• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3.2 Metode Pengumpulan Data …

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah :

1. Metode Observasi atau pengamatan langsung, yaitu melakukan pengamatan terhadap objek yang dibarengi dengan pencatatan secara sistematik terhadap objek tersebut.

2. Metode Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara langsung atau interaksi tanya jawab kepada karyawan dan penaggung jawab kegiatan di PT. Bumi Menara Internusa Makassar.

3. Metode studi Literatur, yaitu teknik pengambilan data dengan mengambil beberapa literatur dari berbagai sumber yang berhubungan dengan strategi pengembangan usaha pengolahan hasil perikanan seperti halnya gurita baik dari buku, laporan, maupun wabsite atau internet yang berkaitan dengan proses kegiatan yang dilaksanakan.

32 3.3 Jenis Data

Jenis data yang digunakan pada penulisan tugas akhir ini yaitu :

1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui tanya jawab kepada narasumber yang berkaitan untuk mendapatkan berbagai informasi dan keterangan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan.

2. Data sekunder adalah berbagai teori dan informasi yang diperoleh tidak langsung dari sumbernya tapi diperoleh dari berbagai buku, laporan serta melalui website internet.

3.4 Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini yaitu Analisis data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini yaitu analisis data deskriptif, kualitatif dan analisis SWOT.

Data deskriptif adalah data yang menggambarkan suatu objek baik dalam bentuk kata-kata atau tulisan, sedangkan data kualitatif adalah data yang tidak terdiri dari angka yang diperoleh dari rekaman, pengamatan, wawancara, atau bahan tertulis.

Analisis SWOT (Rangkuti, 2009), untuk Mengatasi Masalah Pengembangan usaha adalah Kemungkinan strategi dari Proses pengolahan berdasarkan pertimbangan kombinasi empat set faktor strategi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Strategi – SO

Strategi ini merupakan kombinasi antara kekuatan dan peluang, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang. Strategi ini disebut juga strategi agresif.

33 2. Strategi – ST

Strategi yang menggunakan seoptimal mungkin kekuatan internal untuk menghadapi tantangan atau kelemahan. Strategi ini disebut strategi diversifikasi.

3. Strategi – WO

Strategi gabungan antara kelemahan dan peluang yang berupaya untuk meminimalkan kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang yang ada.

Strategi ini disebut strategi turnarround.

4. Strategi – WT

Strategi kombinasi antara kelemahan dan ancaman yang tidak menguntungkan dan berusaha meminimalkan kelemahan internal yang ada serta menghindari ancaman. Strategi ini disebut juga strategi defensif atau bertahan.

3.5 Definisi Operasional

HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) adalah suatu sistem jaminan mutu yang mendasarkan kepada kesadaran atau penghayatan bahwa hazard (bahaya) dapat timbul pada bagian titik atau tahap produksi tertentu tetapi dapat dilakukan pengendalian untuk mengontrol dan mencengah bahaya-bahaya yang akan timbul.

34 BAB IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah Umum Perusahaan

PT. Bumi Menara Internusa didirikan di Surabaya, Jawa Timur pada tahun 1989 dengan mempekerjakan 100 karyawan saja. Produk utamanya adalah block frozen black tiger headless, PND, dan PUD untuk pasar jepang. Produk jadi yang dihasilkan sebanyak 500 ton / tahun.

Pada tahun 1992, PT. BMI mengembangkan produk seperti Sushi Ebi (untuk jepang), Cooked PDTO (untuk Eropa dan Amerika Serikat). Jumlah karyawannya meningkat menjadi 500 Orang. Produk jadi yang dihasilkan menjadi 1200 ton/tahun.

PT. Bumi Menara Internusa juga membuka pabrik kedua di Dampit, Malang Selatan dengan 100 karyawan untuk mendukung pabrik Surabaya dalam memproses nun- added value product seperti udang headless block frozen. Pada tahun 1997, produk – produk yang dihasilkan PT. Bumi Menara Internusa telah mencakup breaded shrimp dan dimsum. Produk jadi yang dihasilkan semakin meningkat menjadi 2500 ton/ tahun. Pada tahun 2002, produk jadi yang dihasilkan oleh kedua pabrik PT. BMI mencapai 6000 ton/ tahun.

