• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang dilakukan melalui bahan bahan kepustakaan berupa buku-buku, tulisan-tulisan ilmiah, jurnal, artikel, dan laporan-laporan penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan pencatatan langsung berupa data time series dari tahun 2006-2012 dari BPS Provinsi Sumatera Utara. 3.6. Teknik Analisis

Untuk menjawab permasalahan pertama, maka diperlukan alat analisis sebagai berikut:

3.6.1. Tipologi Klassen

Tipologi Klassen merupakan alat analisis tipologi daerah yang digunakan untuk mengetahui pola daan struktur pertumbuhan ekonomi daerah berdasarkan dua indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi dan Pendapatan Domestik Regional Bruto per kapita (PDRB per kapita). Dengan menggunakan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebagai sumbu vertikal dan rata-rata PDRB per kapita sebagai sumbu horizontal, kemudian daerah yang diamati dapat dibagi ke dalam empat klasifikasi atau bidang kuadran, yaitu :

Kuadran I : Daerah yang cepat maju dan cepat tumbuh (high growth and high income), memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan

perkapita yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Sumatera Utara.

Kuadran II : Daerah maju tapi tertekan (high income but low growth), memiliki pendapatan perkapita lebih tinggi, tetapi tingkat pertumbuhan ekonomi lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Sumatera Utara.

Kuadran III : Daerah yang berkembang cepat (high growth but low income), memiliki tingkat pertumbuhan tinggi, tetapi tingkat pendapatan yang lebih rendah dibandingkan dengan rata–rata Provinsi Sumatera Utara.

Kuadran IV : Daerah yang relatif tertinggal (low growth and low income), memiliki tingkat pertumbuhan dan pendapatan per kapita yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Sumatera Utara.

Analisis pola pertumbuhan ekonomi dengan Tipologi Klassen secara rinci dapat di lihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1.

Klasifikasi Pola Pertumbuhan Ekonomi Menurut Tipologi Klassen

PDRB per kapita (y)

Laju Pertumbuhan (r) ydi > yni (+) (tinggi) ydi < yni (-) (rendah) rdi > rni (+) (tinggi) Tipe I Daerah Makmur Tipe II Daerah tertinggal dalam proses membangun rdi < rni (-) (rendah) Tipe III

Daerah makmur yang sedang menurun (potensial untuk tertinggal) Tipe IV Daerah tertinggal Sumber: Arsyad (2010) Keterangan :

rdi : laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Samosir rni : laju pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Utara ydi : PDRB per kapita Kabupaten Samosir

yni : PDRB per kapita Provinsi Sumatera Utara

Untuk menjawab permasalahan kedua, maka diperlukan alat analisis sebagai berikut:

3.6.2. Location Quotient

Location Quotient (LQ) merupakan suatu metode untuk menghitung perbandingan relatif sumbangan nilai tambah sebuah sektor di suatu daerah (kabupaten/kota) terhadap nilai tambah sektor yang bersangkutan dalam skala

menganalisis dan menghitung potensi ekonomi (sektor-sektor ekonomi) yang dimiliki suatu daerah yang terdiri atas sektor basis dan sektor non basis. Dengan menggunakan metode LQ ini maka akan diketahui sektor-sektor apa saja yang menjadi sektor unggulan penunjang pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

Rumus LQ adalah sebagai berikut :

LQ

ij

=

dimana :

LQij : Koefisien Location Quotient

Yij : PDRB sektor i di Kabupaten Samosir (Rupiah) Yj : PDRB Kabupaten Samosir (Rupiah)

Yi : PDRB sektor I di Provinsi Sumatera Utara (Rupiah) Y : PDRB Provinsi Sumatera Utara (Rupiah)

Kriteria hasil perhitungan koefisien LQ adalah jika suatu sektor memiliki koefisien LQ > 1, mengindikasikan adanya kegiatan ekspor di sektor tersebut atau sektor basis, dan sekaligus mengindikasikan bahwa sektor tersebut merupakan sektor yang berpotensi (sektor unggulan) dalam meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di daerah tersebut. Namun bila suatu sektor memilki koefisien LQ < 1, mengindikasikan tidak ada kegiatan ekspor di sektor tersebut atau disebut sektor non basis, yang berarti bahwa sektor tersebut tidak/kurang potensional (unggul) untuk meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan

ekonomi di daerah tersebut. Dalam perhitungan nilai koefisien LQ ini, penulis menggunakan data PDRB menurut lapangan usaha Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2000.

3.6.3. Analisis Model Rasio Pertumbuhan

Analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP) merupakan kegiatan membandingkan pertumbuhan suatu kegiatan baik dalam skala yang lebih kecil maupun dalam skala yang lebih luas. Terdapat dua rasio pertumbuhan dalam analisis tersebut, yaitu rasio pertumbuhan wilayah referensi (RPr) dan rasio pertumbuhan wilayah studi (RPs).

1) RPr = ∆ ∆ 2) RPs = ∆ ∆ Dimana:

RPr : Rasio pertumbuhan wilayah Provinsi Sumatera Utara. RPs : Rasio pertumbuhan wilayah Kabupaten Samosir.

