METODE PENELITIAN
3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data meliputi entry, editing, dan coding. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik deskriptif dengan sistem komputerisasi menggunakan
Microsoft Excel 2007. Hubungan antara variabel kategorik dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis korelasi grafik regresi linear. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan program SPSS 16.0 for windows.
Kuesioner preferensi konsumen mebel disusun dengan menggunakan pertanyaan tertutup yang berisi pernyataan untuk mengetahui tentang motivasi, preferensi, sikap konsumen, tanggung jawab dan kepercayaan konsumen, norma perilaku konsumen, serta perilaku konsumen.
Data karakteristik sampel meliputi data jenis kelamin, usia, pendidikan, dan tingkat pendapatan. Jenis kelamin diklasifikasikan menjadi dua, yaitu laki-laki dan perempuan. Usia diklasifikasikan menjadi lima, yaitu 15-24 tahun, 25-34 tahun, 35-44 tahun, 45-54 tahun, dan ≥ 55 tahun. Pengolahan data menggunakan program SPSS 16.0 for windows dan Microsoft Excel 2007.
Variabel yang akan dianalisis meliputi: hubungan antara pola pembelian berupa perilaku, motivasi, sikap, dan preferensi dengan variabel karakteristik berupa umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pendapatan.
3.4.1 Analisis Korelasi
Dalam studi ini korelasi antar variabel diduga dengan menggunakan analisis grafik regresi linear dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Berdasarkan grafik tersebut dapat diduga kecenderungan hubungan antara karakteristik responden dengan pola pembelian (perilaku, motiasi, sikap, dan preferensi) baik positif, negatif, atau netral.
3.5 Analisis SWOT
Analisis SWOT studi perdagangan bebas ASEAN-China terhadap pemasaran mebel di Kota Bogor ini mengacu pada tahapan analisis SWOT menurut Rangkuti (2000). Analisis SWOT membandingkan antara faktor internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan (Strength dan Weakness) dengan faktor eksternal terdiri dari peluang dan ancaman (Opportunity dan Threat). Adapun tahapan analisinya disajikan pada Gambar 7.
Tahap Pengumpulan data
Tahap pengidentifikasian faktor internal dan eksternal
Analisis faktor internal Analisis faktor ekternal
Matriks IFAS Matriks EFAS
Tahap pemaduan data
Matriks Grand Strategy
Tahap pengambilan keputusan (strategi usaha)
Sumber: Rangkuti (2000)
Gambar 7 Tahapan analisis SWOT.
Sumber: Rangkuti (2000)
Gambar 8 Diagram Matrik SWOT. IFAS
EFAS
STRENGTH (S) Tentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan internal
WEAKNESSES (W) Tentukan 5-10 faktor- faktor kelemahan internal OPPORTUNITIES (O) Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang THREATS (T) Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi
ancaman
STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan dan
3.5.1 Analisis IFE (Internal Factor Evaluation)
Cara analisis faktor strategi internal (IFAS) adalah:
1. Menyusun 5-10 faktor kekuatan dan kelemahan pada kolom 1.
2. Memberi bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor terhadap posisi strategi perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).
3. Menghitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor yang memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan dengan rata-rata industri/dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya. Contohnya jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.
4. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1 (poor).
5. Kolom 5 digunakan untuk memberikan komentar/catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6. Menjumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi internalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.
Tabel 1IFAS FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL
Bobot Rating Bobot X Rating
Komentar
Kekuatan
Kelemahan
Sumber : Rangkuti (2000)
3.5.2 Analisis EFE (Eksternal Factor Evaluation)
Cara analisis faktor strategi eksternal (EFAS) adalah: 1. Menyusun 5-10 faktor peluang dan ancaman pada kolom 1.
2. Memberi bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.
3. Menghitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor yang memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1, sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.
4. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1 (poor).
5. Memberikan komentar/catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung pada kolom 5.
6. Menjumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan
perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.
Tabel 2 EFAS
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
Bobot Rating Bobot X Rating
Komentar
Peluang
Ancaman
Sumber : Rangkuti (2000)
Berdasarkan hasil analisis menghasilkan matrik SWOT yang bisa digunakan untuk mempermudah dalam memberikan pemilihan alternatif strategi sesuai dengan posisi yang terletak pada kuadran seperti disajikan Gambar 8 di bawah ini.
Peluang (O)
Kuadran 3 (WO) Kuadran 1 (SO)
Kelemahan (W) Kekuatan (S)
Kuadran 4 (WT) Kuadran 2 (ST)
Ancaman (T) Gambar 9 Matrik SWOT. Keterangan:
SO = Strategi Strength-Opportunities
WO = Strategi Weakness-Opportunities ST = Strategi Strength-Threat