BAB II. GAMBARAN UMUM PT JALAHAN ARTA PRIMA
D. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas
Salah satu alat analisis keuangan yang sangat penting bagi manajer keuangan, disamping alat keuangan lainnya adalah laporan arus kas. Yang dimaksud dari analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana akan digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut akan dibelanjakan. Analisis arus kas tersebut dapat diketahui dari mana diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan. Suatu laporan yang menggambarkan dari mana diperoleh dan untuk apa kas tersebut digunakan, sering disebut sebagai Laporan Arus Kas.
Laporan arus kas secara langsung atau tidak langsung mencerminkan penerimaan kas entitas yang diklasifikasikan menurut sumber – sumber utama dan pembayaran kas yang diklasifikasikan menurut pengguna utama selama satu periode. Laporan ini memberikan informasi yang berguna mengenai aktivitas entitas dalam menghasilkan kas, mengenai aktivitas keuangannya dan investasi atau pengeluaran kasnya.
Menurut Harahap ( 2004 : 96 ) dalam menyusun Laporan Arus Kas terdapat 2 ( dua ) metode yang dapat digunakan yaitu :
a. Metode Langsung
Dalam metode langsung dilaporkan golongan penerimaan kas bruto dari aktivitas operasi dan pengeluaran bruto untuk kegiatan operasi. Perbedaan antara penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebagai arus kas bersih dari aktivitas operasi. Dengan kata lain metode langsung, mengurangkan pengeluaran kas operasi dari penerimaan kas operasi. Metode langsung menghasilkan penyajian laporan penerimaan dan pengeluaran secara ringkas. Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode ini memperlihatkan laporan penerimaan dan pengeluaran kas lebih konsisten dengan tujuan suatu laporan arus kas.
Metode langsung adalah sebagai berikut :
PT . XYZ
LAPORAN ARUS KAS
Periode yang berakhir 31 desember 20xx
Arus kas dari berbagai Aktivitas Operasi
Penerimaan kas dari pelanggan xxx Pembayaran kas kepada pemasok (xxx)
Pembayaran bunga (xxx)
Hasil dari asuransi pabrik xxx Pembayaran pajak penghasilan
Arus kas bersih dari aktivitas operasi xxx
(xxx)
Arus kas dari Aktivitas Investasi
Hasil dari penjualan peralatan xxx
Penerimaan bunga xxx
Penerimaan deviden
Arus kas bersih dari Aktivitas Investasi
xxx
Arus kas dari Aktivitas Pendanaan
Hasil dari penerbitan modal xxx
Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx Pembayaran hutang sewa guna usaha (xxx)
Pembayaran deviden (
Arus kas bersih dari Aktivitas Pendanaan
xxxx)
Kenaikan kas bersih dan setara kas xxx
xxx
Kas dan setara kas pada awal periode
Kas dan setara kas pada akhir Peiode xxx
xxx
b. Metode Tidak Langsung
Dalam metode tidak langsung, pengaruh dari semua penangguhan penerimaan dan pengeluaran kas dimasa lalu dan semua akurat dari penerimaan kas dan pengeluaran yang diharapkan pada masa akan datang dihilangkan dan laba bersih yang diperhitungkan laba rugi. Penyediaan ini dilakukan dengan menambahkan pos-pos yang tidak memerlukan pengeluaran kas kembali ke laba bersih serta penambahan dan pengurangan kenaikan maupun penurunan hutang dan piutang. Keunggulan utama dari metode ini adalah bahwa hal ini memusatkan perbedaan antara laba bersih dan aliran kas bersih dari aktivitas operasi.
Metode ini memberikan jaminan yang berguna antara laporan arus kas dan perhitungan laba rugi serta neraca. Selain itu, data yang diperlukan untuk metode tidak langsung umumnya lebih siap tersedia dan lebih mudah untuk diperoleh, dibandingkan dengan data yang diperlukan dalam metode langsung.
Dalam metode tidak langsung ini, penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan-perubahan dalam pos-pos yang mempengaruhi operasional seperti penyusutan, naik turun pos aktiva dan hutang lancar.
