• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Tanah Lempung

III. METODE PENELITIAN

A. Sampel Tanah

Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

dengan material pasir. Sampel tanah yang akan digunakan adalah dari daerah

Belimbing Sari, Kecamatan Jabung, Lampung Timur dengan titik koordinat 105o

39’ 10.74”T dan 5o 31’ 44.26”S. Pengambilan sampel dilakukan pada Bulan

Agustus 2014. Kondisi cuaca pada saat pengambilan sampel cerah, namun pada

bulan ini masih mengalami musim hujan. Untuk pasir yang digunakan sebagai

bahan campuran pada penelitian ini yaitu pasir dari daerah Gunung Sugih.

33

B. Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan pipa dengan ukuran

diameter 6 cm tinggi 30 cm sebanyak dua buah. Dimana tanah yang diambil

setinggi 50 cm. Sedangkan untuk pengujian fisik diambil tanah menggunakan satu

buah tabung sampel.

Gambar 3.2. Pengambilan sampel tanah asli

34

C. Pelaksanaan Pengujian

Pelaksanaan pengujian dilakukan dalam 2 tahap. Pelaksanaan pengujian yang

pertama dilakukan yaitu pengujian sifat fisik dan pelaksanaan pengujian yang

kedua yaitu pengujian kuat tekan bebas dan pengujian kuat geser pada tanah

lempung. Tahap pengujian tersebut dilakukan di laboratorium Mekanika Tanah

Fakultas Teknik, Universitas Lampung.

1. Pengujian Sifat Fisik Tanah

a. Kadar air (Moisture Content)

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kadar air suatu sampel tanah, yaitu

perbandingan antara berat air yang terkandung dalam tanah dengan berat butir

kering tanah tersebut . Pengujian ini akan dilakukan pada tanah tanpa campuran

pasir sebanyak empat sampel, dan pada tanah yang dicampur pasir 10%, 20%,

30%, 40% masing-masing satu sampel. Pengujian berdasarkan ASTM D 2216-98.

b. Berat Volume (Unit Weight)

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan berat volume tanah basah dalam

keadaan asli (undisturbed sample), yaitu perbadingan antara berat tanah dengan

35

c. Berat Jenis (Specific Gravity)

Percobaan ini dilakukan untuk menentukan kepadatan massa butiran atau partikel

tanah yaitu perbandingan antara berat butiran tanah dan berat air suling dengan

volume yang sama pada suhu tertentu. Pengujian ini akan dilakukan pada tanah

tanpa campuran pasir sebanyak dua sampel, dan pada tanah yang di campur

dengan pasir 10%, 20%, 30%, 40% masing - masing satu sampel. Pengujian

berdasarkan ASTM D 854-02.

d. Batas Cair (Liquid Limit)

Tujuan pengujian ini adalah untuk menentukan kadar air suatu jenis tanah pada

batas antara keadaan plastis dan keadaan cair. Pengujian berdasarkan ASTM D

4318-00.

e. Batas Plastis (Plastic Limit)

Tujuannya adalah untuk menentukan kadar air suatu jenis tanah pada keadaan

batas antara keadaan plastis dan keadaan semi padat. Pengujian berdasarkan

ASTM D 4318-00.

f. Analisis Saringan (Sieve Analysis)

Pengujian analisa saringan hydrometer bertujuan untuk menentukan pembagian

ukuran butiran dari tanah yang lolos saringan No. 10, Pengujian berdasarkan

36

g. Uji Hidrometer

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan ukuran butir-butir tanah untuk tanah

yang tidak mengandung butir tertahan saringan No.10.

2. Penentuan OMC Standard Proctor

Sebelum pengujian-pengujian untuk kuat geser dan kuat tekan tanah dilakukan,

terlebih dahulu dilakukan pengujian pemadatan standar untuk mencari kadar air optimum (Wopt), γb maks dan γd maks . Pemadatan adalah suatu proses dimana udara pada pori-pori tanah dikeluarkan dengan salah satu cara mekanis yang

merupakan usaha untuk mempertinggi kerapatan tanah dengan pemakaian energi

mekanis guna menghasilkan pemampatan partikel. Uji pemadatan (Proctor

Standar Test) yang umumnya dilakukan di laboratorium guna penelitian tanah

lempung ekspansif ini bertujuan untuk mencari berat volume kering maksimum (γd maks) dan kadar air optimum (Wopt). Pemadatan standar ini biasanya masih dipakai untuk pekerjaan ringan seperti pembuatan jalan, bendungan tanah tetapi

untuk pekerjaan berat seperti pembuatan landasan lapangan terbang, jalan raya

kepadatan yang tercapai dengan pemadatan standar belum cukup, dalam hal ini

dipakai Modified Compaction Test.

