• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gangguan Muskuloskletal

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

3.6 Metode Pengukuran

a. Pengukuran gangguan muskuloskletal menggunakan kuesioner Standar Nordic Questionaire dengan skala Likert berbentuk check list.

Berdasarkan Sugiono (2008) Pengukuran berbentuk Check List dengan empat katagori jawaban. Skala yang digunakan yang pada penilaian terhadap item kuesioner adalah skala ordinal, yaitu skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan. Untuk penilaian terhadap setiap item yang bersifat favorabel maka respons positif akan diberi nilai lebih tinggi dari pada respons negatif (Azwar,saifuddin, 1999). Dalam penelitian ini nilai dari masing-masing tingkatan adalah :

ƒ Tidak sakit : Nilai 1 ƒ Agak sakit : Nilai 2 ƒ Sakit : Nilai 3 ƒ Sangat sakit : Nilai 4

b. Setelah data antropometri pekerja didapat dilakukan uji keseragaman dan uji kecukupan data sampel

c. Data antropometri yang berdistribusi normal didapat dengan uji kenormalan data (One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test)

d. Setelah itu data dikelompokkan sesuai dengan prinsip perancangan.

3.6.1 Aspek Pengukuran

A. Pengukuran pada penelitian ini adalah pengukuran terhadap dimensi tubuh pekerja dengan menggunakan Martin Human Body Measuring dan Kursi antropometri Model ST 100. Adapun ukuran-ukuran tubuh yang diukur meliputi: 1. Tinggi popliteal (tpo): merupakan jarak vertikal dari lantai sampai bagian bawah

paha.

2. Pantat popliteal (pp): Subjek duduk tegak. merupakan jarak horizontal dari bagian terluar pantat sampai kelekukan lutut sebelah dalam (popliteal). Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut 45.

3. Lebar pinggul (lp): Subjek duduk tegak. jarak horizontal dari bagian terluar pinggul sisi kanan kebagian terluar sisi kiri.

4. Lebar bahu (lb): ukur jarak horizontal antara kedua lengan keatas.Subjek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke badan dan lengan bawah direntangkan ke depan.

5. Tinggi duduk tegak (tdt): ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai atas kepala.Subjek duduk tegak dengan mata memandang lurus kedepan dan lutut membentuk sudut 45

6. Tinggi bahu duduk (tbd): ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung tulang bahu yang menonjol pada saat subjek duduk jongkok tegak.

7. Panjang lengan bawah (plb): subjek berdiri tegak, tangan disamping, ukur jarak dari siku sampai pergelangan tangan.

8. Tinggi siku duduk duduk (tsd): ukur jarak vertikal dari permukan alas duduk sampai ujung bawah siku tangan. Subjek duduk tegak dengan lengan atas vertikal disisi badan dan lengan bawah membentuk sudut siku-siku dengan lengan bawah 9. Panjang telapak kaki (ptk): Diukur dari tumit sampai jari kaki yang terpanjang. 10.Tebal paha (tp): Subjek duduk tegak, ukur jarak dari permukaan alas duduk

sampai permukaan atas paha.

11.Jangkauan tangan (jt): Ukur jarak horizontal dari punggung sampai ujung jari tengah. Subjek berdiri tegak dengan betis, pantat dan punggung merapat ke dinding, tangan direntangkan secara horizontal kedepan.

12.Tinggi mata duduk (tmd): ukur jarak vertikal permukaan alas duduk sampai ujung mata bagian dalam. Subjek duduk jongkok dan memandang lurus kedepan.

13.Pantat ke lutut (pkl): Subjek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pantat sampai kelutut. Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut 45. 14.Rentang tangan (rt): ukur jarak horizontal dari ujung jari terpanjang tangan kiri

sampai ujung jari terpanjang tangan kanan. Subjek berdiri tegak dengan dan kedua tangan direntangkan horizontal kesamping sejauh mungkin.

15. Rentang siku (rs): Subjek duduk tegak dengan lengan atas direntangkan kesamping sebatas siku dan lengan bawah merapat kedada. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar siku sisi kiri sampai bagian terluar siku sisi kanan.

16.Lebar kaki (lk): Diukur dari sisi luar ibu jari kaki sampai sisi luar jari kelingking kaki.

