• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. METODE PENGUMPULAN DATA

Bentuk penelitian ini adalah model ex post facto, yaitu suatu proses penelitian dimana data dikumpulkan setelah semua peristiwa yang diperhatikan terjadi (Azwar, 1998). Pada subyek ditanyakan apakah dalam rentang satu bulan ia telah melakukan pembelian secara elektronik. Jika subyek mengalami hal tersebut maka subyek merupakan sampel yang sesuai. Selanjutnya Skala Trust dan Skala Transparansi diberikan kepada subyek tersebut.

1. Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen self - report berupa skala sikap. Azwar (2005) mengungkapkan skala sikap merupakan kumpulan pernyataan-pernyataan mengenai suatu obyek sikap. Dari respon subyek pada setiap pernyataan tersebut kemudian dapat disimpulkan mengenai arah dan intensitas sikap seseorang. Cronbach (dalam Azwar, 2005) menyatakan bahwa skala suatu bentuk pengukuran terhadap performansi tipikal individu cenderung dimunculkan secara sadar atau tidak sadar dalam bentuk respon terhadap situasisituasi tertentu yang sedang dihadapi

Adapun kelebihan-kelebihan dan alasan penggunaan Metode Skala, yaitu: 1. Pernyataan disusun bersifat proyektif, yaitu berupa proyeksi dari perasaan dan

keprobadiannya.

3. Respon subyek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau “salah”. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh- sungguh. Hanya saja, jawaban yang berbeda akan diinterpretasikan berbeda pula.

Dalam penelitian ini digunakan dua skala, yaitu Skala Trust dan Skala Transparansi yang disusun berdasarkan aspek atau dimensi dari masing-masing variabel.

a. Skala Transparansi

Skala Transparansi disusun berdasarkan dimensi-dimensi transparansi yang dikemukakan oleh Nelson, Alok & Robert (2004) yang meliputi product, price, dan supplier transparency. Skala yang diberikan kepada subjek adalah jenis skala semantic differential dimana skala ini tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis. Berikut ini adalah blue print yang menyajikan distribusi aitem-aitem Skala Transparansi.

Tabel 3.1. Distribusi Aitem-Aitem Transparansi Sebelum Uji Coba

Dimensi Indikator No. Aitem Jumlah

Product Informasi yang ditampilkan dalam kegiatan pembelian adalah kualitas produk,

kenyamanan proses pembelian, dan integritas yang diperoleh dari produk

1, 5, 9, 12, 15, 18, 20, 23, 25, 29

10

Price Informasi tentang harga yang kemudian digunakan oleh konsumen untuk

meminimalkan biaya, usaha dan waktu yang dihabiskan

2, 4, 7, 10, 13, 16, 22, 24, 27, 28

10

Supplier Informasi tentang pemasok, seperti identitas, informasi persediaan, biaya pengiriman, dan waktu pengiriman yang tepat. 3, 6, 8, 11, 14, 17, 19, 21, 26, 30 10 TOTAL 30

b. Skala Trust

Aitem-aitem dalam skala Trust disusun berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan McKnight, Choudhuri & Kacmar (2002) yang meliputi ability, benevolence, dan integrity. Skala tersebut terdiri dari aitem-aitem yang favorable

dan unfavorable, dengan skala Likert yang terdiri dari lima pilihan jawaban yakni Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Penilaian skala untuk aitem favorable adalah nilai 5 untuk pilihan jawaban Sangat Setuju, nilai 4 untuk nilai untuk jawaban Setuju, nilai 3 untuk jawaban Netral, nilai 2 untuk Tidak Setuju dan nilai 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju. Sedangkan penilaian untuk aitem unfavorable adalah nilai 1 untuk jawaban Sangat Setuju, nilai 2 untuk jawaban Setuju, nilai 3 untuk jawaban Netal, nilai 4 untuk Tidak Setuju serta nilai 5 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju. Berikut ini adalah blue print yang menyajikan distribusi aitem-aitem Skala Trust.

