• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.5. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan metode sebagai berikut: 1. Kuesioner penelitian yang mencakup daftar pertanyaan yang disusun

berdasarkan kriteria jawaban secara tertutup.

2. Studi Dokumentasi, yaitu mengumpulkan data–data sekunder yang memiliki relevasi terhadap penelitian ini.

Adapun untuk mengukur beberapa variabel yang diajukan dalam penelitian ini digunakan teknik penentuan skor menurut skala yang digunakan oleh likert. Likert’s

Summated Ratings adalah metode pengukuran sikap yang banyak digunakan karena

Dalam keterkaitannya dengan pelaksanaan penelitian ini, maka pengukuran jawaban responden diukur melalui langkah kerja sebagai berikut;

1. Menentukan sikap terhadap permasalahan apa yang akan diukur. 2. Menetukan dimensi yang ada dalam menyusun sikap tersebut.

Menurut Likert’s dimensi sikap adalah: a. Cognitif Domain (Tahu/Tidak tahu)

b. Affective Domain (Perasaan terhadap sesuatu) c. Conative Domain (Tendensi untuk bertingkah laku)

3. Menyusun pertanyaan atau item yang merupakan alat pengukur dimensi yang menyusun sikap dan akan diukur sesuai dengan indikator. Banyaknya item antara 3 – 40 buah, untuk suatu sikap. Item yang disusun harus terdiri dari item positif dan negatif. Item positif bila pertanyaan memberi isyarat mendukung permasalahan yang sedang diteliti. Item negatif bila pertanyaan bertentangan dengan permasalahan penelitian yang diteliti. Likert tidak mengijinkan adanya item yang bersifat netral serta item positif dan negatif dalam kuesioner harus tersebar secara acak.

Dengan demikian terdapat pula beberapa asumsi mengenai penyusunan skala ukuran jawaban responden sebagaimana telah dijelaskan yakni mencakup;

1) Asumsi utama yang mendasari LSR adanya sebuah kontinum.

2) Banyaknya alternatif jawaban untuk setiap item harus sama atau tetap dan banyaknya pun harus sama agar mudah di jumlahkan.

Teknik penentuan skor yang digunakan berisikan skala ordinal, yaitu ukuran yang diberikan pada objek pengamatan maupun pengertian tingkatan dari yang terendah sampai yang tertinggi.

Melalui penyebaran kuesioner yang berisikan beberapa pertanyaan kepada responden, maka ditentukan skor dari setiap jawaban pertanyaan sebagai berikut:

1) Untuk alternatif jawaban a diberi skor 5 2) Untuk alternatif jawaban b diberi skor 4 3) Untuk alternatif jawaban c diberi skor 3 4) Untuk alternatif jawaban d diberi skor 2 5) Untuk alternatif jawaban e diberi skor 1

Sehubungan pengukuran data berskala ordinal, maka untuk menguji analisis regresi berganda maka skala tersebut harus dinaikkan dulu menjadi skala interval dengan menggunakan “Metode Succesive Interval” atau “Method of Succesive Interval” dengan rumus sebagai berikut:

Langkah-langkahnya:

(1) Ambil data ordinal hasil kuesioner

(2) Setiap pertanyaan, dihitung proporsi jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya.

Density of lower limit – Density at upper limit Means of Interval =

(3) Menghitung nilai Z (tabel distribusi normal) untuk setiap proporsi kumulatif.

(4) Menghitung nilai densitas untuk setiap proporsi kumulatif dengan memasukkan nilai Z pada rumus distribusi normal.

(5) Menghitung nilai skala dengan rumus metode succesive interval. (6) Menggunakan nilai transformasi yaitu:

Y = Nilai Skala - [Nilai Skala Minimal] + 1

Sehingga Interval dari masing-masing katagori jawaban skala ordinal dapat ditentukan dengan nilai skor pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Interval Jawaban, Katagori Jawaban dan Skor Jawaban

Interval

Jawaban Katagori Jawaban

Skor Jawaban Ordinal 4,24 – 5,00 3,43 – 4,23 2,62 – 3,42 1,81 – 2,61 0,00 – 1,80 Sangat Setuju/Baik Setuju/Baik Ragu-ragu Kurang Setuju/Baik Tidak Setuju/Baik 5 4 3 2 1 Sumber: Sugiyono, 2003

Berdasarkan pengkatagorian skala interval tersebut disusun kriteria penilaian berdasarkan prosentasi sebagai berikut:

4,24 x 100% = 84,8 5 3,43 x 100% = 68,8 5 2,62

x 100% = 52,3 5

1,81

x 100% = 36,2 5

Dari perolehan hasil tersebut, maka untuk menentukan pengkatagorian derajat baik atau tidak baik variabel yang diteliti melalui analisis sebagai berikut:

84,8% - 100% termasuk klasifikasi sangat setuju/baik 68,8% - 84,7% termasuk klasifikasi setuju/baik

52,4% - 68,7% termasuk klasifikasi cukup setuju/baik 36,2% - 52,3% termasuk klasifikasi kurang setuju/baik 0,00% - 36,1% termasuk klasifikasi tidak setuju/baik

3.6. Uji Instrumen Penelitian 3.6.1. Uji Validitas Data

Perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan yang reliable. Hasil penelitian yang valid bila tedapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Kalau data yang terkumpul tidak mencerminkan seperti objek yang sebenarnya maka hasil penelitian tidak valid.

Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel adalah bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda, artinya apabila pada masa yang lalu bagus maka sekarang dan hari esok pun harus bagus. Dalam memperoleh validitas dan reliabilitas data ini haruslah melalui instrumen yang valid yaitu dengan alat ukur yang valid. Demikian

dengan instrumen yang reliabel yang berarti instrumen yang dapat menghasilkan hasil yang sama dalam beberapa kali pegukuran (Sugiono, 2000).

Uji validitas data dapat dilakukan terhadap pengujian validitas konstruksi, validitas isi dan validitas eksternal. Validitas konstruksi adalah aspek-aspek yang akan diukur berlandaskan teori tertentu. Hal ini dapat dikonsultasikan dengan para ahlinya. Setelah pengujian dilakukan kepada ahli kemudian akan dilanjutkan kepada anggota sampel sekitar 30 orang. Pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan mengkorelasikan antar score item instrument. Apabila korelasinya rendah dan tidak signifikan maka instrumen dianggab tidak valid. Ujivaliditas ini dapat diukur dengan teknik korelasi product moment.

Sedangkan pengujian validitas isi adalah membandingkan antara isi instrumen dengan isi materi seperti seorang dosen memberi ujian di luar pelajaran yang ditetapkan, berarti instrumen ujian tersebut tidak valid. Pengujian ini dapat dilakukan kepada para ahli. Sedangkan validitas eksternal adalah cara membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Hal ini dapat dilakukan dengan menguji cobakan kepada sampel, kalau ditemukan perbedaan yang terlalu mencolok maka instrumen harus disesuaikan.

3.6.2. Uji Reliabilitas Data

Pengujian reliabilitas digunakan untuk menguji hasil pengukuran angket dapat dilakukan baik secara eksternal maupun internal. Secara ekternal dilakukan dengan

test-retest, equivalen dan gabungannya. Test-retest dilakukan dengan cara

instrumennya sama, respondennya sama dan waktunya yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dan yang berikutnya. Bila koefisien positif dan signifikan maka instrumen tersebut dinyatakan reliable.

Sedangkan dengan pendekatan equivalen adalah pernyataan yang secara bahasa berbeda tetapi maksudnya sama. Pengujian reliabilitas instrumen untuk ini dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan hasil data yang diperoleh dari responden yang sama, waktunya sama, tetapi instrumennya berbeda. Pengujian validitas dan reliabilitas ini akan dilakukan sebelum melakukan penelitian yang sebenarnya.

3.6.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas bisa diartikan sebagai mengukur apa yg seharusnya diukur serta sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi pengukurannya tahap ini dilakukan agar data yg diperoleh bisa relevan/sesuai dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut (Alhusin, 2001)

Berdasarkan pada pengujian awal terhadap 30 orang responden, Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel/item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment yang dapat dijelaskan pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Item/ Materi yang

Diuji

Nilai Korelasi Product Moment

Keterangan

Pemanfaatan Ruas Jalan 0,525** Signifikan pada

α=1% Kondisi Fisik Ruas

Jalan

0,604** Signifikan pada

α=1%

Kelancaran Transportasi 0,433* Signifikan pada

α=5% Kesejahteraan Masyarakat dalam Pengembangan Wilayah 0,829** Signifikan pada α=1% Sumber: Lampiran 3

Pada Tabel 3.2 dapat dijelaskan tentang masing-masing nilai korelasi product moment dari setiap item yang diuji. Melalui hasil printout penghitungan SPSS Versi 18,0 tersebut dihasilkan bahwa tidak ada nilai korelasi item terhadap total skornya menunjukkan lebih besar daripada 0,3 atau r > 0,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrument pengukuran yang dipakai pada penelitian ini valid.

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu (Alhusin, 2001).

Dalam penelitian ini dihasilkan analisis uji reliabilitas dengan mencari nilai Alfa Cronbach dengan bantuan SPSS versi 18,0 dan dihasilkan sebagai berikut:

Tabel 3.3. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Item/ Materi yang Diuji Nilai Alfa

Cronbach

Keterangan

Pemanfaatan Ruas Jalan 0,762

Instrumen Reliabel

Kondisi Fisik Ruas Jalan 0,598

Kelancaran Transportasi 0,559 Kesejahteraan Masyarakat dalam pengembangan wilayah 0,655 Sumber: Lampiran 3

Sedangkan untuk mengetahui item tersebut reliable atau tidak, dilihat pada nilai alpha dicocokkan dengan nilai tabel r product moment untuk n = 30 dan α = 5% adalah 0,388. Ternyata, alpha lebih besar dari r tabel, artinya signifikan/reliable.

Dokumen terkait