ΔYin : Yin(t+1) - Yin(t) adalah perubahan PDRB Provinsi Sumatera Utara di sektor i.

ΔYn : Yn(t+1) - Yn(t) perubahan PDRB Provinsi Sumatera Utara.

Yn(t) : PDRB Provinsi Sumatera Utara pada tahun awal periode penelitian. ΔYij : Yij(t+1) - Yij(t) adalah perubahan PDRB Kab. Samosir di sektor i. Yij(t) : PDRB Kabupaten Samosir di sektor i tahun awal periode penelitian. ΔYj : Yj(t+1) – Yj(t) perubahan PDRB Kabupaten Samosir.

Yj(t) : PDRB Kabupaten Samosir pada tahun awal periode penelitian. 3.6.4. Analisis Overlay

Analisis Overlay dilakukan untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi yang potensial dikembangkan di Kabupaten Samosir, berdasarkan kriteria pertumbuhan dan kriteria kontribusi. Dalam hal ini teknik Overlay dilakukan untuk menunjukkan hasil kombinasi analisis LQ dan MRP. Koefien dari komponen Rasio Pertumbuhan Wilayah Referensi (RPr), Rasio Pertumbuhan Wilayah Studi (RPs) dan Location Quotient (LQ) disamakan satuannya dengan diberikan notasi Positif (+) yang berarti koefisien komponen bernilai lebih dari satu dan Negatif (-) berarti kurang dari satu. RPr bernotasi positif berarti pertumbuhan sektor i lebih tinggi dibanding pertumbuhan total diwilayah referensi. RPs bernotasi positif berarti pertumbuhan sektor i lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sektor yang sama diwilayah referensi. Sedangkan LQ bernotasi positif berarti kontribusi sektor i terhadap PDRB di wilayah studi lebih tinggi dibanding kontribusi sektor yang sama terhadap PDRB di wilayah referensi. Ringkasnya dapat dibuat sebagai berikut.

Tabel 3.2.

Keterangan Hasil Analisis LQ dan MRP

Notasi Keterangan Analisis

RPr + Bermakna bahwa pertumbuhan sektor i lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan total di wilayah referensi.

RPs + Bermakna bahwa pertumbuhan sektor i lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sektor yang sama di wilayah referensi.

LQ + Bermakna bahwa kontribusi sektor i terhadap PDRB di wilayah studi lebih tinggi dibandingkan kontribusi sektor yang sama terhadap PDRB di wilayah referensi.

RPr - Bermakna bahwa pertumbuhan sektor i lebih rendah dibandingkan pertumbuhan total di wilayah referensi.

RPs - Bermakna bahwa pertumbuhan sektor i lebih rendah dibandingkan pertumbuhan sektor yang sama di wilayah referensi.

LQ - Bermakna bahwa pertumbuhan sektor i lebih rendah dibandingkan pertumbuhan sektor yang sama di wilayah referensi.

Untuk menjawab permasalahan ketiga, maka diperlukan alat analisis sebagai berikut.

3.6.5. Analisis Trend

Analisis trend merupakan analisis data time series untuk mengamati kecenderungan data dan meramalkan kondisi yang akan datang. Dalam penelitian ini, analisis trend digunakan untuk melihat prospek setiap sektor ekonomi di Kabupaten Samosir kedepan. data analisis trend ini menggunakan data hasil perhitungan LQ. Metode LQ ini dipergunakan untuk menganalisis dan menghitung potensi ekonomi (sektor-sektor ekonomi) yang dimiliki suatu daerah yang terdiri atas sektor basis dan sektor non basis.

Dalam penelitian ini menggunakan data time series selama tujuh tahun yaitu mulai tahun 2006 sampai tahun 2012, untuk mengetahui bagaimana prospek sector ekonomi ke depan dengan peramalan selama lima tahun ke depan. Berikut persamaan linear untuk peramalan sektor ekonomi yaitu:

Yn = a + bXn

Keterangan :

Y : variabel nilai LQ tahun ke n X : variabel waktu (tahun). a : konstanta

b : parameter a : ΣY / N

b : ΣXY/ΣX2

3.7. Definisi Operasional Variabel

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah PDRB Kabupaten Samosir dan PDRB Provinsi Sumatera Utara, atas dasar harga konstan dalam satuan rupiah.

2. Pertumbuhan Ekonomi adalah persentase perubahan PDRB Kabupaten Samosir dan persentase perubahan PDRB Provinsi Sumatera Utara dari tahun ke tahun, atas dasar harga konstan dalam satuan persen.

3. Sektor Potensial adalah sektor yang memiliki keunggulan atau kelebihan, dilihat dari besar peranan sektor tersebut di Kabupaten Samosir terhadap besar peranan sektor tersebut di Provinsi Sumatera Utara.

4. Prospek sektor ekonomi adalah gambaran perkembangan sektor – sektor ekonomi di Kabupaten Samosir.

BAB IV

Dokumen terkait