• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Metode Pengumpulan Data

dokumentasi. Variabel dependen yang digunakan adalah harga saham, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah CR, DER, LTDtER, TATO, ROI, ROE, dan PER. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda untuk analisis statistik dan model regresi telah diuji terlebih dahulu dalam uji asumsi klasik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, setiap variabel independen yang diteliti yaitu CR, DER, LTDtER, TATO, ROI, ROE, dan PER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa CR, DER, LTDtER, TATO, ROI, ROE, dan PER berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Kata kunci : current ratio, debt to equity ratio, long term debt to equity ratio, total assets turn over, return on investment, return on equity, price earnings ratio, harga saham, real estate, property

ABSTRACT

This research aims to analyze the influence of Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER), Total Assets Turn Over (TATO), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), and Price Earnings Ratio (PER) toward the stock price of real estate and property companies listed in Indonesia Stock Exchange.

The design used in this research is causal associative. Population of this research are 42 real estate and property companies listed in Indonesia Stock Exchange during the period of 2007-2009 and the sample consists of 19 companies. Purposive sampling method is used for the sample selection. Data used in this research is secondary data obtained from Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Data collection method used is the documentation study. The dependent variable is the stock price, while the independent variables are CR, DER, LTDtER, TATO, ROI, ROE, and PER. This research uses multilinear regression analysis for statistical analysis and the regression models have firstly been tested in the classical assumption test.

The partially test indicated that, each independent variable (CR, DER, LTDtER, TATO, ROI, ROE, and PER) does not significantly influence the stock price. The simultaneously tests of CR, DER, LTDtER, TATO, ROI, ROE, and PER give a significant influence to the stock price.

Key word : current ratio, debt to equity ratio, long term debt to equity ratio, total assets turn over, return on investment, return on equity, price earnings ratio, stock price, real estate, property

DAFTAR ISI PERNYATAAN ... i KATA PENGANTAR ... ii ABSTRAK ... iv ABSTRACT ... v DAFTAR ISI ... vi DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN ... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian ... 7

2. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga Saham a. Pengertian Harga Saham ... 9

b. Penilaian Harga Saham ... 9

2. Analisis Laporan Keuangan ... 13

3. Current Ratio (CR) ... 14

4. Debt to Equity Ratio (DER) ... 15

5. Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) ... 16

6. Total Assets Turn Over (TATO)... 17

7. Return On Investment (ROI) ... 17

8. Return On Equity (ROE) ... 18

9. Price Earnings Ratio (PER) ... 19

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 19

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual ... 21

2. Hipotesis... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

C. Jenis dan Sumber Data ... 26

D. Metode Pengumpulan Data ... 27

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 27

F. Metode Analisis Data 1. Pengujian Asumsi Klasik ... 29

2. Koefisien Determinasi (R2) ... 32

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Penelitian... 34

B. Analisis Hasil Penelitian 1. Uji Normalitas ... 37 2. Uji Multikolinearitas ... 39 3. Uji Heterokedastisitas ... 41 4. Uji Autokorelasi ... 43 C. Pengujian Hipotesis 1. Koefisien Determinasi (R2) ... 47 2. Analisis Regresi ... 48

3. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 51

4. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 52

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 53

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ... 58

B. Keterbatasan ... 59

C. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62

DAFTAR TABEL

Nomor Judul

Tabel 2.1 Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 20

Halaman Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 28

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ... 34

Tabel 4.2 Uji Kolmogorov-Smirnov ... 39

Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas ... 40

Tabel 4.4 Uji Glejser ... 42

Tabel 4.5 Runs Test... 43

Tabel 4.6 Uji Durbin-Watson ... 44

Tabel 4.7 Kriteria Keputusan Autokorelasi ... 44

Tabel 4.8 BG Test ... 45

Tabel 4.9 Box-Pierce dan Ljung Box ... 46

Tabel 4.10 Koefisien Determinasi (R2) ... 47

Tabel 4.11 Analisis Regresi ... 48

Tabel 4.12 Uji t ... 52

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual... 22

Halaman

Gambar 4.1 Histogram ... 37

Gambar 4.2 Grafik P-P Plot ... 38

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Real Estate dan Property yang

Halaman

Terdaftar di BEI (Populasi dan Sampel) ... 64

Lampiran 2 Data Penelitian 2007-2009 ... 66

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Current Ratio (CR),

Debt to Equity Ratio (DER), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER), Total Assets Turn Over (TATO), Return On Investment (ROI), Return On Equity

(ROE), dan Price Earnings Ratio (PER) terhadap harga saham perusahaan real

estate dan property yang terdaftar di BEI.

Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian asosiatif kausal. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 42 perusahaan real estate dan

property yang terdaftar di BEI pada periode 2007-2009 dan yang menjadi sampel

penelitian berjumlah 19 perusahaan. Metode purposive sampling digunakan dalam pemilihan sampel. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari website BEI yait

Directory (ICMD). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi

dokumentasi. Variabel dependen yang digunakan adalah harga saham, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah CR, DER, LTDtER, TATO, ROI, ROE, dan PER. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda untuk analisis statistik dan model regresi telah diuji terlebih dahulu dalam uji asumsi klasik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, setiap variabel independen yang diteliti yaitu CR, DER, LTDtER, TATO, ROI, ROE, dan PER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa CR, DER, LTDtER, TATO, ROI, ROE, dan PER berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Kata kunci : current ratio, debt to equity ratio, long term debt to equity ratio, total assets turn over, return on investment, return on equity, price earnings ratio, harga saham, real estate, property

ABSTRACT

This research aims to analyze the influence of Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER), Total Assets Turn Over (TATO), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), and Price Earnings Ratio (PER) toward the stock price of real estate and property companies listed in Indonesia Stock Exchange.

The design used in this research is causal associative. Population of this research are 42 real estate and property companies listed in Indonesia Stock Exchange during the period of 2007-2009 and the sample consists of 19 companies. Purposive sampling method is used for the sample selection. Data used in this research is secondary data obtained from Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Data collection method used is the documentation study. The dependent variable is the stock price, while the independent variables are CR, DER, LTDtER, TATO, ROI, ROE, and PER. This research uses multilinear regression analysis for statistical analysis and the regression models have firstly been tested in the classical assumption test.

The partially test indicated that, each independent variable (CR, DER, LTDtER, TATO, ROI, ROE, and PER) does not significantly influence the stock price. The simultaneously tests of CR, DER, LTDtER, TATO, ROI, ROE, and PER give a significant influence to the stock price.

Key word : current ratio, debt to equity ratio, long term debt to equity ratio, total assets turn over, return on investment, return on equity, price earnings ratio, stock price, real estate, property

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari krisis kredit perumahan

(subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

global. Hal ini dapat dilihat dari kemerosotan yang tajam pada bursa saham dunia

sejak awal tahun 2008. Merosotnya bursa saham dunia mengakibatkan pasar

modal dalam negeri mengalami kelesuan bahkan investor domestik juga turut

terimbas sentimen pasar sehingga harga saham perusahaan-perusahaan go public

di Indonesia menurun. Krisis global juga berdampak terhadap perekonomian

Indonesia, tidak hanya pada melemahnya nilai tukar rupiah, tetapi juga pada

sektor-sektor lainnya seperti sektor perbankan dan properti.

Sektor properti merupakan salah satu sektor yang secara signifikan

dipengaruhi oleh krisis ini. Perbankan memberhentikan sementara pemberian

kredit untuk sektor properti sehingga pengembang properti mengalami kesulitan

pendanaan. Tingginya suku bunga bank juga mengakibatkan penjualan di sektor

ini menurun karena semakin tinggi suku bunga kredit yang harus dibebankan

kepada pembeli rumah. Penurunan penjualan akan menyebabkan penurunan laba

dan hal ini akan mempengaruhi harga saham.

Sumber pendanaan utama perusahaan real estate dan property berasal dari

sumber eksternal, yaitu berupa pinjaman jangka panjang dari kreditor maupun

Pada saat ini, mayoritas perusahaan real estate dan property di Indonesia

memperoleh pendanaan melalui penerbitan saham di BEI. Dengan demikian, nilai

suatu perusahaan yang telah go public akan tercermin pada harga saham

perusahaan tersebut.

Menurut Haugen (1990 : 577), “the market value of a common stock is based

on the discounted value of expected dividends throughout the life of the firm”.

