• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang diolah dalam penelitian ini berupa penilaian subjektif dan data penilaian objektif.

1. Metode Penilaian subjektif

Data Penilaian subjektif dalam penelititan ini berupa data tentang kualitas keripik sukun dan kesukaan masyarakat terhadap keripik sukun. Data – data tersebut diperoleh dari uji inderawi dan uji organoleptik (kesukaan).

a. Metode pengumpulan data kualitas inderawi keripik sukun

Data kualitas keripik sukun dengan indikator warna, tekstur dan rasa diambil dengan uji inderawi.

Uji inderawi adalah pengujian terhadap sifat karakteristik bahan pangan dengan menggunakan inderawi manusia termasuk indera penglihatan,pembau, perasa, dan pendengar (Kartika B, 1998:3).

Uji inderawi digunakan dengan tujuan mengetahui perbedaan kualitas masing-masing sampel keripik sukun hasil eksperimen mencakup indikator warna, tekstur dan rasa dengan menggunakan 5 klasifikasi kualitas secara berjenjang dimana skor terbesar menunjukkan kualitas terbaik, semakin kecil skornya kualitas keripik sukun semakin jelek.

1) Kriteria penilaian dalam uji inderawi

Secara lengkap teknik skoring untuk setiap indikator kualitas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Indikator Warna

b) Indikator Tekstur

Indikator tekstur yang akan diuji meliputi : kerenyahan, keempukan, dan kegetasan.

Kriteria penilaian Skor a. Ideal b. Cukup ideal c. Agak ideal d. Kurang ideal e. Tidak ideal 5 4 3 2 1

(1) Kerenyahan

Kriteria penilaian Skor a. Sangat renyah b. Renyah c. Cukup renyah d. Kurang renyah e. Tidak renyah 5 4 3 2 1 (2) Keempukan

Kriteria penilaian Skor a. Empuk b. Cukup empuk c. Agak empuk d. Kurang empuk e. Tidak empuk (keras) 5 4 3 2 1 (3) Kegetasan

Kriteria penilaian Skor a. Getas b. Cukup getas c. Agak getas d. Kurang getas e. Tidak getas 5 4 3 2 1 c) Indikator Rasa

Indikator rasa yang akan diuji meliputi : rasa sukun, rasa asin, dan rasa gurih.

(1) Rasa sukun

Kriteria penilaian Skor a. Sangat nyata b. Nyata c. Cukup nyata d. Kurang nyata e. Tidak nyata 5 4 3 2 1 (2) Rasa asin

Kriteria penilaian Skor a. Ideal b. Cukup ideal c. Agak ideal d. Kurang ideal e. Tidak ideal 5 4 3 2 1 (3) Rasa gurih

Kriteria penilaian Skor a. Ideal b. Cukup ideal c. Agak ideal d. Kurang ideal e. Tidak ideal 5 4 3 2 1

2) Instrumen atau alat pengumpul data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah panelis agak terlatih. Panelis agak terlatih adalah panelis yang sebelum melakukan kegiatan penilaian terlebih dahulu dilatih, dengan tujuan

agar panelis dapat mengetahui sifat-sifat atau karakteristik suatu bahan. Dengan memberikan penjelasan tentang sampel dan sifat-sifat yang akan dinilai serta memberikan latihan, kelompok ini sudah dapat berfungsi sebagai alat analisis.

“Committee on sensory evaluation of the institute of food technologist” (1964) memberikan rekomendasi jumlah panelis sebagai berikut:

Untuk uji perbedaan: panelis terlatih (3-10 orang), agak terlatih (8-25 orang). Untuk uji kesenangan mempergunakan panelis tidak terlatih minimal 80 orang. (dikutip dari Bambang Kartika 1988: 32)

Uji inderawi merupakan cara-cara pengujian terhadap sifat karakteristik bahan pangan dengan menggunakan indera manusia termasuk indera penglihatan, peraba, pembau, perasa dan pendengaran (Bambang Kartika dkk, 1988: 2).