Format laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung adalah sebagai berikut :
Metode tidak langsung adalah sebagai berikut :
PT. XYZ
LAPORAN ARUS KAS
Periode yang berakhir 31 Desember 20xx
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba bersih xxx
Penyesuaian untuk :
Penyusutan xxx
Kerugian selisih kurs (xxx)
Penghasilan investasi xxx
Beban bunga xxx
Kenaikan piutang dagang (xxx)
Penurunan persediaan xxx
Penurunan hutang dagang xxx
Pembayaran bunga (xxx)
Pembayaran pajak penghasilan xxx Hasil dari asuransi pabrik
Arus Kas bersih dari Aktivitas Operasi xxx xxx
Arus kas dari Aktivitas Investasi
Pembelian tanah, bangunan dan peralatan (xxx) Hasil dari penjualan peralatan xxx
Penerimaan deviden xxx
Penerimaan bunga
Arus Kas bersih dari Aktivitas Investasi xxx xxx
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari penerbitan modal saham xxx Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx Pembayaran hutang sewa guna usaha (xxx) Pembayaran deviden
Arus Kas bersih dari Aktivitas Pendanaan xxx
(xxx)
Kenaikan bersih kas dan setara kas xxx
Kas dan setara kas pada awal periode Kas dan setara kas pada akhir periode xxx
xxx
E. Langkah - Langkah Menganalisis Laporan Arus Kas
Analisis laporan kas penyusunan ( Laporan Rugi / Laba ) yang disusun atas dua tahun. Laporan tersebut menggambarkan laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan dalam dua periode terakhir. Dari laporan rugi laba dapat disusun laporan perubahan neraca.
Sebagai langkah pertama dalam analisis laporan arus kas adalah penyusunan “ Laporan Perubahan Neraca “ ( Statement of Balance Sheet Changes ) yang disusun atas dasar dua neraca dalam dua periode. Laporan tersebut menggambarkan perubahaan masing-masing elemen neraca antara dua periode tersebut dan setiap perubahaan elemen tersebut mencerminkan adanya sumber penggunaan kas. Dari laporan perubahaan neraca dengan bantuan dari laporan laba ditahan dapatlah disusun laporan arus kas.
Untuk analisis dan evaluasi ini penulis akan menggunakan laporan arus kas tahun 2007 ( dengan membandingkan dua neraca yaitu neraca tahun 2006 dan neraca tahun 2007 ) . Laporan tersebut akan mengambarkan perubahan masing-masing elemen neraca, dan dari kertas kerja, kemudian akan disusun laporan arus kas.
Dalam melakukan analisis laporan arus kas, penulis akan membuat komposisi dana berdasarkan laporan arus kas pada PT. Jalahan Arta Prima Medan. Dalam komposisi ini, penulis akan membuat perbandingan setiap sumber kas dan perbandingan antara penggunaan kas dengan total penggunaan kas pada tahun yang bersangkutan yaitu 2007.
Sebagai bahan analisis dalam skripsi minor ini, penulis akan mencantumkan neraca konsolidasi 2 tahun, yaitu tahun 2006 dan 2007 serta laporan arus kas yang berakhir 2007.
Menurut Harahap ( 2004 : 95 ) perubahan – perubahan dari elemen- elemen neraca yang efeknya memperbesar kas adalah sebagai berikut :
