• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap an pada

pen

asil, berkas video yang dis

plementasi dapat dip

Audio Vid

ah satu format video paling tua yang dibuat oleh Microsoft untuk dijalankan pertama kali pada Windows 3.1 dan merupakan format video yang dapat dijalankan pada sistem operasi Windows. Video yang dialirkan (streaming) pada AVI merupakan rangkaian-rangkaian bitmap dan disimpan dengan ekstensi .avi (Yu-Lu Hsiung 1999).

Format AVI

tode kompresi-dekompresi (codec), antara lain: Cinepak, Indeo, Microsoft Video 1, Clear Video (IVI), dan lainnya. Setiap berkas AVI dapat menggunakan codec yang berbeda-beda tetapi memiliki dampak jika pengguna ingin menjalankan suatu berkas AVI pada komputer sementara codec yang digunakan berkas AVI itu belum terinstal pada komputer, maka berkas tersebut tidak akan dapat dijalankan.

METODE PENELITIAN

-tahap yang akan dilakuk

elitian ini dimulai dari identifikasi masalah dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Tahap yang dilakukan secara garis besar adalah tahap implementasi metode Discrete Cosine Transform yang terbagi menjadi 2 (dua) proses yaitu penyisipan pesan dan pengekstraksian pesan, analisis hasil dan kesimpulan. Pada tahap implementasi metode Discrete Cosine Transform, disiapkan berkas video dan berkas pesan yang digunakan.

Pada tahap analisis h

isipkan pesan akan dihitung kualitasnya dan diuji ketahanannya dari beberapa serangan. Setelah dilakukan analisis terhadap hasil dari beberapa pengujian pada teknik steganografi video dengan metode Discrete Cosine Transform, kemudian pada tahap akhir akan dilakukan penarikan kesimpulan. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

Implementasi Metode DCT

Dari Gambar 3, tahap Im

ecah kembali menjadi beberapa proses seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 4 menunjukkan proses penyisipan pesan rahasia ke dalam media video 3 Cukup Sedikit berbeda

dimana sedikit distorsi pada kedua media tersebut sering tidak terdeteksi atau setidaknya distorsi tersebut dapat diterima.

Peak Signal to Noise Ratio (PSNR)

Metode proses pengukuran kualitas video akan dilakukan secara subjektif dan objektif. Cara objektif akan memakai perhitungan nilai PSNR untuk mengukur rasio antara berkas video asli dengan video yang telah disisipi pesan.

Kualitas video yang baik memiliki nilai PSNR minimal 30 dB dimana semakin besar nilainya menunjukkan kualitas semakin baik. Perhitungan PSNR dapat dilihat pada Persamaan 3 dan Persamaan 4.

Nilai Mean Squared Error (MSE) digunakan untuk mengetahui estimasi variasi

error dari data dan dapat dihitung dengan rumus:

2 (3)

Nilai m x n merupakan ukuran dimensi gambar, I adalah gambar original dan K adalah gambar yang telah mengalami manipulasi.

(4)

Nilai MAX pada Persamaan 4 merupakan nilai maksimum piksel yang terdapat pada gambar I (gambar asli).

Mean Opinion Score (MOS)

Pengukuran kualitas video yang dilakukan secara subjektif yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap video yang telah disisipi pesan dan video yang asli. Mean Opinion Score merupakan metode evaluasi kualitas video yang dilakukan dengan cara menghitung rata-rata penilaian kualitas video, berdasarkan skala standar kualitas mulai dari angka 1 hingga 5 dimana semakin tinggi nilainya berarti semakin baik. Skala standar kualitas dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Skala standar kualitas

MOS Kualitas Pengertian

5 Sangat baik Tidak terlihat perbedaan

4 Baik Terlihat perbedaan tapi wajar

2 Kurang Berbeda 1 Buruk Sangat berbeda

Format AVI

eo Interleave (AVI) merupakan sal

memiliki berbagai pilihan me

Tahap an pada

pen

asil, berkas video yang dis

plementasi dapat dip

Audio Vid

ah satu format video paling tua yang dibuat oleh Microsoft untuk dijalankan pertama kali pada Windows 3.1 dan merupakan format video yang dapat dijalankan pada sistem operasi Windows. Video yang dialirkan (streaming) pada AVI merupakan rangkaian-rangkaian bitmap dan disimpan dengan ekstensi .avi (Yu-Lu Hsiung 1999).

Format AVI

tode kompresi-dekompresi (codec), antara lain: Cinepak, Indeo, Microsoft Video 1, Clear Video (IVI), dan lainnya. Setiap berkas AVI dapat menggunakan codec yang berbeda-beda tetapi memiliki dampak jika pengguna ingin menjalankan suatu berkas AVI pada komputer sementara codec yang digunakan berkas AVI itu belum terinstal pada komputer, maka berkas tersebut tidak akan dapat dijalankan.

