• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.4 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dokumentasi yaitu mengumpulkan, mengklasifikasi dan menganalisa data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan 2 tahap, pertama dengan melakukan studi pustaka yaitu dengan mengumpulkan informasi-informasi dari buku-buku, jurnal akuntansi, dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Kedua, mengumpulkan data sekunder melalui fasilitas internet dengan mengakses situs-situs resmi yang berisi laporan keuangan perusahaan perbankan selama tahun 2010-2012 yang telah diaudit oleh akuntan publik dengan cara mengunduh dari situs Bursa Efek Indonesia 2.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkann oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2002).

Variabel penelitian ini secara umum dibagi menjadi dua, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel terikat atau dependen baik secara positif maupun negatif. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel independen dan merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti (Sekaran, 2003).

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitas audit (Y). Sedangkan variabel independen (X) yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat variabel yaitu ukuran KAP (X1), audit tenure (X2), ukuran perusahaan klien (X3), dan ukuran leverage perusahaan (X4).

Definisi operasional menjelaskan karakteristik dari objek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan dalam riset (Jogiyanto, 2004). Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi :

1. Ukuran KAP (X1)

Ukuran KAP dalam penelitian ini merupakan besar kecilnya KAP yang dibedakan dalam dua kelompok, yaitu KAP yang berafiliasi dengan Big 4 dan KAP yang tidak berafiliasi dengan Big 4 (Choi, 2010) dalam Sinaga (2012). Variabel ukuran KAP diukur dengan menggunakan variabel dummy. Jika Perusahaan diukur diaudit oleh KAP Big 4 maka akan diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan diaudit oleh KAP non Big 4, maka diberikan nilai 0.

Kantor akuntan publik (KAP) di Indonesia yang berafiliasi dengan the Big 4, adalah :

a. KAP Purwantono, Suherman & Surja – berafilisiasi dengan Ernst & Young.

b. KAP Osman Bing Satrio – berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu.

c. KAP Siddharta dan Widjaja – berafiliasi dengan KPMG, dan

d. KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan – berafiliasi dengan PricewaterhouseCoopers (PwC).

2. Audit tenure (X2)

Audit tenure adalah masa Perikatan (keterlibatan) antara Kantor Akuntan Publik (KAP) dan klien terkait jasa audit yang disepakati. Variabel Audit tenure

diukur dengan menghitung jumlah tahun sebuah KAP mengaudit laporan keuangan sebuah perusahaan secara berurutan (Al-Thuneibat et al., 2011). Variabel audit tenure dalam penelitian ini menggunakan skala interval sesuai dengan lama hubungan KAP dengan perusahaan. Audit tenure diukur dengan menghitung jumlah tahun dimana KAP yang sama telah melakukan perikatan audit terhadap auditee. Tahun pertama perikatan dimulai dengan angka 1 dan ditambah dengan satu untuk tahun-tahun berikutnya. Perhitungan audit tenure perusahaan yang melakukan afiliasi dengan KAP big four difokuskan pada perikatan klien dengan KAP lokal afiliasinya. Jadi jika ada perubahan afiliasi, maka perhitungan audit tenure akan dimulai dari awal.

3. Ukuran Perusahaan Klien (X3)

Ukuran Perusahaan Klien merupakan besarnya ukuran perusahaan yang diukur berdasarkan total aset. Semakin besar total aset sebuah perusahaan mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan tersebut besar, begitu juga sebaliknya. Variabel ukuran perusahaan Klien dalam penelitian ini dihitung dengan melakukan logaritma natural atas total aset perusahaan (Nasser et al., 2006) dalam Sinaga (2012).