PT. Bumi Menara Internusa Surabaya membuka cabang baru di makassar secara sah dalam bentuk badan hukum perseroan (PT) pada tanggal 8 Mei 2014 dengan nomor izin usaha : AHU/0032373.AHA.01.09. Tahun 2014 diresmikan oleh kementrian Hukum dan HAM.

Namun, PT. Bumi Menara Internusa Makassar Resmi didirikan pada tanggal 18 Agustus 2014 dan beroperasi pada tanggal 19 agustus 2014 yang dipimpin oleh Bapak Victor Capriyanto selaku kepala cabang dengan jumlah

35 tenaga kerja pada awal berdirinya perusahaan kurang lebih 80 orang dan mengalami perkembangan hingga pada tahun 2018 jumlah karyawan PT. Bumi Menara Internusa Makassar kurang lebih 370 orang. Pada tahun 2018 kepemiminan digantikan oleh Bapak Thomas Ibak selaku kepala cabang yang baru dengan jumlah karyawan 600 orang hingga saat ini. PT. Bumi Menara Internusa saat ini tidak hanya memproduksi Udang Beku tetapi juga memproduksi Tuna Loin Beku, Gurita Beku dan Ikan Kerapu/Dasar Beku.

PT. Bumi Menara Internusa menggunakan praktek jaminan kualitas yang didasarkan pada pelaksanaan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dari Kementerian Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia yang menjelaskan bahwa perusahaan ini memiliki produk bebas dari bakteri, parasit, serta logam berat yang dapat merugikan karena berbahaya bagi konsumen.

4.2 Fasilitas

Untuk dapat menunjang kelancaran operasional perusahaan PT. Bumi Menara Internusa cabang Makassar, maka sarana fisik dan operasional merupakan faktor penting yang harus diperhatikan sehingga bisa mencapai suatu keberhasilan. Fasilitas yang terdapat di PT. Bumi Menara Internusa adalah : 1. Sarana angkutan darat berupa mobil kontainer, mobil pick up, truk, kapal

laut.

2. Kantor perusahaan 3. Ruang penyimpanan 4. Ruang proses

5. Mess gudang perusahaan 6. Ruang ganti karyawan

36

4.3 Struktur Organisasi

Berikut ini dijelaskan secara garis besar tugas dan wewenang masing- masing bagian pada PT. Bumi Menara Internusa Makassar :

1. Direktur

Adapun tugas direktur adalah sebagai berikut : a. Memimpin perusahaan

b. Menentukan kebijakan-kebijakan perusahaan 2. Departemen operasional

Adapun tugas dari departemen operasional adalah sebagai berikut :

a. Mengarsipkan data penerimaan dan pengeluaran ikan yang diperoleh dari data perusahaan.

b. Mengontrol stock barang yang ada digudang.

3. Departemen produksi

Adapun tugas-tugas manager production adalah sebagai berikut :

a. Mengelola dan merencanakan produksi berdasarkan wewenang yang dilimpahkan ke plant manager.

b. Mengarah dan mengontrol pelaksanaan kegiatan serta hasil produksi.

c. Mengatur administrasi bidang produksi dan tekhnik untuk memudahkan pelaksanaan pengawasan.

37 d. Menciptakan sistem kerja yang efisien dan terarah bagi seluruh kegiatan

produksi mulai dari penerimaan raw material sampai dengan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.

4. Departemen pengadaan bahan baku

Adapun tugas dari departemen pengadaan bahan baku sebagai berikut : a. Mengadakan pembelian bahan baku dari daerah-daerah.

b. Mempunyai tanggung jawab dan wewenang terhadap penentuan harga bahan baku.

