4.1 Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang
bertujuan untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di Desa
Simpang Empat Kabupaten Asahan.
4.2 Populasi dan Sampel Penelitian 4.2.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu (Hidayat, 2011). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh remaja yang bertempat tinggal di desa simpang
empat. Berdasarkan data yang di peroleh dari desa simpang empat kabupaten.
Asahan, yaitu populasi remaja sebanyak 312 orang pada bulan Mei sampai
dengan Agustus tahun 2013.
4.2.2 Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diteliti atau sebagian jumlah
dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2011). Apabila populasi
lebih dari 100 maka pengambilan sampel dapat di ambil antara 10-15% atau
Adapaun tehnik pengambilan sampel yang akan di gunakan peneliti adalah
“Rendom Sampling” yaitu sampel yang di dasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang di buat oleh peneliti sendiri. Dalam penelitian ini sampel yang akan
diambil adalah 10% dari 312 pupulasi yaitu 66 orang.
Adapun kriteria inklusi penelitian ini yaitu:
1. Remaja yang bertempat tinggal di Desa Simpang Empat
2. Usia responden 15 – 20 tahun
3. Pendidikan SD
4. SMP
5. SMA
6. Perguruan Tinggi
Dengan jumlah populasi yang di peroleh maka di tentukan sampel dengan
menggunakan rumus :
n =
� +� (�)� Keterangan : N = Besar Populasi n = Besar Sampeld = Tingkat Kepercayaan atau ketetpan yang di inginkan (0,1)
Rumus :
n =
��� �+��� (�,�)�n =
��� �+���n =
��� �,��n
=��RespondenKeterbatasan peneliti dalam penelitian ini hanya mendapatkan,(66) Responden.
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di desa Simpang Empat Kabupaten Asahan
Adapun alasan pemilihan lokasi ini adalah :
Menurut peneliti sendiri alasan pengambilan tempat lokasi ini adalah kerena
lokasi ini merupakan wilanyah yang kurang mendapatkan penyuluhan tentang
apa itu HIV/AIDS dan bagaimana proses – proses terjadianya penyakit HIV/AIDS
itu. Karena kurangnya penyuluhan tentang HIV/AIDS maka peneliti tertarik
untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang pengetahuan remaja tentang
4.4 Pertimbangan Etik
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti terlebih dahulu mengajukan
permohonan pada bagian pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara untuk melakukan studi pendahuluan dalam penyusunan proposal ini.
Kemudian dengan pengantar tersebut peneliti akan memberikan kuesioner kepada
responden yang akan diteliti dengan terlebih dahulu menjelaskan maksud dan
tujuan penelitian kepada responden dengan menekankan pada masalah yang
meliputi:
1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Lembar
persetujuan diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan
lembar persetujuan untuk menjadi responden. Jika subjek bersedia, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak
bersedia, maka peneliti harus menghormati hak mereka.
2. Anonimity (Tanpa Nama)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset
(Hidayat, 2011).
4.5 Instrumen Penelitian
Menurut Hidayat (2009) dan peneliti memodifikasi dari sumber kepustakaan
sesuai dengan kerangka konseptual. Maka, kuesioner dalam penelitian ini adalah
1. Kuesioner data demografi responden berupa nama, umur, pendidikan
dan pekerjaan.
2. Kuesioner pengetahuan remaja tentang pengetahuan HIV/AIDS di desa
simpang empat kabupaten asahan sumatera utara, terdiri dari 20
pertanyaan positif dengan menggunakan skala Guttmen yaitu dengan
memberi jawaban Ya atau Tidak. Apabila skor Ya nilai 1 dan apabila
skor Tidak nilai 0 dengan hasil ukur Baik 14 – 20, Cukup 7 – 13,
Kurang 0 -6.
Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana (2005) adalah:
P
=
���������
1. Keterangan:
P = Panjang kelas/interval
2. Sementara kategori adalah 3 yaitu baik, cukup, dan kurang.
Maka :
P = 20
3
P=6
3. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan
a. Baik : Apabila responden mendapat nilai 14 – 20
b. Cukup : Apabila responden mendapat nilai 7– 13
c. Kurang : Apabila responden mendapat nilai 0–6
4.6 Validitas dan Reliabilitas 4.6.1 Uji Validitas
Sebuah instrumen diakatakan valid, apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Dengan kata lain secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah instrument
dianggap valid jika instrument itu benar-benar dapat dijadikan sebagai alat ukur
untuk mengukur apa yang akan diukur (Setiadi, 2007). Uji Validitas di lakukan
secara konten validity kepada ahlinya yaitu dosen keperawatan komunitas. Yaitu
Bapak Ismayadi,S,Kep,Ns,M,Kes,CWCCA CHtN. Uji validitas di lakukan
dengan menggunakan Conten Validity Indeks sehingga di peroleh nilai indeks
(CVI). Dikatakan Valit jika CVI >0,75 (Notoadmodjo, 2010). Hasil validitas pada
4.6.2 Uji Reliabilitas
Untuk mengetahui kepercayaan (reliabilitas) instrumen akan dilakukan uji reabilitas instrumen sehingga dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar
derajat atau kemampuan alat ukur untuk mengukur secara konsisten sasaran yang
akan diukur (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian dilakukan uji realibilitas pada
10 responden dengan 20 item pertanyaan yang dilakukan pada bulan Oktober di
Simpang Empat. Uji realibilitas ini menggunakan KR-21 karena memiliki
instrumen dengan jumlah pertanyaan genap. Adapun hasil uji realibilitas yang
didapat dari hasil pengetesan pada 10 responden dengan menggunakan KR-21
yaitu menunjukkan hasil 0,73 dinyatakan realiabel.
Menurut Arikunto (2010), suatu instrumen dikatakan realiabel jika
mempunyai nilai alpha 0,5 atau lebih.
4.7 Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif ini dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi
pendidikan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
2. Mengirimkan permohonan izin yang diperoleh ke tempat penelitian
(Desa Simpang Empat Kabupaten Asahan).
3. Setelah mendapat izin dari Desa Simpang Empat Kabupaten Asahan,
4. Menjelaskan kepada calon responden tentang prosedur, manfaat
penelitian dan cara pengisian kuesionar.
5. Peneliti meminta kesediaan responden untuk mengikuti penelitian.
6. Setelah mendapat persetujuan responden, pengumpulan data dimulai.
7. Peneliti menganalisa data
4.8 Analisa Data
Setelah semua data terkumpul maka peneliti mengadakan analisa data
melalui beberapa tahap yang dimulai dengan edinting yaitu untuk memeriksa kelengkapan indentitas dan data responden serta memastikan semua lembar
kuesioner telah terisi, dilanjutkan dengan memberikan kode pada setiap kuesioner
untuk memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi data, kemudian peneliti
memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau data base computer, kemudian memuat distribusi frekuensi data sederhana, setelah itu peneliti melakukan tehnik analisis, yang dilakukan secara diskriptif dengan melihat persentase data yang telah terkumpul dalam tabel distribusi frekuensi.
Analisa data dilakukan dengan membahas hasil penelitian dengan menggunkan
BAB 5