17.Panjang jari 1 (pj1): Diukur dari pangkal ruas jari 1 sampai ujung jari 1. Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar.

18.Panjang jari 2 (pj2): Diukur dari pangkal ruas jari 2 sampai ujung jari 2. Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar

19.Panjang jari 3 (pj3): Diukur dari pangkal ruas jari 3 sampai ujung jari 3. Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar

20.Panjang jari 4 (pj4): Diukur dari pangkal ruas jari 4 sampai ujung jari 4 . Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar.

21.Panjang jari 5 (pj5): Diukur dari pangkal ruas jari 5 sampai ujung jari 5. Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar

22.Lebar jari 2,3,4,5 (lj1): diukur .dari sisi luar jari telunjuk sampai sisi luar jari kelingking. Jari-jari subjek lurus merapat satu sama lain.

23.Lebar tangan (lt): Diukur dari sisi luar ibu jari sampai sisi luar jari kelingking. Posisi jari subjek lurus merapat satu sama lain.

B. Nordic Standar Kuesioner : instrument penelitian berupa kuisioner yang menunjukkan keluhan rasa sakit/nyeri yang dirasakan tubuh pekerja akibat bekerja. Untuk melihat perbedaan rasa nyeri yang dialami, wawancara pada pekerja dilakukan pada saat mulai (pukul 08.00 wib) kemudian pada saat istirahat (pukul 12.00 wib) dan setelah berhenti bekerja (pukul 17.00 wib). Pengukuran keluhan Muskuloskletal dengan Nordic Standar Questionaire dengan skala Likert berbentuk check list, dengan empat cut point sebagai berikut :A : Tidak Sakit B : Agak Sakit C : Sakit D : Sangat Sakit

Nordic Standar Questionaire mempunyai 28 item pertanyaan yang terdiri dari 4 katagorik. Sehingga didapatlah total skor 28 x 4 = 112, untuk mendapatkan data dengan skala interval maka total skor keseluruhan dibagi 4 (112 / 4) = 28, dengan demikian maka didapatlah range sebagai berikut :

¾ Pengukuran pertama (jam 08.00 Wib), dibagi atas 4 katagorik ukuran mulai dari 1. (A) Tidak Sakit jika responden memiliki total skor 1 - 28

2. (B) Agak sakit jika responden memiliki total skor 29 - 56 3. (C) Sakit jika responden memiliki total skor 57 - 84 4. (D) Sangat sakit jika responden memiliki total skor 85 - 112

¾ Pengukuran kedua (jam 12.00 Wib), dibagi atas 4 katagorik ukuran mulai dari : 1. (A) Tidak Sakit jika responden memiliki total skor 1 - 28

2. (B) Agak sakit jika responden memiliki total skor 29 - 56 3. (C) Sakit jika responden memiliki total skor 57 - 84 4. (D) Sangat sakit jika responden memiliki total skor 85 - 112

¾ Pengukuran pertama (jam 17.00 Wib), dibagi atas 4 katagorik ukuran mulai dari : 1. (A) Tidak Sakit jika responden memiliki total skor 1 - 28

2. (B) Agak sakit jika responden memiliki total skor 29 - 56 3. (C) Sakit jika responden memiliki total skor 57 - 84 4. (D) Sangat sakit jika responden memiliki total skor 85 - 112

Tabel 3.1 Aspek Pengukuran

No Variabel Defenisi

Oprasional

Katagori Alat Ukur Skala Ukur 1 Gangguan Muskuoskletal Adalah gangguan pada bagian-bagian otot skeletal yang di rasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit A.Tidak Sakit = Skor 1 – 28 B.Agak sakit = Skor 29 – 56 C.Sakir = Skor 57 - 84 D.Sangat Sakit= Skor 85 - 112 Nordic Standar Kuesioner Ordinal

2 Alat Bantu Kerja (Kereta Beroda Sederhana) Adalah bagian dari fasilitas kerja yang dirancang dan dibuat berdasarkan data antrometri pekerja berguna untuk memudahkan penggunanya dalam melakukan pekerjaan secara aman dan nyaman Martin Human Body Measuring dan Kursi antropometri Model ST 100 Interval

Dokumen terkait