5. Manajemen administrasi (personalia) dan keuangan

Dalam satu departemen ini menaungi dua bagian yaitu bagian administrasi dan keuangan, adapun tugas dari personalia adalah sebagai berikut :

a. Penyediaan sumber daya manusia berkualitas dan mampu melaksanakan kegiatan perusahaan secara profesional.

b. Merencanakan, mengkordinasi, mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan operasional disetiap area operasional.

c. Merencanakan dan mempertanggung jawabkan anggaran operasional dan pembelian raw material disetiap field.

d. Memberikan laporan mengenai penanganan mutu raw material operasional.

e. Bertanggung jawab oleh pemakaian kendaraan perusahaan yang dilaksanakan oleh driver.

f. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan keamanan lingkungan perusahaan yang dilaksanakan oleh security.

g. Membayar pajak perusahaan

38 h. Mengontrol keuangan perusahaan dan membayar supliyer

6. Departemen pemeliharaan

Adapun tugas-tugas departemen pemeliharan adalah sebagai berikut : a. Mengontrol dan menjaga serta memperbaiki mesin-mesin perusahaan b. Mengontrol lingkungan sekitar perusahaan.

7. Quality Control

Adapun tugas-tugas quality control adalah sebagai berikut :

a. Mengawasi dan mengontrol semua bahan baku yang masuk ke perusahaan, penanganan pada pabrik sampai produk diekspor.

b. Mengontrol semua kegiatan proses produksi.

c. Mengawasi sanitasi diseluruh tempat yang berhubungan dengan bahan baku.

d. Menjalankan sistem manual HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) setiap hari.

8. Teknisi

Adapun tugas dari teknisi sebagai berikut :

a. Merawat dan memperbaiki seluruh sarana dan prasarana pabrik.

b. Melakukan perbaikan mesin produksi apabila mengalami kerusakan 9. Departemen Kepala Produksi

Adapun tugas dari departemen kepala produksi sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan penyusunan rencana operasional dan program pemeliharaan/perawatan, pembangunan/investasi sarana dan prasarana yang berada di perusahaan.

39 b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan operasional dan

perawatan.

10. Administrasi (ADM)

1. Administrasi Penerimaan

Adapun tugas dari bagian administrasi penerimaan yaitu : a. Mencatat bahan baku yang masuk.

b. Menentukan size gurita 2. Administrasi Proses

Adapun tugas dari bagian administrasi proses yaitu : a. Mencatat hasil bahan baku yang telah di sortir b. Menulis lebel untuk masing-masing size gurita 3. Administrasi Packing

Adapun tugas administrasi packing yaitu :

a. Mencatat hasil gurita beku yang telah dimasukkan kedalam karung.

b. Mencatat size gurita yang telah di packing.

Adapun struktur organisasi pada PT. Bumi Menara Internusa Makassar dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 53.

40 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Faktor Internal

Dari hasil identifikasi faktor internal didapatkan beberapa hal yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan. Faktor-faktor kunci tersebut, adalah :

A. Kekuatan 1. Citra perusahaan

PT. Bumi Menara Internusa sangat menjaga citra perusahaan dengan memberikan prodak-prodak yang berkualitas dan pelayanan yang baik kepada pelanggan sehingga sangat memperhatikan kebersihan dan kesterilan prodak agar pelanggan tidak di kecewakan serta berlangganan terus di perusahaan. Hal ini menjadikan pelanggan menjadi kekuatan yang dimiliki PT. Bumi Menara Internusa. Untuk menjaga kepercayaan pelanggan PT. Bumi Menara Internusa sebaiknya juga mendaftarkan produknya agar mendapatkan sertifikasi halal.

2. Produk yang ditawarkan

Perusahaan tidak hanya menyediakan produk gurita cut boiled sebagai prodak utama tetapi juga menyediakan produk gurita dalam bentuk flower.

Beberapa produk ini dibuat oleh perusahaan terkait dengan permintaan konsumen/buyer akan ketersedian produk tersebut.

