• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.6. Metode Pengukuran

3.6.1. Aspek Pengukuran Variabel Independen 1. Karakteristik Inovasi

a. Keuntungan relatif

Untuk mengukur variabel keuntungan relatif dengan memberikan skor terhadap kuesioner dengan pemberian bobot (Singarimbun dan Effendy, 1989). Jumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden sebanyak 6 buah. Penilaian terhadap jawaban responden dilakukan dengan memberikan nilai skor 2 untuk

jawaban a, skor 1 untuk jawaban b dan nilai skor 0 untuk jawaban c, sehingga nilai skor maksimal adalah 12 dan nilai skor minimal adalah 0 (Arikunto, 2006). Total skor variabel keuntungan relatif tersebut dikategorikan menjadi 2 berdasarkan nilai median, yaitu:

0. Baik, apabila total skor responden > median (skor > 6,5) 1. Tidak baik, apabila total skor responden ≤ median (skor ≤ 6,5) Skala ukur variabel keuntungan relatif adalah skala ordinal. b. Keserasian

Untuk mengukur variabel keserasian dengan memberikan skor terhadap kuesioner dengan pemberian bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 4 buah, penilaian terhadap jawaban responden dilakukan dengan memberikan nilai skor 2 untuk jawaban a, skor 1 untuk jawaban b dan nilai skor 0 untuk jawaban c, sehingga nilai skor maksimal adalah 8 dan nilai skor minimal adalah 0. Total skor variabel keserasian tersebut dikategorikan menjadi 2 berdasarkan nilai median, yaitu:

0. Baik, apabila total skor responden > median (skor > 4,5) 1. Tidak baik, apabila total skor responden ≤ median (skor ≤ 4,5) Skala ukur variabel keserasian adalah skala ordinal.

c. Kerumitan

Untuk mengukur variabel kerumitan dengan memberikan skor terhadap kuesioner dengan pemberian bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 5 buah. Penilaian terhadap jawaban responden dilakukan dengan memberikan nilai skor 2 untuk jawaban c, skor 1 untuk jawaban b dan nilai skor 0 untuk jawaban a, sehingga nilai

skor maksimal adalah 10 dan nilai skor minimal adalah 0. Total skor variabel kerumitan tersebut dikategorikan menjadi 2 berdasarkan nilai median, yaitu:

0. Baik, apabila total skor responden > median (skor > 5,5) 1. Tidak baik, apabila total skor responden ≤ median (skor ≤ 5,5) Skala ukur variabel kerumitan adalah skala ordinal.

d. Dapat dicoba

Untuk mengukur variabel dapat dicoba dengan memberikan skor terhadap kuesioner dengan pemberian bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 4 buah. Penilaian terhadap jawaban responden dilakukan dengan memberikan nilai skor 1 untuk jawaban a dan nilai skor 0 untuk jawaban b, sehingga nilai skor maksimal adalah 4 dan nilai skor minimal adalah 0. Total skor variabel dapat dicoba tersebut dikategorikan menjadi 2 berdasarkan nilai median, yaitu:

0. Baik, apabila total skor responden > median (skor > 4,5) 1. Tidak baik, apabila total skor responden ≤ median (skor ≤ 4,5) Skala ukur variabel dapat dicoba adalah ordinal.

e. Dapat dilihat

Untuk mengukur variabel dapat dilihat dengan memberikan skor terhadap kuesioner dengan pemberian bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 3 buah. Penilaian terhadap jawaban responden dilakukan dengan memberikan nilai skor 2 untuk jawaban a, skor 1 untuk jawaban b dan nilai skor 0 untuk jawaban c, sehingga nilai skor maksimal adalah 6 dan nilai skor minimal adalah 0. Total skor variabel dapat

0. Baik, apabila total skor responden > median (skor > 3,5) 1. Tidak baik, apabila total skor responden ≤ median (skor ≤ 3,5) Skala ukur variabel dapat dilihat adalah ordinal.

2. Sistem Sosial a. Struktur Sosial

Untuk mengukur variabel struktur sosial dengan memberikan skor terhadap kuesioner dengan pemberian bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 3 buah, penilaian terhadap jawaban responden dilakukan dengan memberikan nilai skor 2 untuk jawaban a, skor 1 untuk jawaban b dan nilai skor 0 untuk jawaban c, sehingga nilai skor maksimal adalah 6 dan nilai skor minimal adalah 0. Total skor variabel struktur sosial tersebut dikategorikan menjadi 2 berdasarkan nilai median, yaitu:

0. Mendukung, apabila total skor responden > median (skor > 3,5) 1. Tidak mendukung, apabila total skor responden ≤ median (skor ≤ 3,5) Skala ukur variabel struktur sosial adalah skala ordinal.

b. Norma Sistem

Untuk mengukur variabel norma sistem dengan memberikan skor terhadap kuesioner dengan pemberian bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 3 buah, penilaian terhadap jawaban responden dilakukan dengan memberikan nilai skor 2 untuk jawaban a, skor 1 untuk jawaban b dan nilai skor 0 untuk jawaban c, sehingga nilai skor maksimal adalah 6 dan nilai skor minimal adalah 0. Total skor variabel norma sistem tersebut dikategorikan menjadi 2 berdasarkan nilai median, yaitu:

1. Tidak mendukung, apabila total skor responden ≤ median (skor ≤ 3,5) Skala ukur variabel norma sistem adalah skala ordinal.

c. Peran Pemimpin

Untuk mengukur variabel peran pemimpin dengan memberikan skor terhadap kuesioner dengan pemberian bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 3 buah, penilaian terhadap jawaban responden dilakukan dengan memberikan nilai skor 2 untuk jawaban a, skor 1 untuk jawaban b dan nilai skor 0 untuk jawaban c, sehingga nilai skor maksimal adalah 6 dan nilai skor minimal adalah 0. Total skor variabel peran pemimpin tersebut dikategorikan menjadi 2 berdasarkan nilai median, yaitu:

0. Mendukung, apabila total skor responden > median (skor > 3,5) 1. Tidak mendukung, apabila total skor responden ≤ median (skor ≤ 3,5) Skala ukur variabel peran pemimpin adalah skala ordinal.

d. Agen Perubahan

Untuk mengukur variabel agen perubahan dengan memberikan skor terhadap kuesioner dengan pemberian bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 4 buah, penilaian terhadap jawaban responden dilakukan dengan memberikan nilai skor 2 untuk jawaban a, skor 1 untuk jawaban b dan nilai skor 0 untuk jawaban c, sehingga nilai skor maksimal adalah 8 dan nilai skor minimal adalah 0. Total skor variabel agen perubahan tersebut dikategorikan menjadi 2 berdasarkan nilai median, yaitu:

0. Mendukung, apabila total skor responden > median (skor > 4,5) 1. Tidak mendukung, apabila total skor responden ≤ median (skor ≤ 4,5)

3.6.2. Aspek Pengukuran Variabel Dependen

Mengukur variabel adopsi inovasi dengan memberikan skor terhadap kuesioner dengan pemberian bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 4 buah, penilaian terhadap jawaban responden dilakukan dengan memberikan nilai skor 1 untuk jawaban a dan nilai skor 0 untuk jawaban b, sehingga nilai skor maksimal adalah 4 dan nilai skor minimal adalah 0. Total skor variabel adopsi inovasi tersebut dikategorikan menjadi 2 berdasarkan nilai median, yaitu:

0. Menerima, apabila total skor responden > median (skor > 4,5) 1. Menolak, apabila total skor responden ≤ median (skor ≤ 4,5) Skala ukur variabel adopsi inovasi adalah skala ordinal.

Dokumen terkait