METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan rancangan cross
sectional untuk melihat gambaran status gizi ibu dan bayi ditinjau dari pola makan
ibu menyusui dan bayi.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
lokasi penelitian adalah di puskesmas Polonia, adapun alasan dalam
pemilihan lokasi karena daerah Polonia termasuk wilayah perkotaan tapi masih
juga ditemukan bayi gizi buruk. penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai
dengan Juni 2008.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu menyusui yang
mempunyai bayi umur 0-12 bulan yang datang berkunjung ke puskesmas Polonia,
jumlah populasi yaitu semua ibu menyusui yang berkunjung kepuskesmas polonia
pada bulan Mei sampai Juni 2008 sebanyak 47 orang.
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi.
3.4. Jenis dan Cara Pengumpulan Data 3.4.1. Jenis Data
1. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara dengan
responden ibu menyusui tentang frekuensi makan, jumlah energi dan
protein ibu menyusui serta jenis makanan dan frekuensi pemberian
makanan pada bayi.
Khaira Rahayu : Status Gizi Ibu Dan Bayi Ditinjau Dari Pola Makan Ibu Menyusi Dan Bayi Yang Berkunjung Ke Puskesmas Polonia Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009
2. Data sekunder meliputi gambaran umum puskesmas yang diperoleh dari
profil puskesmas.
3.4.2. Cara Pengumpulan Data
a. Data frekuensi makan diperoleh dari wawancara pada ibu dengan
menggunakan formulir food frequency sehingga diperoleh frekuensi
setiap jenis bahan makanan yang dimakan.
b. Data jumlah energi dan protein pada ibu diperoleh dengan cara
melakukan food recall 2x24 jam.
c. Data status gizi bayi diperoleh melalui pengukuran berat badan bayi
dengan menggunakan timbangan dacin dan pengukuran panjang bayi
dengan menggunakan microtoise.
d. Data status gizi ibu diperoleh melalui pengukuran berat badan ibu
dengan menggunakan timbangan dan pengukuran panjang bayi dengan
menggunakan alat pengukur tinggi badan.
e. Data jumlah energi dihitung berdasarkan rata-rata dari total jumlah
konsumsi energi MP-ASI bayi.
f. Data jumlah protein dihitung berdasarkan rata-rata dari total jumlah
konsumsi protein MP-ASI bayi.
3.5. Definisi Operasional
1. Pola makan ibu dan bayi adalah informasi yang memberikan gambaran
meliputi frekuensi dan jumlah makanan yang dimakan setiap hari oleh
Khaira Rahayu : Status Gizi Ibu Dan Bayi Ditinjau Dari Pola Makan Ibu Menyusi Dan Bayi Yang Berkunjung Ke Puskesmas Polonia Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009
2. Frekuensi makan adalah yang menyatakan berapa kali setiap jenis
bahan makanan dikonsumsi oleh ibu menyusui, misalnya dalam satu
hari, satu minggu, atau tidak pernah.
3. Jumlah energi dan protein adalah banyaknya masukan energi dan
protein yang dikonsumsi oleh ibu menyusui dalam satu hari.
4. Status gizi ibu menyusui adalah keadaan yang dapat menggambarkan
petunjuk tentang keadaan gizi yang dilihat dengan pengukuran Indeks
Massa Tubuh (IMT).
5. Status gizi bayi adalah kondisi yang dapat memberi petunjuk tentang
keadaan gizi bayi yang dilihat berdasarkan BB/U, TB/U, BB/TB.
6. Jenis makanan adalah berbagai macam dan bahan makanan yang
diberikan pada bayi, sesuai dengan umur bayi.
7. Frekuensi makan adalah berapa kali pemberian dari tiap jenis makanan
yang dikonsumsi bayi dalam satu hari
8. Berat badan bayi dan ibu adalah berat badan yang dinyatakan dalam
kilogram.
9. Panjang bayi adalah panjang badan yang dinyatakan dalam centimeter.
10.Umur bayi adalah usia bayi yang dilihat melalui tanggal lahirnya.
3.6. Instrument Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. formulir food recall 24 jam.
2. formulir food frequency.
3. Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM).
Khaira Rahayu : Status Gizi Ibu Dan Bayi Ditinjau Dari Pola Makan Ibu Menyusi Dan Bayi Yang Berkunjung Ke Puskesmas Polonia Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009
5. microtoise.
6. timbangan injak.
3.7. Aspek Pengukuran
1. Pengukuran status gizi ibu menyusui dengan menggunakan indeks massa
tubuh (IMT) . yaitu : IMT = Berat Badan (kg)
Tinggi badan (m) × Tinggi badan (m)
Untuk menentukan klasifikasi status gizi dilihat dari nilai IMT sebagai
berikut:
Nilai dibawah 17,0 artinya kurus tingkat berat
Nilai 17,0-18,4 artinya kurus tingkat ringan
Nilai 18,5-25,0 artinya normal
Nilai 25,1-27,0 artinya gemuk tingkat ringan
Nilai diatas 27,0 artinya gemuk tingkat berat (Depkes RI, 1995)
2..Pengukuran status gizi bayi menggunakan indikator BB/U.
3. Jumlah energi dan protein pada ibu diperoleh dengan cara melakukan food
recall 24 jam dan dikonversikan menjadi zat gizi dengan menggunakan
DKBM. Kemudian membandingkan jumlah masukan energi dan protein yang
dikonsumsi ibu menyusui dengan perbandingan pencapaian konsumsi zat gizi
individu tersebut terhadap AKG dengan standar menurut Widya Karya Pangan
dan Gizi VI tahun 1998.
Tingkat konsumsi energi (AKG) = konsumsi energi per hari
AKG
x 100%
Klasifikasi tingkat konsumsi dibagi menjadi empat dengan masing - masing
Khaira Rahayu : Status Gizi Ibu Dan Bayi Ditinjau Dari Pola Makan Ibu Menyusi Dan Bayi Yang Berkunjung Ke Puskesmas Polonia Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009
- baik : > 100% AKG
- sedang : 80 - 99%
- kurang : 70 – 80%
- defisit : < 70% (Supariasa, 2002)
3.8. Pengolahan dan Analisa Data 3.8.1. Pengolahan Data
a. Editing
Data yang dikumpulkan kemudian diperiksa bila terdapat kesalahan
dalam pengumpulan data segera diperbaiki.
b. Coding
Semua data yang dikumpulkan dan diperiksa dilakukan pengkodean
untuk mempermudah pengolahannya.
c. Tabulating
Untuk mempermudah pengolahan dan analisa data serta pengambilan
kesimpulan maka data ditabulasikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi, dan diagram pie sehingga dapat diperoleh gambaran terhadap
hasil penelitian.
3.8.2. Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan diolah dengan menggunakan software
Gizicom. Kemudian data yang telah diolah tersebut dianalisis secara deskriptif
Khaira Rahayu : Status Gizi Ibu Dan Bayi Ditinjau Dari Pola Makan Ibu Menyusi Dan Bayi Yang Berkunjung Ke Puskesmas Polonia Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009