3. Kapasitas produksi perusahaan

Kapasitas produksi perusahaan cukup besar sehingga perusahaan dapat mengolah menjadi beberapa produk olahan gurita. Selama ini kapasitas produksi perusahaan berkisar 2 sampai 4 ton perharinya apabila tiba musimnya dan permintaan bayer juga sangat banyak dengan 2 jenis produk gurita yang diolah.

41 Walaupun demikian perusahaan berpotensi untuk lebih meningkatkan kapasitas produksinya. Hal ini menjadi prasyarat apabila perusahaan ingin lebih mengembangkan produk yang diolah.

4. Fasilitas produksi dan operasi yang menunjang

Kepemilikan tempat dan alat-alat produksi serta sarana transportasi, menjadi penunjang dalam kegiatan produksi operasi. Seperti, lemari beserta ruangan pendingin, ruang procesing yang higienis, kantor dengan status kepemilikan pribadi, kendaraaan operasional berupa mobil kontainer dengan pendingin sebanyak 2 buah. Dengan kepemilikan fasilitas tersebut perusahaan seharusnya dapat meningkatkan kapasitas produksinya. Sehingga dapat menunjang untuk kelancaran proses kegiatan operasi perusahaan.

5. Kualitas produk yang dihasilkan

Perusahaan sangat menjaga kualitas produk yang dihasilkan, dan menggunakan standar bahan baku (gurita) yang diterima di Surabaya yang merupakan pusat dari perusahaan PT. Bumi Menara Internusa. Hal ini di lakukan guna menjaga kepercayaan para pelanggan perusahaan. Mutu segar sampai kurang segar yang disediakan oleh perusahaan, beberapa hal yang menjadi penilaian dari kualitas gurita disini adalah, keutuhan badan/tekstur daging, kadar air yang terkandung, dan tingkat kesegaran gurita.

6. Pengendalian persediaan produk

Perusahaan mampu menjaga dan mengelola kesediaan produk secara efektif.

Mengingat gurita merupakan produk yang mudah membusuk, maka PT. Bumi Menara Internusa melakukan pengawetan produk dengan teknik pembekuan sehingga tingkat kebusukan produk dapat dikurangi. Selain itu, dilakukan pula

42 penjadwalan pengiriman gurita, sehingga proses pengolahan dilakukan sebelum hari pengiriman. Hal ini turut menjaga ketersediaan produk disaat terdapat permintaan yang mendadak dari buyer.

7. Visi dan misi perusahaan

Sejak perusahaan didirikan sudah memiliki visi dan misi secara tertulis. Dan telah berjalan sesuai yang diinginkan perusahaan dengan segala aktivitas perusahaan yang mengacu kepada tujuan didirikannya perusahaan. Tujuan perusahaan adalah menjadi pimpinan industri pengolahan perikanan di Indonesia namun seiring perkembangan dunia industri kini PT. BMI memiliki visi untuk menjadi pemimpin industri pengolahan perikanan di Asia. Sedangkan misi perusahaan adalah menyediakan produk berkualitas dan aman sesuai persyaratan pelanggan dengan harga yang kompetitif, mengutamakan kepuasan pelanggan secara menyeluruh dengan memberikan pelayanan yang terbaik dan prima, memimpin dalam bidang inovasi, kualitas, dan efisiensi proses, menjaga keseimbangan antara pertumbuhan, keuntungan dan pengembangan kuatitas serta memiliki tanggung jawab sosial dan ramah lingkungan. Perumusan visi dan misi perusahaan ini juga menjadi kekuatan perusahaan guna merumuskan strategis yang tepat bagi perusahaan kedepannya.