METODE PENELITIAN

-tahap yang akan dilakuk

elitian ini dimulai dari identifikasi masalah dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Tahap yang dilakukan secara garis besar adalah tahap implementasi metode Discrete Cosine Transform yang terbagi menjadi 2 (dua) proses yaitu penyisipan pesan dan pengekstraksian pesan, analisis hasil dan kesimpulan. Pada tahap implementasi metode Discrete Cosine Transform, disiapkan berkas video dan berkas pesan yang digunakan.

Pada tahap analisis h

isipkan pesan akan dihitung kualitasnya dan diuji ketahanannya dari beberapa serangan. Setelah dilakukan analisis terhadap hasil dari beberapa pengujian pada teknik steganografi video dengan metode Discrete Cosine Transform, kemudian pada tahap akhir akan dilakukan penarikan kesimpulan. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

Implementasi Metode DCT

Dari Gambar 3, tahap Im

ecah kembali menjadi beberapa proses seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 4 menunjukkan proses penyisipan pesan rahasia ke dalam media video 3 Cukup Sedikit berbeda

menggunakan metode transformasi Discrete Cosine Transform (DCT).

Gambar 3 Skema metode penelitian

U

host-vid

koefisien DC dan AC. Koefisien DC merupakan

ekstraksi pesan dari me

n yang telah disembunyikan dan aka

ni hasil implementasi kemudian is, diuji dan dievaluasi. Sel

. ntuk menyembunyikan pesan pada

eo dengan DCT, pertama-tama dilakukan transformasi pada masing-masing frame imagehost-video untuk memperoleh koefisien-koefisien DCT. Koefisien DCT ada dua, yaitu

koefisien pada frekuensi terendah dalam blok matriks 8x8 (berada pada pojok kiri atas). Koefisien AC merupakan 63 sisa koefisien pada blok matriks 8x8. Koefisien DC yang merupakan frekuensi terendah dipilih karena memiliki nilai bit terbesar dibandingkan koefisien AC sehingga LSB pada bit tersebut dapat diganti dengan bit-bit data pesan yang akan disembunyikan karena perubahan pada LSB bit koefisien DC tidak mengubah nilai koefisien secara signifikan.

Setelah video disisipi pesan rahasia, kemudian dilakukan proses

dia video tersebut. Pertama-tama dilakukan transformasi pada masing-masing frameimage

dari video yang sudah disisipi pesan rahasia untuk memperoleh koefisien-koefisien DC yang akan dipilih berdasarkan nilai kunci (Key)

tertentu.

Koefisien DC tersebut menyimpan semua bit data pesa

n ditulis ke berkas output yang berisi pesan rahasia. Dari proses ekstraksi tersebut, pesan rahasia harus dapat terbaca seperti sebelum disisipkan ke host-video.

Analisis Hasil

Pada tahap i akan dianalis

anjutnya hasil implementasi tersebut dibandingkan dengan hasil analisis yang diharapkan. yaitu pesan rahasia tidak terdeteksi, perubahan pada video yang menjadi coverstego

tidak terlihat oleh mata manusia, dan pesan rahasia mampu diekstrak kembali serta terbaca.

Gambar 4 Proses yang terjadi dalam tahap Implementasi.

• Analisis metode transformasi. Hal–hal yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis metode Discrete Cosine Transform (DCT) dalam melakukan proses video steganografi.

• Analisis penyisipan dan pengekstraksian pesan. Hal–hal yang dilakukan pada tahap ini adalah analisis terhadap algoritme penyisipan dan pengekstrasian pesan dengan menghitung waktu yang diperlukan untuk penyisipan dan pengekstraksian pesan.

• Analisis kualitas. Proses analisis kualitas meliputi perbandingan kualitas

cover-video sebelum dan sesudah

disembunyikan pesan. Menggunakan dua kriteria, yaitu kriteria objektif dan kriteria subjektif. Kriteria objektif menggunakan parameter PSNR (Peak Signal to Noise Ratio) untuk mengetahui nilai yang menyatakan tingkat noise atas video yang telah disisipi pesan. Kriteria Subjektif menggunakan parameter Mean Opinion Score (MOS) dalam mengukur level distorsi atas video yang telah disusupi pesan.

• Analisis ketahanan. Proses analisis ketahanan dilakukan dengan dua skenario yaitu:

1. Stego video yang berformat avi diubah ke format lain lalu diubah ke format avi kembali.

2. Stego video dilakukan penyisipan pesan baru dengan metode DCT.

Dari kedua skenario tersebut akan dianalisis apakah metode DCT mampu menghadapi serangan (robustness).

• Analisis keamanan. Proses analisis keamanan dilakukan terhadap serangan pendeteksian secara visual. Steganalis akan berusaha membandingkan stego-video dengan cover-stego-video dengan menggunakan parameter Mean Opinion Score (MOS). Selain itu dilakukan percobaan untuk melakukan ekstraksi pesan tanpa mengetahui kuncinya.

Penarikan Kesimpulan

Pada tahap ini peneliti akan membuat kesimpulan-kesimpulan yang berkaitan dengan hasil penelitian dan memberikan saran-saran yang dapat menjadi sarana pengembangan di masa yang akan datang.

Dokumen terkait