BAB IV. METODE PENELITIAN
4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Sebelum melakukan pengolahan data, terlebih dahulu dilakukan perhitungan persentase jawaban responden, terhadap pertanyaan demografi dan pertanyaan perilaku, yang disajikan dalam bentuk tabulasi sederhana. Untuk mengetahui urutan faktor-faktor yang dipertimbangkan atau mempengaruhi konsumen, dilakukan perhitungan nilai respon. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antar faktor-faktor tersebut, dilakukan pengolahan data dengan menggunakan Analisis Faktor dengan metode ekstraksi Komponen Utama (Principal Component). Pengolahan data menggunakan Statistical Package for Sosial Science (SPSS) 15.0 for Windows, dan Microsoft Office Excel 2003.
4.4.1. Analisis Deskriptif
Nazir (2003) menyatakan menyatakan bahwa metode analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Penelitian ini, data dan informasi dari kuisioner diolah dan disajikan dalam dua bentuk penjelasan. Tujuan pertama dijawab dengan penjelasan secara deskriptif. Tujuan kedua dijelaskan dengan bentuk deskriptif dan juga menampilkan hasil output akhir pengolahan dengan analisis faktor.
4.4.2. Analisis Faktor (Komponen Utama)
Salah satu teknik yang sering digunakan dalam analisis multivariat adalah Analisis Faktor. Analisis faktor dimulai dengan pengujian variabel – variabel yang
biasa dilakukan proses factoring, melakukan ekstraksi variabel, rotasi jika
diperlukan dan diakhiri dengan penamaan faktor (Santoso, 2004). Analisis faktor digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi pertimbangan utama konsumen dalam membeli salah satu merek dari berbagai jenis kopi instan 3in1 dan kopi instan 4in.
Secara matematis, analisis faktor menyerupai analisis regresi berganda dalam hal adanya kombinasi linier yang diperlihatkan setiap variabel pada faktor-faktor yang mendasarinya. Perbedaannya adalah bila dalam regresi berganda
terdapat variabel tak bebas. Pada analisis faktor, tidak ada dependent variabel
ataupun independent variabel, sehingga tidak ada model kausalitas untuk analisis
faktor (Santoso, 2004).
Data hasil penelitian analisis faktor terhadap 28 variabel, diuji kelayakannya dengan menggunakan alat pengujian berdasar kolerasi antar
dan Barlett’s Test. Pengujian ini dilakukan karena analisis faktor berupaya mengelompokkan sejumlah variabel. Oleh karena itu seharusnya ada korelasi yang kuat diantara variabel. Sehingga terjadi pengelompokkan. Jika sebuah variabel berkorelasi lemah dengan variabel lainnya, maka variabel tersebut akan dikeluarkan dari analisis faktor. Hipotesis untuk signifikansi Barlett’s Test adalah:
a. H0 = variabel-variabel asal belum memadai untuk menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian kopi instan 3in1 dan 4in1.
b. H1 = variabel-variabel asal sudah memadai untuk menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian kopi instan 3in1 dan 4in1.
Kriteria dengan melihat probabilitas (signifikansi):
a. Angka sig > 0,05 berarti variabel-variabel asal kurang signifikan
untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian kopi instan 3in1 dan 4in1 pada taraf nyata 5 persen (H0 diterima).
b. Angka sig < 0,05 berarti variabel-variabel asal cukup signifikan untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian kopi instan 3in1 dan 4in1 pada taraf nyata 5 persen (H0 ditolak). Angka MSA berkisar dari 0 sampai 1, dengan kriteria:
a. MSA = 1 berarti pengaruh variabel asal terhadap keputusan pembelian
kopi instan 3in1 dan kopi instan 4in1 dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel asal lainnya dan pengaruh variabel asal tersebut dapat dianalisis lebih lanjut.
b. MSA > 0,5 berarti pengaruh variabel asal terhadap keputusan pembelian kopi instan 3in1 dan 4in1 masih dapat diprediksi oleh variabel asal lainnya dan pengaruh variabel asal tersebut dapat dianalisis lebih lanjut.
c. MSA < 0,5 berarti pengaruh variabel asal terhadap keputusan pembelian
kopi instan 3in1 dan kopi instan 4in1 tidak dapat diprediksi oleh variabel asal lainnya dan pengaruh variabel asal tersebut tidak dapat dianalisis lebih lanjut (variabel dikeluarkan).
Setelah jumlah variabel telah terpilih, selanjutnya dilakukan proses ekstrasi variabel hingga menjadi beberapa faktor atau yang disebut komponen
utama. Metode ekstrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Principal
Component. Jumlah optimal komponen utama yang terbentuk ditentukan
berdasarkan nilai eigenvalue dengan nilai lebih besar dari 1. Selain dengan
perhitungan angka seperti yang disajikan oleh tabel Total Variance Explained,
jumlah komponen utama yang optimal juga ditampilkan oleh grafik ScreePlot
(Lampiran 1 dan 2).
Nilai eigenvalue menunjukkan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung keragaman seluruh variabel yang dianalisis. Pengelompokkan
sebuah variabel ke dalam komponen utama ditentukan oleh loading faktor dari
masing-masing variabel yang tersaji pada Tabel Component Matrix padan
Lampiran 1 dan Lampiran 2.
Loading faktor yang didapat biasanya tidak terlalu bagus untuk diinterpretasikan. Hal ini dikarenakan komponen-komponen utama yang terbentuk, pada banyak kasus kurang berbeda nyata, sehingga dapat mengganggu analisis. Untuk mempermudah interpretasi, dilakukan rotasi terhadap matriks
loading. Sehingga perbedaan antara komponen-komponen utama yang terbentuk lebih jelas. Secara geometrik, rotasi berarti pemutaran sumbu faktor dengan sudut tertentu. Sehingga mendapatkan sumbu faktor baru dengan loading baru, tanpa perubahan pada konfigurasi pada peubah asal.
Ada dua macam rotasi faktor, yaitu rotasi orthogonal dan rotasi obligue. Rotasi orthogonal merupakan rotasi yang memperhatikan keortogonalan. Sehingga setelah rotasi kedua sumbu tegak lurus satu sama lain. Rotasi orthogonal tidak merubah nilai rotasi total proporsi keragaman yang dijelaskan oleh faktor-faktor bersama yang diperoleh. Sedangkan rotasi obligue tidak memperhatikan hal tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode rotasi orthogonal yang biasa digunakan, yaitu metode Varimax. Metode varimax menitikberatkan kesederhanaan kolom-kolom matriks bobotnya, dalam arti bahwa hanya di satu faktor, beberapa peubah akan mempunyai bobot tertinggi dan sisanya untuk faktor lain. Hal ini akan memudahkan dalam interpretasi peubah untuk tiap faktor
(Santoso, 2004). Hasil dari proses rotasi ini disajikan pada tabel Rotated
Component Matrix. Berdasarkan nilai loading factors yang disajikan pada tabel tersebut, variabel asal dikelompokkan ke dalam suatu komponen utama.
Berdasarkan hasil rotasi pada tabel rotated component matrix (Lampiran 1 dan 2),
setiap variabel yang terdapat pada faktor yang terbentuk, harus memenuhi ketentuan cutt off point (<0,5) sehingga dikeluarkan dari komponen utama.
Alat analisis ini dipilih dengan pertimbangan bahwa kelebihan analisis Faktor adalah dapat menjelaskan hubungan antar variabel-variabel yang diduga mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli kopi instan 3in1 dan kopi
instan 4in1. Dengan demikian, pihak manajemen dapat menetapkan skala prioritas dalam kebijakannya.