Karakteristik pengujian inderawi :

1) Penguji melakukan penginderaan dengan perasaan 2) Metode pengujian yang dipergunakan telah pasti

3) Pada umumnya penguji telah melalui seleksi dan latihan sebelum pengujian

4) Subyektifitas penguji relatif kecil karena penguji bekerja seperti sebuah alat penganalisa

5) Pengujian dilakukan dalam bilik - bilik laboratorium pengujian inderawi dan hasil pengujian inderawi dianalisa dengan metode statistik.

Panelis agak terlatih yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Teknologi Jasa dan Produksi, Universitas Negeri Semarang. Penggunaan panelis dengan kriteria tersebut karena memiliki kesempatan bertemu yang sering sehingga memudahkan peneliti memperoleh data penelitian.

Penilaian panelis agak terlatih yang memenuhi syarat tersebut harus melalui tahap validasi dan reliabilitasi instrumen untuk memperoleh instrumen yang valid dan reliabel.

a) Validitas instrumen

Validitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuai instrumen (Suharsimi Arikunto, 2006: 168). Validitas instrumen terdiri dari validitas internal dan validitas isi, yaitu:

(1) Validitas Internal

Validitas internal adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat kevalidan atau kesahihan dilihat dari kondisi internal panelis yaitu berupa faktor dari dalam, faktor tersebut di antaranya kondisi kesehatan panelis, pengalaman panelis, pengetahuan tentang produk dan kesediaan panelis.

Usaha yang dilakukan untuk mendapatkan validitas internal adalah melalui wawancara dan penyaringan. Hasil wawancara dituangkan pada formulir wawancara calon

panelis. Dari hasil wawancara tersebut diperoleh informasi calon panelis yang berpotensi untuk melakukan tahap seleksi berikutnya.

Calon panelis yang berpotensi kemudian diuji untuk mengetahui kemampuan awal calon panelis. Pengujian calon panelis pada tahap penyaringan dilakukan pengujian sebanyak empat kali. Kemudian hasil penilaian dianalisis dengan menggunakan range method, berikut kualifikasinya:

e JumlahRang

jumlah Range

Jika 1, Validitas internal calon panelis

memenuhi persyaratan untuk ditingkatkan dengan latihan.

< e JumlahRang

jumlah Range

Jika 1, Validitas internal calon panelis tidak

memenuhi persyaratan, sehingga tidak mungkin ditingkatkan lagi dengan latihan (Bambang Kartika, 1988: 24).

(2) Validitas isi

Validitas isi adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat kevalidan atau kesahihan untuk mendapatkan calon panelis yang mampu menilai karakteristik mutu pangan dengan benar dan tepat. Untuk mendapatkan validitas isi dari calon panelis, dilakukan seleksi dengan cara menilai produk eksperimen. Pada tahap ini penilaian produk dilakukan sebanyak enam kali latihan. Kemudian hasil penilaian

dianalisis dengan menggunakan range method, dengan kualifikasi: 1 ≥ range Jumlah jumlah Range

Jika , maka calon panelis kepekaannya dapat

diandalkan atau validitas isinya memenuhi syarat untuk dilatih lebih intensif agar dapat menilai secara tepat.

1 < range Jumlah jumlah Range

Jika , maka calon panelis validitas isinya

tidak memenuhi syarat untuk dilatih lebih intensif (Bambang Kartika, 1988: 24).

b) Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan keajegan suatu instrumen dan cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2006: 178). Kata cukup dipercaya mengandung arti panelis dapat menilai secara ajeg, hasil penilaiannya tetap atau mendekati sama walaupun telah menilai berulang kali dalam waktu yang berbeda. Keajegan panelis dalam menilai adalah hal yang paling terpenting, berarti panelis tersebut dapat diandalkan.