Tabel 3.2. Distribusi Aitem-Aitem Trust Sebelum Uji Coba

Dimensi Aspek Indikator Aitem Jumlah

Favorable Unfavorable

Trusting Believe

Competence Konsumen yakin dengan kemampuan penjual memenuhi kebutuhan pembeli 1,3,8,9,10, 15 - 6

Benevolence Konsumen yakin dengan kesediaan penjual melayani kepentingan pembeli 6,17,18, 27, 29, 30 -. 6

Integrity Konsumen yakin dengan kejujuran penjual untuk menjaga dan memenuhi kesepakatan yang telah dibuat. 14, 19, 22, 23, 24, 25 - 6 Trusting Intention Willingness to depend Kesediaan konsumen bergantung pada penjual 4,5,11,12, 16, 21 - 6 Subjective probability of depending Kesediaan pembeli secara subjektif 7,13, 20, 26, 28 2 6 TOTAL 29 1 30

2. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Azwar (2005) mengatakan bahwa tujuan dilakukannya uji coba alat ukur adalah untuk melihat sejauh mana alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan pengukuran. Uji coba skala dilakukan dengan menyebarkan skala kepada responden uji coba yang memiliki karakteristik hampir sama dengan karakteristik

subyek penelitian. Skala Trust dan Skala Transparansi disebarkan, dikumpulkan, dan diuji daya beda aitem-aitem dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment yang diperoleh melalui analisa data dengan menggunakan SPSS version 16.0 for windows. Aitem yang memliki daya beda cukup tinggi akan dihitung reliabilitasnya dengan menggunakan reliabilitas koefisien alpha yang diperoleh melalui analisis data dengan menggunakan SPSS version 16.0 for windows. Aitem-aitem dalam skala yang memiliki validitas yang baik dengan daya beda cukup tinggi dan reliabel akan digunakan untuk mengukur Trust dan Skala Transparansi yang juga menggunakan prosedur yang sama.

a. Uji Validitas

Validitas tes atau validitas alat ukur adalah sejauh mana tes itu mengukur apa yang dimaksudkannya untuk diukur, artinya derajat fungsi mengukurnya suatu tes atau derajat kecermatan suatu tes (Azwar, 2005). Untuk mengkaji validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti melihat alat ukur berdasarkan arah isi yang diukur yang disebut dengan validitas isi (content validity).

Suryabrata (1998) mengatakan bahwa validitas isi menunjukkan kepada sejauh mana aitem-aitem yang dilihat dari isinya dapat mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Ukuran sejauh mana ini ditentukan berdasar derajat repesentatifnya alat ukur itu bagi isi hal yang akan diukur. Validitas isi alat ukur ditentukan melalui pendapat profesional (professional judgement) dalam proses telaah soal. Dengan menggunakan spesifikasi alat ukur yang telah ada, akan dilakukan analisa logis untuk menetapkan apakah aitem-aitem yang telah

dikembangkan memang mengukur (representatif bagi) apa yang dimaksudkan untuk diukur.

Setelah melakukan validitas isi kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji daya beda aitem. Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang akan diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi alat ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Atau dengan kata lain, memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan (Azwar, 2005).

Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dapat dilakukan dengan menggunakan formula koefisien korelasi Pearson Product Moment (Azwar, 2005). Uji daya beda aitem ini akan dilakukan pada alat ukur yang dalam penelitian ini adalah Skala Trust dan Skala Transparansi.

b. Uji Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya (Azwar, 2007). Dari sejumlah aitem yang terpilih memiliki daya beda aitem yang tinggi dilakukan komputasi untuk memperoleh koefisien reliabilitas. Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien

reliabilitas merupakan indikator konsistensi aitem-aitem tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama.

Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan Internal Consistency

yang mana prosedurnya hanya memerlukan satu kali penggunaan tes kepada sekelompok individu sebagai subyek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi (Azwar, 2007). Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien reliabilitas Alpha Cronbach.

Penghitungan daya beda aitem dan koefisien reliabilitas dalam uji coba ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS version 16.0 for Windows.

Dokumen terkait