B. Kelemahan

1. Manajemen perusahaan masih sederhana

Perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas, namun masih bersifat fungsional. Hal ini dilihat dari masih terdapatnya karyawan yang rangkap jabatan/tugas. Karyawan dibidang penerimaan dan dibagian proses masih diperbantukan dalam kegiatan produksi gurita maupun di bidang lain saat

43 diperlukan. Oleh sebab itu dibutuhkan sistem manajemen yang lebih baik. Divisi yang dimiliki oleh PT. BMI juga masih sederhana. Perusahaan belum memiliki divisi yang khusus bergerak dibidang penelitian dan pengembangan. Agar dapat menjaga kualitas produk dan sumberdaya manusianya, sebaiknya PT. Bumi Menara Internusa membentuk divisi penelitian dan pengembangan agar manajemen struktur organisasi dapat berjalan sesuai dengan rencana yang diinginkan perusahaan dan dapat dikembangkan sebagaimana mestinya.

2. Sistem pengelolaan keuangan

Perusahaan masih menggunakan sistem pembukuan pencatatan keuangan yang sederhana karena menyadari keterbatasan sumber daya manusianya. Dilihat dari laporan administrasi perusahaan, perusahaan tidak melakukan pencatatan laporan laba rugi dan neraca keuangan perusahaan, dalam beberapa tahun terakhir.

Agar pimpinan perusahaan dapat melihat dengan jelas kondisi kesehatan keuangan PT. BMI maka memerlukan sistem pencatatan yang lebih baik.

5.2 Faktor Eksternal

Dari hasil identifikasi faktor internal didapatkan beberapa hal yang menjadi peluang serta ancaman perusahaan. Faktor-faktor kunci tersebut diantaranya, yaitu:

A. Peluang

1. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi

Dengan maraknya penggunaan internet serta situs-situs komunitas di Indonesia, menjadikan peluang perusahaan dalam meluaskan promosi untuk perusahaan dengan biaya yang rendah. Perusahaan awal mula melakukan promosi dari mulut ke mulut hingga memberikan kartu nama perusahaan. Kemajuan

44 dibidang teknologi informasi dan komunikasi menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan PT. Bumi Menara Internusa untuk lebih bisa mengembangkan usahanya dibidang pengolahan. Hal ini dinilai sangat efektif oleh perusahaan untuk memperkenalkan produk ke masyarakat hingga kemanca negara.

2. Ketersediaan bahan baku

Ketersediaan bahan baku yang masih banyak terdapat di indonesia, dengan kualitas gurita yang baik menjadi peluang perusahaan kedepannya. Selain itu produk gurita dari Indonesia juga termasuk pilihan utama untuk dikonsumsi di negara-negara luar. Oleh karena itu, perusahaan berpeluang untuk meningkatkan kapasitas produksinya untuk dapat memperluas pasar dan memenuhi kebutuhan yang ada.

B. Ancaman

1. Kenaikan tarif BBM

Kenaikan tarif BBM tentu menjadi ancaman buat perusahaan karena akan menambah biaya kegiatan transportasi, yang menjadikan perusahaan harus mengurangi bahan baku untuk menghindari kenaikan harga. Bagi masyarakat pembatasan BBM bersubsidi juga akan mempengaruhi daya beli serta pilihan konsumsi mereka. Sehingga perusahaan harus dapat mempersiapkan diri untuk menghindari ancaman kenaikan serta pembatasan BBM bersubsidi.

2. Masuknya pendatang baru

Kemudahan untuk dapat masuk kedalam pasar, menjadikan ancaman bagi perusahaan untuk dapat bersaing dengan para pendatang baru. Industri-industri sangat berbeda dalam kemudahan untuk masuk yaitu, seberapa mudah bagi sebuah perusahaan baru untuk memasuki pasar yang menunjukan laba yang

45 menarik. Struktur kompetitif suatu industri dapat berubah dari waktu ke waktu.

Maka dari itu perusahaan harus menciptakan produk-produk yang baru dan berbeda dari perusahaan lain serta dapat menarik perhatian konsumen sehingga meskipun banyak pesaing, produk yang di tawarkan perusahaan tetap laku di pasarkan dan dapat mengalahkan pesaing-pesaing tersebut di luar sana.