37

3. Pengujian kuat tekan bebas

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan kekuatan tekan bebas (tanpa ada

tekanan horizontal atau tekanan samping) qu, dalam keadaan asli maupun buatan,

dan juga untuk mengetahui derajat kepekaan tanah, sensitivity (ST). Dalam

pengujian ini akan dilakukan 4 ( empat ) sampel tanah yang akan dicampur

dengan pasir, dengan persentase campuran yaitu 10%, 20%, 30% dan 40% dan

masing-masing campuran terdiri dari 3 (tiga) sampel. Hal ini dilakukan untuk

memperoleh ketelitian dan keakuratan data dari masing-masing percobaan.

a. Bahan-bahan:

1) Sampel tanah asli (undisturbed sample) yang diambil melalui tabung contoh

atau sumur percobaan.

2) Air bersih secukupnya.

b. Peralatan yang digunakan:

1) Alat Unconfined Compression Test.

2) Ring silinder untuk mengambil contoh tanah.

c. Prosedur kerja

1) Mengeluarkan sampel tanah dari tabung contoh dan memasukkan cetakan

dengan menekan pada sampel tanah, sehingga cetakan terisi penuh.

2) Meratakan kedua permukaan tanah pada tabung dengan pisau pemotong dan

mengeluarkannya dengan extruder.

3) Menimbang sampel tanah yang akan digunakan untuk menentukan berat

38

4) Meletakkan sampel tanah diatas plat penekan bawah.

5) Mengatur ketinggian plat atas dengan tepat menyentuh permukaan atas

sampel tanah.

6) Mengatur dial beban dan dial deformasi pada posisi nol.

7) Menghidupkan mesin (cara electrical). Kecepatan regangan diambil ½ - 2%

per menit dari tinggi sampel tanah.

8) Mencatat hasil pembacaan dial pada regangan 0,5%, 1%, 2% dan seterusnya

sampai tanah mengalami keruntuhan.

9) Menghentikan percobaan, jika regangan sudah mencapai 20%.

4. Pengujian Geser Langsung (Direct Shear Test)

Pengujian ini dimaksudkan untuk memperoleh tahanan geser tanah pada tegangan

normal tertentu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kuat geser tanah. Dalam

pengujian ini akan sampel tanah akan dicampur dengan pasir dengan persentase

campuran yaitu 10%, 20%, dan 30%, 40% dan masing-masing campuran terdiri

dari tiga sampel.

a. Bahan-bahan:

1) Sampel tanah lempung yang dicampur dengan pasir.

2) Air bersih.

b. Alat-alat yang digunakan:

1) Frame alat geser langsung beserta proving ring.

2) Shear box (sel geser langsung).

3) Extruder (alat untuk mengeluarkan sampel).

39

c. Prosedur kerja

1) Mengeluarkan sampel dari tabung sampel, kemudian memasukkan sampel ke

dalam cetakan benda uji dengan menekan ke sampel tanah sehingga cetakan

penuh dengan sampel.

2) Memotong dan meratakan kedua permukaan cetakan dengan pisau potong.

3) Mengeluarkan benda uji dari cetakkan dengan extruder.

4) Menimbang benda uji.

5) Memasukkan benda uji ke dalam cincin geser yang masih terkunci dan

menutup kedua cincin geser sehingga menjadi satu bagian, posisi benda uji

berada di antara dua batu pori dan kertas saring.

6) Meletakkan cincin geser beserta sampel tanah pada shear box.

7) Mengatur stang penekan dalam posisi vertikal dan tepat menyentuh stang

penggeser benda uji (Dial Proving tepat mulai bergerak).

8) Membuka kunci cincin geser.

9) Memberikan beban pertama seberat 3320 gram dan mengisi shear box dengan

air sampai penuh sehingga benda uji terendam.

10) Memutar enggkol pendorong dengan konstan dan stabil perlahan-lahan

selama 15 detik sambil membaca dial pergeseran.

11) Melakukan terus menerus pembacaan Dial Proving Ring, dalam selisih waktu

15 menit (waktu dari stopwatch).

