• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pengkajian

Dalam dokumen UNIVERSITAS INDONESIA (Halaman 118-125)

PROGRAM PROFESI APOTEKER DEPOK

DAFTAR ACUAN

3.2. Metode Pengkajian

Metode yang digunakan dalam mengkaji program pelatihan CPOB di PT. SOHO Industri Pharmasi adalah melalui penelusuran literatur (studi pustaka).

Perusahaan Industri Farmasi harus memiliki sumber daya manusia atau personil yang kompeten dalam setiap bidangnya agar produk yang dihasilkan dapat dijamin kualitasnya. Sumber daya manusia dalam Industri Farmasi sangat penting dalam pembentukan dan penerapan sistem pemastian mutu yang memuaskan serta pembuatan obat yang baik. Oleh sebab itu Industri Farmasi bertanggung jawab untuk menyediakan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan tugas yang akan dilaksanakannya. Tiap personil hendaklah memahami prinsip CPOB dan memperoleh pelatihan awal dan berkesinambungan. Dalam mewujudkan penyediaan personil yang kompeten tersebut maka setiap Industri Farmasi melakukan program pelatihan CPOB baik untuk karyawan baru maupun untuk karyawan yang sudah bekerja di perusahaan tersebut.

PT. SOHO Industri Pharmasi untuk menjamin proses pembuatan obat sesuai dengan prinsip CPOB menerapkan program pelatihan CPOB untuk seluruh karyawan PT. SOHO Industri Pharmasi. Program pelatihan CPOB PT. SOHO Industri Pharmasi bertujuan untuk memastikan bahwa setiap orang yang berada di lingkungan Manufacturing SOHO Group memahami tugas dan tanggung jawabnya serta memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Pelaksanaan pelatihan CPOB dilaksanakan secara terjadwal dan berkala. Pelaksanaan berkala ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi karyawan seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang ada dan kemugkinan adanya perubahan-perubahan yang terjadi di PT. SOHO Industri Pharmasi.

Setiap awal tahun, PT. SOHO Industri Pharmasi melakukan analisis kebutuhan pelatihan CPOB, analisis tersebut disajikan dalam formulir “Matriks Analisis Kebutuhan Pelatihan” yang disusun oleh masing-masing kepala departemen, kemudian dikompilasi dan diberikan persetujuan akhir oleh Quality

Operation Division.

umum pelatihan yang diberikan adalah pelatihan induksi, pelatihan CPOB Umum, dan Pelatihan CPOB Khusus.

Pelatihan Induksi merupakan pelatihan yang akan diberikan kepada karyawan yang baru pertama memasuki area PT. SOHO Industri Pharmasi. Pelatihan induksi ini penting untuk karyawan baru, terlepas dari apakah mereka berpengalaman atau tidak karena ketika karyawan baru datang ke PT. SOHO Industri Pharmasi mereka harus mengetahui lebih banyak tentang perusahaan dan mengintegrasikan dirinya ke dalam tim baru. Contoh pelatihan induksi di PT. SOHO Industri Pharmasi adalah informasi perusahaan, prosedur keselamatan dan tanggap darurat.

Pelatihan selanjutnya adalah pelatihan CPOB Umum yang merupakan pemberian pelatihan mengenai pelatihan-pelatihan dasar CPOB. Pelatihan CPOB Umum yang wajib didapatkan oleh karyawan baru selambat-lambatnya dua minggu setelah karyawan bekerja di PT. SOHO Industri Pharmasi yaitu minimal tiga Standard Operating Procedures (SOP) perusahaan. SOP tersebut adalah SOP Cara Pencatatan yang Baik, SOP Higiene Perorangan, dan SOP Program Pelatihan CPOB di Area Manufacturing. Penyusunan rencana pelatihan CPOB umum dilakukan pada awal tahun oleh Quality Operation Division Head berdasarkan analisis keadaan yang sedang berjalan ataupun dari ketentuan/aturan baru dari badan regulasi lokal atau internasional dan hasil evaluasi sebelumnya, penyusunan rencana pelatihan CPOB umum ini dicatat pada “Program Pelatihan CPOB Umum PT. SOHO Industri Pharmasi”.

Pelatihan CPOB Khusus yaitu pelatihan CPOB dengan topik khusus, terbatas untuk bagian atau departemen tertentu sesuai kebutuhan jabatannya. Contoh pelatihan khusus di PT. SOHO Industri Pharmasi adalah pemeriksaan stabilitas produk dan pengoperasian mesin cetak tablet.

