• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

D. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengambilan data dengan skala atau disebut dengan Metode Skala.

Metode skala adalah metode pengumpulan data yang memberikan suatu daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh subjek secara tertulis (Devellis, 2003). Skala merupakan kumpulan pernyataan-pernyataan mengenai suatu objek. Skala merupakan suatu bentuk pengukuran terhadap performansi tipikal individu yang cenderung dimunculkan dalam bentuk respon terhadap situasi-situasi tertentu yang sedang dihadapi (Azwar, 2000).

Hadi (2000) menyatakan bahwa skala dapat digunakan dalam penelitian berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut :

1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya.

2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek dalam penelitian adalah benar dan dapat dipercaya.

3. Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan

kepadanya sama dengan yang dimaksudkan peneliti.

Dalam penelitian ini menggunakan dua buah skala yaitu skala kepuasan kerja dan skala penyesuaian diri.

1. Skala Penyesuaian Diri

Alat ukur yang digunakan dalam penyesuaian diri adalah skala

penyesuaian diri yang dirancang oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek

penyesuaian diri yang dikemukakan oleh Fahmy (dalam Sobur, 2003) yaitu penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial.

Penilaian skala penyesuaian diri ini adalah berdasarkan format skala Likert. Setiap aspek diuraikan kedalam butir pernyataan yang mengungkap penyesuaian diri yang dimiliki oleh karyawan. Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan yang favorable dan unfavorable dengan empat alternatif jawaban yang terdiri dari: SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), STS (Sangat Tidak Sesuai).

Selanjutnya subjek diminta untuk memilih alternatif jawaban pernyataan yang sesuai dengan keadaan dirinya, dengan cara memilih salah satu dari alternatif jawaban yang ada. Bobot nilai untuk setiap pernyataan yang bersifat favorable bergerak dari 4 sampai 1 dimana pilihan Sangat Sesuai diberi nilai 4, Sesuai diberi nilai 3, Tidak Sesuai diberi nilai 2, Sangat Tidak Sesuai diberi nilai 1. Sedangkan nilai untuk setiap pernyataan yang bersifat unfavorable bergerak dari 1 sampai 4 dimana pilihan Sangat Sesuai diberi nilai 1, Sesuai diberi nilai 2, Tidak Sesuai diberi nilai 3, Sangat Tidak Sesuai diberi nilai 4.

Blueprint skala penyesuaian diri dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1

Blueprint skala penyesuaian diri saat uji coba No Aspek-aspek Penyesuaian Diri Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1 Penyesuaian pribadi 2,6,13,18,22, 25,28,30 4,9,12,16, 20,24,29 15 2 Penyesuaian sosial 3,7,10,15, 17,21,26 1,5,8,11,14, 19,23,27 15 Jumlah 15 15 30

2. Skala kepuasan kerja

Alat ukur yang digunakan dalam kepuasan kerja adalah skala kepuasan kerja yang dirancang oleh peneliti dengan menggunakan aspek-aspek menurut Robbins (1996), yaitu kerja yang secara mental menantang, ganjaran yang pantas, kondisi kerja yang mendukung, rekan kerja yang mendukung, dan kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan.

Penilaian skala kepuasan kerja ini adalah berdasarkan format skala Likert. Setiap aspek diuraikan kedalam butir pernyataan yang mengungkap tingkat kepuasan kerja yang dimiliki oleh karyawan. Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan yang favorable dan unfavorable dengan empat alternatif jawaban yang terdiri dari: SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), STS (Sangat Tidak Sesuai).

Selanjutnya subjek diminta untuk memilih alternatif jawaban pernyataan yang sesuai dengan keadaan dirinya, dengan cara memilih salah satu dari alternatif jawaban yang ada. Bobot nilai untuk setiap pernyataan yang bersifat favorable bergerak dari 4 sampai 1 dimana pilihan Sangat Sesuai diberi nilai 4, Sesuai diberi nilai 3, Tidak Sesuai diberi nilai 2, Sangat Tidak Sesuai diberi nilai

1. Sedangkan nilai untuk setiap pernyataan yang bersifat unfavorable bergerak dari 1 sampai 4 dimana pilihan Sangat Sesuai diberi nilai 1, Sesuai diberi nilai 2, Tidak Sesuai diberi nilai 3, Sangat Tidak Sesuai diberi nilai 4.

Blueprint skala Kepuasan Kerja dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2

Blueprint skala kepuasan kerja saat uji coba

No Aspek-aspek kepuasan

kerja

Aitem

Jumlah Favorable Unfavorable 1. Kerja yang secara mental

menantang 4,11,22,38,43, 50,59,65 7,16,27,33,47, 54,71 15

2. Ganjaran yang pantas 1,12,20,31,40,

56,57

5,13,24,35,46, 51,60,74

15

3. Kondisi kerja yang

mendukung 8,26,39,48,53, 55,69,72 2,18,36,52,61, 68,75 15

4. Rekan kerja yang

mendukung 9,15,21,29,42, 49,63 6,19,28,34,45, 58,64,70 15 5. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan 10,17,23,32, 41,57,66,73 3,14,25,30,37, 44,62 15 Jumlah 38 37 75

3. Uji Coba Alat Ukur

Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Atau dengan kata lain, memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan (Azwar, 1999).

