• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adapun metode penelitian yang penulis gunakan,

sepenuhnya merujuk pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah;

Makalah, Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang diterbitkan oleh UIN

Waw ‘At af Ayat-ayat Birr Al-Wālidain Implikasi Keisti-mewaan Fungsi Makna

Alauddin Makassar, tahun 2009. Dalam buku tersebut disebutkan empat metode yang dipergunakan dalam tahap-tahap penelitian

yang meliputi: jenis, pendekatan, pengumpulan data, dan

pengolahan/analisis data.52 Berikut ini, dikemukakan cara kerja metode penelitian tersebut dan dijadikan sebagai bahan acuan dalam penelitian disertasi ini.

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian terdiri atas beberapa jenis, misalnya: studi historis (dirasat tarikhiyyah), studi kasus, eksploratif, deskriptif, eksplanatif, studi muqaranah (studi kasus perbandingan); ….53Cara metode pertama, menelusuri dan merekonstruksi jejak sejarah obyek pembahasan. Sedangkan metode terakhir, membandingkan dua obyek atau lebih dengan menunjukkan persamaan dan perbedaan disertai argumentasi.

Dalam disertasi ini, penulis melaksanakan penelitian dengan menggunakan metode eksploratif, deskriptif, dan perbandingan (muqaranah). Dalam hal ini, penulis menampilkan satu ayat birr al-wālidain yang di dalamnya terdapat waw ‘at af lalu mengamati dan menganalisis fungsi dan makna waw ‘at af tersebut kemudian membandingkannya di ayat lain yang juga membicarakan tentang

birr al-wālidain, dan atau beberapa tema lain sehingga diketahui

52A. Qadir Gassing dan Wahyuddin Halim, (ed)., Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah; Makalah, Skripsi, Tesis, dan Disertasi, edisi ketiga (Makassar: IAIN Alauddin,

2009), h. 11. 53

maksud, dan tujuan penggunaan waw ‘at af pada setiap ayat yang ditemukan.

Selanjutnya, ayat-ayat tentang birr al-wālidain yang

menggunakan waw ‘at af diklasifikasi berdasarkan priodisasi

turunnya: Makkiyah atau Madaniyah, untuk diketahui persepsi perbedaan makna interpretasi yang ada di dalamya. Hal ini dilakukan karena penelitian ini juga bersifat tematik.

2. Metode Pendekatan

Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ilmu tafsir yang berfokus pada cara kerja metode tafsir tematik, yakni, menghimpun ayat-ayat Alquran yang bertemakan birr al-wālidain yang di dalamnya terdapat waw ‘at af, kemudian disusun secara kronologis selama memungkinkan dengan memperhatikan sebab turunnya, menjelasknnya, mengaitkannya, dengan surah tempat ia berada, menyimpulkannya dan menyusun kesimpulan tersebut ke dalam kerangka pembahasan sehingga tampak dalam segala aspeknya dan menilainya dengan kriteria pengetahuan yang sahih.54 Metode ini dimaksudkan untuk mendapatkan fungsi dan makna waw ‘at af pada penafsiran ayat-ayat birr al-wālidain; dan tentu saja teknik interpretasi yang digunakan adalah berdasarkan

54Lebih lanjut tentang cara kerja tafsir tematik lihat Abu al-Hayy al-Farmawiy,

op. cit., h. 52. Lihat juga Abd. Muin Salim, Metodologi tafsir; Sebuah Rekonstruksi, loc. cit. Selengkapnya lihat juga Abd. Muin Salim, et. al, Model-model Tafsir dalam Alquran dan Penerapannya (Makassar: Pusat Penelitian IAIN Alauddin, 2000), h. 6-7.

linguistik55dan sosio-historis sehingga ditemukan arti spesifik yang terkandung pada waw ‘at af dalam ayat tersebut.

3. Metode Pengumpulan Data

Disertasi ini menggunakan data kepustakaan. Karenanya, metode yang digunakan adalah library research, yakni menelaah literatur dan referensi yang terkait dengan pembahasan, baik yang berbahasa asing maupun yang berbahasa Indonesia. Sebagai literatur utamanya adalah sebagaimana yang telah disebutkan dalam kajian pustaka sebelumnya.

Untuk sumber data berupa ayat-ayat tentang birr al-wālidain

digunakan al-Mu’jam al-Mufahras li Alfāz Alquran karya

Muhammad Fu’ad Abd. al-Baqy. Data ayat dan terjemahannya,

sepenuhnya merujuk pada al-Quran al-Karīm wa Tafsīruh Alquran dan Terjemahnya yang diterbitkan oleh PT. Karya Toha Putra Semarang dan dicetak oleh Lembaga Percetakan Alquran (LPQ) Kemenag RI tahun 2009. Selanjutnya hadis-hadis yang dikutip hanya ditulis matannya dengan merujuk pada al-kutub al- tis'ah.