Nilai pasar saham biasa adalah berdasarkan nilai diskonto dividen yang

diharapkan sepanjang masa hidup perusahaan. Dalam hal ini, harga saham

ditentukan oleh faktor-faktor fundamental perusahaan, yaitu pendapatan, laba,

pertumbuhan penjualan, aliran arus kas, dan kinerja keuangan perusahaan. Harga

saham juga dipengaruhi oleh kekuatan pasar yaitu kekuatan permintaan dan

penawaran. Semakin banyak investor yang berminat terhadap saham suatu

perusahaan, semakin tinggi harga saham tersebut. Sebaliknya, jika minat terhadap

saham tersebut menurun, maka harga saham tersebut juga akan bergerak turun

(Yurico : 2010).

Penilaian harga saham dilakukan dengan menghitung nilai intrinsik saham dan

membandingkannya dengan harga pasar saham. Apabila nilai intrinsik saham

lebih besar daripada harga pasar saham, maka saham tersebut undervalued artinya

saham tersebut dinilai terlalu rendah. Sebaliknya, apabila nilai intrinsik saham

lebih kecil daripada harga pasar saham, maka saham tersebut overvalued artinya

saham tersebut dinilai terlalu tinggi. Ada dua jenis pendekatan untuk menganalisis

Informasi keuangan perusahaan merupakan pertimbangan utama para investor

ketika akan melakukan investasi. Informasi keuangan akan disajikan secara

lengkap dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan sarana

yang penting bagi investor untuk mengetahui perkembangan perusahaan secara

periodik. Agar laporan keuangan dapat memberikan informasi yang bermanfaat

serta dapat dipahami, maka perlu dilakukan analisis laporan keuangan. Terdapat

berbagai macam alat analisis laporan keuangan, yang paling sering digunakan

serta mudah dipahami adalah analisis rasio keuangan.

Dengan melakukan analisis rasio keuangan, investor dapat mengetahui dan

memprediksi harga saham suatu perusahaan berdasarkan kinerja keuangan dari

perusahaan tersebut. Dalam hal ini, investor melakukan analisis fundamental

dengan menggunakan beberapa data atau indikator seperti pendapatan, laba,

pertumbuhan penjualan, imbal hasil atau pengembalian atas ekuitas (return on

equity), margin laba (profit margin), dan data-data keuangan lainnya sebagai

sarana untuk menilai kinerja dan potensi pertumbuhan perusahaan di masa

mendatang.

Dari berbagai rasio keuangan yang ada, peneliti menggunakan Current Ratio

(CR), Debt to Equity Ratio (DER), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER),

Total Assets Turn Over (TATO), Return On Investment (ROI), Return On Equity

(ROE), dan Price Earnings Ratio (PER). Current Ratio merupakan ukuran

fundamental likuiditas perusahaan dan dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk

mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Semakin besar

seluruh kewajiban lancarnya dengan segera ketika ditagih. Dengan demikian,

semakin besar margin of safety yang dapat disediakan perusahaan kepada

investor, maka semakin tinggi pula harga saham perusahaan tersebut. Penelitian

yang dilakukan oleh Alam (2008) menunjukkan bahwa CR berpengaruh secara

signifikan terhadap harga saham.

Debt to Equity Ratio merupakan rasio solvabilitas yang umumnya digunakan

untuk mengukur leverage suatu perusahaan. Bagi investor, semakin besar rasio ini

semakin baik karena semakin sedikit tingkat pendanaan yang harus disediakan

dan semakin besar tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of

return). Namun, DER yang terlalu tinggi juga tidak baik karena tingkat utang

yang semakin tinggi akan memperbesar kemungkinan risiko gagal bayar (risk of

default) bunga pinjaman maupun pokok utang yang akhirnya dapat

mengakibatkan kebangkrutan perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Efendi

(2009) menunjukkan bahwa DER berpengaruh positif terhadap harga saham.

Namun, penelitian yang dilakukan oleh Juventus (2008) dan Kielsan (2010)

menunjukkan bahwa DER secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

harga saham.