5.3 Alternatif Strategi PT. Bumi Menara Internusa

Berdasarkan hasil analisis SWOT didapatkan, tujuh alternatif strategi.

Untuk strategi S-O (Strenght-Opportunities) strategi yang didapatkan ialah pengembangan pasar PT. BMI dan Peningkatan kualitas dan produktifitas perusahaan. Strategi W-O (Weakness-Opportunities) berupa perumusan visi dan misi perusahaan dan promosi yang efektif. Untuk strategi S-T (Strenght-Threats) didapatkan strategi penyediaan kontrak jangka panjang, selanjutnya dengan strategi W-T (Weakness-Threats) adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penambahan modal PT. Bumi Menara Internusa.

5.4 Analisis Lingkungan Perusahaan A. Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam organisasi perusahaan dan mempunyai dampak secara langsung pada perusahaan. Hasil analisis lingkungan internal dapat dilakukan dengan analisis pendekatan fungsional, yaitu mengkaji tentang manajemen, produksi dan operasi perusahaan, keuangan, sumberdaya manusia, aspek produksi dan penelitian dan pengembangan.

1. Produksi dan operasi perusahaan

46 Untuk menunjang kegiatan produksi dan operasi, kebutuhan bahan baku gurita yang diperlukan adalah sebesar 1 ton per hari. Bahan baku didapatkan dari beberapa pusat pelelangan gurita di Makassar. Pembelian dilakukan dengan cara suplayer membawa langsung gurita ke alamat perusahaan. Adanya hubungan yang baik selama ini dengan suplayer juga membantu memperlancar kegiatan produksi dan operasi. Faktor lokasi dan hubungan yang baik dengan suplayer mempermudah penyaluran bahan baku dan ketersediaan produk.

Kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan adalah mengolah bahan baku awal berupa gurita menjadi beberapa macam produk mentah. Ada beberapa jenis olahan yang tersedia, yaitu : gurita cut boiled dan gurita flower. Dengan demikian konsumen dapat memilih produk yang diinginkannya. Untuk menunjang kegiatan ini disediakan 3 buah lemari pendingin dengan kata lain ABF (Air Blast Frezeer) dan 2 buah mobil kontainer dengan pendingin. Dikarenakan lokasi yang tidak berdekatan dengan pelabuhan pengiriman produk/barang maka tarif BBM sangat berpengaruh pada kegiatan operasi perusahaan.

2. Keuangan

Modal yang dipergunakan untuk memulai dan mengembangkan usaha diperoleh dari modal sendiri. Fungsi keuangan sangat berperan penting dalam suatu perusahaan yaitu mendayagunakan modal yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan. Berdasarkan kondisi perusahaan saat ini peningkatan teknologi produksi yang modern memudahkan proses kegiatan pengolahan gurita, oleh karena itu kegiatan penelitian dan pengembangan dapat dilaksanakan dengan baik.

3. Manajemen sumber daya manusia

47 Kegiatan manajemen sumber daya manusia (SDM) terdiri dari pengadaan, penggunaan, dan pemeliharaan SDM sedemikian rupa sehingga mendukung kinerja organisasi. Pertimbangan yang dilakukan perusahaan dalam penerimaan karyawannya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Perusahaan Bumi Menara Internusa merupakan perusahaan perseorangan, sehingga pengelolaan manajemen perusahaan dilakukan oleh kepala cabang dan anggotanya. Karyawan dengan tingkat pendidikan yang bervariasi mulai dari SD sampai dengan perguruan Tinggi, adapun jumlah karyawan setiap bagian. Bagian penerimaan gurita 10 orang, bagian produksi gurita 22 orang, bagian administrasi 6 orang, bagian QC (Quality Control) 4 orang, dan bagian packing 10 orang. Gaji yang diterima karyawan disesuaikan dengan tingkat keterampilan yang dimiliki, perusahaan juga memberikan fasilitas tambahan diluar gaji. Adapun fasilitas tambahan yang diberikan kepada karyawan yang rajin berupa Tunjangan Hari Raya (THR).

Perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas, namun masih bersifat fungsional. Hal ini dilihat dari masih terdapatnya karyawan yang rangkap jabatan/tugas. Karyawan dibidang penerimaan dan proses masih diperbantukan dalam kegiatan produksi gurita maupun di bidang lain saat diperlukan. Perekrutan sumber daya manusia yang berkualitas sangat perlu dilaksanakan oleh perusahaan, hal ini mendukung perusahaan melalui penyediaan data dan informasi oleh masing-masing bagian dari struktur organisasi. Dimana keakuratan data dan informasi tersebut akan menghasilkan strategi efektif bagi pengembangan perusahaan.

4. Aspek produksi

48 Kegiatan produksi PT. Bumi Menara Internusa dikendalikan oleh tim pengelola yang terbagi ke dalam beberapa bagian. Setiap bagian bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya yang saling terkait dengan kegiatan produksi. Pada perusahaan PT. Bumi Menara Internusa yang ada hanya proses pengolahan dan yang pada akhirnya nanti di kirim ke Surabaya untuk di olah lebih lanjut lagi.

5. Penelitian dan pengembangan

Sebagai usaha kecil PT. Bumi Menara Internusa mempunyai sumber pendanaan yang terbatas, serta manajemen yang masih sederhana. Hal tersebut menjadikannya belum memiliki divisi penelitian dan pengembangan (litbang).

David (2006) menyatakan bahwa perusahaan yang menjalankan strategi pengembangan produk khususnya harus memiliki orientasi litbang yang kuat.

Organisasi berinvestasi kepada litbang karena mereka percaya bahwa investasi tersebut akan menghasilkan produk atau jasa yang superior dan akan memberikan mereka keunggulan kompetitif.

Empat pendekatan untuk menentukan alokasi anggaran litbang yang biasanya digunakan:

1) Membiayai sebanyak-banyaknya promosi proyek 2) Menggunakan metode persentase penjualan

3) Menganggarkan jumlah yang sama dengan pengeluaran litbang pesaing 4) Memutuskan berapa banyak produk baru yang berhasil yang dibutuhkan dan

bekerja mundur untuk memperkirakan investasi litbang yang dibutuhkan (David, 2006). PT. BMI dapat memilih pendekatan-pendekatan tersebut dengan memulai membentuk divisi penelitian dan pengembangan.

49 B. Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal merupakan lingkungan yang berada di luar oraganisasi perusahaan dan sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui dengan menganalisanya. Hasil analisis eksternal akan menunjukan peluang dan ancaman bagi perusahaan. Analisis lingkungan eksternal terbagi menjadi lingkungan jauh dan lingkungan industri.

1. Lingkungan Jauh (Makro) Sosial, Budaya dan Lingkungan

Gurita dinilai memiliki sumber protein yanga baik untuk kesehatan hewani dan termasuk juga diminati oleh masyarakat Indonesia. Mengingat negara kita merupakan negara maritim, dimana sebagian penduduknya merupakan masyarakat pesisir tentunya gurita sudah menjadi sumber protein hingga saat ini. Hal ini tentu menjadi peluang perusahaan melihat kestabilan permintaan gurita dalam negeri maupun luar negeri. Produk gurita sendiri dalam kegiatan produksinya merupakan produk yang ramah lingkungan, limbah pengolahan

Gurita dinilai memiliki sumber protein yanga baik untuk kesehatan hewani dan termasuk juga diminati oleh masyarakat Indonesia. Mengingat negara kita merupakan negara maritim, dimana sebagian penduduknya merupakan masyarakat pesisir tentunya gurita sudah menjadi sumber protein hingga saat ini. Hal ini tentu menjadi peluang perusahaan melihat kestabilan permintaan gurita dalam negeri maupun luar negeri. Produk gurita sendiri dalam kegiatan produksinya merupakan produk yang ramah lingkungan, limbah pengolahan

Dokumen terkait