• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Tinjauan Umum Perbankan Syariah

III. METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran, secara sistematis, metodologis, dan konsisten. Sistematis artinya menggunakan sistem tertentu, metodologis artinya menggunakan metode atau cara tertentu dan konsisten berarti tidak ada hal yang bertentangan dalam kerangka tertentu penelitian ini sangat diperlukan untuk memperoleh data yang akurat sehingga dapat menjawab permasalahan sesuai dengan fakta atau data yang ada dan dapat mempertanggung jawabkan kebenarannya.49

A.Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah normatif karena mengkaji pelaksanaan atau implementasi ketentuan hukum positif (perundang-undangan) dan kontrak secara faktual pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.50 Sehingga penelitian ini dapat menghasilkan bagaimana pengaturan dan pengawasan OJK terhadap Bank Syariah Mandiri.

49

Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2004), hlm. 2.

50

B.Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe deskriptif, yaitu penelitian yang bersifat pemaparan dan bertujuan untuk memperoleh gambaran (deskripsi) lengkap tentang keadaan hukum yang berlaku di tempat tertentu dan pada saat tertentu, atau mengenai gejala yuridis yang ada, atau peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam mayarakat.51 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi secara jelas, rinci dalam pengaturan dan pengawasan OJK terhadap manajemen operasional Bank Syariah Mandiri.

C.Pendekatan Masalah

Pendekatan masalah merupakan proses pemecahan atau penyelesaian masalah melalui tahap-tahap yang telah ditentukan, sehingga mencapai tujuan penelitian. Pendekatan masalah yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat normatif yang menggunakan data sekunder yang berasal dari buku-buku hukum yang dalam ruang lingkup hukum perbankan. Selain menggunakan data dari buku-buku, penelitian ini menggunakan pendekatan normatif analitis subtansi hukum (approach of legal

content analysis). Substansi hukum dalam hal ini substansi pengaturan dan

pengawasan OJK terhadap manajemen operasional Bank Syariah Mandiri.

D.Data dan Sumber Data

Data yang di perlukan dalam penelitian hukum normatif adalah data sekunder. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan studi pustaka yang meliputi perundang-

51

undangan, yurisprudensi, buku literatur hukum atau bahan hukum tertulis lainnya. Data sekunder terdiri dari:

a. Bahan hukum primer

Bahan yang bersumber dari ketentuan perundang-undangan dan dokumen hukum. Bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari:

1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan

2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia

3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah 4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan

5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 08/POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

6. Booklet Perbankan Indonesia, Edisi 1, Maret 2014, “Otoritas Jasa Keuangan”.

b. Bahan hukum sekunder

Bahan-bahan yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer. Bahan hukum sekunder yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari bahan-bahan kepustakaan berupa buku-buku ilmu hukum, bahan kuliah, jurnal hukum, maupun literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian atau masalah yang dibahas.

c. Bahan Hukum Tersier

Bahan hukum tersier atau bahan hukum penunjang, yaitu bahan-bahan yang memberi petunjuk-petunjuk maupun penjelasan-penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, misalnya dari bahan media internet dan sebagainya.

E.Pengumpulan Data

Data yang telah terkumpul, diolah melalui cara pengolahan data dengan tahapan- tahapan sebagai berikut:

1. Studi Pustaka, dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan cara membaca, menelaah dan mengutip peraturan perundang-undangan, buku-buku, dan literatur yang berkaitan dengan masalah wewenang OJK dalam pengaturan dan pengawasan terhadap manajemen operasional Bank Syariah Mandiri.

2. Wawancara dilakukan sebagai pendukung data sekunder, maka peneliti melakukan wawancara dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Lampung dan pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bandar Lampung. Wawancara tersebut menggunakan teknik wawancara dengan bertatap muka langsung dan menggunakan catatan-catatan yang berisi beberapa pertanyaan yang nantinya akan dikembangkan saat wawancara berlangsung.

F. Pengelolahan Data

Tahap-tahap pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi

Identifikasi data adalah mencari dan menetapkan data yang berhubungan dengan proses dan segala isi pengaturan dan pengawasan yang dilakukan OJK terhadap Bank Syariah Mandiri. Serta mengidentifikasi segala literatur yang berhubungan dengan penelitian ini.

2. Pemeriksaan data (editing)

Editing merupakan proses meneliti kembali data yang diperoleh dari berbagai kepustakaan yang ada, menelaah isi pengaturan dan pengawasan yang dilakukan OJK kepada Bank Syariah Mandiri. Hal tersebut sangat perlu untuk mengetahui apakah data yang telah kita miliki sudah cukup dan dapat dilakukan untuk proses selanjutnya. Dari data yang diperoleh kemudian disesuaikan dengan permasalahan yang ada dalam penulisan ini, editing dilakukan pada data yang sudah terkumpul serta diseleksi terlebih dahulu dan diambil data yang diperlukan.

3. Penyusunan/Sistematisasi Data (constructing/systematizing)

Sistematisasi data yaitu penyusunan data secara teratur sehingga dalam data tersebut dapat dianalisa menurut susunan yang benar dan tepat. Sehingga tidak ada data yang dibutuhkan terlewatkan dan terbuang begitu saja.

4. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan yaitu langkah selanjutnya setelah data tersusun secara sistematis, kemudian dilanjutkan dengan penarikan suatu kesimpulan yang bersifat umum dari data yang bersifat khusus.

G.Analisis Data

Bahan hukum (data) hasil pengolahan tersebut dianalisis secara kualitatif kemudian dilakukan pembahasan dengan cara menguraikan data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur, logis dan efektif sehingga memudahkan interpretasi data dan pemahaman hasil analisis guna menjawab permasalahan yang ada dalam perumusan masalah kemudian ditarik kesimpulan-kesimpulan.

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Wewenang OJK dalam ketentuan Pasal 8 UU OJK terhadap bank syariah

dikaitkan dengan UU Perbankan syariah, tidak menggunakan unsur bunga (riba), spekulasi (maisir) dan ketidakjelasan atau ketidakpastian (gharar), mengacu pada prinsip-prinsip syariah.

2. Pengawasan yang dilakukan OJK untuk menentukan status atau tindaklanjut bank terdiri dari:

a. Pengawasan normal dilakukan terhadap bank yang memenuhi criteria tidak memiliki potensi atau tidak membahayakan kelangsungan usahanya.

b. Pengawasan intensif dan khusus, dilakukan berdasarkan ketentuan Pasal 9 UU OJK. Pengawasan tersebut saling berkaitan dengan subsektor lain seperti BI untuk menentukan apakah bank tersebut masih bias dilakukan pembinaan atau akan memberikan dampak yang buruk bagi tingkat kesehatan bank, maka OJK berhak melikuidasi bank tersebut.

B.Saran

Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Sebaiknya, lembaga OJK melaksanakan tugasnya terhadap bank syariah harus

lebih meningkat di bidang pengawasan dilihat dari segi pengaturan dan program- program. Pengawasan pada perbankan syariah yang dilakukan oleh OJK sekarang dengan BI sebelum adanya OJK harus jelas pemisahan wewenangnya agar tidak terjadi konflik mengenai wewenang sebagai lembaga otoritas, karena OJK merupakan lembaga otoritas keuangan yang independen.

2. Sebaiknya, pengawasan pada bank syariah yang dilakukan oleh OJK harus lebih baik dari pada pengawasan yang dilakukan oleh BI, karena pengawasan bank syariah yang dilakukan BI sebelumnya sudah menetapkan langkah-langkah tindak lanjut yang diperlukan, oleh karena itu OJK, harus melakukan pemeriksaan yang akuntabel dimaksudkan untuk meyakinkan kebenaran data dan dokumen yang dilaporkan bank kepada OJK, menggali lebih lanjut mengenai informasi atau permasalahan yang dihadapi bank, melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan

action program, serta untuk tujuan-tujuan lainnya dalam rangka pengawasan bank

secara dini. serta OJK sudah seharusnya membuat kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk pelaksanaan pengawasan yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku/Literatur

Basir, Sofyan, 2013, Commercial Bank Management dari Teori Ke Praktik, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Gazali, Djoni S. dan Rahmadi Usman, 2012, Hukum Perbankan, Sinar Grafika, Jakarta

Hermansyah, 2011, Edisi Revisi Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Kencana Prenada Media Gorup, Jakarta

Imaniyati, Neni Sri, 2010, Pengantar Hukum Perbankan Indonesia, PT. Refika Aditama, Bandung

Kasmir, 2012, Dasar-Dasar Perbankan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Kusumaningtuti, 2009, Peran Hukum dalam Menyelesaikan Krisis Perbankan di

Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Muhammad, Abdulkadir, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung

Perwataatmadja, Karnaen dan Muhammad Syafi’I Antonio, 1992, Apa dan

Bagaimana Bank Islam, Dana Bhakti Wakaf, Yogyakarta

Rahmadi, Usman, 2012, Aspek Hukum Perbankan Syariah, Sinar Grafika, Jakarta Sumitro, Warkom, 1996, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait

(BMUI dan Takaful) di Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Sutedi, Adrian, 2014, Aspek Hukum Otoritas Jasa Keuangan, Raih Asa Sukses, Jakarta

Zainuddin, Ali, 2010, Hukum Perbankan Syariah, Sinar Grafika, Jakarta B. Peraturan Perundang-Undangan

Booklet Perbankan Indonesia, Maret 2014

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 08/POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia

C.Jurnal

Handayani, Desi, 2015, Jurnal Maksimalisasi Wewenang Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Pengawasan Manajemen Operasional Perbankan Dalam Mengatasi Prilaku Bank Tidak Sehat

Indrawati, Fransiska Ari, 2012, Mencermati Celah Independensi OJK Dalam

Undang-Undang OJK, Buletin Hukum Perbankan

D. Internet

PT. Bank Syariah Mandiri Tbk, 2015, “Profil Syariah Mandiri”, http://www.syariahmandiri.co.id/2013/04/karir/ [07/08/2015]

Dokumen terkait