Tahap uji coba alat ukur ini meliputi pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur agar hasil dapat dipertanggungjawabkan.

1. Uji daya diskriminasi aitem.

Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Pengujian daya diskriminasi aitem dilakukan dengan perhitungan koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor total skala itu sendiri (Azwar, 2000).

Pengujian daya diskriminasi aitem ini dilakukan dengan

mengkolerasikan antara skor tiap aitem dengan skor total, dengan menggunakan tehnik korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program komputer SPSS 12 versi. Parameter daya diskriminasi aitem yang berupa koefisien korelasi aitem total memperlihatkan kesesuaian fungsi aitem dengan fungsi skala dalam mengungkap perbedaan individu. Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total, biasanya digunakan batasan rix ≥ 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Namun apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, kita dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria sehingga jumlah aitem yang diinginkan dapat tercapai. Tetapi Kriteria dibawah 0.20 sangat tidak disarankan (Azwar, 1999).

2. Validitas alat ukur

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 2000).

Adapun teknik yang digunakan untuk menguji validitas alat ukur dalam penelitian ini adalah : validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional melalui professional judgement dalam hal ini adalah dosen pembimbing. 3. Reliabilitas alat ukur

Reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan, bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda (Hadi, 2000). Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi atau alat kepecayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2001).

Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal (Cronbach’s alpha coefficient) yaitu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar aitem atau bagian dalam skala. Teknik ini dipandang ekonomis dan praktis (Azwar, 2000). Pengujian reliabilitas ini akan menghasilkan reliabilitas dari

penyesuaian diri dan skala kepuasan kerja. Koefisien alpha cronbach formula yang dipakai dalam penelitian ini adalah 0.7–0.8, karena koefisien

alpha cronbach yang mencapai 0.7–0.8 dapat dinyatakan bahwa alat ukur

tersebut memiliki nilai relibilitas yang baik (Devellis, 2003).

4. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Uji coba skala penyesuaian diri dan skala kepuasan kerja terhadap 80 orang pegawai PT. PLN (Persero) UPT Medan.

1. Hasil Uji Coba Skala Penyesuaian Diri

Untuk melihat daya diskriminasi aitem, dilakukan analisa uji coba dengan

menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 12, kemudian nilai

corrected item total correlation yang diperoleh dibandingkan dengan Pearson

Product Moment dengan interval kepercayaan 95 % yang memiliki harga kritik

0.3. Jumlah aitem yang diuji cobakan adalah 30 aitem dan dari 30 aitem tersebut diperoleh 18 aitem yang sahih dan 12 aitem yang gugur. 18 aitem yang sahih inilah yang akan digunakan dalam penelitian, dengan kisaran koefisien korelasi rxx = 0.349 sampai dengan rxx = 0.708 dan reliabilitas sebesar 0.883. Distribusi aitem yang sahih dari skala penyesuaian diri dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 3

Blueprint skala penyesuaian diri setelah uji coba No Aspek-aspek Penyesuaian Diri Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1 Penyesuaian pribadi 6(1),13(7),18(12) 25(17) 9(4),12(6), 24(16) 7 2 Penyesuaian sosial 7(2),15(9),17(11), 21(14),26(18) 8(3),11(5), 14(8),16(10), 19(13),23(15) 11 Jumlah 9 9 18 Keterangan :

Nomor yang di dalam kurung /( ) = penomoran baru saat melakukan penelitian

2. Hasil Uji coba Skala Kepuasan Kerja

Untuk melihat daya diskriminasi aitem, dilakukan analisa uji coba dengan

menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 12, kemudian nilai

Corrected Item Total Correlation yang diperoleh dibandingkan dengan Pearson

Product Moment dengan interval kepercayaan 95 % yang memiliki harga kritik

0.3. Jumlah aitem yang diuji cobakan adalah 75 aitem dan dari 75 aitem diperoleh 41 aitem yang sahih dan 34 aitem yang gugur. 41 aitem yang sahih inilah yang akan digunakan dalam penelitian, dengan kisaran koefisien korelasi rxx = 0.331 sampai dengan rxx = 0.640 dan reliabilitas sebesar 0.929. Distribusi aitem yang sahih dari kepuasan kerja dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 4

Blueprint skalakepuasan kerja setelah uji coba

No Aspek-aspek kepuasan

kerja

Aitem

Jumlah Favorable Unfavorable 1. Kerja yang secara mental

menantang 4(3),11(7), 43(25),50(31) 27(15),33(18), 47(29),71(40) 8

2. Ganjaran yang pantas 1(1),20(11),

56(34),67(38)

5(4),13(8), 24(13),35(20),

46(28),51(32)

Dokumen terkait