• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Manfaat Penelitian 1 Bagi Perusahaan

4. Metode Pengumpulan Biaya Produksi Barang

Menurut Hanggana (2008) sistem atau metode pengumpulan biaya produksi ada dua, yaitu metode process costing dan metode job order costing.

a. Metode Process Costing

Menurut Hanggana (2008) syarat utama perusahaan dapat menggunakan metode harga pokok proses adalah sebagai berikut: 1) Perusahaan memproduksi hanya satu jenis barang atau jasa yang

mempunyai spesifikasi yang sama.

2) Manajemen perusahaan yang memproduksi lebih dari satu jenis barang atau jasa dapat menerima anggapan bahwa barang atau jasa sesungguhnnya berspesifikasi berbeda dianggap sama. Karakteristik metode harga pokok proses adalah sebagai berikut: 1) Biaya produksi dihitung berdasarkan periode tertentu (umumnya

satu bulan)

2) Biaya produksi ditentukan pada akhir periode tertentu

3) Biaya per unit produk dihitung dengan cara membagi biaya produksi selesai periode dengan jumlah unit produk selesai dalam periode yang bersangkutan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

b. Metode Job Order Costing

Menurut Hanggana (2008) syarat utama perusahaan dapat menggunakan metode harga pokok pesanan:

1) Perusahaan memproduksi lebih dari satu jenis barang yang mempunyai spesifikasi yang berbeda, dan mampu memisahkan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung ke masing- masing spesifikasi barang sesuai job.

2) Manajemen perusahaan yang memproduksi lebih dari satu jenis barang dapat menerima anggapan bahwa manajemen perusahaan yang sesungguhnya tidak dapat memisahkan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung ke setiap job, dianggap dapat memisahkan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung ke setiap barang job tersebut.

Karakteristik metode harga pokok pesanan adalah sebagai berikut ini:

1) Biaya produksi dihitung untuk setiap produk pesanan.

2) Penentuan biaya setiap produk pesanan dilakukan setelah produksi tersebut selesai dikerjakan.

3) Biaya per unit produk pesanan dihitung dengan cara membagi biaya produksi pesanan dengan jumlah unit produk pesanan yang bersangkutan.

commit to user 5. Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik

Menurut Mulyadi (2009) beberapa dasar pembebanan BOP yang dipakai adalah:

a. Satuan Produksi

Tarif BOP didasarkan pada satuan produk yang dihitung dengan rumus seperti berikut:

Taksiran BOP Tarif BOP =

Taksiran jumlah satuan produk yang dihasilkan

b. Biaya Bahan Baku

Metode ini digunakan jika BOP yang dominan bervariasi dengan nilai bahan baku. Tarif BOP dihitung dengan rumus seperti berikut: Taksiran BOP

Tarif BOP = x 100% Taksiran biaya bahanbaku yang dipakai

c. Biaya tenaga kerja langsung

Tarif BOP yang digunakan biaya tenaga kerja langsung dihitung berdasarkan prosentase tertentu dari biaya tenaga kerja langsung dihitung dengan rumus seperti berikut:

Taksiran BOP

Tarif BOP = x 100%

Taksiran biaya tenaga kerja langsung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

d. Jam tenaga kerja langsung

Metode ini digunakan apabila BOP mempunyai hubungan erat dengan waktu untuk membuat produk, rumus penghitungan adalah seperti berikut:

Taksiran BOP

Tarif BOP = x 100%

Taksiran jam tenaga kerja langsung e. Jam mesin

Metode ini digunakan jika BOP bervariasi dengan waktu penggunaan mesin, maka dasar yang digunakan adalah jam mesin. Rumusnya adalah seperti berikut:

Taksiran BOP

Tarif BOP = x 100% Taksiran jam kerja mesin

6. Pencatatan biaya overhead pabrik

Menurut Mulyadi ( 2009 ) tarif biaya overhead pabrik yang telah ditentukan di muka kemudian digunakan untuk membebankan biaya

overhead pabrik kepada produk yang diproduksi. Perusahaan yang

menggunakan metode full costing di dalam penentuan harga pokok

produksinya akan dibebani biaya overhead pabrik dengan

menggunakan tarif biaya overhead pabrik variabel dan tarif biaya

overhead pabrik tetap. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik

commit to user Jurnal 8 :

Barang Dalam Proses – BOP xxx

BOP yang dibebankan xxx

Untuk biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi

dikumpulkan dan dicatat dalam rekening kontrol Biaya Overhead

Pabrik Sesungguhnya, kemudian dibandingkan dengan biaya overhead

pabrik yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka. Jurnal untuk mencatat BOP yang sesungguhnya terjadi adalah sebagai berikut :

Jurnal 9 :

BOP Sesungguhnya xxx

Akumulasi Dep Mesin xxx

Akumulasi Dep Gedung xxx

Persekot …. xxx

Persediaan … xxx

Selisih yang terjadi antara biaya overhead pabrik yang

dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi merupakan

biaya overhead pabrik yang lebih atau kurang dibebankan

(over/underapplied factory overhead cost). Selisih biaya overhead

pabrik tersebut perlu dibuat dua jurnal sebagai berikut :

a. Jurnal untuk menutup rekening Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan ke rekening Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Jurnal 10

Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan xxx

BOP Sesungguhnya xxx

b. Jurnal untuk mencatat selisih biaya overhead pabrik. Jurnal 11

Selisih BOP xxx

BOP Sesungguhnya xxx

Jika saldo selisih pembebanan biaya overhead pabrik disebabkan karena ketidakefisienan pabrik atau kegiatan perusahaan di atas atau di bawah kapasitas normal, maka selisih tersebut harus diperlakukan sebagai pengurang atau penambah rekening Harga Pokok Penjualan. Jurnal untuk mencatat selisih pembebanan biaya overhead pabrik tersebut adalah :

Harga pokok penjualan xxx

Selisih Biaya Overhead Pabrik xxx

Jika saldo selisih disebabkan karena kesalahan dalam penghitungan tarif biaya overhead pabrik, atau keadaan-keadaan yang tidak berhubungan dengan efisiensi operasi maka selisih tersebut dibagi rata ke dalam rekening Persediaan Produk dalam Proses, Persediaan Produk Jadi, dan Harga Pokok. Jurnal untuk mencatat selisih pembebanan biaya overhead pabrik adalah :

Persediaan Produk dalam Proses xxx

commit to user

Harga Pokok Penjualan xxx

Selisih Biaya Overhead Pabrik xxx

Penyajian Selisih BOP dalam Laporan Rugi Laba

Hasil penjualan Rp xxx

Hasil pokok penjualan Rp xxx

Ditambah:

Selisih biaya overhead pabrik xxx + (-)

xxx +(-)

Laba Bruto Rp xxx

Dokumen terkait