• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Secara ringkas metode pengumpulan, pengolahan dan analisis data berdasarkan masing-masing tujuan penelitian disajikan pada Tabel 4.

51

Tabel 4. Tujuan penelitian, metode pengumpulan data, variabel yang diukur, pengolahan dan analisis data, serta keluaran yang dihasilkan.

Tujuan Penelitian Metode

Pengumpulan Data

Variabel yang Diukur

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Hsl

Pola pergerakan dan aktivitas harimau sumatera yang translokasi

1. Mengumpulkan data posisi yang diambil melalui kalung GPS pada 4 harimau translokasi (JD- 1, JD-3, JD-5 dan BD-1) 2. Mengumpulkan

data waktu aktif yang diambil oleh kalung GPS pada 2 harimau jantan (JD-1 dan JD-5) 1. Rata-rata jarak tempuh harian jantan dan betina 2. Rata-rata jarak

pergerakan siang dan malam hari 3. Jarak tempuh

maksimum per hari 4. Waktu paling aktif

harimau dalam periode waktu 24 jam

1. Seluruh data koordinat posisi masing-masing harimau dari kalung GPS di-upload dalam bentuk file database ke ArcGIS 9.3

2. Mengukur rata-rata jarak dengan bantuan ArcGIS 9.3 3. Uji Mann-Whitney untuk

membedakan jarak tempuh harian jantan dan betina, uji Wilcoxon untuk membedakan jarak pergerakan siang dan malam

4. Data aktivitas setiap harimau dikelompokkan kedalam interval waktu setiap 4 jam, diuji dengan Chi-square dan Neu untuk menentukan waktu paling aktif harimau

P o la P en g g u n aa n Ru an g Waktu yang dibutuhkan dalam membangun serta ukuran home range

harimau sumatera translokasi di tempat hidupnya yang baru, serta menguji hubungan antara pembentukan dan ukuran daerah jelajah dengan kelimpahan harimau lokal dan hewan mangsa

1. Mengumpulkan data posisi yang diambil kalung GPS pada 5 harimau translokasi (JD- 1, JD-2, JD-3, JD-5 dan BD-1) 2. Mengumpulkan data survey transek sign dari seluruh lokasi translokasi 1. Kumulatif luas daerah jelajah masing-masing harimau setiap minggu

2. Luas daerah jelajah masing-masing harimau selama pengamatan

3. Kelimpahan relatif harimau lokal dan hewan mangsa utama

1. Seluruh data posisi masing- masing harimau dari kalung GPS di-upload dalam bentuk

file database ke ArcGIS 9.3 2. Analisis metode MCP

(Minimum Convex Polygon) dan Fixed Kernel (FK) 3. Uji korelasi Spearman untuk

menentukan faktor yang mempengaruhi lamanya waktu membangun dan ukuran daerah jelajah harimau

Menentukan preferensi terhadap tipe tutupan vegetasi oleh harimau sumatera yang ditranslokasikan di tempat hidupnya yang baru 1. Mendapatkan peta tutupan lahan MODIS 2010 untuk semua lokasi translokasi harimau 2. Mengumpulkan data posisi kalung GPS dari 5 harimau translokasi translokasi (JD- 1, JD-2, JD-3, JD-5 dan BD-1) 1.Ketersediaan setiap tipe habitat di dalam wilayah studi dan di dalam daerah jelajah 2.Tipe tutupan vegetasi yang digunakan sebagai habitat harimau translokasi di tempat hidupnya yang baru 3.Penggunaan habitat pada siang dan malam hari oleh masing-masing harimau translokasi

1. Menapis data posisi untuk mendapatkan data dengan akurasi tinggi (3D)

2. Meng-overlay koordinat posisi setiap harimau dengan tipe tutupan vegetasi MODIS

3. Menghitung frekuensi kehadiran harimau translokasi pada setiap tipe tutupan vegetasi

4. Uji Chi-square dan Neu untuk melihat preferensi harimau terhadap habitat tertentu

5. Uji Wilcoxon untuk melihat beda penggunaan habitat siang dan malam hari

52 Tabel 4. Lanjutan Tujuan Penelitian Metode Pengumpulan Data

Variabel yang Diukur Metode Pengolahan dan Analisis

Data Hsl Karakteristik habitat yang digunakan oleh harimau translokasi, terutama untuk mengetahui komponen habitat yang paling menentukan harimau translokasi dalam menggunakan ruangnya (kasus Ulu Masen) 1. Mendapatkan peta- peta citra Landsat 5TM, peta DEM, peta kawasan dan RBI