Pada pelatihan yang dilakukan PT. SOHO Industri Pharmasi, baik pelatihan induksi, pelatihan CPOB umum, dan pelatihan CPOB khusus digunakan 5 metode yang dikategorikan berdasarkan tingkat pemahaman yaitu awareness, read only,

read only and in-depth assesment, skill, dan knowledge and skill. Awareness

diharapkan mengetahui bahwa prosedur tersebut ada atau tidak ada di PT. SOHO Industri Pharmasi. Untuk pelatihan read only, karyawan hanya diberikan materi berupa print out dan dianggap karyawan langsung mengerti dengan membacanya sehingga pada metode ini tidak dilakukan sistem penilaian, contoh metode read

only yang diterapkan PT. SOHO Industri Pharmasi adalah quality manual dan visi

misi perusahaan. Read only and in-depth assesment merupakan pelatihan yang lebih mendalam dan dilakukan penilaian melalui uji lisan ataupun tulisan, materi yang perlu diberikan pada pelatihan ini diantaranya mengenai tindakan perbaikan dan pencegahan serta kontrol perubahan. Untuk pelatihan skill yaitu pelatihan terhadap keterampilan karyawan seperti pelatihan mengenai penggunaan mesin ataupun alat-alat yang berada di PT. SOHO Industri Pharmasi, sedangkan untuk pelatihan knowledge and skill merupakan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Efektivitas metode knowledge and skill di uji melalui kombinasi tes lisan atau tulisan dan pengamatan kinerja peserta pelatihan.

Setelah pelatihan diberikan kepada karyawan dilakukan penilaian untuk mengetahui keberhasilan pelatihan yang diberikan tersebut. Sistem penilaian hanya dilakukan untuk metode Read only and in-depth assesment dan knowledge

and skill. Penilaian dilakukan melalui sistem huruf dengan nilai dari A sampai E

dan sistem angka dengan nilai dari 0 sampai 100. PT. SOHO Industri Pharmasi memiliki syarat kelulusan minimal adalah nilai B atau 70. Apabila peserta gagal dalam ujian, atasan langsung dari karyawan yang bersangkutan memberikan uji ulang. Kesempatan uji ulang hanya diberikan dua kali dalam waktu pengujian maksimal 1 bulan setelah pelatihan pertama sehingga terdapat tiga nilai yaitu nilai tes awal, uji ulang pertama, dan uji ulang kedua.

Untuk penilaian kompetensi, setiap karyawan memiliki formulir program pelatihan CPOB perorangan yang telah diberikan pada saat yang bersangkutan diterima sebagai karyawan PT. SOHO Industri Pharmasi. Penilaian kompetensi tersebut dibagi menjadi 4 level, yaitu :

a. Level A : karyawan belum mendapatkan pelatihan. b. Level B : karyawan sudah memperoleh pelatihan.

d. Level D : karyawan sudah bisa menjadi Subject Master Expert (SME). SME merupakan karyawan yang sudah memiliki pengetahuan serta keahlian tertentu dan memiliki otorisasi untuk melatih.

Pada level A dan B tersebut, formulir penilaian kompetensi diisi oleh karyawan segera setelah pelatihan diberikan. Sedangkan untuk level C dan D diisi oleh atasan langsung dan penilaian kompetensi tersebut diberikan secara periodik. Formulir Program Pelatihan CPOB Perorangan bersifat individu, dipakai berkelanjutan selama karyawan bekerja di PT. SOHO Industri Pharmasi dan

disimpan selama enam tahun setelah karyawan tersebut sudah tidak bekerja di PT. SOHO Industri Pharmasi.

Pelatihan CPOB Eksternal juga diberikan oleh PT. SOHO Industri Pharmasi, pelatihan ini diberikan oleh pihak dari luar yang sudah memiliki kompetensi di bidang pelatihan CPOB. Pelatihan CPOB eksternal yang diikuti karyawan, wajib dilaporkan menggunakan Laporan Seminar/Pelatihan Eksternal dan diserahkan kepada Training Division selambat-lambatnya dua minggu sejak pelatihan dilaksanakan

5.1. Kesimpulan

Pelatihan CPOB yang dilakukan oleh PT. SOHO Industri Pharmasi terdiri dari pelatihan induksi, pelatihan CPOB Umum, dan pelatihan CPOB Khusus, dengan metode yang diterapkan adalah awarness, read only, read only and in-depth

assesment, skill, dan knowledge and skill. Pelatihan CPOB berfungsi dalam

meningkatkan pemahaman karyawan akan tugas dan tanggungjawabnya sehingga dihasilkan produk-produk PT. SOHO Industri Pharmasi yang memenuhi persyaratan khasiat, keamanan, dan mutu.

5.2. Saran

5.2.1. Melakukan penugasan kelompok dengan memberikan studi kasus yang berbasis materi pelatihan yang disampaikan.

5.2.2. Penyajian sisipan peragaan berupa gambar atau video pada saat trainer memberikan materi.

Fuad, N, dan Gofur Ahmad. (2009). Integrated Human Resources Development. Jakarta : PT. Gramedia

Notoatmodjo, S. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Rineka Cipta

PIC/S. (2009). Guide to Good Manufacturing Practice for Medicinal Products

Part I. Geneva : Pharmaceutical Inspection Convention.

PT. SOHO Industri Farmasi. (2012). Program Pelatihan CPOB di Lingkup

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

DI APOTEK SAFA JL. BUKIT DURI TANJAKAN NO.68,

Dalam dokumen UNIVERSITAS INDONESIA (Halaman 118-125)