• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Metode Penulisan Skripsi

Metode merupakan cara-cara tertentu yang secara sistematis diperlukan dalam setiap pembahasan ilmiah. Karena itu agar pembahasan ini menjadi terarah, sistematis dan objektif maka harus menggunakan metode ilmiah.44 Sementara itu di dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data dan analisis data sebagai berikut:

44 Sebagai cara untuk mendapatkan pengetahuan secara ilmiah, metode ilmiah menempuh cara-cara penentuan masalah, rumusan masalah, pengajuan hipotesis, deduksi dari hipotesis, pembuktian hipotesis, penerimaan hipotesis untuk kemudian menjadi teori ilmiah. Mundiri,

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian filsafat, lebih tepatnya filsafat hukum karena objek penelitiannya adalah hukum. Dengan demikian penelitian ini ditujukan untuk merefleksikan hukum dalam keumumannya.45 Penelitian ini, mengutip Leon Mayhew, menempatkan hukum tidak hanya di dalam konsepsinya sebagai suatu gejala normatif yang otonom, akan tetapi sebagai suatu institusi sosial yang secara riil berkaitan dengan variabel-variabel sosial.46

Metode penelitian filsafat sendiri diartikan sebagai “suatu cara atau jalan yang ditempuh dalam suatu proses tindakan atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana, sistematis, untuk memperoleh pemecahan permasalahan atau jawaban pertanyaan tentang kefilsafatan.47

Sementara itu pengumpulan data dilakukan dengan metode pengumpulan data kepustakaan (library research), yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian48 yang berhubungan dengan KHI dengan variabel-variabel sosial dan pemikiran pembentuknya.

45 Darji Darmodiharjo dan Shidarta, Pokok-pokok Filsafat Hukum: Apa dan Bagaimana

Filsafat Hukum Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1995, hlm. 14.

46 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998, hlm. 103. Bagi penulis, filsafat hukum bukanlah menjadikan keadilan mutlak sebagai tujuan akhir. Karena filsafat hukum yang berlandaskan pada hukum alam tidak akan bertahan lama selama akal yang menjadi landasannya selalu berubah. Apalagi keadilan itu sendiri merupakan karakter yang cair dan tidak bisa memberikan sebuah definisi yang tepat. Lihat Muhammad Muslehuddin, Filsafat Hukum Islam dan Pemikiran Orientalis: Studi Perbadingan Sistem Hukum

Islam, Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 1997, hlm. 41.

47 Sudarto, Metode Penelitian Filsafat, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, hlm. 42.

48 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, Cet. ke-1, 2004, hlm. 3.

2. Sumber data

Sumber data yang digunakan berupa literatur yang meliputi karya tulis kepustakaan, bacaan-bacaan tentang teori, penelitian dan berbagai macam jenis dokumen49 yang biasa tertuang dalam buku, jurnal, majalah, skripsi, tesis, disertasi, artikel, karya tulis hasil penelitian dan sebagainya. Dalam penelitian ini sumber data akan dipilah menjadi data primer dan sekunder.

a. Data Primer

Data ini merupakan data otoritatif yang mempublikasikan mengenai konteks historis dan ideologis Kompilasi Hukum Islam dan teori poskolonial. Karena sifatnya yang menyeluruh, data primer ini penulis kategorikan terkait dengan Kompilasi Hukum Islam dan teori poskolonial di satu sisi atau literatur yang memperkaitkan keduanya. Yang terkait Kompilasi Hukum Islam antara lain Inpres RI No.1 Tahun 1991,

Socio-Political Background of The Enactment of Kompilasi Hukum Islam karya

Ahmad Imam Mawardi, Fiqh Mazhab Negara karya Marzuki Wahid dan Rumadi, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia karya Abdurrahman, tulisan Ismail Sunny tentang Kompilasi Hukum Islam Ditinjau dari Sudut

Pertumbuhan Teori Hukum di Indonesia, Pelembagaan Hukum Islam di Indonesia: Akar Sejarah, Hambatan dan Prospeknya karya Bustanul

Arifin dan Pengantar Kompilasi Hukum Islam dalam Tata Hukum

Indonesia karya Abdul Gani Abdullah. Sementara itu data primer yang

berkaitan dengan teori poskolonialisme antara lain The Postcolonial

49 Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003, hlm. 31.

Studies Reader, sebuah kumpulan pengantar dari beberapa buku yang

mengkaji tentang poskolonialisme. Buku ini dihimpun oleh Bill Ashcroft, Gareth Griffiths dan Helen Tiffin. Di dalam buku ini diadaptasi tulisan-tulisan dari Fanon, Said, Spivak dan sebagainya. Bukan primer lain tentang poskolonial adalah Postcolonial Theory: A Critical Introduction karya Leela Gandhi, Orientalism karya Edward W. Said,

Poskolonialisme/Pascakolonialisme karya Ania Loomba, The Postcolonial Critic: Interview, Strategies, Dialogues, sebuah rangkuman yang berisi

wawancara dengan Gayatri Chakravorty Spivak, Beginning Postcolonialism karya John McLeod, Postcolonialism: An Historical Introduction karya Robert JC Young dan Colonial Discourse and Post-Colonial Teory karya Patrick William dan Laura Chrisman.

b. Data Sekunder

Data ini merupakan data yang digunakan untuk mendukung data primer. Di antaranya Hukum Islam Indonesia karya Mahsun Fuad,

Dekonstruksi Seksualitas Poskolonial karya Moh Yasir Alimi, A History of Islamic Law karya Noel J Coulson, Hukum Islam di Indonesia: Perkembangan dan Pembentukan karya Juhaya S. Praja, Islamic Legal Philosophy karya Muhammad Khalid Mas’ud, An Introduction to Islamic Law karya Joseph Schacht, Pembaruan Hukum Islam di Indonesia karya

Ahmad Rofiq, Demokratisasi dan Prospek Hukum Islam di Indonesia karya Abdul Ghofur dan sebuah karya Ahmad Baso berjudul Islam

Pascakolonial serta buku-buku lain yang memiliki keterkaitan dengan

penulisan skripsi ini. 3. Metode Analisis

Berdasarkan data yang diperoleh untuk menyusun dan menganalisa data-data yang terkumpul dipakai metode-metode sebagai berikut:

a. Metode Deskriptif Analitis

Untuk menganalisis data yang sudah terkumpulkan penulis menggunakan metode yang sesuai dengan jenis data kepustakaan yaitu non-statistik. Mengingat bahwa data yang diinventarisir adalah data dokumen tertulis maka penulis menggunakan metode deskriptif.50 Yaitu metode yang memusatkan perhatiannya pada penemuan fakta-fakta (fact

finding) sebagaimana keadaan sebenarnya.

b. Metode discourse analysis

Metode ini merupakan metode analisis wacana atau discourse, yaitu yang biasa dilakukan pada “sebuah penelitian analitis terhadap wacana yang secara spesifik berkonsentrasi pada beragam cara penyelewengan kekuasaan sosial, dominasi, dan ketidakadilan dilangsungkan, direproduksi, dan dilawan dengan teks dan ujaran dalam konteks sosial dan politik tertentu.”51 Analisis ini merupakan perangkat yang pas untuk membaca Kompilasi Hukum Islam sebagai discourse yang mempertaruhkan kuasa, identitas, mayoritas, hukum dan sebagainya dalam kaca mata poskolonialisme.

50 Ibid, hlm. 73.

Dokumen terkait