4. Ukuran Leverage Perusahaan (X4)

Menurut Harahap (2013), Rasio leverage adalah ”rasio yang menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Penelitian ini menggunakan debt to asset ratio dalam mengukur tingkat leverage perusahaan, dengan rumus :

����������������=���������� ��������� 5. Kualitas audit (Y)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit. Penelitian ini menggunakan pendekatan outcome oriented berdasarkan laporan keuangan. Hal ini didukung oleh kemudahan akses dalam mendapatkan laporan keuangan. Selain itu, tingkat laba merupakan data yang relatif mudah didapat dari laporan keuangan (Rossieta dan Wibowo, 2009). Penelitian ini menggunakan Model Carey dan Simnett (2006) yang dimodifikasi sesuai kondisi di Indonesia oleh Rossieta dan Wibowo (2009) melalui pendekatan earnings surprise benchmark. Dengan pertimbangan, untuk mengevaluasi kualitas keputusan yang berujung pada kualitas audit, laba dalam laporan keuangan dapat digunakan sebagai ukuran yang diobservasi. Kualitas audit diukur terkait dengan manajemen laba yang dilakukan perusahaan, apakah auditor mampu mengungkap dan melaporkan adanya manajemen laba tersebut atau tidak. Salah satu manajemen laba yang dapat dilakukan adalah menghindari pelaporan kerugian. Sesuai dengan Carey dan Simnett (2006) dalam Permana (2012), formula yang dapat dipakai untuk penghindaran pelaporan kerugian tersebut adalah earnings/total assets. Oleh

karena itu, earnings/total assets atau yang lebih sering dikenal dengan ROA (Return on Assets) dipilih menjadi tolok ukur penentu kualitas audit.

Earnings benchmark yang digunakan adalah antara µ - σ dan µ + σ , dimana μ adalah rerata earnings/total assets dan σ adalah deviasinya. Benchmark ini berbeda dari Carey dan Simnet (2006) dalam Permana (2012) yang menggunakan 2% dari total aset dengan alasan bahwa data tersebut untuk kondisi pasar modal Australia sehingga belum tentu valid untuk kondisi Indonesia (Rossieta dan Wibowo, 2009). μ dan σ dihitung dari sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. Kualitas audit diasumsikan buruk apabila:

1. Laba melebihi earnings benchmark yaitu ketika nilai ROA > μ + σ, yang diartikan bahwa auditor memberi kesempatan kepada perusahaan untuk melakukan praktik “windows dressing” (adalah usaha manajemen untuk membuat laporan keuangan menjadi “baik” dengan meningkatkan laba sehingga manajemen dapat menikmati bonus di masa kini).

2. Rugi melebihi earnings benchmark yaitu ketika nilai ROA < μ - σ, yang diartikan bahwa auditor memberi kesempatan perusahaan untuk melakukan praktik “taking a bath” (adalah usaha manajemen untuk membuat laporan keuangan menjadi “buruk” dengan meningkatkan rugi dengan harapan manajemen akan mendapat bonus di masa depan karena laba yang meningkat).

Apabila didefinisikan dalam formulasi, maka variabel dependen kualitas audit adalah sebagai berikut:

1. Kualitas audit = 1 ketika memenuhi kriteria μ - σ < ROA < μ+σ, menunjukkan kualitas audit yang baik.

2. Ku alitas aud it = 0 u n tuk ROA > μ + σ di mana manajemen melakukan praktik “windows dressing” atau ROA < μ - σ di mana manajemen melakukan praktik “taking a bath”, yang menunjukkan kualitas audit yang tidak baik.

Tabel 3.3

Ringkasan Definisi Operasional Jenis variabel Nama Variabel Defenisi Variabel Indikator Pengukuran Variabel Skala Pengukuran Independen Ukuran KAP Seberapa banyak KAP memiliki rekan dan modal, serta berpenghasilan besar.

Variabel dummy, 1 untuk KAP yang termasuk Big 4 dan 0 untuk KAP yang tidak termasuk daam big 4. Nominal Audit Tenure Lama hubungan antara auditor dengan klien Jumlah tahun perikatan audit sebenarnya Rasio Ukuran Perusahaan Klien Besar kecilnya perusahaan. Logaritma natural total asset (LnTA). Rasio Ukuran leverage Perusahaan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Total Liabilitas/ Total Aset (TL/TA) Rasio

Audit audit untuk mengurangi noise dan bias dan meningkatkan kemurnian (fineness) pada data akuntansi. + σ untuk kualitas audit baik (1); ROA > μ + σ atau ROA < μ - σ untuk kualitas audit tidak baik(0) Nominal

Dokumen terkait