1. Berkurangnya aktiva lancar 2. Berkurangnya aktiva tetap
3. Bertambahnya setiap jenis hutang
4. Bertambahnya modal sendiri ( kenaikan modal disetor atau laba yang ditahan ).
Sedangkan perubahan - perubahan yang akan memperkecil kas dan dikatakan sebagai penggunaan kas adalah sebagai berikut :
1. Bertambahnya aktiva lancar 2. Bertambahnya aktiva tetap
3. Berkurangnya setiap jenis hutang
4. berkurangnya modal sendiri (turunnya modal disetor atau laba ditahan )
TABEL 1
PT. JALAHAN ARTA PRIMA NERACA
UNTUK PERIODE BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
AKTIVA 2006 2007 Rp Rp AKTIVA LANCAR Kas 164.000.000 260.000.000 Bank 225.000.000 370.000.000 Piutang Usaha 73.000.000 95.000.000
Jumlah Aktiva Lancar 462.000.000 725.000.000
AKTIVA TETAP
Tanah 70.000.000 70.000.000
Bangunan 250.000.000 255.000.000
Akumulasi Penyusutan Bangunan 35.000.000 40.000.000
Peralatan Kantor 55.000.000 85.000.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor 24.000.000 48.000.000
Jumlah Aktiva Tetap 434.000.000 498.000.000
JUMLAH AKTIVA 896.000.000 1.223.000.000
EKUITAS DAN KEWAJIBAN
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Usaha 80.000.000 95.000.000
Hutang Gaji 55.000.000 60.500.000
Hutang Jangka Panjang 248.000.000 278.500.000
Hutang Jangka Pendek 65.000.000 85.000.000
Hutang Lain-Lain 35.000.000 40.000.000
Jumlah Kewajiban Lancar 483.000.000 559.000.000
Ekuitas
Modal 413.000.000 664.000.000
TABEL 2
PT. JALAHAN ARTA PRIMA LAPORAN LABA RUGI
UNTUK PERIODE BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
2006 2007 Rp Rp PENDAPATAN Pendapatan Usaha 865.000.000 930.000.000 BIAYA LANGSUNG Biaya Jasa-Jasa 178.000.000 180.000.000
Jumlah Biaya Langsung 178.000.000 180.000.000
JUMLAH PENDAPATAN 1.043.000.000 1.110.000.000
BIAYA ADM DAN UMUM
Biaya penyusutan bangunan 35.000.000 40.000.000
Biaya penyusutan peralatan kantor 24.000.000 48.000.000
Biaya izin usaha 6.000.000 8.000.000
Biaya rekening listrik 6.850.000 9.200.000
Biaya rekening air 4.800.000 4.000.000
Biaya rekening telepon 10.970.000 11.200.000
Alat - alat kantor 5.630.000 5.800.000
Biaya pemeliharaan 28.700.000 29.500.000
Biaya keamanan dan kebersihan 46.000.000 57.000.000
Biaya gaji pegawai 150.000.000 160.000.000
Biaya perjalanan dinas 60.000.000 70.000.000
JUMLAH BIAYA ADM DAN UMUM 377.950.000 442.700.000
LABA KOTOR 655.050.000 667.300.000
PAJAK 360.277.500 367.015.000
TABEL 3
PT. JALAHAN ARTA PRIMA NERACA PERBANDINGAN
UNTUK PERIODE BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
AKTIVA 2006 2007 Naik / Turun Rp Rp Rp AKTIVA LANCAR Kas 164.000.000 260.000.000 96.000.000 Bank 225.000.000 370.000.000 145.000.000 Piutang Usaha 73.000.000 95.000.000 22.000.000
Jumlah Aktiva Lancar 462.000.000 725.000.000 263.000.000 AKTIVA TETAP
Tanah 70.000.000 70.000.000
Bangunan 250.000.000 255.000.000 5.000.000
Akumulasi Penyusutan Bangunan 35.000.000 40.000.000 5.000.000 Peralatan Kantor 55.000.000 85.000.000 10.000.000 Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor 24.000.000 48.000.000 4.000.000 Jumlah Aktiva Tetap 434.000.000 498.000.000 240.000.000
JUMLAH AKTIVA 896.000.000 1.223.000.000 503.000.000
EKUITAS DAN KEWAJIBAN
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Usaha 80.000.000 95.000.000 15.000.000
Hutang Gaji 55.000.000 60.500.000 5.500.000
Hutang Jangka Panjang 248.000.000 278.500.000 30.500.000 Hutang Jangka Pendek 65.000.000 85.000.000 20.000.000 Hutang Lain-Lain 35.000.000 40.000.000 5.000.000 Jumlah Kewajiban Lancar 483.000.000 559.000.000 76.000.000 Ekuitas
Modal 413.000.000 664.000.000 251.000.000
TABEL 4
PT. JALAHAN ARTA PRIMA LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Laba Bersih 300.285.000
Akumulasi penyusutan bangunan 5.000.000 Akumulasi penyusutan peralatan
kantor 4.000.000
Kas Bersih yang disediakan dari Aktivitas Operasi 291.285.000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Kenaikan peralatan kantor 10.000.000
Kenaikan bangunan 5.000.000
Kas Bersih yang digunakan dari Aktivitas Investasi 276.285.000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kenaikan hutang usaha 15.000.000
Kenaikan gaji 5.500.000
Kenaikan jangka panjang 30.500.000 Kenaikan jangka pendek 20.000.000 Kenaikan hutang lain-lain 5.000.000
Kenaikan Modal 251.000.000
Pembayaran prive ( 231.000.000)
Kas Bersih yang digunakan dari Aktivitas Pendanaan 96.000.000
Kenaikan Arus Kas 96.000.000
Kas Awal periode 2006 164.000.000