2. Observasi lapang menggunakan metode transek sign

untuk mencatat semua pertemuan langsung dan tanda- tanda keberadaan harimau lokal dan hewan mangsa 3. Mengumpulkan

seluruh data koordinat posisi yang diambil oleh kalung GPS yang dipasang pada harimau BD-1 di Ulu Masen

1. Variabel terikat: titik posisi harimau translokasi yang diambil oleh kalung GPS harimau BD-1 2. Variabel bebas/

faktor ekologis: elevasi,

kelerengan/slope, jarak dari sungai, jarak dari pemukiman, jarak dari jalan, jarak dari tepi hutan, dan NDVI 3. Mencari variabel-

variabel ekologis yang paling mempengaruhi kehadiran harimau

1. Upload 50% data posisi ke ArcGIS.

2. Membuat peta tutupan hutan-non hutan dan tutupan lahan/vegetasi dari Landsat 5TM menggunakan Erdas Imagine 9.1.

3. Membuat peta NDVI

4. Peta tutupan vegetasi dan tutupan hutan yang telah ada di-overlay

dengan peta topografi, DEM, RBI dan file database koordinat posisi harimau dari kalung GPS 5. Mencari nilai-nilai variabel bebas

untuk setiap titik data posisi pada ArcGIS 9.3, ArcView 3.3 dan Erdas Imagine 9.1

6. Melakukan uji Chi-square dan Neu untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempengaruhi kehadiran harimau pada suatu tempat 7. Uji VIF untuk menentukan

multikolinearitas masing-masing variabel bebas

8. Analisis regresi logistik digunakan untuk menentukan persamaan regresi dan peluang penggunaan areal. M o d el d an P eta Ke se su aian Ha b it at Membuat model kesesuaian habitat bagi harimau translokasi (kasus Ulu Masen). 1. Mengumpulkan seluruh data posisi harimau BD-1 di Ulu Masen yang yang memiliki akurasi tinggi 2. 50% data untuk membuat model, 50% lainnya untuk validasi 1. Elevasi, kelerengan/ slope, jarak dari sungai, jarak dari pemukiman, jarak dari jalan, jarak dari tepi hutan, dan NDVI

1. Analisis spasial dengan raster calculator pada ArcGIS 9.3 2. Overlay dengan pembobotan 3. Uji kelayakan dan validasi model 4. Uji akurasi model

5. Ekstrapolasi model Menyusun atau merumuskan kriteria kawasan yang sesuai untuk dijadikan lokasi translokasi harimau di masa depan (kasus Ulu Masen). 1. Menggunakan data hasil survey lapang dan studi literatur 2. Peta batas kawasan

hutan Ulu Masen 3. Citra Landsat 5TM

untuk semua kawasan hutan Ulu Masen

4. Mengumpulkan data hasil transek

sign harimau lokal dan hewan mangsa utama

1. Peta kesesuaian habitat harimau translokasi 2. Peta kelimpahan

relatif harimau lokal dan hewan mangsa di kawasan hutan Ulu Masen

1. Membuat peta distribusi kelimpahan relatif harimau lokal dan hewan mangsa utama 2. Overlay peta kesesuaian habitat

dengan peta kelimpahan relatif harimau lokal dan hewan mangsa 3. Akan disajikan dalam bentuk

peta habitat/kawasan yang sesuai untuk lokasi translokasi harimau

P eta l o k asi t ra n slo k asi

53

4.5.1 Analisis Penggunaan Ruang

4.5.1.1 Analisis Pergerakan dan Pola Aktivitas Harimau A. Pergerakan

Untuk mendapatkan informasi rata-rata jarak pergerakan dan pola pergerakan, data yang berhasil dikumpulkan melalui kalung GPS yang dipasangkan pada harimau JD-1, JD-3, JD-5 dan BD-1 yang berupa file excell di-upload ke dalam ArcGIS 9.3 untuk dijadikan file shp. Hanya data yang lengkap saja (data dengan pengamatan hari penuh selama 24 jam setiap harinya) yang digunakan dalam penghitungan rata-rata jarak pergerakan. Selanjutnya dengan ekstensi X-tool pada ArcGIS 9.3 (ESRI, Redland, California) dilakukan pengukuran jarak antar point (data posisi) yang terkumpul setiap hari. Prosedur yang sama dilakukan untuk mendapatkan jarak tempuh harimau pada siang dan malam hari, namun sebelumnya data posisi telah dipisahkan terlebih dahulu.

Untuk melihat perbedaan jarak pergerakan rata-rata harian antara harimau jantan dan betina digunakan Uji U Mann-Whitney (uji dua sampel tidak berpasangan) (Siegel 1992, Zar 1996, Pratisto 2009), sedangkan uji Wilcoxon (uji dua sampel berpasangan) digunakan untuk menentukan perbedaan jarak pergerakan harimau antara siang hari dan malam hari.