Untuk mengetahui reliabilitas instrumen dilakukan latihan terhadap panelis terhadap produk hasil eksperimen minimal enam kali penilaian dalam waktu yang berbeda. Dari latihan tersebut

diketahui apakah panelis memenuhi syarat berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan.

Untuk mengetahui panelis yang memenuhi syarat sebagai penguji yaitu instrumen yang valid dan reliabel maka diadakan evaluasi kemampuan setelah latihan enam kali berakhir. Evaluasi kemampuan ini bertujuan untuk menentukan panelis yang dapat digunakan untuk pengujian yang sesungguhnya. Kemudian hasil penilaian dianalisis dengan menggunakan range method dan syarat panelis yang reliabel adalah total skor dalam range minimal 60% dari jumlah skor yang ada, hal ini berarti panelis tersebut dapat diandalkan. Panelis yang ditolak yaitu apabila total skor dalam range kurang dari 60%, yang berarti panelis tidak dapat diandalkan (Bambang Kartika, 1988: 22).

b. Metode Pengumpulan Data Kesukaan Masyarakat

Prospek laku tidaknya produk keripik sukun atau besar kecilnya penerimaan masyarakat terhadap produk keripik sukun tersebut sangat tergantung pada penerimaan dan kesukaan masyarakat terhadap produk tersebut. Oleh karena itu data tentang kesukaan masyarakat terhadap keripik sukun perlu diketahui untuk mendapatkan data kesukaan masyarakat terhadap keripik sukun hasil eksperimen terbaik dengan metode pengujian organoleptik atau hedonik.

Uji organoleptik merupakan pengujian yang panelisnya cenderung melakukan penilaian berdasarkan kesukaan. Dalam pengujian

ini panelis mengemukakan responnya yang berupa suka atau tidak sukanya terhadap sifat produk hasil eksperimen yang diuji yaitu kualitas keripik sukun yang dibuat dengan lama fermentasi yang berbeda dan pH yang bervariasi.

1) Kriteria penilaian dalam Uji Hedonik

Kriteria penilaian dalam uji organoleptik atau uji kesukaan ini menggunakan teknik skoring. Rentangan skor dalam penelitian ini adalah 1 - 5 yaitu sebagai berikut:

a) Tidak Suka : 1 b) Kurang suka : 2 c) Agak suka : 3 d) Cukup suka : 4 e) Suka : 5

2) Instrumen atau alat pengumpul data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah panelis tidak terlatih. Panelis tidak terlatih adalah panelis yang tidak melakukan latihan sebelum melakukan pengujian. Panelis tidak terlatih digunakan untuk uji kesukaan yaitu untuk mengetahui kesukaan masyarakat terhadap keripik sukun hasil eksperimen terbaik. Menyangkut tingkat kesukaan terhadap suatu makanan semakin banyak jumlah panelis, maka hasilnya akan semakin baik. Jumlah panelis tidak terlatih minimal 80 orang. (Kartika, bambang,1988: 32). Dalam penilaian ini panelis tidak terlatih yang digunakan adalah

masyarakat yang bertempat tinggal di daerah Perumnas Kalisalak RT 05 RW 09 Kelurahan Kauman Kabupaten Batang yang dikelompokan berdasarkan usia yaitu usia anak - anak, remaja dan dewasa, sebagai berikut :

(a) Anak – anak putra (6 - 11 tahun) = 15 orang (b) Anak – anak putri (6 – 11 tahun) = 15 orang (c) Remaja putri (12 – 20 tahun) = 15 orang (d) Remaja putra (12 - 20 tahun) = 15 orang (e) Dewasa putra (21- 55 tahun) = 10 orang (f) Dewasa putri (21 – 55 tahun) = 10 orang

2. Metode Penilaian objektif

Data penilaian objektif dalam penelititan ini berupa data tentang kandungan kimiawi keripik sukun. Uji kandungan kimiawi digunakan untuk mengetahui perbedaan kandungan air, abu, protein, lemak dan karbohidrat dari keripik sukun hasil eksperimen terbaik dan keripik sukun kontrol.