12) Setelah pembacaan Proving Ring maksimum dan mulai turun dua kali atau

40

D. Analisis Data

Hasil data yang diperoleh dan didapatkan dari penelitian yang dilakukan diolah,

41

Gambar 3.5. Bagan Alir Penelitian

Mulai

Selesai

Uji Compact Test

Klasifikasi Tanah Pengujian Sifat Fisik

1. Kadar Air 4. Berat Jenis

2. Berat Volume 5. Batas Atterberg

3. Analisa Saringan 6. Hidrometer

Pengambilan Sampel Tanah

Uji Kuat Tekan Bebas

Analisis data

Kesimpulan dan Saran Pencampuran pasir sebanyak

10%, 20%, 30% dan 40%

Uji Kuat Geser Langsung

85

V. PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Tanah lempung yang digunakan sebagai sampel penelitian ini termasuk dalam

kategori tanah lempung lunak plastisitas tinggi dengan nilai Plasticity Index

yang tinggi > 11%. Berdasarkan klasifikasi tanah menurut USCS (Uniffied

Soil Clasification System) tanah ini termasuk ke dalam kelompok CH yaitu tanah lempung anorganik dengan plastisitas tinggi, lempung “gemuk” (fat clays). Tanah yang digunakan berasal dari Daerah Rawa Sragi, Desa

Belimbing Sari Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur.

2. Dari hasil pengujian pemadatan standar di dapat nilai Kadar Air Optimum

untuk Sampel tanah asli sebesar 32%, untuk sampel tanah asli yang dicampur

dengan pasir mulai dari persentase 10% , 20% , 30% dan 40% mengalami

penurunan nilai kadar air dari 27% menjadi 20% pada pencampuran 40%

pasir.

3. Dari hasil penelitian yang dilakukan di laboratorium didapat nilai kuat tekan

bebas (qu) pada tanah tanpa campuran sebesar 0,2975 kg/cm2 dan mengalami

84

0,4996 kg/cm2 dan pada pencampuran 40% mengalami penurunan yang tidak

terlalu signifikan yaitu sebesar 0,4658 kg/cm2. Hal ini disebabkan karena

pasir memiliki plastisitas yang rendah, tidak memiliki daya ikat antar partikel

serta tidak adanya perlawanan tanah dari samping dan tanah akan umudah

terlepas.sehingga semakin banyak penambahan persentase pasir akan

mengurangi nilai kuat tekan bebas.

4. Dari hasil pengujian kuat geser langsung di peroleh nilai kohesi pada tanah

tanpa campuran sebesar 0,24 kg/cm2, dan nilai kuat geser maksimum sebesar

0,4754 kg/cm2. Pada pencampuran pasir, terjadi penurunan nilai kohesi

sampai pada persentasi pasir 40% sebesar 10 kg/cm2 dari nilai kohesi tanah

tanpa campuran 0,22 kg/cm2. Selain itu nilai kuat geser meningkat seiring

bertambahnya kadar campuran pasir dari kuat geser tanah tanpa campuran

sebesar 0,4754 kg/cm2 menjadi 0,7537 kg/cm2.

5. Dari hasil analisis regresi linier berganda didapat persamaan rumus untuk

mencari atau memprediksi nilai kuat tekan (qu), nilai kohesi(C), nilai sudut

geser ( ) dengan menghubungkan data-data yang sudah diketahui yaitu data

nilai sudut geser ( ) , berat jenis (BJ) dan fraksi lempung (Fc). Persamaan

rumus yang didapat yaitu:

qu = -19,7561 + 1,565C + 7,624BJ

qu = 0.9315 + 2.2538C - 1.1398Fc

C = - 0.311 + 0.315qu + 0.443Fc

85

6. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan pencampuran pasir pada tanah lempung

bisa dikatakan baik karena kuat tekan dan kuat geser terjadi kenaikan pada

pencapuran 30% pasir walaupun pada kuat tekannya menurun pada

pencampuran 40% pasir dan tidak bisa lebih dari 30% pencampuran. Karena

semakin banyak kandungan pasir kontak antara butiran semakin kecil atau

bisa dikatakan tidak ada kontak antar butiran dan pasir akan cenderung

terlepas dengan tidak adanya perlawanan dari samping.

B. Saran

1. Untuk penelitian kedepannya sebaiknya menggunakan campuran yang

berbeda karena untuk perbandingan antara nilai kuat geser dan kuat tekan

dengan campuran yang berbeda.

2. Untuk penelitian ke depannya sebaiknya menggunakan persentase campuran

pasir dengan jumlah yang lebih besar untuk mendapatkan nilai yang

maksimum terutama pada kuat gesernya.

3. Sampel tanah yang digunakan untuk penelitian selanjutnya seharusnya

menggunakan jenis tanah yang berbeda atau dari tempat yang berbeda karena

untuk melihat nilai konsolidasi dan kuat tekan pada jenis tanah yang berbeda.

4. Perlunya penggantian alat uji geser lama dengan alat uji geser yang baru

Dokumen terkait