Long Term Debt to Equity Ratio merupakan rasio solvabilitas yang

menunjukkan hubungan antara utang jangka panjang dengan ekuitas. Semakin

besar rasio ini menunjukkan bahwa semakin besar pendanaan perusahaan dengan

utang jangka panjang sehingga dikhawatirkan perusahaan akan mengalami risiko

gagal bayar. Selain itu, besarnya beban bunga dan utang jangka panjang yang

akan diikuti dengan penurunan harga saham karena investor tidak akan berminat

pada perusahaan yang mempunyai tingkat utang yang terlalu tinggi.

Total Assets Turn Over merupakan rasio aktivitas yang mengukur efektivitas

perusahaan dalam menggunakan seluruh aktiva untuk menghasilkan penjualan

selama satu periode tertentu. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan kemampuan

manajemen yang semakin efisien dalam menggunakan aktivanya untuk

menghasilkan penjualan. Penjualan yang meningkat karena penggunaan aktiva

yang semakin efisien ini pada gilirannya akan meningkatkan laba, yang kemudian

akan berdampak positif pada harga saham perusahaan. Akan tetapi, penelitian

yang dilakukan oleh Alam (2008) dan Yurico (2010) menunjukkan bahwa TATO

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Return On Investment merupakan rasio profitabilitas yang mengukur

efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan

aktiva yang dimiliki. Rasio ini menunjukkan produktivitas dari seluruh dana

perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin tinggi ROI

berarti kinerja keuangan suatu perusahaan semakin baik dan keuntungan yang

dihasilkan juga semakin besar sehingga dapat menarik minat investor, yang pada

gilirannya meningkatkan harga saham perusahaan tersebut.

Return On Equity merupakan rasio profitabilitas yang mengukur tingkat imbal

hasil (return) yang akan diperoleh ekuitas pemegang saham. Semakin tinggi ROE

menunjukkan semakin efisien perusahaan dalam menggunakan modal sendiri

untuk menghasilkan laba bagi pemegang saham. Dengan demikian, ROE dapat

dilakukan Alam (2008) dan Juventus (2008) menunjukkan bahwa ROE

berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Namun, penelitian yang

dilakukan oleh Efendi (2009), Yurico (2010), dan Kielsan (2010) menunjukkan

bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara ROE dengan harga saham.

Price Earnings Ratio menunjukkan penilaian pasar (market valuation) dari

potensi pertumbuhan perusahaan dan prospek laba di masa yang akan datang.

PER yang tinggi menunjukkan bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan dan laba

yang tinggi di masa depan. Sebaliknya, PER yang rendah menunjukkan ekspektasi

pasar yang rendah terhadap pertumbuhan dan laba di masa depan. Dengan

demikian, semakin tinggi PER maka semakin tinggi pula ekspektasi pasar

terhadap pertumbuhan dan laba sehingga akan meningkatkan harga saham.

Namun, penelitian yang dilakukan oleh Alam (2008) menunjukkan bahwa PER

tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Perbedaan pada variabel penelitian yang digunakan dan ketidakkonsistenan

antara teori dengan hasil penelitian maupun antar hasil penelitian sebelumnya

mendorong peneliti untuk melakukan penelitian replikasi dari penelitian terdahulu

dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang diperkirakan memiliki pengaruh

terhadap harga saham, yaitu current ratio, debt to equity ratio, long term debt to

equity ratio, total assets turn over, return on investment, return on equity, dan price earnings ratio. Peneliti tertarik untuk menggunakan data perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI mulai dari tahun 2007 sampai dengan

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti menuangkan penelitiannya dalam

bentuk skripsi dengan judul : “Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio,

Long Term Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Investment, Return On Equity, dan Price Earnings Ratio terhadap Harga Saham pada

Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

apakah current ratio, debt to equity ratio, long term debt to equity ratio, total

assets turn over, return on investment, return on equity, dan price earnings ratio

berpengaruh signifikan terhadap harga saham baik secara parsial maupun secara

simultan ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh current ratio, debt to

equity ratio, long term debt to equity ratio, total assets turn over, return on investment, return on equity, dan price earnings ratio terhadap harga saham

baik secara parsial maupun secara simultan.

2. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan peneliti mengenai pengaruh current ratio, debt to equity

ratio, long term debt to equity ratio, total assets turn over, return on investment, return on equity, dan price earnings ratio terhadap harga

saham.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada

manajemen perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangan yang

diperkirakan berpengaruh terhadap harga saham yaitu current ratio,

debt to equity ratio, long term debt to equity ratio, total assets turn over, return on investment, return on equity, dan price earnings ratio.

3. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan dan

referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian lanjutan

mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan yang berkaitan dengan

penilaian harga saham, seperti current ratio, debt to equity ratio,

long term debt to equity ratio, total assets turn over, return on investment, return on equity, dan price earnings ratio.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis 1. Harga Saham

a. Pengertian Harga Saham

Menurut Haugen (1990 : 577), “the market value of a common stock is

based on the discounted value of expected dividends throughout the life of the firm”. Nilai pasar saham biasa adalah berdasarkan nilai diskonto

dividen yang diharapkan sepanjang masa hidup perusahaan. Harga saham

juga dapat didefinisikan sebagai harga yang dibentuk dari interaksi antara

para penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan

mereka terhadap keuntungan perusahaan. Harga pasar saham

menunjukkan penilaian sentral dari seluruh pelaku pasar sehingga harga

pasar saham bertindak sebagai barometer kinerja keuangan dan

manajemen perusahaan. Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini

adalah rata-rata harga saham penutupan (average closing price) selama

suatu periode tertentu.

b. Penilaian Harga Saham

Dalam penilaian harga saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu

nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik saham. Nilai buku merupakan

nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham

harga saham tersebut di pasar. Nilai intrinsik atau nilai fundamental adalah

nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi.

Secara umum, keputusan membeli atau menjual saham ditentukan oleh

perbandingan antara perkiraan nilai intrinsik dengan harga pasarnya

(Halim, 2005 : 31), dengan kriteria sebagai berikut :

1) Jika nilai intrinsik > dari harga pasar saham, maka saham tersebut

undervalued artinya saham tersebut dinilai terlalu rendah. Oleh karena

itu, saham tersebut sebaiknya dibeli atau ditahan sementara.

2) Jika nilai intrinsik = harga pasar saham, maka saham tersebut

menunjukkan nilai yang wajar dan berada dalam kondisi

keseimbangan.

3) Jika nilai intrinsik < harga pasar saham, maka saham tersebut

overvalued, artinya saham tersebut dinilai terlalu tinggi. Oleh karena

itu, saham tersebut sebaiknya dijual.

Terdapat dua pendekatan dalam penentuan nilai intrinsik saham

berdasarkan analisis fundamental (Halim, 2005 : 21), antara lain :

1) Pendekatan Dividen

Dalam pendekatan ini, harga saham dapat diketahui dengan menghitung nilai sekarang (present value-PV) dari proyeksi dividen yang akan diterima investor. Model dasar perhitungan harga saham dengan pendekatan ini adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Po = harga saham pada periode 0

dt = dividen yang diterima pada periode t

a) Dividen dengan jumlah tetap (zero growth)

Diasumsikan tingkat pertumbuhan diukur dengan tingkat kenaikan dividen yang diharapkan, dan jika pertumbuhannya di masa mendatang nol, dividen yang akan dibayarkan sama setiap tahun hingga tahun ke-t, maka harga saham dapat dirumuskan sebagai berikut :

b) Dividen dengan pertumbuhan normal (normal growth)

Dari tahun ke tahun, perusahaan selalu berupaya agar laba dan dividen akan tumbuh seperti yang direncanakan. Tingkat pertumbuhan tersebut diharapkan terus berlanjut pada tingkat yang sama dengan tingkat pertumbuhan ekonomi (produk nasional bruto), dan bahkan dapat lebih tinggi dari pertumbuhan tersebut. Oleh karena itu, rumus umum besarnya dividen per tahun dengan pertumbuhan normal dapat dinyatakan sebagai berikut :

Keterangan :

dn = besarnya dividen pada tahun ke-n

d0 = besarnya dividen pada tahun ke-0 (tahun sebelum pembayaran dividen saat ini)

n = periode waktu pembayaran dividen

g = pertumbuhan pembayaran dividen

2) Pendekatan Price Earnings Ratio (PER)

Pendekatan ini sering digunakan oleh analis saham untuk menilai harga saham. Pada dasarnya PER memberikan indikasi tentang jangka

Dokumen terkait