Setelah data itu terkumpul, penulis mengutipnya dengan menggunakan dua cara, yakni metode kutipan langsung dan metode kutipan tidak langsung. Kutipan langsung, yaitu mengutip pendapat dengan mengutip secara langsung dari buku-buku kata demi kata,

55 Kaedah kebahasaan meliputi: semantik etimologis yang membahas aspek arti dari struktur huruf dasar bahasa Arab, semantik morfologis dan semantik leksikal yang masing-masing makna yang diperoleh berdasarkan bentuk tas rīf lagal dan dari kamus bahasa. Demikian

pula semantik sintaksis (gramatikal) dan semantik retorikal masing-masing adalah makna yang dipahami berdasarkan penggunaan kaedah ilmu nahwu dan ilmu balagah. Ibid., h. 34.

kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli yang ada dalam sumber tersebut. Di akhir kutipan, diberikan fotnoote (catatan kaki). Sedangkan kutipan tidak langsung, yaitu penulis mengutip ide dari buku/karangan kemudian menuangkannya dalam redaksi penulis tanpa terikat pada redaksi yang ada dalam sumber tersebut. Dalam kutipan tidak langsung ini, terdiri atas dua macam, yaitu ulasan dan ikhtisar. Ulasan, yaitu menanggapi kata atau pendapat yang diambil dari buku-buku yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Sedangkan ikhtisar, yaitu menanggapi pendapat atau data-data dalam buku-buku dengan cara menyimpulkan dan meringkas dari suatu pendapat-pendapat yang diperoleh.

4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah terkumpul, baik terambil dari sumber primer maupun dari sumber sekunder dipilah-pilah, dikelompokkan, lalu dirumuskan, dianalisis, kemudian diadakan perbandingan dengan berbagai pendapat pakar bahasa bila berkaitan dengan bahasan waw ‘at af. Sementara, bila berkaitan dengan ayat-ayat mengenai birr

al-wālidain yang di dalam terdapat waw ‘at af maka ditelusuri makna dan fungsinya.

Sesuai dengan pembahasan pokok dalam disertasi ini, diusahakan semaksimal mungkin mencari, menelusuri, dan menentukan ayat-ayat yang berbicara soal birr al-wālidain, lalu menganalisa makna dan fungsi waw ‘at af yang ada di dalam ayat-ayat tersebut.

5. Teknik Interpretasi Data

Penelitian ini tertuju kepada fungsi dan makna waw ‘at af pada penafsiran ayat-ayat birr al-wālidain, maka teknik interpretasi yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

a. Interpretasi linguistik, yakni teknik yang menggunakan kaedah kebahasaan.56Teknik ini mencakup interpretasi dalam bidang-bidang: semantik etimologis57, semantik morfologis, semantik leksikal, dan semantik retorikal.

b. Interpretasi sosio-historis, yakni teknik berupa penilaian dan

atau perbandingan antara makna-makna dengan

memperhatikan informasi/riwayat mengenai kondisi sosial politik dan kultural bangsa Arab pada saat ayat turunnya Alquran. Dengan ungkapan lain, ayat difafsirkan dengan menggunakan sebab turunnya.58

c. Interpretasi logis, yakni teknik yang menggunakan perinsip-perinsip logika dalam memahami kandungan Alquran dengan mengambil kesimpulan yang diperoleh dengan cara berfikir logis secara deduktif atau induktif.59

d. Iterpretasi ganda, yakni teknik dengan menggunakan dua atau lebih teknik interpretasi terhadap satu obyek. Teknik ini

56Abd. Muis Salim, Metodologi Tafsir, op.cit.,h, 33.

57Semantik etimologis membahas aspek arti dari struktur huruf dasar bahasa Arab. Sedangkan semantik morfologis dan semantik leksikal adalah masing-masing makna yang diperoleh berdasarkan bentuk tas rīf lagal dan dari kamus bahasa. Demikian pula semantik

sintaksis (gramatikal) dan semantik retorikal masing-masing adalah makna yang dipahami berdasarkan penggunaan kaedah ilmu nahwu dan ilmu balagah. Ibid., h. 34.

58Ibid, h. 35.

59

dipergunakan dengan tujuan pengayaan dan sebagai kontrol dan verifikasi terhadap hasil interpretasi serta koreksi internal atau koreksi diri-sendiri60.

Dokumen terkait