir. 3. Makan beraneka ragam adalah: makan 2-3 kali sehari yang terdiri dari makanan
pokok, lauk pauk, sayur dan buah. Akan lebih baik jika aneka ragam makanan dikonsumai setiap kali makan.
4. Memberikan ASI eksklusif adalah tindakan ibu dalam memberikan ASI saja kepada bayi mulai sejak lahir hingga berumur 6 bulan, tanpa cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim.
5. Menggunakan garam beryodium adalah menggunakan garam yang apabila diuji dengan menggunakan test yodina berwarna ungu dan digunakan setelah makanan matang serta disimpan pada wadah kering (tertutup) ditempatkan ditempat sejuk.
6. Memberikan kapsul vitamin A adalah tindakan ibu dalam pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi 100.000 SI (kapsul biru) untuk balita umur 6-11 bulan dan vitamin A dosis tinggi 200.000 SI (kapsul merah) untuk balita umur 12-59 bulan yang diperoleh dari posyandu maupun sarana kesehatan lainnya.
3.5.2. Variable Terikat (Dependen)
Status gizi balita adalah suatu keadaan gizi balita yang di ukur dengan indeks antropometri indikator BB/U berpedoman pada baku rujukan penilaian status gizi balita SK No.347/ Menkes / IV/ 2008.
3.6Metode Pengukuran a. Variabel Dependen
Pengukuran variabel dependen (status gizi balita) dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala ukur ordinal. Hasil penimbangan balita yang dilakukan dengan timbangan dacin di bandingkan dengan umur Balita (BB/U), selanjutnya disesuaikan dengan pedoman pada daftar baku rujukan penilaian status gizi balita SK No.347/Menkes/IV/2008 yang terdiri dari satus gizi buruk, status gizi kurang, status gizi baik dan stutus gizi lebih sebagaimana terlampir.
b. Variabel Independen
Pengukuran variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memantau berat badan didasarkan pada skala ukur nominal dari satu pertanyaan yang diajukan, dengan alternatif jawaban “ Ya ” dan “ Tidak” masing-masing alternatif jawaban diberi bobot nilai, jika responden menjawab “Ya” diberi nilai 2 dan jika
responden menjawab “ Tidak” diberi nilai 1 dan untuk observasi dapat dilihat pada catatan KMS kemudian dikategorikan menjadi:
- Baik, jika balita ditimbang setiap bulan berturut-turut salama 4 – 6 bulan terakhir ini (2)
- Tidak baik, jika balita tidak ditimbang setiap bulan berturut-turut selama 4 – 6 bulan terakhir ini (1)
2. Makan beraneka ragam didasarkan pada skala ukur nominal dari satu pertanyaan yang diajukan, dengan alternatif jawaban “ Ya ” dan “ Tidak” masing-masing alternatif jawaban diberi bobot nilai, jika responden menjawab “Ya” diberi nilai 2 dan jika responden menjawab “ Tidak” diberi nilai 1 dan untuk observasi dengan menanyakan apa yang dikonsumsi keluarga setiap hari kemudian dikategorikan menjadi:
- Baik, jika mengkonsumsi makanan yang terdiri dari: makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah setiap hari (2)
- Tidak baik, jika tidak mengkonsumsi makanan yang terdiri dari: makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah setiap hari (1)
3. Menggunakan garam beryodium didasarkan pada skala nominal dari satu pertanyaan yang diajuakan, dengan alternatif jawaban “ Ya ” dan “ Tidak” masing-masing alternatif jawaban diberi bobot nilai, jika responden menjawab “Ya” diberi nilai 2 dan jika responden menjawab “ Tidak” diberi nilai 1 dan untuk observasi dilakukan dengan mentest garam yang digunakan responden dan melihat tempat penyimpanannya, kemudian dikategorikan menjadi:
- Baik, Jika ditest dengan yodina berwarna ungu digunakan setelah masakan matang, dan disimpan pada wadah yang kering (tertutup) ditempatkan ditempat yang sejuk (2) - Tidak baik, Jika ditest dengan yodina warna tidak berubah dan disimpan pada wadah
yang terbuka dan ditempatkan didekat kompor (1)
4. Memberikan ASI eksklusif didasarkan pada skala nominal dari satu pertanyaan yang diajuakan dengan alternatif jawaban “ Ya ” dan “ Tidak” masing-masing alternatif jawaban diberi bobot nilai, jika responden menjawab “Ya” diberi nilai 2 dan jika responden menjawab “ Tidak” diberi nilai 1, dan dikategorikan menjadi:
- Baik, jika hanya diberikan ASI saja (ASI eksklusif) sesaat setelah bayi lahir sampai berumur 6 bulan tanpa cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh,
air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim (2)
- Tidak Baik, jika memberikan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim selain ASI sebelum umur 6 bulan (1)
5. Memberikan vitamin A pada balita didasarkan pada skala ukur nominal dari satu pertanyaan yang diajukan, dengan alternatif jawaban “ Ya ” dan “ Tidak” masing- masing alternatif jawaban diberi bobot nilai, jika responden menjawab “Ya” diberi nilai 2 dan jika responden menjawab “ Tidak” diberi nilai 1 dan untuk observasi dilihat pada catatan KMS kemudian dikategorikan menjadi:
- Baik jika, - Balita umur 6-11 bulan mendapatkan kapsul vitamin A berwarna biru pada bulan Februari atau Agustus
- Balita umur 12- 59 bulan mendapatkan kapsul vitamin A berwarna merah setiap bulan Februari dan Agustus (2)
- Tidak baik, - Balita umur 6-11 bulan tidak mendapatkan kapsul vitamin A berwarna biru pada bulan Februari atau Agustus
- Balita umur 12- 59 bulan tidak mendapatakan kapsul vit A berwarna merah setiap bulan Februari dan Agustus (1)
6. Tingkat Keluarga Sadar Gizi diukur dengan mentotalkan skor kelima indikator Kadarzi yaitu; memantau berat badan balita, makan beraneka ragam, menggunakan garam beryodium, memberikan ASI eksklusif, memberikan kapsul vitamin A pada balita. - Kadarzi dikatakan baik jika responden mendapat skor 10
- Tidak baik jika responden mendapat skor < 10
3.7. Metode Analisis Data
1. Analisis Univariat yaitu analisa dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang masing-masing variabel independen dan dependen dalam bentuk distribusi frekwensi.
2. Analisis Bivariat yaitu analisis lanjutan untuk melihat hubungan variabel independen dan dependen dengan menggunakan uji statistik chi-square dengan menggunakan